Anda di halaman 1dari 43

Pembimbing: dr Hadi Sulistyanto Sp.

PD MH Kes FINASIM

Kevin Sitorus P ( 406151007)


Ranny Setia Ramadhanti (406151010)
PENDAHULUAN
Syok merupakan gangguan system kardiovaskuler
Perfusi tidak adekuat
Ketidakmampuan sel untuk mengambil oksigen
Oksigen dibutuhkan oleh mitokondria
Upaya dalam penatalaksanaan syok Delivery oxygen
PENDAHULUAN
Definisi
Syok adalah suatu sindroma klinik akibat berkurangnya
perfusi (siraman) jaringan secara sistemik. Oksigen, nutrisi
dan suhu (termal) dibawa oleh darah ke seluruh jaringan sehingga
kegagalan perfusi darah ke jaringan akan menurunkan oksigenasi
dan nutrisi jaringan serta menurunkan suhu di akral
PENDAHULUAN
Berkaitan dengan:
Akral dingin dan kebiruan
Penurunan perfusi ke ginjal diuresis ureum dan kreatinin.
Penurunan perfusi ke organ lain gangguan fungsi
Enzim transaminase meningkat penurunan perfusi hati dan paru.
Pada tahap lanjut nekrosis selular kematian organ.
Kesadaran menurun penurunan perfusi otak
PENDAHULUAN
Keaadaan pada preload dan pompa jantung pada kondisi syok

Variabel
Preload Fungsi Pompa Jantung
Fisiologis
Gambaran
Klinik IVC CVP PAWP LW EDV SV CO ESV
Hipovolemik
Distributif / N N/ N/
Kardiogenik /
Obstruktif / / / N
PENDAHULUAN
Keadaan pada afterload dan perfusi organ pada kondisi syok

Variabel
Afterload Perfusi Organ Target
Fisiologis
Gambaran
Klinik SVR BP CRT/A Laktat SvO2 VO2 OD/F
Hipovolemik
Distributif atau
Kardiogenik
Obstruktif
ETIOLOGI SYOK
o Kehilangan darah
o Kegagalan jantung dalam memompa darah
o Pelebaran pembuluh darah yang abnormal
o Kehilangan volume darah dalam jumlah besar
KLASIFIKASI
1. Syok Hipovolemik
2. Syok Kardiogenik
3. Syok Distributif
4. Syok Obstruktif
TANDA DAN GEJALA SYOK
KARDIOVASKULER
Gangguan sirkulasi perifer pucat, ekstremitas dingin
Takikardi
Hipotensi (sistole kurang dari 80 mmHg)
Respirasi
Pernapasan cepat dan dangkal.
Sistem saraf pusat
gelisah
Sistem Saluran
Cerna mual dan muntah
Sistem Saluran
Kencing oliguria (<30 ml/jam)hipovolemik
PATOFISIOLOGI UMUM
I. Fase Kompensasi
Curah jantung (cardiac output) gangguan perfusi jaringan
Mekanisme kompensasi vasokonstriksi aliran darah ke organ vital
Ventilasi meningkat O2 di arteri

Aliran darah ke ginjal ginjal masih bisa mempertahankan filtrasi


glomeruler

TD filtrasi glomerulus
PATOFISIOLOGI UMUM
II. Fase Progresif
TD arteri tidak mampu lagi mengkompensasi kebutuhan tubuh TD
Curah jantung tidak lagi mencukupi gangguan seluler

KEMATIAN SEL
III. Fase Ireversibel/refrakter
Kerusakan seluler & sirkulasi sudah luas tidak dapat diperbaiki.
Gagal sistem kardiorespirasi jantung tidak mampu lagi memompa
darah yang cukup paru menjadi kaku, timbul edema interstisial, daya
respirasi menurun anoksia + hiperkapnea
PATOFISIOLOGI (klasifikasi)
1. Syok Kardiogenik
curah
frekuensi denyut
jantung&tekanan
Respon nadi, tekanan
kebutuhan darah, dan jika
neurohormonal dan darah, serta
oksigen miokard, indeks jantung 1,8
reflex hipoksia kontraktilitas
L/menit/m2terjadi
miokard
syok kardiogenik

