Anda di halaman 1dari 12

OLEH :

MUHAMAD IKHSAN SANTOSO


1611A0447

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
2017
INTRODUCTION
Penyakit stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang
paling banyak terjadi dalam kehidupan modern. Stroke adalah
penyakit neurologis terbanyak yang dapat mengakibatkan
masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi
motorik dan sensorik. Kelemahan fungsi motorik yang dapat
terjadi antara lain: kelemahan menggerakkan kaki, kelemahan
menggerakkan tangan, kelemahan untuk bangun dari tempat
tidur, kelemahan untuk duduk, kelemahan untuk aktifitas
sehari-hari, ketidakmampuan bicara, dan ketidakmampuan
fungsi motorik lainnya (Carpenito et al, 2007)..
pengenalan gejala awal stroke yang bertujuan untuk dapat
diberikan penanganan secara tepat dam cepat. Berkaitan dengan
time window yang bertujuan untuk pengobatan stroke adalah
tiga jam,maka pengenalan sedini mungkin gejala stroke kepada
masyarakat sangat penting karena pengobatan sedini mungkin
akan sangat memberikan hasil yang paling optimal sehingga
dapat menurunkan angka kematian serta mengurangi kecacatan
yang akan terjadi (Purwanto, 2008).
JUSTIVICATION
Menurut taksiran World Health Organization (WHO) tahun 2012,
stroke menempati Posisi ketiga sebagai penyakit utama penyebab
kematian di dunia. Diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000
penduduk terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000
orang meninggal (Anderson, 2008). Menurut WHO (2012),
Indonesia telah menempati peringkat ke-97 dunia untuk jumlah
penderita stroke terbanyak dengan jumlah angka kematian
mencapai 138.268 orang atau 9,70% dari total kematian yang
terjadi pada tahun 2012. Di Indonesia, insiden dan prevalensi
stroke belum diketahui secara pasti. Diperkirakan 500.000
penduduk terkena stroke setiap tahunnya, sekitar 2,5% atau
125.000 orang meninggal (Depkes, 2013). Berdasarkan data hasil
dari Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Pravelensi penderita stroke
di Jawa Timur sebanyak 9,1% (Kemenkes, 2013). Sedangan
pravelensi penderita Stroke di RSU Aisyiyah Ponorogo pada bulan
Januari sampai Oktober 2016 sebanyak 600 pasien, selain itu juga
peneliti melakukan wawancara dengan 5 (lima) keluarga pasien
yang menderita stroke di Ruang Mina terkait dengan pengetahuan
dan penanganan awal yang dilakukan keluarga terhadap pasien
stroke di rumah. Hasil wawancara dengan anggota keluarga yang
terkena stroke didapatkan 4 anggota keluarga menyatakan
pengetahuannya kurang terkait dengan penanganan awal stroke di
rumah. Sedangkan 1 anggota keluarga menunjukkan pengetahuan
cukup baik tentang penanganan stroke karena sudah mendapatkan
sosialisasi dari petugas kesehatan.
pertolongan pertama yang baik dan tepat pada pasien stroke
oleh keluarga di rumah (prahospital), membutuhkan suatu
pengetahuan dan pemahaman anggota keluarga akan hal -hal
yang perlu dilakukan dan tidak boleh dilakukan kepada pasien.
Dalam hal ini keluarga harus mempunyai pengetahuan yang
benar tentang tanda dan gejala penyakit stroke dan
penanganannya. Kurang pengetahuan tentang penyakit stroke
akan mengakibatkan penyakit bertambah parah, mungkin akan
terjadi serangan ulang dan mengakibatkan pasien tidak dapat
melakukan aktivitas secara mandiri, bahkan dapat terjadi
kematian (Price, 2005). Di masyarakat sekitar kita, masih banyak
anggota keluarga yang tidak mengetahui atau kurang memahami
tentang gejala gejala awal serangan stroke sehingga berakibat
kematian dan kecacatan saat sudah di bawa ke RS. Untuk itu
perlu adanya pengetahuan yang baik tentang pengenalan awal
serangan stroke dan penanganannya sehingga golden periode
stroke tersebut dapat tercapai dan pasien yang terkena serangan
stroke dapat terhindar dari kematian dan kecacatan yang lebih
parah (Batubara, S.O & Florentianus Tat 2015).
SOLUSI
Golden time ( waktu emas) penanganan pasien
stroke, terutama stroke iskemik adalah 3 jam
sejak terjadi serangan. Dengan demikian ketika
seseorang diduga mengalami serangan stroke
maka harus dilakukan pengecekan sederhana
yang disingkat FAST (Face, Arms, Speech, Time)
sehingga anggota keluarga mengetahui bahwa
pasien mengalami serangan stroke dan segera
membawa ke tenaga kesehatan untuk
mendapatkan tindakan medis yang tepat (Sakti
dan flrentianus ,2013). Dengan hal tersebut,
diharapkan pengetahuan anggota keluarga
terkait dengan tanda dan gejala ini dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
dari pasien stroke akut.
Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah :
Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga terhadap penanganan
awal (prahospital) pada pasien stroke akut di Instalasi Rawat Inap
RSU Aisyiyah Ponorogo?
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini adalah :
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga.
Mengidentifikasi kemampuan keluarga dalam penanganan awal
(prahospital) pada pasien stroke akut.
Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan keluarga terhadap
penanganan awal (prahospital) pada pasien stroke akut.

