Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 5

Aniyasika Relanty
Dewi Sartika
Pengertian Asma
Asma adalah salah satu jenis penyakit dimana saluran
pernafasan mengalami penyempitan dan peradangan
yang disebabkan oleh rangsangan tertentu, orang yang
mengalami serangan asma akan mengalami sesak
nafas dengan nafas yang berbunyi, biasanya disertai
dengan batuk. Serangan asma bisa terjadi secara tiba-
tiba.
Etiologi
1. Reaksi imunologi (alergi) dimana IgE meninggi
2. Faktor genetik
3. Gabungan antara reaksi imunologi dan genetik
Kriteria Asma
Batuk
Sesak
Wheezing,
Hiperventilasi
Dispnea
Takipnea
ortopnea
ekspirasi memanjang
sianosis
takikardi persisten
penggunaan obat bantu pernapasan
kesukaran bicara
pulsus paradoksus
Komplikasi
Keguguran
Persalinan prematur
Pertumbuhan janin terhambat
Obat-obat anti asma
Methylxanthine (Teofilin)
Glukokortikoid
Cromolyn Sodium
Anti Kolinergik
Penanganan asma pada kehamilan
Bantuan psikologik menenangkan penderita
bahwa kehamilannya tidak akan memperburuk
perjalanan klinis penyakit, karena keadaan gelisah
dan stres dapat memacu timbulnya serangan
asma.
Menghindari alergen yang telah diketahui dapat
menimbulkan serangan asma
Desensitisasi atau imunoterapi
Diberikan dosis teofilin per oral sampai tercapai
kadar terapeutik dalam plasma antara 10-22
mikrogram/ml, biasa dosis oral berkisar antara
200-600 mg tiap 8-12 jam.
Lanjutan
Dosis oral teofilin ini sangat bervariasi antara penderita
yang satu dengan yang lainnya.
Jika diperlukan dapat diberikan terbulatin sulfat 2,5-5 mh
per oral 3 kali sehari, atau beta agonis lainnya.
Tambahkan kortikosteroid oral, jika pengobatan masih
belum adekuat gunakan prednison dengan dosis sekecil
mungkin.
Pertimbangan antibiotika profilaksis pada kemungkinan
adanya infeksi saluran nafas atas.
Cromolyn sodium dapat dipergunakan untuk mencegah
terjadinya serangan asma, dengan dosis 20-40 mg, 4 kali
sehari secara inhalasi.
Penanganan asma pada persalinan
kala I pengobatan asma selama masa prenatal harus
diteruskan, ibu yang sebelum persalinan mendapat
pengobatan kortikosteroid harus hidrokortison 100 mg
intravena, dan diulangi tiap 8 jam sampai persalinan.
kala II persalinan per vaginam merupakan pilihan
terbaik untuk penderita asma, kecuali jika indikasi
obstetrik menghendaki dilakukannya seksio sesarea.
Penanganan asma pada
postpartum
Penanganan asma post partum dimulai jika secara
klinik diperlukan, Teofilin bisa dijumpai dalam air
susu ibu, tetapi jumlahnya kurang dari 10% dari
jumlah yang diterima ibu. Kadar maksimal dalam air
susu ibu tercapai 2 jam setelah pemberian, seperti
halnya prednison, keberadaan kedua obat ini dalam air
susu ibu masih dalam konsentrasi yang belum
mencukupi untuk menimbulkan pengaruh pada janin
Penatalaksanaan
1. Mencegah terjadinya stress
2. Menghindari faktor resiko/pencetus yang sudah diketahui secara
intensif
3. Mencegah penggunaan obat seperti aspirin atau semacamnya yanf
dapat menjadi pencetus timbulnya serangan asma.
4. Pada asma yang ringan dapat digunakan obat-obat local yang
berbentuk inhalasi atau peroral seperti isoproterenol
5. Pada penderita yang berat dapat di rawat dan serangan dapat
dihilangkan dengan atau lebih dari obat di bawah ini :
a. epineprin
b. isoproterenol
c. oksigen
d. aminopilin 250-500 mg
e. hidokortison 260-1000 mg secara IV ( intra vena )
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai