Anda di halaman 1dari 26

Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia


2017

Fitra Nurul Hudaya, S. Ked


11120162103

HIPONATREMIA
PENDAHULUAN
Hiponatremia didefinisikan sebagai kadar
natrium plasma <135 mmol/L, merupakan
gangguan keseimbangan cairan tubuh dan
elektrolit yang paling sering ditemukan
dalam praktik klinis.

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Definisi cairan tubuh
Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di
dalam tubuh yang memiliki fungsi fisiologis
tertentu.
Cairan tubuh merupakan komponen penting
bagi cairan ekstraseluler, termasuk plasma
darah dan cairan transeluler

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/22921/Chapter%20II.pdf.
Fungsi cairan tubuh
Membawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin dan
mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen
(O2 ) ke dalam sel sel tubuh.
Mengeluarkan produk samping hasil metabolisme seperti
karbon dioksida (CO2) dan juga senyawa nitrat
pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut, dan
hidung, pelumas dalam cairan sendi tubuh
katalisator reaksi biologik sel, pelindung organ dan jaringan
tubuh
membantu dalam menjaga tekanan darah dan onsentrasi zat
terlarut.
pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada
pada kondisi ideal yaitu 37C

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Komposisi cairan tubuh
Air
Air adalah senyawa utama
dari tubuh manusia. Rata-
rata pria Dewasa hampir
60% dari berat badannya
adalah air dan rata-rata
wanita mengandung 55% air
dari berat badannya.

substansi terlarut (zat


terlarut)
yaitu elekt rolit
dan non elektrolit.

European-renal-best-practice.org.february.2014
Kompartemen cairan tubuh

Plasma 5%
Ekstraseluler Intertisial 15%
20%
transeluler

Intraseluler
40%

Guyton, A.C. Buku ajar fisiologi, Ed. 9, EGC, 1997. Hal 375-377
Osmosis
Difusi

Transpor
aktif

PERGERAKAN CAIRAN TUBUH


(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)
Elektrolit
Elektrolit adalah substansi yang enghantarkan arus
listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan
negatif dan diukur dengan kapasitasannya untuk
saling berikatan satu sama lain. Elektrolit terdiri dari
kation dan anion

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Natrium
Fungsinya sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah
dan pengaturan volume ekstra sel.
Kalium
Fungsinya mempertahankan membran potensial elektrik dalam
tubuh.
Klorida
Fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air
pada berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan
kation dalam cairan ekstrasel.
Kalsium
Fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot -otot,
deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan,
kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah.
Magnesium
Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur
pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan
kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh.

.(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Definisi
Hiponatremia didefinisikan sebagai Serum Na
135 mmol / Hiponatremia dilaporkan memiliki
insiden dalam praktek klinis antara 15 dan 30%.

Konsentrasi
Hiponatremia Hipernatremia
normal
<135 mEq/L <145 mEq/L
<135-145 mEq/L

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Fisiologi Natrium
Jumlah natrium dalam tubuh merupakan gambaran
keseimbangan antara natrium yang masuk dan natriu yang
dikeluarkan.
Pemasukan natrium yang berasal dari diet melalui epitel
mukosa saluran cerna dengan proses difusi dan
pengeluarannya melalui ginjal, saluran cerna, atau
keringat di kulit
Eksresi natrium terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan
eksresi ini dilakukan untuk mempertahankan homeostasis
natrium yang sangat diperlukan untuk mempertahankan
volume cairan tubuh

Http://jurnal.fk.unand.ac.id
Natrium difiltrasi bebas di
glomerulus, direabsorpsi
secara aktif 60-65% di
tubulus proksimal bersama
dengan air dan Cl- yang
direabsorpsi secara pasif,
sisanya direabsorpsi di
lengkung henle 25-30%,
tubulus distal 5% dan duktus
koligentes 4%
Sekresi natrium di urine <1%. Aldosteron menstimulasi
tubulus distal untuk mereabsorbsi natrium bersama air secra
pasif dan mensekresi kalium pada sistem RAA untuk
mempertahankan elektroneutralis
Http://jurnal.fk.unand.ac.id
Nilai rujukan kadar natrium
serum bayi : 134-150 mmol/L
serum anak dan dewasa : 135-145 mmol/L
urine anak dan dewasa : 40-220 mmol/24 jam
cairan serebrospinal : 136-150 mmol/L
feses : kurang dari 10 mmol/hari

http://jurnal.fk.unand.ac.id
Etiologi

Hipovolemik
SIADH CCF
Psychogenic GIT loss: Diarrhoea and vomiting ,Bowel
Liver cirrhosis
polydipsia obstruction, GI sepsis Nephrotic
Renal loss: Addisons disease Renal syndrome
tubular , acidosis, Salt wasting,
nephropathy, Diuretic use, and cerebral
salt wasting

