Essential of Diagnosis Spiral,motile, coil-shaped, elongated spirochaete. Blm ada methode yang pas utk pembiakan in vitro. Dpt segera dideteksi dg darkfield microscopy atau dg immunofluoresent antibody. Blm ada rapid plasma test antibody, Veneral Disease Research Laboratory (VDRL) hanya utk screening dan follow-up treatment. Treponema-specific antibody tests, microhemagglutination T pallidum test hanya utk konfermasi. Cerbrospinal fluid (CSF) lynphocytosis, protein CSF meninggi, CSF VDRL test yg reaktif diduga suatu neurosyphylis. Semua penderita dg infeksi T pallidum harus di test utk HIV Pathogenesis Syphillis dsbbkn Treponema pallidum dpt akut atau kronis. T pallidum msk ke subepithelial tissue melalui microperforation pada kulit atau mucous membrane. Reaksi akn terjadi pd tempat inokulasi stlh 10 90 hari. Lesi primer brp papula akan diikuti dg erupsi sekunder brp ulkus yg khas syphillis dsbt chancre ( ulcus durum ). Lesi biasanya keras ( indurasi ), tdk sakit, bbtk ulcus dg mengeluar kan eksudat serosa ditempat masuknya microorganisme. Masuknya microorganisme kdlm darah tjd sblm lesi primer muncul, ditandai pembesaran kelenjar lymp ( bubo) regional, tidak sakit, keras nonfluktuan. Chancre tdk jelas bila infeksi terjadi pd rectum dan cervix. Walaupun tdk diobati ulcus akan menghilang stlh 4 6 minggu. Sepertiga dari kasus yg tdk diobati mengalami stadium generalisata= stdm dua. Muncul erupsi kulit berupa makulo papular biasanya pd telapak tangan dan telapak kaki diikuti dg lympadhenopathy. Kmd menghilang. Erupsi sekunder ini, sepertiga dari mrk masuk kepada fase laten . Pada awal fase laten srng muncul lesi infeksius yg berulang pada kulit dan selaput lendir. Terserangnya Susunan Syaraf Pusat (SSP ) ditandai dg gejala meningitis syphillitic acute dan berlanjut menjadi syphillis meningovaskuler akhirnya timbul paresis dan tabes dorsalis. Periode latent ini berlangsung seumur hidup. Pada kasus tertentu 5 -20 thn infeksi tjd lesi pd aorta yg sgt berbahaya (syphillis cardiovascular) atau gumma dikulit, saluran pencernaan, saluran pencernaan, tulang atau permukaan selaput lendir. Infeksi pada janin ibu yg syphillis berakibat tjd aborsi, kematian bayi ok lahir prematur atau Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau mati ok tjd reaksi systemic. Infeksi kongenital dpt berakibat munculnya manifestasi klinis, brp gejala neurologis ok terserangnya SSP. Dpt brp kelainan fisik spt gigi Hutchinson, saddlenose (hidung spt pelana kuda) saber shins ( tlg kering bbtk pedang ), keratitis interstitialis dan tuli. Syphillis congenital kdg kala asymptomatic pd minggu- minggu pertama kelahiran. Th; -. Benzathine penicilline G 2,4 juta unit IM -. Doccycline 100 mg / 12 jam selama 14 hari. -. Bagi stdm lanjut dosis ditingkatkan dg tatalaksana ter sendiri. Yaws( Patek, Frambusia tropica)
Dr. Rahmat Nasution DTM&H MSc SpParK
