Anda di halaman 1dari 20

Oleh : MARDENIS

TIK:
Setelah pertemuan ini, mhs diharapkan
dapat:
1. Memahami pengertian dan pembidangan
filsafat
2. Menjelaskan Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat
3. Mengetahui landasan ontologi, epistemologi
dan aksiologi filsafat Pancasila
4. Memahami dan menjelaskan Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia
A. PENGERTIAN DAN PEMBIDANGAN
PANCASILA
Sering dikatakan bahwa filsafat
merupakan bidang yang ribet dan sulit
dipahami, atau kerjaan orang yang kurang
kerjaan. Kesan tersebut tidak sepenuhnya
benar, karena dalam kehidupan sosial
sehari-hari sebenarnya secara sadar setiap
manusia tidak dapat terhindar dari
kegiatan berfilsafat.
Kesadaran tersebut dapat kita
amati dari cara pandang manusia di
sekitar kita. Jika seseorang (terlalu)
mengagungkan materi dalam
kehidupannya, berarti ia menganut
filsafat materialisme.
Begitu juga jika seseorang begitu
memandang tinggi kenikmatan dan
kesenangan duniawi, maka ybs berarti
menganut filsafat hedonisme.
Secara Etimologi :
Filsafat merupakan terjemahan dari
kata philosophia (bahasa yunani),
yang berarti cinta akan kebijaksanaan.
Philo = cinta , sophia = kebijaksanaan
Dalam bahasa lain, filsafat dikenal
dengan istilah philosophy (Inggris),
philosophie (Prancis dan Belanda),
dan falsafah (Arab), sedangkan
orangnya disebut filsuf/ filosof/
philosophus yang artinya pecinta
kebijaksanaan .
Menurut sejarah , Socrates-lah
yang pertama-tama menyebut diri
sebagai philosophus, yakni sebagai
protes terhadap kaum terpelajar yang
menamakan diri mereka sophist
(bijaksana).
Sebagai protes kesombongan
mereka itu Socrates lebih menyebut
diri sebagai philosophus (pecinta
kebijaksanaan).
Bagaimana awal filsafat mencari kebijaksanaan
???
Bermula dari keheranan yang dimiliki
manusia yang bersifat intelektual dan
kerohanian. Keheranan tersebut baru bisa
dikatakan sebagai filsafat sebelum ada upaya
untuk mencari jawaban atas pertanyaan
keheranan dan rahasianya.
Keheranan yang berbentuk rasa ingin
tahu yang diikuti pertanyaan yang kemudian
akan menghasilkan pengetahuan yang
merupakan suatu hasil dari proses tindakan
manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan
kesadaran dalam menghadapi objek yang ingin
di kenal.
Kegiatan kefilsafatan merenung.

Perenungan kefilsafatan
percobaan untuk menyusun suatu
sistem pengetahuan yang rasional, yang
menandai untuk memahami dunia
tempat kita hidup, maupun untuk
memahami diri kita sendiri.
Hubungan filsafat dan agama,(Al-kindi)
bahwa yang paling luhur dan mulia di
antara segala seni manusia adalah filsafat
yang bertujuan menyingkap hakikat
kebenaran, dan bertindak sebagai
kebenaran itu sendiri.
agama dan falsafat memiliki semangat
dan tujuan yang sama yaitu kebenaran.
Yang membedakan hanyalah jalan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Agama : mutlak oleh pemeluknya
lantaran berasal dari Tuhan, falsafah : lebih
bersifat relatif
Cabang Utama
Filsafat

