Anda di halaman 1dari 29

BUERGER DISEASE

Oleh
dr. M. Agung Pratama Yudha

PEMBIMBING
dr. Tri Endangwati
dr. Frans Otto Hasibuan
BORANG STATUS PORTOFOLIO MEDIS
No. ID dan Nama Peserta dr. M. Agung Pratama Yudha
No. ID dan Nama Wahana Rumkit TK. III Reksodiwiryo
Topik Buerger Disease
Tanggal (kasus) 10 April 2017
Nama Pasien Ny. S No. RM ST II
dr. Tri Endangwati
Tanggal Presentasi Pendamping
dr. Frans Otto H
Tempat Presentasi Ruang Pertemuan Rumkit TK. III Reksodiwiryo
Objektif Presentasi

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil


Pasien laki-laki, usia 86 tahun, dibawa keluarga ke IGD dalam keadaan kaki sebelah kiri
Deskripsi terasa nyeri, baal, dan tampak kemerahan dan ujung jari kelingking mulai menghitam 2
minggu sebelum masuk rumah sakit.

Tujuan Menegakkan diagnosis dan memahami penatalaksanaan Buerger Disease

Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas
Diskusi Presentasi dan Diskusi E-mail Pos

Data Pasien Nama : TN. D No. Registrasi : ST II


Nama RS : Rumkit TK. III Reksodiwiryo Telp : - Terdaftar sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :

Diagnosis / Gambaran Klinis : Os dibawa keluarga ke IGD Rumkit Tk. III dr. Reksodiwiryo Padang dengan keluhan
kaki sebelah kiri berasa nyeri, baal, dan tampak kemerahan. Os sudah merasakan 2 minggu belakangan ini. Awalnya kaki
dirasakan terasa nyeri sekali pada malam hari terutama saat beraktifitas (berjalan) dan udara dingin. Lima hari kemudian
kaki mulai tampak memerah disertai dengan bagian kulit yang tampak mulai melepuh berisi cairan. Dan 3 hari sebelum
masuk rumah sakit ujung jari kelingking mulai tampak membusuk dan berubah warna menjadi hitam. Os juga sehari
sebelumnya merasa tidak enak badan dan mendingin. Dan untuk mencegah dampak lebih lanjut keluarga memutuskan untuk
membawa Os pada hari Senin pagi pada tanggal 17 April 2017 ke IGD Rumkit Tk. III dr. Reksodiwiryo.

Riwayat Pengobatan : Pasien punya riwayat mengkonsumsi obat anti hipertensi namun tidak rutin kontrol.

Riwayat Kesehatan / Penyakit : -Pasien belum pernah mengalami seperti ini sebelumnya. Pasien tidak pernah
dirawat di rumah sakit sebelumnya. Tidak ada riwayat alergi sebelumnya.
-Pasien memiliki riwayat Merokok (positif), sejak usia remaja (sebelum menikah). Merokok 1-2 bungkus (rata-rata satu
setengah bungkus) perhari dengan merek SCORE atau saat ini setara dengan rokok Gudang Garam.
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
Riwayat Kesehatan / Penyakit :- Pasien memiliki riwayat minum Kopi (positif), satu gelas perhari
- Pasien memiliki riwayat HT (positif), sejak usia 55 tahun.
- Pasien tidak memiliki riwayat Jantung (disangkal)
- Pasien tidak memiliki riwayat Paru (disangkal)
- Pasien tidak memiliki riwayat Asma (disangkal)
- Pasien tidak memiliki riwayat DM (disangkal)
- Pasien tidak memiliki riwayat Maag (disangkal)

Riwayat Keluarga : Tidak ada anggota keluarga lain yang pernah menderita keluhan yang sama.
Riwayat Pekerjaan : Pasien adalah seorang kuli angkut di pelabuhan Teluk Bayur.

Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien merupakan seorang ayah dari 3 orang anak, tinggal bersama istri
dan anak bungsunya. Pendidikan terakhir pasien adalah SMP.

Lain-lain : -
1. Subjektif :

Pasien datang dengan keluhan keluar air-air dari jalan lahir sejak 12 jam sebelum
masuk RS.
Gerak anak ada, dirasakan sejak 3 bulan yang lalu.
Mual tidak ada, muntah tidak ada.
Kejang selama hamil tidak ada.
Nyeri pinggang yang menjalar ke ari-ari tidak ada.
Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan tidak ada.
Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada.
1. Subjektif :

