Anda di halaman 1dari 25

PELUMASAN

(PRAJABATAN S1 dan D3)


Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Prinsip Dasar Pelumasan
Gesekan adalah gaya yang cenderung menghambat atau melawan gerakan.
Apabila gesekan dapat mengakibatkan kedua benda tersebut tidak dapat
bergerak relatif satu terhadap lainnya maka jenis gesekannya dinamakan
Gesekan Statik, contohnya gesekan yang terjadi antara mur dengan baut.
Sedangkan apabila kedua benda masih dapat bergerak relatif satu terhadap
lainnya dinamakan Gesekan Dinamik atau Gesekan Kinetik, seperti gesekan
antara poros dengan bantalan. Gesekan dinamik akan menimbulkan keausan
material. Salah satu cara untuk menghindarkan kontak langsung diantara dua
benda yang bergesekan adalah dengan menyisipkan minyak pelumas diantara
kedua benda tersebut. Cara ini dinamakan melumasi atau memberi
pelumasan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumasan
Prinsip pelumasan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
* Pelumasan Batas.
Adalah pelumasan dimana permukaan kedua benda yang
bergesekan dipisahkan oleh lapisan pelumas yang sangat tipis
sehingga pada beberapa lokasi masih terjadi gesekan diantara kedua
benda tersebut.
* Pelumasan Film.
Dengan memberikan lapisan minyak pelumas yang lebih tebal
(berupa film) diantara kedua benda yang bergesekan, tidak lagi terjadi
gesekan diantara kedua benda tersebut. Prinsip pelumasan yang baik
adalah pelumasan film.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Fungsi Pelumas
Sebagai Pendingin.
Gesekan akan menimbulkan panas yang apabila berlebihan dapat
menimbulkan kerusakan material. Minyak pelumas akan menyerap panas
tersebut untuk dibawa dan dibuang di sistem pendingin minyak pelumas
atau ke udara luar.
Sebagai Perapat.
Pelumas dapat difungsikan sebagai perapat, misalnya untuk mencegah
bocornya hydrogen dari poros alternator ke udara luar.
Untuk mengurangi korosi.
Pelumas dapat mengurangi laju korosi karena membentuk lapisan
pelindung pada permukaan logam sehingga kontak langsung antara zat
penyebab korosi dengan permukaan logam dapat dihindari atau
dikurangi.
Sebagai Peredam Kejut.
Beban kejut dapat terjadi pada komponen mesin, diantaranya pada roda
gigi. Lapisan minyak pelumas akan memperkecil benturan diantara
permukaan roda gigi yang saling bersinggungan, sehingga dapat
meredam getaran dan noise.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Jenis Pelumas
Pelumas Cair (Minyak Pelumas).
Jenis Pelumas Cair umumnya terbuat dari minyak mineral yang
merupakan produk sampingan dari penyulingan minyak bumi, atau ada
juga yang dibuat dari bahan sintetis.
Di pasaran banyak tersedia berbagai merek minyak pelumas. Untuk
mengetahui minyak. Pelumas mana yang cocok digunakan, perlu
diketahui karakteristik minyak pelumas tersebut yang merupakan
gambaran dari sifat-sifat minyak pelumas.
Sifat-sifat minyak pelumas :
Viskositas (Viscosity)
Indek Viskositas (Viscosity Index)
Titik Tuang (Pour Point)
Titik Nyala (Flash Point)
Titik Bakar (Fire Point)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Aditif Minyak Pelumas
Aditif atau bahan tambahan yang dicampurkan kedalam minyak
pelumas bertujuan untuk memperbaiki sifat pelumas tersebut.
Aditif yang banyak digunakan diantaranya adalah:
Pour Point Depressants.
Oxidation Inhibitor.
Viscosity Index Improver.
Antifoam Agent.
Rust and Corrosion Inhibitor.
Extreme Pressure Additive.
Detergent