2. Syok Hipovolemik
vol
perfusi
vol intraventrikel vasokonstriksi
jaringan tubuh
intravaskuler kiri & curah pemb.darah
buruk
jantung
3. Syok Distributif
a. Syok Septik
hipovolumia
vasodilatasi
relative,
infeksi bakteri perifer ,
hilangnya cairan odema
gram(-) permeabilitas
intravascular ke
kapiler
interstitial

b. Syok Anafilaktik

permeabilita
rx enzim pd lepasnya s, sekresi
kontak sel mast& dilatasi darah yg
bbagai mucus,
antigen pemb.darah cepat
basophil mediator kontraksi
otot bronkus
c. Syok Neurogenik

hilangnya tonus
terjadi penurunan
kegagalan pusat pembuluh darah
tekanan darah
vasomotor secara mendadak di
secara massif
seluruh tubuh

4. Syok Obstruktif
Ketidakmampuan ventrikel untuk mengisi selama diastol menurunkan
volume sekuncup & curah jantung.
(Misalnya : tamponade kordis, koarktasio aorta, emboli paru, hipertensi
pulmoner primer).
Diagnosis
A. Syok membakat (Impending shock)
1) Penurunan atau perubahan kesadaran
2) Hipotensi
3) Tanda vital ortostatik (terutama pada syok hipovolemik
4) Hipotensi perifer
Diagnosis
B. Tingkat Syok
1. Syok ringan
2. Syok sedang
3. Syok berat
Managemen syok (umum)
A. Letakkan pasien pada posisi telentang kaki lebih tinggi & Gunakan selimut.
B. Periksa adanya gangguan respirasi (head tilt chin lift) beri O2/nafas buatan.
C. Pasang segera infus cairan kristaloid dengan kanul yang besar (18, 16)
D. Lakukan pemeriksaan fisik yang lengkap termasuk kepala dan punggung.
E. Keluarkan darah dari kanul intravena untuk pemeriksaan laboratorium :
1) Darah lengkap, penentuan golongan darah.
2) Analisis gas darah elektrolit
Sampel darah sebaiknya diambil sebelum terapi cairan dilakukan.
Managemen syok (umum)
F. Perhatikan perubahan
1. Adrenalin kolapsnilai PaCO2,
kardivaskuler PaO2,
berat HCO3,
(tensi/nadi hampirdan
tidakPH pada analisis gas
darah. teraba) dengan dosis 0,5-1 mg larutan 1 : 1000 intra muskuler atau 0,1-
0,2 mg larutan 1 : 1000 dalam pengenceran dengan 9 ml NaCl 0,9 %
G. Beri oksigen
intra sebanyak
vena. Adrenalin5-10 L/menit
jangan dicampurdengan
dengan kanul
natrium nasal atau sungkup muka
bikarbonat inaktivasi larutan basa.
dan sesuaikan kebutuhan oksigen PaO2
2. Infus cepat dengan Ringers laktat (50 ml/menit) terutama pada syok
H. Beri natrium bikarbonat
hipovolemik. 1 atau 2dengan
Dapat dikombinasi ampul bersama
cairan cairan
koloid (dextran L). infus elektrolit (koreksi
3. Vasopresor diberikan pada syok kardiogenik yang tidak menunjukkan
asidosis metabolik)
perbaikan dengan terapi cairan. Dopamin dapat diberikan dengan
dosis 2,5 Ug/kg/menit (larutkan dopamin 200 mg dalam 500 ml cairan
I. Terapi medikamentosa segera
dekstrosa 5%. Setiap ml larutan mengandung 400 Ug dopamin). Dosis
dopamin secara bertahap dapat ditingkatkan hingga 10-20
J. Pantau irama jantung dan buat rekaman EKG (terutama syok
Ug/kg/menit.
kardiogenik)

Pemberian vasopresor pada hipovolemia sedang sampai berat tidak


bermanfaat.
Managemen syok (umum)
K. Pantau diuresis dan pemeriksaan analisis urin.
L. Pemeriksaan foto toraks (tergantung penyebab dan tingkat kegawatan syok)

Semua pasien syok harus dirujuk ke rumah sakit, terutama untuk


perawatan intensif
TANDA DAN GEJALA
PENATALAKSANAAN SYOK
TANDA DAN GEJALA
1. Syok Kardiogenik
Disebabkan kegagalan f/ pompa jantung

Tanda-tanda Komplikasi

Tensi turun Cardiopulmonary arrest


Takipneu Gagal multisistem organ
Takikardi stroke
Bunyi jantung lemah
Sianosis (kebiruan pada
kulit)
Diaforesis (mandi keringat)
Ekstremitas dingin
Penatalaksanaan Syok Kardiogenik :
tujuan utama meningkatkan curah jantung
Istirahat, posisi setengah duduk, Pastikan jalan nafas tetap
adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan intubasi.

