Serta
PSAK 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK
PENGHASILAN & PAJAK TANGGUHAN
DOSEN: SIMATUPANG,SE,Ak,MAk.
Topik Bahasan Sesuai SAP
1. Kuis
2. Rekonsiliasi dan Koreksi Fiskal
3. Definisi PSAK 46 dan Pajak Tangguhan
4. Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan
5. Identifikasi DTA/DTL dan DTI/DTE
6. Contoh Perhitungan DTA dari Penyusutan Aktiva Tetap dan
Lain-Lain
KUIS
1. Jelaskan dasar filosofi timbulnya
rekonsiliasi dan apa yang dimaksud
dengan rekonsiliasi fiskal & koreksi
fiskal?
2. Jelaskan jenis koreksi fiskal untuk
tujuan perhitungan pajak terhutang dan
juga untuk tujuan penerapan PSAK 46
(perhitungan pajak tangguhan) dan
bagaimana hubungan koreksi fiskal
dengan pajak tangguhan?
Perhitungan PPh Badan
Contoh Perhitungan Laba Akuntansi dan Laba Fis kal, diasumsikan tidak ada koreksi fis kal sama sekali dan beban usaha hanya terdiri dari biaya penyusutan aktiva tetap
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Total
(Dalam Rupiah)
Pendapatan 1,000,000 1,100,000 1,200,000 1,300,000 1,400,000 6,000,000
Beban Usaha (Asumsi hanya biya penyusutan
saja) (800,000) (800,000) (800,000) (800,000) - (3,200,000)
Laba Akuntansi = Laba Fis kal (Penghasilan
Kena Pajak) 200,000 300,000 400,000 500,000 1,400,000 2,800,000
Beban PPh - Tahun Berjalan
(30%, 28% di 2009, 25% 2010) 60,000 90,000 120,000 140,000 350,000 760,000
Laba Akuntansi Setelah Pajak = Laba Fis kal
Setelah Pajak 140,000 210,000 280,000 360,000 1,050,000 2,040,000
Asumsi Biaya Penyusutan Per tahun Rp800.000 dan metode penyusutan menggunakan metode garis lurus
Nilai perolehan aktiva tetap Rp.3.200.000
Jika akuntansi komersial menyustkan aktiva tetap 5 tahun, sedangkan fis kal tetap 4 tahun, maka terdapat perbedaan biaya penyusutan antara Komersial vs Fis kal
Laba Akuntansi
Maka Laporan Laba Rugi Fis kal adalah tetap seperti yang dihitung di atas, sedangkan Laporan Laba Rugi Komersial berubah menjadi sebagai berikut
Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 Total
(Dalam Rupiah)
Pendapatan 1,000,000 1,100,000 1,200,000 1,300,000 1,400,000 6,000,000
Beban Usaha (Asumsi hanya biya penyusutan
saja) (640,000) (640,000) (640,000) (640,000) (640,000) (3,200,000)
Laba Akuntansi 360,000 460,000 560,000 660,000 760,000 2,800,000
Beban PPh - Akuntansi
(30%, 28% di 2009, 25% 2010) 108,000 138,000 168,000 184,800 190,000 788,800
Laba Akuntansi Setelah Pajak Akuntansi 252,000 322,000 392,000 475,200 570,000 2,011,200
Laba Akuntansi
Laba Fiskal atau PKP yang sebenarnya 200,000 300,000 400,000 500,000 1,400,000 2,800,000
Beban PPh Menurut Fiskal Tahun Berjalan 60,000 90,000 120,000 140,000 350,000 760,000
S elisih Beban PPh Akuntansi vs Fiskal 48,000 48,000 48,000 44,800 (160,000) 28,800
S elisih ini disebut sebagai Pajak Tangguhan 48,000 48,000 48,000 44,800 (160,000) 28,800
Total Beban PPh Berjalan + Ditangguhkan 108,000 138,000 168,000 184,800 190,000 788,800
Contoh :
a. Beban tidak diakui pajak (non deductible expenses) seperti
kenikamatan dalam bentuk natura
BTK Tunjangan rekreasi, BTK Tunjangan club membership, BTK
perawatan kesehatan rawat inap, BTK general check up, BTK
bantuan uang duka
Biaya sewa rumah dinas untuk karyawan, biaya pembinaan mental
dan jasmani, biaya humas citizenship/sosial.
b. Pembentukan cadangan yang tidak dapat diakui secara fiskal, misanya
cadangan biaya aktiva produktif selain kredit (penyertaan,
penempatan, surat berharga, tagihan akseptasi dll), cadangan
bonus/insentif/THR, cadangan legal.