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pemurnian Minyak
Pada
Pelumas.
sistem pelumasan selalu terbuka kemungkinan tercemarnya
pelumas oleh kontaminasi sehingga kondisi minyak pelumas menjadi
menurun. Agar kondisinya tetap baik sehingga masa pakainya menjadi
panjang maka minyak pelumas harus mendapat perawatan yang baik.
Diantara metode perawatan untuk pemurnian minyak pelumas yang
sering dilakukan adalah:
Penggantian sebagian minyak pelumas secara periodik.
Cara ini dilakukan dengan mengambil sebagian minyak pelumas (+/- 10
%) dari dalam sistem pelumasan lalu menggantinya dengan yang baru.
Filtrasi metoda ini dilakukan dengan cara mengeluarkan seluruh minyak
pelumas dari dalam sistem pelumasan untuk selanjutnya sistem diisi
minyak pelumas baru atau minyak pelumas lama yang sudah diproses
dengan menggunakan filter.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pemurnian Minyak
Oil Conditioning.
Pelumas.
Oil Conditioning berfungsi untuk pemulihan kondisi minyak pelumas.
Instalasi ini dapat terpasang secara tetap dan merupakan bagian dari
sistem pelumasan, atau instalasi mobile (dapat dipindah).
Perlengkapan yang ada di dalam instalasi Oil Conditioner diantaranya
Pompa sirkulasi, Mesh Filter, Magnetic Filter, Heater, Gas Extractor dan
Centrifuges.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumas Semi Padat
Pelumas semi padat (Gemuk) adalah pelumas dengan penambahan
additive seperti sabun yang dicampur dengan pelumas mineral. Jenis-
jenis sabun tersebut ada beberapa macam, antara lain lithium, calcium,
sodium, aluminium, dan ada pula yang bahan dasarnya sintetik.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumas Semi Padat
Gemuk pelumas ini memiliki beberapa sifat-sifat khusus, antara lain:
Menyekat kotoran-kotoran yang masuk atau keluar.
Tidak terpengaruh oleh temperatur.
Sukar mengalir dan menguap.
Mencegah masuknya air, dan meskipun ada molekul-molekul air,
daya lumas tidak berubah.
Mempunyai sifat menahan benturan yang besar.
Mempunyai sifat anti korosi dan oksidasi.
Berdasarkan sifat-sifat tersebut, gemuk pelumas ini dapat digunakan
untuk melumasi bagian-bagian yang tidak dapat dilumasi oleh pelumas
cair (oli), seperti:
Bagian yang mudah terkena debu dan air.
Bagian yang tidak rapat.
Bagian yang mempunyai tekanan tinggi.
Bagian yang sukar dicapai.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumas Semi Padat
Komposisi gemuk
Mineral base oil (75 85%)
Bahan aditif (5 10%)
Thickener / Pengental (10 15%), pengental ini biasanya merupakan berbagai
sabun metalik maupun non metalik
Karakteristik Gemuk
Tingkat Kekerasan (Consistency)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumas Semi Padat
Tempera
Water
Tipe Titik leleh (dropping tur Max. Wujud Warna
Resistan Aplikasi
(Gemuk) Point) operasi (texture) (colour)
ce
kontinyu

Kuning
Tujuan umum, gemuk mangkok,
Smooth kemerah
Calsium 200 F 160 F Baik gemuk poros, plain beraring kerja
Buttery an
berat

Fibroua/ Kuning/hi Tujuan umum, bearing-bearing,


Sodium 325 F 250 F Jelek
spongy jau convayer, bearing anti friksi tugas

Kuning berat. Tujuan umum, plain bearing


Smooth
Barium 375 F 275 F Baik kemerah dan bearing anti friksi, pelumasan
to sringy
an untuk kendaraan, alat berat

pertambangan dan alat konstruksi,


Buttery
Lithium 300 F 300 F Baik Kecoklat banyak tujuan plain bearing dan
to sringy
bearing anti friksi

Coklat pemakaian temperatur rendah dan


Calcium
500 F 250 F Baik Buttery Kemerah tinggi, banyak tujuan, bearing roda,
complex
an bearing anti friksi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Karakteristik Gemuk
Oil Separation
Suatu kondisi dimana oil base terpisah dari sabunnya. Kadang kadang proses
pemisahan ini diinginkan untuk pelumasan bearing tetapi tidak boleh berlebihan
karena dapat meninggalkan sabunnya pada saluran distribusinya.
Slumpability
Merupakan kemampuan gemuk untuk dapat bergerak di dalam reservoir karena
gravitasi dan tetap memberikan seal pada bagian luar pompa.
Color
Kondisi ini untuk memudahkan pemilihan gemuk dan untuk mendeteksi adanya
kontaminasi pada gemuk.
Water Resistance
Merupakan kemampuan gemuk untuk menahan water wash out selama
digunakan pada suatu mekanisme.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumas Padat
Pelumas padat (solid lubricant) pelumas padat seringkali berbentuk bubuk atau
butiran butiran. Pelumas ini umumnya digunakan pada daerah yang sangat
dingin dimana oli akan membeku dan pada tempat yang panas dimana oli akan
terbakar.
Ada dua jenis yaitu : material yang memiliki kekuatan geser yang sangat rendah
seperti graphite dan molybdenum disulfida (MoS2) yang dapat ditambahkan
pada permukaan, coating seperti misalnya phosfat, oksida, atau sulfida yang
dapat terbentuk pada suatu permukaan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pelumas Padat
Pelumas padat itu digunakan bilamana pelumas cair atau gemuk lumas
:Tidak diinginkan (Undesirable) karena
Mengotori produk yang dibuat seperti pada industri makanan dan
minuman serta industri farmasi
Perawatan sulit seperti yang berkaitan dengan inaccessibility dan
masalah storage
Tidak efektif (Ineffective) seperti pada
Hostile environments seperti gas korosif, banyak debu dan kotoran
High temperature seperti pada metal working dan missile application
Radiation seperti pada reaktor nuklir
Cryogenic temperature / pemakaian pada temperature yang sangat
rendah