Yaws( Patek,Frambusia tropica,pian, bomba) Etiology ; T pallidum pertenue dsbt juga nonveneral treponematosis suatu penyakit kronis, relaps( berulang), sgt menular. Lesi yg tidak menular adlh lesi tertier( lanjut) yg destruktif. Lesi awal yg tipikal ( patek induk ) brp papilloma yg timbul pada wajah dan extremitas ( biasanya pada kaki) muncul dlm bbrp minggu atau bulan, tdk nyeri kecuali jika ada infeksi secunder Proliferasinya lambat dpt membentuk lesi frambusia ( Rapsberry) atau dg ulcus( ulceropapilloma). Diseminasi sekunder atau papilloma satelit timbul sebelum atau segera setelah lesi awal sembuh., lesi ini timbul berkelompok sering disertai periostitis pada tulang panjang ( saber shin) da jari (polidactilitis). Papilloma dan hyperceratosis pd telapak tangan dan kaki dpt timbul pd stdm awal maupun lanjut; lesi menimbulkan rasa nyeri yg hebat dan biasanya menimbulkan disabilitas. Stdm akhir memiliki ciri-ciri brp lesi destruktif pada kulit dan tulang Frambusia tdk menyerang otak, mata,aorta atau digestive system. Diagnosa ditegakkan dari gejala klinis , Darkfield microscope, (non treponemalVDRL atau Rapid Plasma Reagin (RPR) Th: Benzathine penicilline G ( Bicillin ) 1,2 juta unit IM single dose. Anak dbwh 10 thn 0,6 juta unit IM single dose. Neisseria gonorrhoeae ( GO)
Dr. Rahmat Nasution DTM&H MSc SpParK
Essentials of Diagnosis. Transmisi terjadi ok hub sexual tanpa pelindung. Purulent urethral discharge, dysuria pada laki-laki. Vaginal discharge, dysuria, intermentrual bleeding pada wanita. Dermatitis-arthritis syndrome dg penyebab infeksi yg tdk diketahui. Gram negative diplococci didlm neutrophil pd pewarnaan speciment yg berasal dari urethral, cervical, skin atau joint material. Pemeriksaan DNA( PCR,LCR) dg penyempurnaan sensitivity dan specificity. Suatu penyakit menular terbatas pada ephitel columnair dan epitheltransitional yang perjalanan penyakit dan derjat beratnya penyakit berbeda antara pria dan wanita. Pd pria ditandai dg keluarnya discharge purulent acut dari urethra anterior disertai dysuria dlm 2-7 hari setelah kontak . Uretritis dpt diketahui dg: -. Discharge mucopurulent atau purulent -. Dg pewarnaan Gram discharge urethra ditemukan 5 atau lebih leucocyte perlapangan pandang dg emersion oil. Hanya sbgn kecil infeksi gonococcus pd pria asymptomatic. Pd wanita infeksi diikuti cervicitis mucopurulent (MPC) yg sering asymptomatis. Tapi pd bbrp wanita mengeluarkan discharge abnormal dari vagina dan disertai dysparunia dan perdarahan. Sekitar 20 % mengalami invasive ke uterus dan terjadi endometritis, salphingitis atau peritonitis didaerah pelvis dan disertai resiko infertilitas dan kehamilan ectopic. Pada wanita dan pria homosexual dpt terjadi infeksi pharyngeal dan anorectal biasanya asymptomatic dpt timbul pruritus, tenesmus. Conjunctivitis terjadi pd anak baru lahir dpt terjadi kebutaan Septicemia dpt terjadi pd 0,5 % - 1 % kasus gonococcal. Pengobatan spesifik Inf gonococcus tanpa komplikasi cervix, rectum atau urethra pd orang dewasa cefixime 400 mg oral single dose, ceftriaxone 125 mg oral single dose, ciprofloxacin 500 mg oral single dose atau ofloxacin 400 mg single dose. Pada inf gonococcus dg komplikasi Disseminated gonococcal infection( dermatitis-arthritis syndrome), meningitis, endocarditis; -. Ceftriaxone, 1-2 g IV atau IM setiap 12-24 h utk 1-2 d atau 7 d. Atau; Cefotaxime, 1-2 g IV setiap 8 h utk 1-2 d 7 d. ditambah Doxycycline 100 mg oral twice daily X 7 d.