Euvolemik Hipervolemik

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Module 4 416
Klasifikasi hiponatremia
Berdasarkan derajat berat nilai kimiawi

Ringan Sedang Berat


kadar natrium kadar natrium kadar natrium
plasma antara plasma antara plasma 125
130 dan 135 125 dan 129 mmol/L yang
mmol/L yang mmol/L yang diukur dengan
diukur dengan diukur dengan ion elektroda
ion elektroda ion elektroda khusus.
khusus. khusus.
Gambaran Klinis

Derajat Kadar Natrium Gejala Klinis


Ringan 130-135 mmol/L Sering tidak
bergejala atau,
anoreksia, sakit
kepala, mual,
muntah, letargi

Sedang 120-129 mmol/L Malaise,


kebingungan,
disorientasi, ataxia
Berat <120 mmol/L Mengantuk,
penurunan refleks,
(somnolen), kejang,
koma, edema
serebri, kematian
Berdasarkan waktu terjadinya

Kronik
Akut
Jika hiponatremia
Jika hiponatremia
ditemukan terjadi
ditemukan terjadi<48
sekurang kurangnya
jam
48 jam

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Diagnosis
Pada Anamnesis : Pada anamnesis ini haruslah
terperinci. Tanyakan riwayat muntah, penggunaan
obat diuretic/manitol, adanya penyakit seperti sirosis
hepatic, gagal ginjal, sindrom nefrotik, hipotiroidism,
gangguan kelenjar adrenal dan lainnya).
Pada Pemeriksaan Fisik : periksa volume sirkulasi
dan status cairan ekstraseluler.
Pada Pemeriksaan Penunjang : periksa kadar
Natrium serum, kadar natrium urin dan osmolaritas
Plasma.

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Tatalaksana
koreksi Natrium dengan koreksi harus dilakukan Hiponatremia kronis

Kronis
asimtomatik

akut
kecepatan kurang dari cepat degan Natrium yakni lebih dari 48 jam,
0,5 mEq/L/jam dengan Hipertonik (NaCl 3%) dimana koreksinya
larutan Normal Saline intravena. Kadar Natrium dilakukan secara
Isotonil NaC 0,9% serum dinaikkan perlahan, dengan
intravena. sebanyak 5mEq/L dari kecepatan koreksi 0,5-1
kadar Natrium awal mEq/L/jam. Maksimal
dalam waktu 1 jam, total koreksi adalah 10-
kemudian baru dinaikkan 12 mEq/24 jam dan
sebesar 1 mEq/L setiap <18mEq/48jam pertama.
1 jam sampai kadar Ini dilakukan untuk
Natrium mencapai 130 menghindari sidrom
mEq/L. demyelinasi smotik atau
serebelopontin
mielinolisis.
Tatalaksana
Dalam hiponatremia akut (durasi 48 jam), pengobatan yang
cepat dan koreksi natrium disarankan untuk mencegah edema
serebral. Hal ini berbeda dengan hiponatremia kronis, di mana
koreksi harus lambat untuk mencegah central pontine
myelinolysis yang dapat menyebabkan kerusakan saraf
permanen. Target yang harus dicapai untuk meningkatkan
natrium ke tingkat yang aman (120 mmol / l). Natrium tidak
harus mencapai level normal dalam 48 jam pertama.

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Tatalaksana
Pada pasien dengan hiponatremia akut dan gejala sisa
neurologis (kejang atau koma) pengobatan dapat dimulai
dengan 3% saline. Tidak ada konsensus universal untuk
penggunaan atau dengan rezim yang harus diberikan: bisa
dimulai pada 1-2 ml / kg / jam dengan pengukuran rutin
natrium serum, urin dan status kardiovaskular. Disarankan
agar natrium dikoreksi tidak lebih dari 8 mmol dalam 24 jam.
Furosemide juga dapat digunakan untuk mengeluarkan air
yang berlebihan.
Hiponatremia kronis dapat diobati dengan menghilangkan
penyebab (misalnya diuretik) dan pembatasan cairan menjadi
sekitar 500-800 ml / hari.

(The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008)


Rumus koreksi natrium

Natrium = 0,5 x berat Badan (kg) x [target


Natrium Konsentrasi awal Natrium]

Perubahan Na Serum = [kandungan Na cairan


infus Kadar Na Serum]/(jumlah cairan tubuh +
1)
Contoh soal
satu Liter cairan NaCl 3% (513 mEq/L) jika diberikan pada
perempuan 35 tahun, berat badan 50 kg dengan kadar
Natrium serum 115 mEq/L akan meningkatkan Natrium serum
sebesar :

Jumlah cairan tubuh = 50 x 0.5 = 10

Na Serum = [513 115] / (10+1) = 398/11 = 36.18 mEq


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai