115% APK SD
70% APK SM
3. KEBUTUHAN AKAN TENAGA TERAMPIL
3. Keterjangkauan Biaya
BOS
BSM
4. Jaminan Kualitas
Kualitas Layanan
Kualitas Lulusan
5. Terbuka dan Ada Jaminan Kepastian bagi yang Berminat
Tida Diskriminatif
Pemetaan dan pendataan yang akurat dan rasional
ANALISIS KONDISI
PENDIDIKAN MENENGAH
1. APK PENDIDIKAN MENENGAH
Tahun 2011/2012
Perkembangan APK Dikmen Bali 105.94
2005/2006-2011/2012 (Persen) 103.54
Maluku Utara 100.46
80.00 76.44
98.87
69.6 70.53
Aceh 94.73
70.00 64.28
60.51 93.39
60.00 56.22 Sulawesi Tenggara 92.78
52.20 91.22
50.00 Bengkulu 88.80
88.32
40.00 Sulawesi Barat 84.20
30.00 83.27
Papua Barat 82.99
20.00 82.81
Kalimantan Timur 82.56
10.00 78.08
Jawa Timur 77.81
0.00
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 76.67
Sumatera Selatan 75.30
75.03
Distribusi APK Dikmen Nusa Tenggara 74.90
Kabupaten/Kota 2011/2012 74.74
Kalimantan Tengah Rata-Rata 73.71
Nas APK SM72.01
51.51% 48.49% Gorontalo 76,44 % 71.98
(235 Kab/Kota) 69.61
(256 Kab/Kota) (2241 Kab/Kota) Papua
(262Kab/Kota) 68.06
67.77
Sulawesi Tengah 65.73
62.98
Nusa Tenggara 61.70
Kab/Kota dgn APK < Rata2 Nasional 58.54
Kalimantan Barat 57.60
Kab/Kota dgn APK >= Rata2 Nasional
0 50 100
Sebaran APK Pendidikan Menengah
2. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Kebutuhan Ruang Kelas
Kondisi Laboratorium
Kondisi Perpustakaan
3. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Profil Guru Sekolah Menengah Belum S1/D4
Berdasarkan Usia
Misi
1. Menjamin Ketersediaan Layanan
2. Memperluas keterjangkauan
3. Menjaga kualitas, relevansi, dan daya saing
4. Mewujudkan kesetaraan
5. Menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan
menengah
Tujuan dan Sasaran
Meningkatkan kualitas penduduk Indonesia dalam mendukung
Tujuan pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, peningkatan
kehidupan sosial politik serta kesejahteraan masyarakat.
INDIKATOR TEKNIS
1. Akses terhadap Layanan Pendidikan Menengah secara
nasional terutama di daerah yang sulit dijangkau.
2. Mutu layanan pendidikan menengah melalui pemenuhan
Standar Nasional Pendidikan.
3. Relevansi termasuk didalamnya daya serap lulusan
pendidikan menengah baik ke perguruan tinggi maupun ke
RANCANGAN MODEL IMPLEMENTASI
MODEL SEKOLAH MENENGAH
Pengembangan PMU
28
Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU
... Perencanaan Kebutuhan PMU didasarkan pada jumlah dan distribusi penduduk usia
pendidikan jenjang menengah di tingkat kabupaten/kota .....
SNP (Standar Nasional Pendidikan); APK (Angka Partisipasi Kasar); USB (Unit Sekolah Baru); RKB (Ruang Kelas Baru) 29
Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU
Nasional
Provinsi
Kabupaten/Kota 30
Target Pencapaian PMU per Provinsi
31
Kebutuhan Anggaran PMU
dalam Milyar
Kebutuhan Anggaran
No Peruntukan
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Total
1 Sarana dan Prasarana Pendidikan 3.768,4 2.430,0 2.472,3 2.503,8 2.534,1 2.565,6 2.597,1 - 18.871,2
2 Peserta Didik 13.860,2 14.592,9 15.065,5 15.546,2 16.033,1 16.525,9 17.024,8 17.529,8 126.178,4
3 Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7.933,5 8.011,6 8.237,8 8.465,5 8.696,1 8.929,4 9.165,5 8.894,1 68.333,5
4 Sistem Pembelajaran 1.658,1 1.697,2 1.736,9 1.777,2 1.817,9 1.859,2 1.901,0 1.901,0 14.348,4
Total 27.220,2 26.731,7 27.512,4 28.292,8 29.081,1 29.880,1 30.688,4 28.324,8 227.731,5
Catatan :
Kebutuhan Anggaran tersebut mencakup anggaran untuk SMA, MA dan SMK
Anggaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan,
Penyelarasan
dan Sistem Evaluasi
Diperlukan kebijakan pembagian pembiayaan yang melibatkan peran serta pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan anggaran PMU
32
Model Berbagi Pembiayaan
Pemerintah-Pemda-Masyarakat
(dalam persen)
N
Jenis Biaya Pemerintah Pemda Masyarakat
o
1 Biaya Investasi Sarana/Prasarana 50 - 60 20 - 30 10 - 30
2 Biaya Operasional Sekolah (BOS) 50 - 70 20 - 40 10
3 Bantuan Siswa Miskin (BSM) 60 - 100 0 - 40 0
4 Gaji Pendidik dan Tenaga 100 100
Kependidikan -
(PNS) (Non PNS)
5 Tunjangan Profesi, Fungsional
dan 100 - -
Khusus
6 Biaya Peningkatan Kualifikasi dan
Kompetensi 50 - 60 20 - 30 10 - 30
33
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT
peraturan-peraturan perundang-undangan