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pemilihan Pelumas
Pemilihan jenis pelumas yang akan digunakan di industri harus
mengacu dan melihat pada ketentuan berikut :
Rekomendasi dari pabrik pembuat alat (Original Equipment
Manufacturer / OEM) tentang spesifikasi pelumas
Pedoman pemilihan alternatif yang didasarkan atas kondisi
beban, kecepatan operasi, temperatur kerja dan kondisi
lingkungan dimana peralatan bekerja
Penggunaan pelumas yang ada di industri meliputi berbagai
macam pemakaian seperti
Roda gigi
Bearing
Turbin Air (Hydraulics Turbine)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Sistem Terbuka
Pada sistem ini tidak terjadi sirkulasi tertutup pada pelumas.
Metoda pelumasan untuk sistem terbuka dibedakan :
Pelumasan secara manual
Penggunaannya terbatas dan dilakukan secara periodik.
Kemungkinan terjadinya kelebihan atau kekurangan pelumas
sangat besar. Pemberian pelumas dilakukan secara manual
dengan bantuan peralatan seperti pada gambar berikut.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Pelumasan dengan gemuk
Pelumasan cara ini dilakukan dengan menginjeksikan gemuk
secara berkala pada bantalan yang dilumasi. Gemuk yang
diinjeksikan dengan menggunakan peralatan khsusus (grease
gun) melalui saluran pemasukan (grease nipple) yang disediakan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Pelumasan secara otomatis
Pelumasan dengan cara ini lebih terjamin dibanding cara
manual, karena meskipun tanpa sirkulasi tertutup, tetapi
kontinuitas pelumas dapat diandalkan.

Pelumasan Tetes dengan katup


Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Sistem Pelumasan
Sistem Tertutup
Pada pelumasan sistem tertutup
terjadi sirkulasi tertutup pada
pelumas, jadi pelumas yang sama
dipergunakan secara berulang-
ulang. Perlumasan sistem tertutup
dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu :
-Pelumasan tanpa tekanan
-Pelumasan bertekanan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Sistem Tertutup
Pelumasan dengan percikan
Pada metoda pelumasan ini minyak dipercikkan kebagian-bagian
yang akan dilumasi. Menurut gambar, minyak dipercikkan ke
bantalan oleh roda gigi yang berputar. Setelah melumasi, minyak
mengalir kembali ke penampung.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Sistem Pelumasan
Sistem Tertutup
Pelumasan dengan bertekanan
Sistem sirkulasi tertutup bertekanan menggunakan minyak yang bertekanan
untuk melumasi bagian-bagian yang perlu dilumasi. Karena itu diperlukan
pompa untuk mensirkulasikan minyak. Metoda pelumasan ini banyak
dipakai pada peralatan- peralatan yang harus memikul beban berat dan
berputar pada putaran yang tinggi. Di PLTU, metoda pelumasan ini dipakai
pada sistem pelumasan turbin, pompa besar dan fan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Pemurnian Minyak
Pelumasan
Minyak pelumas dalam sistem perlu selalu di jaga agar tetap dalam
kondisi baik terutama kebersihannya. Minyak yang tercemar akan
mengurangi daya pelumasan

dan bahkan mengakibatkan gesekan dan keausan pada komponen


yang dilumasi. Beberapa contoh pencemaran minyak diantaranya
adalah air, pasir, partikel logam, karat, abu, lumpur.
Metoda pemurnian minyak pelumas terdiri dari :
-Pemurnian minyak dengan tangki pengendap (Settling Tank)
-Pemurnian minyak dengan penyaring minyak (Oil Filter)
-Pemurnian minyak dengan pemisah sentrifugal (Oil Centrifuge)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Penggantian Pelumas
Pelumas biasanya diganti karena 2 faktor utama yaitu :
Rusaknya pelumas (lubricant degradation)
Adanya kontaminasi yang terjadi pada pelumas
Periode penggantian pelumas dan penentuan pelumas yang
sesuai biasanya didasarkan atas rekomendasi dari pembuat
peralatan tersebut (OEM) dan pengujian terhadap pelumas yang
digunakan oleh peralatan (Oil Used Analysis). Dalam prakteknya
di pabrik, periode penggantian pelumas dapat dilakukan untuk
sistim yang mempunyai volume pelumas kurang dari 250 liter (50
gallon) dan sistim yang volume pelumasnya lebih dari 250 liter.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal

Anda mungkin juga menyukai