1. Os dibawa keluarga ke IGD Rumkit Tk. III dr. Reksodiwiryo Padang dengan
keluhan kaki sebelah kiri berasa nyeri, baal, dan tampak kemerahan. Os sudah
merasakan 2 minggu belakangan ini. Awalnya kaki dirasakan terasa nyeri sekali
pada malam hari terutama saat beraktifitas (berjalan) dan udara dingin. Lima hari
kemudian kaki mulai tampak memerah disertai dengan bagian kulit yang tampak
mulai melepuh berisi cairan. Dan 3 hari sebelum masuk rumah sakit ujung jari
kelingking mulai tampak membusuk dan berubah warna menjadi hitam. Os juga
sehari sebelumnya merasa tidak enak badan dan mendingin. Dan untuk mencegah
dampak lebih lanjut keluarga memutuskan untuk membawa Os pada hari Senin
Tidak haid sejak 7 bulan yang lalu.
HPHT 27/8/2016, TP 4/6/2017
Riwayat hamil muda : mual (-), muntah (-), perdarahan (-).
ANC : kontrol ke bidan teratur.
Riwayat hamil tua : mual (-), muntah (-), perdarahan (-).
Riwayat haid : menarche usia 13 tahun, haid teratur 1x/bulan, selama 4-6 hari, ganti duk
1-2x/hari.
Buang air kecil, warna dan jumlah biasa.
Riwayat kehamilan/abortus/persalinan : 3/1/1
I : tahun 2012, abortus dan dilakukan kuretase.
II : tahun 2015, 3900gr, laki-laki, cukup bulan, spontan, hidup
III : kehamilan sekarang

Riwayat pendidikan/pekerjaan : ibu rumah tangga.


Riwayat kebiasaan : merokok tidak ada, alkohol tidak ada, obat-obatan tidak ada.
Objektif :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : komposmentis kooperatif
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi nadi: 82x/menit
Frekuensi napas : 20x/menit
Suhu : 36.5oC
BB hamil : 48 kg
BB sebelum hamil : 44 kg
TB : 154 cm
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Thorak :
Paru : Inspeksi : gerakan dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : Inspeksi : ictus cordis tak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama murni, teratur, bising (-)
Abdomen : status ginekologis
Genitalia : status ginekologis
Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
Status obstetrikus
Abdomen
Inspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan 27-28 minggu, linea
mediana hiperpigmentasi (+), strie graviadrum (-), sikatrik (-)
Palpasi : L1 : fundus uteri teraba 2 jari diatas pusat, teraba massa bulat,
tidak keras, tidak melenting
L2 : teraba tahanan terbesar janin dikanan
L3 : teraba massa bulat keras melenting
L4 : konvergen
Auskultasi : DJJ (+) 140-150 x/menit
Genitalia
Inspeksi : vulva/uretra tenang PPV : (-)
Inspekulo : tampak cairan merembes dari OUE berwarna bening
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hb : 9,4 g/dl
Ht : 30%
Leukosit : 18.410/mm3
Trombosit : 321.000/mm3
Masa Pembekuan : 4 menit 30 detik
Masa Perdarahan : 1 menit 30 detik
USG
Pada USG didapatkan janin gravid 27-28 minggu, dengan AFI cukup
yaitu 10 cm
Assesment (penalaran klinis) :
Telah dilaporkan kasus seorang pasien wanita berumur 25 tahun dirawat di bangsal kebidanan RS
Tk. III Reksodiwiryo dengan diagnosis G3P1A1H1 gravid preterm 27-28 minggu dengan PPROM.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari
anamnesis didapatkan bahwa pasien mengalami keluhan keluar air air dari jalan lahir serta tidak
haid sejak 7 bulan yang lalu, HPHT tanggal 27-8-16. Dilakukan pemeriksaan inspekulo didapatkan
cairan yang merembes dari OUE bewarna bening. Pada pemeriksaan USG, didapatkan gravid 27-
28 minggu, dengan AFI 10 cm (4). Dari data ini, dapat diketahui bahwa pasien menderita PPROM,
karena ditemukan adanya cairan yang merembes dari OUE pada saat usia kehamilan preterm,
cairan ketuban masih dalam batas normal.
Dari hasil laboratorium didapatkan adanya leukositosis. Hasil laboratorium pasien ini, menunjukkan
telah terjadi infeksi.
Penanganan yang diberikan pada pasien, berupa kontrol keadaan umum, vital sign, HIS, DJJ, injeksi
gentamisin, injeksi dexamethson, pemberian nifedipin dan asam mefenamat. Dan terapi terhadap
kehamilannya adalah dilakukan observasi pada cairan ketuban dan keadaan janin karena pada
pasien kehamilannya masih preterm.
Plan :
Diagnosis klinis : : G3P1A1H1 gravid preterm 27-28 minggu dengan
PPROM
Janin hidup tunggal intrauterine presentasi kepala
Pengobatan :
Kontrol keadaan umum, vital sign, HIS, DJJ
Injeksi gentamisin
Injeksi dexamethason 2x2 amp
Nifedipine 3x10 mg
Asam Mefenamat 3x1
Informed consent
FOLLOW UP
11-04-2017
S/ demam (-), gerak anak (+), air keluar dari jalan lahir (+)
O/ KU/ sdg Kes/CMC TD/110/70 Nadi/82x/i Nafas/20x/i T/af
Abdomen : his (-), djj ; 140 150 x/i
Genitalia : V/U tenang, PPV (-), air-air (+)
A/ G3P1A1H1 gravid 27-28 mg + PPROM
P/ - Kontrol keadaan umum, vital sign, HIS, DJJ
Injeksi gentamisin
Injeksi dexamethason 2x2 amp
Nifedipine 3x10 mg
Asam Mefenamat 3x1
12-04-2017
S/ demam (-), gerak anak (+), keluar air-air (+)
O/ KU/ sdg Kes/CMC TD/110/70 Nadi/82x/i
Nafas/20x/i T/af
Abdomen : his (-), djj ; 140 150 x/i
Genitalia : V/U tenang, PPV (-), air-air (+)
USG : AFI (2)
A/ G3P1A1H1 gravid 27-28 mg + PPROM
P/ - Kontrol keadaan umum, vital sign, HIS, DJJ
Rencana pematangan servix : misoprostol 1/8
Terapi lain lanjut
13-04-2017 08.00
S/ demam (-), nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+)
O/ KU/ sdg Kes/CMC TD/110/70 Nadi/82x/i Nafas/20x/i T/af
Abdomen : his (-), djj ; 140 150 x/i
Genitalia : V/U tenang, PPV (-), pembukaan 4
A/ G3P1A1H1 gravid 27-28 mg + PPROM
P/ - Kontrol keadaan umum, vital sign, HIS, DJJ
Pematangan servix : misoprostol 1/8
Terapi lain lanjut
13-04-2017 15.15
Telah lahir bayi perempuan
BB : 1300 gr
PB : 40 cm
A/S :6/7
Plasenta lahir lengkap 1 buah
Perdarahan selama tindakan -+ 100 cc
A/ P2A1H2 post partus induksi a.i PPROM
P/ - Asam Mefenamat 3x1
Benovit M 2x1
Amoxicilin 3x1
SF 2x1
14-04-2017
S/ demam (-), mual muntah (-), PPV (-)
O/ KU/ sdg Kes/CMC TD/110/70 Nadi/80x/i Nafas/20x/i T/af
Abdomen : kontraksi baik, fundus uteri dipertengahan pusat dan
simfisis pubis
Genitalia : V/U tenang, PPV (-)
A/ P2A1H2 post partus induksi a.i PPROM
P/ - Asam Mefenamat 3x1
Benovit M 2x1
Amoxicilin 3x1
SF 2x1
Boleh pulang
TINJAUAN PUSTAKA

