HEMOROID
Oleh: Shabrina, S.Ked
Pembimbing : dr. Muhammad Sayuti, Sp.B-KBD
Hemoroid
a. Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70mmHg
Respirasi Rate : 20x/menit
Heart Rate : 78x/menit
Suhu : 36,5 0 C
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Bentuk normal, serumen -/-
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-)
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa basah
Gusi berdarah (-), lidah kotor (-)
Tonsil tidak membesar (T1-T1) tenang
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : Kelenjar tyroid tidak teraba membesar
Kelenjar getah bening tidak teraba membesar
Thorax
Pulmo :
Inspeksi : Normochest, retraksi -/-, sela iga tidak melebar
Palpasi : Fremitus taktil vokal hemithorak kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor :
Inspeksi: Tidak tampak iktus cordis
Palpasi : Iktus cordis teraba ICS IV line midclavicula sinistra
Perkusi : Batas pinggang jantung ICS III linea parasternalis sinistra
, batas kiri jantung ICS V linea midclavicula sinistra, batas kanan jantung
ICS IV linea parasternalis dextra
Auskultasi: BJ I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Datar, jaringan parut (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Soepel, defans muskuler (-), nyeri tekan (-
), hepar dan lien tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat, edem -/-
b. Status Lokalisata
Pemeriksaan colok dubur :
Inspeksi : Tidak tampak adanya
benjolan keluar dari anus, fisure (-),
abses (-), hematom perianal (-),
skin tag (-).
Palpasi : Tonus sfingter ani baik,
ampula rekti kosong, mukosa licin,
teraba adanya tonjolan massa di
jam 6 dan 9 (posisi prone), nyeri
tekan (-), pada sarung tangan tidak
didapatkan darah, lendir, dan feses.
Diagnosis Banding
1. Hemoroid Interna Grade II
2. Polip rekti
3. Fisura ani
4. Divertikulosis
Diagnosis
Hemoroid Interna Grade II
Penatalaksanaan
1. Non Farmakologi
Diet : Makanan sebaiknya terdiri atas makanan yang berserat
tinggi, mengkonsumsi air putih sebanyak 1,5-2 L per hari.
Aktivitas : Hindari mengangkat benda-benda berat sehingga tidak
menambah tekanan untuk terjadinya hemoroid lebih lanjut.
Pola defekasi : Hindari mengedan keras, dapat dicegah dengan memulai
BAB jika sudah terasa akan keluar.
2. Farmakologi
Terapi farmakologi pada pasien ini hanya terapi simptomatik,
berupa :
a. Asam Traneksamat 3x500mg
b. Asam Mefenamat 3x500mg
c. Vit C 3x50mg
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
Resume
Pasien datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 2 hari yang lalu, keluhan
disertai dengan adanya BAB yang keras dan benjolan yang keluar dari anus
yang dapat masuk sendiri tanpa bantuan jari. Pasien jarang mengkonsumsi
makanan berserat dan air kurang dari 2 liter perhari, sering beraktifitas
mengangkat berat dan pola defekasi yang tidak teratur. Keadaan umum
pasien baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,5oC. Status lokalisata yang didapatkan
dari pemeriksaan fisik ialah pada inspeksi tidak ditemukan adanya kelainan,
pada palpasi dengan pemeriksaan colok dubur didapatkan tonus sfingter ani
baik, ampula rekti kosong, mukosa licin, teraba adanya tonjolan massa di jam
6 dan 9 (posisi prone), nyeri tekan (-), pada sarung tangan tidak didapatkan
darah, lendir, dan feses. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien
didiagnosa dengan hemoroid interna grade II. Tatalaksana utama yang
diberikan pada pasien tersebut merupakan tatalaksana non farmakologi
berupa diet tinggi serat, konsumsi air putih 1,5-2 L per hari, menghindari
aktivitas fisik berisiko, dan mengatur pola defekasi. Terapi farmakologi yang
diberikan pada pasien adalah terapi simptomatik berupa Asam traneksamat
3x500mg,Vitamin C 3x50mg, Asam mefenamat 3x500mg.
DEFINISI
Hemoroid memiliki sinonim piles,
ambeien, wasir atau shouthern pole
disease dalam istilah di masyarakat
umum.
Hemoroid adalah pembesaran atau
perpindahan distal bantalan jaringan
submukosa (anal cushion) yang terdiri
dari venula, arteriol dan jaringan otot
polos yang terletak di kanalis anal.
Hemoroid intern adalah pleksus v.hemoroidalis
Hemoroid superior di atas garis mukokutan dan ditutupi oleh
mukosa. Hemoroid intern ini merupakan bantalan
Interna vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rectum
sebelah bawah.