Koreksi Fiskal
Contoh :
Contoh :
a. Beban tidak diakui pajak (non deductible expenses) seperti
kenikamatan dalam bentuk natura
BTK Tunjangan rekreasi, BTK Tunjangan clum membership, BTK
perawatan kesehatan rawat inap, BTK general check up, BTK
bantuan uang duka
Biaya sewa rumah dinas, biaya pembinaan mental dan jasmani,
biaya humas citizenship/sosial.
b. Pendapatan yang bukan obyek PPh seperti dividen/bagian laba anak
perusahaan dimana share >25%
2 Beda Waktu (Timing Difference)/Perbedaaj Temporer (TD)
Perbedaan waktu yaitu perbedaan basis nilai akuntansi dengan basis nilai
pajak karena metode yg digunakan atau perbedaan antara Accounting
Base yaitu nilai buku/nilai tercatat aset & kewajiban menurut akuntansi
dengan Tax Base yaitu nilai buku fiskal yang digunakan untuk
menghitung penghasilan kena pajak (rugi fiskal) yg dilaporkan SPT-PPh
badan. Ciri dari perbedaan waktu yaitu suatu saat dalam jangka panjang,
perbedaan nilai buku akuntansi dengan pajak akan mencapai titik temu
(reverse)
Contoh :
a. Perbedaan metode dan umur ekonomis dalam perhitungan beban
penyusutan aktiva tetap.
b. Accrual basis vs realisasi basis, seperti cadangan biaya legal,
cadangan biaya bonus/insentif/THR dan cadangan biaya aktiva
produktif selain kredit (penyertaan, penempatan, surat berharga,
tagihan akseptasi dll).
c. SGU dengan hak opsi
d. Penyisihan kerugian piutang, Penyisihan potongan penjualan dll
e. Penggabungan, peleburan, pemekaran berdasarkan nilai buku dan
harga pasar dll.
f. Rugi fiskal yang belum habis dikompensasi diperhitungkan pada DTA
atau DTL.
Dengan adanya perbedaan yang bersifat
sementara (temporary diffrence/TD) antara
akuntansi pajak dengan akuntansi komersial,
maka pengaruh perhitungan pajak di masa
yang akan datang (future tax benefit) yang
disebabkan TD tersebut harus diakui sebagai
aktiva pajak tangguhan (deferred tax assets
atau DTA) atau kewajiban pajak tangguhan
(deferred tax liability atau DTL). Idealnya
PSAK No. 46 tentang pajak tangguhan ini
diterapkan sejak perusahaan berdiri, sehingga
pengaruh beda waktu terhadap DTA atau DTL
bisa NIHIL.
KOREKSI ATAU PENYESUAIAN FISKAL
Kenapa Koreksi/Penyesuaian Fiskal Timbul?
Perbedaan Prinsip dan Metode antara menurut Fiskal dan Komersial.
Contoh:Penyusutan, Metode Penilaian, Penyusutan, Amortisasi Beban
Ditangguhkan, Penyisihan atau Cadangan Piutang, Purna Jual,
Persediaan Usang, Kerugian Sengketa Hukum, Nilai Surat Berharga
dan Persediaan berdasarkan Mark to Mark. Dalam prinsip perpajakan
dikenal konsep biaya dan penghasilan yaitu, Deductible Expense
(Biaya yang dapat dikurangkan) dan Non Deductible Expense (Biaya
yang tidak dapat dikurangkan), Taxable Income dan Non Taxable
Income.
Menurut pajak (Pasal 6 ayat 1 UU PPh) tidak semua biaya dapat
dikurangkan/diakui sebagai biaya, biaya yang dapat dikurangkan
hanya biaya yang memenuhi 3M (dapat/nagih/melihara penghasilan)
Penghasilan yang bukan merupakan objek PPh (Non Taxable)
menurut Pajak tidak dapat diakui sebagai penghasilan secara fiskal,
sedangkan menurut komersial dapat diakui sebagai penghasilan
contoh: dividen yang diterima dari penyertaan perseroan di DN yang
merupakan inter corporate divident.
Penghasilan yang dipotong PPh Final tidak dapat diakui sebagai
penghasilan menurut Fiskal, sedangkan menurut komersial dapat
diakui sebagai penghasilan.
