Anda di halaman 1dari 22

NAMA ANGGOTA :

SUHAIMI (P1337430215086)
RIZKY ADITYA NUGRAHA (P1337430215027)
BAGAS FAJAR ARIMUKTI (P1337430215074)
KURNIA RAMADHANTI (P1337430215062)
FAUZIA ITSNA DEVRILIA(P1337430215038)
KARLINA ISFARISKA N (P1337430215020)
RORO DIZKA HUMAYRA (P1337430215024)
RESI WEDIYANTI (P1337430215070)
HALIMAH GRISNA H S (P1337430215009)
Teknik diagnostik yang menggunakan medan
magnet dan gelombang radio untuk
menghasilkan gambar rinci jaringan lunak tubuh
dan tulang.
Fungsi alat tersebut memiliki kemampuan
membuat gambaran potongan coronal, sagital,
aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi
tubuh pasien, sehingga jika
menggunakan parameter yang tepat, kualitas
gambaran detail tubuh manusia akan tampak
jelas.
Kelebihan dari MRI ini dibandingkan dengan
modalitas imejing (konvesional, CT, USG) adalah
kemampuan menampilkan detail anatomi
secara jelas dalam berbagai potongan tanpa
mengubah posisi pasien dan hasil pencitraan
yang dihasilkan oleh MRI lebih jelas serta dapat
dilihat dari berbagai sisi tanpa melibatkan
pengunaan radiasi.
- Magnet tetap (Permanent Magnet/PM)

- - Magnet resistif (Resistive Magnet/RM)

- Magnet superkonduktif (Superconductive


Magnet/SCM)
MRI dipengaruhi oleh noise radio gelombang
elektromagnet yang digunakan MRI mempunyai
frekuensi yang sama dengan siaran radio.

MRI dipengaruhi bahan magnet Jika terdapat


benda dari bahan magnet di sekeliling MRI, akan
mengganggu uniformity dari medan magnet
yang menyebabkan mutu gambar menjadi
rendah.
Merupakan ilmu yang berkembang dengan
pesat dan memiliki berbagai aplikasi baik
dalam bidang sains maupun teknologi.

Untuk memisahkan satu objek dengan yang


lain perlu dilakukan suatu metode yaitu
segmentasi gambar (image segmentation).
Berfungsi untuk memisahkan antara objek
yang satu dengan objek yang lain pada
gambar.
Segmentasi citra (image segmentation) merupakan
suatu teknik pengelompokkan (clustering) untuk citra.
Dengan kata lain, ini merupakan suatu proses
pembagian citra ke dalam beberapa wilayah (region)
yang mempunyai kesamaan fitur seperti : tingkat
keabuan (graylevel), tekstur(texture), warna(color),
gerakan(motion), dan lain sebagainya.
Segmentasi dari citra resonansi magnit (MRI
Magnetic Resonance Imaging) memberikan informasi
fisiologi yang berguna dalam diagnosis patologi
demikian juga untuk konstruksi model geometri organ
dalam tiga dimensi. Kualitas hasil segmentasi citra
tergantung pada citra awal atau data hasil akuisisi.
Penentuan ciri dari pola citra masukan melalui dua lapis
jaringan. Lapisan pertama adalah lapisan pengkodean
yaitu dipergunakan untuk melatih vektor-vektor
pencirian yang diperoleh dari citra masukan
menggunakan pembelajaran kompetitif. Vektor-vektor
ciri kemudian dipetakan dari ruang pencirian ke ruang
spasial dengan Self-Organizing Feature Map (SOFM)
yang hasilnya digambarkan dalam ruang neuron
keluaran berupa ciri-ciri terkode. Lapisan kedua ialah
lapisan segmentasi yaitu mencoba mengelompokan ciri-
ciri terkode kedalam suatu kelompok kelas
menggunakan metoda Fuzzy c-mean clustering (FCM).
SOFM adalah teknik pemetaan swa-organisasi jaringan syaraf
yang tidak-tersedia (unsupervised neural network) yang
memungkinkan proyeksi titik-titik multidimensi ke jaringan dua
dimensi.
Pengelompokkan Fuzzy C-Means (FCM) memungkinkan suatu titik data menjadi milik dari
beberapa kelas tetapi dengan fungsi keanggotaan yang berbeda. Disini FCM menghitung suatu
pengukuran keanggotaan, yang disebut fungsi keanggotaan fuzzy pada setiap piksel citra
untuk suatu jumlah kelas-kelas tertentu. Kelebihan dari FCM adalah sederhana dan
kemampuannya untuk menghasilkan pendekatan fuzzy pada ruang pencitraan.
suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari
obyek-obyek citra, tujuannya adalah :
Untuk menandai bagian yang menjadi detail
citra
Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur,
yang terjadi karena error atau adanya efek dari
proses akuisisi citra

Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi (edge) dari


suatucitra bila titik tersebut mempunyai
perbedaan yang tinggi dengan tetangganya
Metode Robert
Metode Prewitt
Metode Sobel
Tahap pertama pada sistem dimulai dengan
menginputkan citra yang berupa citra grayscale
yang berekstensi.
kemudian diproses dengan proses region growing
untuk mempartisi citra menjadi daerah yang
memiliki kesamaan sifat tertentu. Prosesnya
dimulai dari penentuan seed awal dan akan
berakhir jika tidak ada seed tetangga yang
ditambahkan lagi.
Kemudian dari citra yang telah diproses dengan
proses region growing tersebut akan diproses
dengan proses thresholding yang menghasilkan
citra biner, yaitu citra dengan hanya dua warna
hitam dan putih.
Hasil akhir dari sistem citra yang telah
tersegmentasi dengan proses region growing dan
thresholding.
Mengingat biaya pemeriksaan MRI bagi
seorang pasien cukup mahal dan efek
sampingnya, ( terutama efek latennya)
yang belum diketahui maka perlu
pertimbangan yang matang sebelum pasien
dikirim untuk pemerikaan MRI.

Anda mungkin juga menyukai