Preterm Premature Premature Rupture of


Rupture of the the
Membranes (PPROM) Membranes(PROM)
atau ketuban pecah atau ketuban pecah
dini preterm = dini (KPD) = keadaan
pecahnya ketuban pecahnya selaput
pada pasien dengan ketuban sebelum
usia kehamilan kurang proses persalinan
dari 37 minggu
INSIDENS

8-10 % perempuan hamil aterm akan mengalami


KPD

KPD preterm terjadi 1% dari seluruh kehamilan


terjadinya1/3 persalinan preterm
penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal.
ETIOLOGI
berkurangnya meningkatnya
kekuatan tekanan
membran intrauterin
DIAGNOSIS
Anamnesis Inspeksi Pemeriksaan Pemeriksaan
dengan spekulum Dalam
Keluar cairan Lihat cairan tampak keluar Untuk KPD
yang banyak merembes cairan dari yang dalam
dari jalan lahir orifisium uteri persalinan
HPHT eksternum KPD yang
(OUE) dilakukan
Cairan induksi
terkumpul persalinan
pada fornik
anterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboraturium
menentukan ada atau tidaknya infeksi
Tes lakmus
Mikroskopis (tes pakis)
USG
melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri
Menentukan usia kehamilan
TATALAKSANA
Diberikan antibiotika prafilaksis
Observasi temperatur
Setelah 12 jam bila belum ada tanda-tanda inpartu
KPD aterm dilakukan terminasi

Bedrest di RS
Diberikan antibiotika
Untuk merangsang maturasi paru diberikan kortikosteroid

KPD preterm
Observasi temperatur
pemeriksaan laboratorium
Bila air ketuban kurang (oligohidramnion), dipertimbangkan untuk terminasi
kehamilan.
Pada perawatan konservatif, pasien
dipulangkan pada hari ke-7 dengan
saran sebagai berikut :
tidak boleh koitus.
tidak boleh melakukan manipulasi
vagina.
segera kembali ke RS bila ada
keluar air ketuban lagi
Terminasi Kehamilan:
Induksi persalinan dengan drip oksitosin.
Seksio sesaria bila prasyarat drip
oksitosin tidak terpenuhi atau bila drip
oksitosin gagal.
Bila skor pelvik jelek, dilakukan
pematangan dan induksi persalinan dengan
Misoprostol 50 gr oral tiap 6 jam,
maksimal 4 kali pemberian.
Infeksi

Persalinan
prematur
Komplikasi

Deformitas
janin

Hipoksia dan
Asfiksia

Anda mungkin juga menyukai