Berikan oksigen 8 15 liter/menit dengan menggunakan


masker untuk mempertahankan O2 70 120 mmHg

Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok


yang ada harus diatasi dengan pemberian morfinm4-8 mg IV

Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan


asam basa yang terjadi.

Bila mungkin pasang CVP, pemasangan kateter swans ganz


untuk meneliti hemodinamik.
Penatalaksanaan Syok Kardiogenik :
Pasien hipotensi ringan (tekanan darah sistolik 80-90 mmHg) dan kongesti pulmoner
dobutamine (2,5 mikrogram/kg berat badan/menit, pada interval 10 menit).

Pasien hipotensi berat (tekanan darah sistolik kurang dari 75-80 mmHg)
dopamin 2-15 mikrogram/kg/menit

Kombinasi dopamine dan dobutamine


strategi terapeutik yang efektif
meminimalkan berbagai efek samping dopamine
Menyediakan dukungan inotropik.

dukungan tambahan untuk tekanan darah


Norepinephrine. Dosis awal : 0,5-1 mikrogram/menit.
2. Syok Hipovolemik
Ditandai penurunan vol. Intravaskuler

Tanda-tanda
Pucat,
kulit dingin,
takikardi,
oliguria,
hipotensi (Tambunan Karmel et al, 1990).

Tujuan utama penanganan


Memulihkan volume intravaskular sehingga tidak mengarah pada perfusi
jaringan.
Meredistribusi volume cairan
Memperbaiki penyebab yang mendasari kehilangan cairan secepat mungkin.
Penatalaksanaan Syok Hipovolemik :

Pengobatan penyebab yang mendasar


Menghentikan perdarahan (penekanan/pembedahan)

Penggantian cairan dan darah


Pemasangan 2 jalur IV no. 18/16 terapi cairan dan komponen darah jika
diperlukan, cth: ringer laktat dan NaCl 0,9%, koloid (albumin dan dekstran 6%)

Redistribusi cairan
Posisi trendelenberg u/ meningkatkan arus balik vena.

Terapi medikasi
Diresepkan untuk mengatasi dehidrasi sebagai penyebab yg mendasari.
3. Syok Distributif SYOK SEPTIK
disebabkan oleh infeksi yang menyebar luas
Etiologi
Bakteri gram negatif jar.tubuh respon imun aktivasi
med.kimawi syok: permeabilitas kapiler, perembesan
cairan dari kapiler dan vasodilatasi

Manifestasi klinis
Kulit dingin dan lembab
Pucat
Peningkatan kecepatan denyut jantung dan pernapasan
Penurunan drastis tekanan darah
Penatalaksanaan Syok Septik :
Pengumpulan spesimen urin, darah,
sputum dan drainase luka dilakukan
dengan tekhnik aseptik.

Pemberian suplementasi nutrisi tinggi


kandungan protein secara agresif
dilakukan selama 4 hari dari awal terjadi
syok.

Pemberian cairan intravena dan obat-


obatan yang diresepkan termasuk
antibiotik Dopamin, dan Vasopresor
untuk optimalisasi volume intravaskuler
Komplikasi Syok Septik:
Kegagalan multi organ akibat penurunan aliran darah dan hipoksia
jaringan yang berkepanjangan

Sindrom distres pernapasan akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler


karena hipoksia
SYOK ANAFILAKTIK
Merupakan Reaksi alergi
Gangguan perfusi jaringan reaksi Ag-Ab mengeluarkan histamine
peningkatan permeabilitas kapiler dilatasi arteriola venous return
menurun

(Misalnya : reaksi tranfusi, sengatan serangga, gigitan ular berbisa)


Penatalaksanaan Syok Anafilaktik:

Segera baringkan penderita pada alas yang keras.

Kaki diangkat lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan


aliran darah balik vena, dalam usaha memperbaiki curah
jantung dan menaikkan tekanan darah.