Contoh Biaya yang tidak dapat dikurangkan (Non Deductible)
Hibah, bantuan dan sumbangan, kecuali
sumbanangan tertentu yang diatur sesuai PMK.
Pajak Penghasilan, kecuali yang di grossed up.
Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan
kepada pihak-pihak tertentu dan juga pihak terkait
(related party).
Biaya atau pengeluaran untuk kepentingan pribadi
wajib pajak dan orang yang menjadi tanggungannya.
Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan
firma yang modalnya tidak terbagi atas saham.
Sanksi perpajakan.
Transaksi antara wajib pajak tertentu.
Beda tetap (permanen difference) :
Akuntansi Pajak Penghasilan
a. Penghasilan a. Bukan objek
pajak
b. Bukan penghasilan b. Objek PPh
c. Penghasilan c. Dikenakan PPh-
Final
d. Biaya d. Bukan biaya
e. Bukan biaya e. Biaya
k. Perhitungan Pajak Tangguhan adalah perhitungan aset
dan kewajiban pajak tangguhan yang diakui berdasarkan
konsekuensi pajak pendapatan yang timbul dimasa yang
akan datang (recognition based on the future income tax
consequences ) yang timbul karena perbedaan dasar
penilaian aset dan kewajiban antara menurut perhitungan
akuntansi dan pajak/fiskal.
a. Income Tax is the tax calculated based on the tax regulations and
imposed on the taxable income of the enterprise
b. Final income tax is income tax which is final in nature, i.e.
subsequent to settlement of the enterprises tax obligations and the
income subject to the final income tax is not combined with other
income subject to the non-final income tax. This type of tax may be
imposed on certain types of income, transactions or business
activities.
c. Accounting profit is net profit or loss for a period before deducting
tax expense .
d. Taxable profit (tax loss) is the profit (loss) for a period, determined in
accordance with the rules established by the taxation authorities, upon
which income taxes are payable (recoverable).
e. Tax expense (tax income) is the aggregate amount included in the
determination of net profit or loss for the period in respect of current
tax and deferred tax .
f. Current tax is the amount of income taxes payable (recoverable) in
respect of the taxable profit (tax loss) for a period .
1. Method
Accounting for Deferred Tax Method use balance sheet
approach.
2. The Difference of Accounting and Tax
A. Permanent Difference
The Difference born because the tax laws regulated
difference with Accounting rules.
examples :
- non deductible expense such as benefit in the form in
kind and fringe benefit
- Non taxable income such as Dividends or portion of
profits received or earning from subsidiaries which share
ownership > 25% (Income Tax Laws year 2000 Article 4
(3) f)
Konsep Dasar Akuntansi Pajak Tangguhan (Fundamental Concept of
Accounting for Deferred Tax)
FA Inventory acquired in year 1998, Acq Cost = 1000, Accounting usefull life = 5 years & Tax = 8 years.
TaxBasis Value
Acquisition Cost 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 d
Acc. Depreciation 125 250 375 500 625 750 875 1000 e
Tax Book value 875 750 625 500 375 250 125 0 f=d-e
Income Tax rate 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% h
Depreciation Expense 125 125 125 125 125 125 125 125
Income Tax Tariff 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% d
Deferred Tax 18,8 18,8 18,8 18,8 18,8 (31,3) (31,3) (31,3) e=cxd
Income/(expense)
4. Sample of DTA Calculation of Fixed Assets Depreciation
PT X
Earning Before Tax 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 a
Fiscal Correction
Temporary Difference 75 75 75 75 75 (125) (125) (125) b
Fiscal Profit ( Loss ) 1.075 1.075 1.075 1.075 1.075 875 875 875 c = a + b
Tax Tariff 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% 25% d
Current Tax Expense 268,8 268,8 268,8 268,8 268,8 218,8 218,8 218,8 e = c x d
Net Tax Expense 246,3 246,3 246,3 246,3 246,3 256,3 256,3 256,3 g = e - f
Earning After Tax 754 754 754 754 754 744 744 744 h = a - g
Tax Payable 268,8 268,8 268,8 268,8 268,8 218,8 218,8 218,8 i = e
Tax Ratio 25% 25% 25% 25% 25% 26% 26% 26% j = g / a
Jurnal Pengakuan Pajak Tangguhan
Keterangan Tahun 2010 Biaya 2010 Tahun 2011 Biaya 2011 Tahun 2012 Biaya 2012
Depreciation Expenses
Depreciation Expenses