Ontologi Epistemologi Aksiologi


mempersoalkan adanya segala sesuatu yang
ada.
Ontologi, terdapat dua bagian penting :
Metafisika umum, yang mempersoalkan hakikat
yang ada secara umum.
Metafisika khusus, yang mempersoalkan hakikat
yang ada pada tiga bagian penting berikut ;
a. Kosmologi, yang mempersoalkan hakikat alam
semesta termasuk segala isinya, kecuali
manusia.
b. Antropologi, yang mempersoalkan hakikat
manusia.
c. Teologi, yang mempersoalkan hakikat Tuhan,
yang merupakan konsekuensi terakhir dari
pandangan filsafat.
Secara garis besar membahas segenap proses
dalam usaha memperoleh kebenaran pengetahuan.
Secara umum kebenaran dibedakan ke dalam 4
bagian sbb:
a. Kebenaran religius: yakni kebenaran yang
dibanguan berdasarkan kaedah-kaedah agama
atau keyakinan tertentu dan kebenarannya
bersifat absolut.
b. Kebenaran filoasofis: merupakan kebenaran dari
hasil perenungan dan pemikiran refleksi ahli
filsafat.
c. Kebenaran estetis: adalah kebenaran yang
berdasarkan penilaian indah dan buruk, serta cita
rasa estetis.
Kebenaran ilmiah: pada dasarnya
merupakan kebenaran yang telah
memenuhi syarat-syarat ilmiah (objektif,
logis, sistematis, kritis, dll) yang sifat
kebenarannya adalah relatif.
Yang termasuk dalam epistemologi
antara lain logika, metode ilmiah, dan
filsafat ilmu. Pada umumnya persoalan-
persoalan yang senantiasa terkandung
dalam epistemologi meliputi :apakah
pengetahuan itu?, bagaimanakah manusia
dapat mengetahui sesuatu? Darimana
pengetahuan dapat diperoleh?bagaimana
validitas pengetahuan dapat dinilai?,dll.
Merupakan cabang filsafat yang membicarakan
tentang nilai. Persoalan utama pada nilai tersebut ada
pada hakikat nilai itu sendiri, kriterianya dan
keberadaan suatu nilai.
Bagian aksiologi yang membahas penilaian
manusia dari sudut baik dan jahat dikaji dalam etika.
Persoalan-persoalan dalam etika diantaranya adalah:
apa yang dimaksud baik atau buruk secara moral?,
apa syarat-syarat sesuatu perbuatan dikatakan baik
secara moral?,dll.
Sedangkan bagian aksaiologi yang mengkaji
penilaian atas sesauatu dari sudut pandang indah dan
jelek dibahas dalam estetika, seperti: apakah
keoindahan itu?Keindahan bersifat objektif ataukah
subjektif?, dll.
Kegiatan filsafat merupakan perenungan
sedalam-dalamnya untuk sampai kepada
intinya. Dengan demikian kita dapat
merasakan hidup yang lebih sadar sebagai
manusia. Dengan kesadaran itu kita dapat
mengetahui keunggulan dan kelemahan
kita serta batas-batasnya.
Dengan berfilsafat tidak menjadikan kita
tenggelam dalam kejasmanian saja
(kurang berpikir), karena pada hakekatnya
jiwalah yang merupakan dasar atau inti
dari segala kegiatan dan prinsip hidup.
Dengan berfilsafat menyebabkan kita
lebih cerdas dan tangkas dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat
memahami letak kesukaran dan
melihat apa apa yang menjadi pokok
persoalan.
Yang paling penting dari kesemuanya
adalah bahwa filsafat mengajarkan
dan melatih kita untuk berpandangan
luas dan tidak picik dalam
memandang dunia.
Sebagai suatu sistem filsafat, Pancasila
merupakan hasil perenungan (kontemplasi)
tentang isi dan jiwa peradaban bangsa
Indonesia dan nilai-nilai asli yang hidup dalam
masyarakat Indonesia sehari-hari jauh sebelum
Indonesia merdeka dalam hubungannya
dengan Tuhan YME, dengan kemanusiaan,
dengan bangsa dan neagara, dengan rakyat
Indonesia dan dengan keadilan hidup.
Dikaitkan dengan sistem, maka Pancasila
mengandung lima sila (sub sistem) peradaban
yang saling memberikan keseimbangan dalam
suatu kesatuan yang utuh dan harmonis.
1. Sila pertama: Ketuhanan YME adalah
ketuhanan yang adil beradab, yang....
2. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan
beradab adalah kemanusiaan yang
berketuhanan YME yang berpersatuan
Indonesia, yang......
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia adalah
persatuan yang berketuhanan YME yang..
4. Sila keempat: Kerakyatan adalah kerakyatan
yang berketuhanan YME yang...
5. Sila kelima: Keadilan sosial adalah keadilan
sosial yang berketuhanan YME yang.......
Pancasila telah lahir sebelum RI berdiri, artinya
Pancasilaa merupakan kontrak sosial antara neg.RI
dengan rakyatnya. Pancasila sebagai dasar negara
mwerupakan dasar bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Dasar bagi kehidupan
untuk berbangsa dan bernegara yang dikehendaki
oleh Pancasila diambil dari nilai-nilai rohani dan
budaya banagsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara juga mengandung
arti Pancasila merupakan kesadaran dan cita-cita
hukum serta cita-cita moral yang meliputi suaasana
kebatinan serta watak bgs. Indonesia.
Ideologi berasal dari kata idea yang berarti
gagasan, konsep, cita-cita, pemikiran, dan
logos yang berarti ilmu. Dengan demikian
ideologi dapat diartikan dengan cita-cita
yang hendak diwujudkan oleh suatu
masyarakat/bangsa di masa depan
yang bersifat permanen (tetap).
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia berarti: masyarakat Pancasila(is)
merupakan bentuk(model) masyarakat yang
dicita-citakan oleh bangsa dan negara RI di
masa depan, yakni masy. yang religius,
humanis, nasionalis, demokratis dan sosialis.

Anda mungkin juga menyukai