Penilaian A, B, C dari tahapan resusitasi jantung paru


Penatalaksanaan Syok Anafilaktik:
Airway & breathing
Bebaskan jalan nafas
Tengadah kepala topang dagu, jika perlu pasang alat bantu jalan nafas
Berikan oksigen minimal 6liter/menit
Bila pernafasan/ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen dengan pompa sungkup/
pemberian nafas buatan

Circulation
bila tidak teraba nadi pada arteri besar (a. karotis, atau a. femoralis), segera lakukan
kompresi jantung luar.
Segera pasang infus intravena
Pantau nadi, tekanan darah, warna kulit, isi vena, dan produksi urin
Penatalaksanaan Syok Anafilaktik:
1. Adrenalin 0.30.5 mg larutan 1 : 1000 (dewasa) atau 0.01 mg/kg (anak-
anak) IM. diulang tiap 15 menit sampai keadaan membaik.
2. Adrenalin kurang memberi respon Aminofilin 56 mg/kgBB
intravena dosis awal yang diteruskan 0.40.9 mg/kgBB/menit dalam
cairan infus.
3. Dapat diberikan Kortikosteroid, misalnya hidrokortison 100 mg atau
deksametason 510 mg IV sebagai terapi penunjang untuk mengatasi
efek lanjut dari syok anafilaktik
4. Bila tekanan darah tetap rendah, diperlukan pemasangan jalur intravena
5. Diobservasi dulu selama kurang lebih 4 jam
SYOK NEUROGENIK
Kegagalan pusat vasomotor hipotensi & penimbunan darah pada
pembuluh tampung (capacitance vessels).
Gangguan perfusi jaringan disfungsi sistem saraf simpatis vasodilatasi

(Misalnya : trauma pada tulang belakang, spinal syok.)


SYOK NEUROGENIK
Etiologi Manifestasi Klinis

Trauma medula spinalis (syok spinal). tekanan darah turun,


Rangsangan hebat seperti rasa nyeri nadi tidak bertambah cepat, bahkan
hebat pada fraktur tulang. dapat lebih lambat (bradikardi).
Rangsangan pada medula spinalis pada keadaan lanjut, sesudah pasien
seperti penggunaan obat anestesi menjadi tidak sadar, barulah nadi
spinal/lumbal. bertambah cepat.
Trauma kepala (terdapat gangguan Karena terjadinya pengumpulan darah
pada pusat otonom). di dalam arteriol, kapiler dan vena,
Suhu lingkungan yang panas, terkejut, maka kulit terasa agak hangat dan
takut. cepat berwarna kemerahan.
Penatalaksanaan Syok Neurogenik:
1. Baringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki (posisi
Trendelenburg).
2. Pertahankan jalan nafas dengan memberikan oksigen,
3. resusitasi cairan. Cairan kristaloid seperti NaCl 0,9% atau Ringer Laktat
sebaiknya diberikan per infus secara cepat 250-500 cc
4. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat-
obat vasoaktif (Dopamin, Norepinefrin, Epinefrin, Dobutamin)
4. Syok Obstruktif
Ketidakmampuan ventrikel mengisi selama diastol secara nyata
menurunkan volume sekuncup & curah jantung.

(Misalnya : tamponade kordis, koarktasio aorta, emboli paru, hipertensi


pulmoner primer).
JENIS CAIRAN
1. Kristaloid
Partikel BM kecil (<30.000 dalton atau 1 nm) sehingga mudah
menembus dinding pembuluh darah
2. Koloid
Partikel BM besar (>30.000 dalton atau 1-100 nm) tak mudah
menembus dinding pembuluh darah
JENIS CAIRAN
Ada 2 grup koloid
1. Derivat plasma (albumin)
2. Sintetik koloid (gelatin, dekstran, dan HES)
OBAT-OBATAN
1. VASSOPRESSOR DAN INOTROPIK
2. DOPAMIN
3. DOBUTAMINE
4. NOREPHINEPRINE
5. EPINEFRIN
6. PHENYLPHERINE
7. VASOPRESSIN
TARGET AKHIR RESUSITASI
Tujuan dari resusitasi adalah
Kembalinya tekanan darah menjadi normal
Membaiknya perfusi jaringan
Kembalinya fungsi organ
KESIMPULAN
Apapun penyebab syok maka tindakan suportif pertama adalah menjaga
patensi dan suplai oksigen serta kemampuan mendistribusikan oksigen
sampai tingkat seluler yang kita kenal sebagai delivery oksigen sambil
dicari penyebab yang mampu kita koreksi.
Untuk menjaga delivery oksigen yang baik, kita memerlukan Cardiac
Output yang baik, yang sangat tergantung pada preload, kontraktilitas
miokard, dan afterload, dalam hal ini terapi cairan dan kebutuhan akan
vasopresor dan inotropik memegang peranan penting.
Target akhir dari resusitasi
Efek makro perbaikan tensi, nadi diuresis, dan waktu pengisian kapiler,
Efek mikro sampai ke metabolisme tingkat seluler (penurunan kadar
laktat, membaiknya asidosis, dan membaiknya saturasi darah)

Anda mungkin juga menyukai