Manfaat Penelitian
Bagi Rumah sakit/masyarakat
Bagi Institusi
Bagi Peneliti lain
Bagi Peneliti
K
O
N
S
E
P

T
E
O
R
I
KERANGKA KERJA BAB 3
Populasi
Seluruh keluarga dengan anggota keluarga yang menderita stroke di Instalasi Rawat Inap RSU
Aisyiyah Ponorogo pada bulan Agustus - Oktober 2016 adalah 198 pasien

Sampel
Sebagian keluarga dengan anggota keluarga yang menderita stroke yang ada di di
Instalasi Rawat Inap RSU Aisyiyah Ponorogo sejumlah 67 responden

Sampling
Purpusive Sampling

Desain
Deskriptif Korelasi

Pengupulan Data
Kuisioner

Pengolahan Data
Coding, Scoring, Tabulating

Analisa Data
menggunakan Uji Rank spearman dengan signifikasi P 0.05

Penarikan kesimpulan
Ho diterima = jika hitung > tabel
H1 ditolak = jika hitung < table
Definisi Operasional
Variabel Parameter / Skala
Definisi Operasional Alat Ukur Skor
Penelitian Indikator penilaian data
1. Pengetahuan Merupakan keluarga tahu, Kuisoner 1. pengertian Ordinal Untuk menjelaskan
keluarga memahami, dan mampu stroke deskriptif dengan
tentang mengaplikasikan mengenai 2. penyebab stroke nilai skor :
stroke tandadan gejala dan 3. tanda dan gejala a. Baik (76-
pertolongan pertama pra stroke 100%)
hospital pasien stroke di 4. deteksi dini b. Cukup baik
rumah meliputi deteksi dini, stroke (56-75% )
transportasi dll 5. metode FAST c. Kurang
6. transportasi baik
(<56%)
(Siti Pariani,
2001)

2. Penanganan Merupakan suatu aktivitas Kuisoner 1. deteksi dini Ordinal Untuk menjelaskan
awal atau kegiatan yang 2. metode FAST deskriptif dengan
prahospital dilakukan oleh keluarga 3. transportasi nilai skor :
pada pasien dalam pertolongan awal pasien a. Baik (76-100%)
stroke akut stroke saat dirumah yang . b. CukupBaik (56-
meliputi deteksi dini, 75%)
transportasi saat terserang c.Kurang baik
stroke dengan menggunakan (<56%)
metode FAST
Adapun kriteria responden yaitu sebagai berikut :
Kriteria Inklusi
Bersedia menjadi responden

Keluarga yang mempunyai pasien stroke akut

Keluarga yang tinggal satu rumah dengan pasien

Usia keluarga 16 tahun

Kriteria Eksklusi
Tidak bersedia menjadi responden

Responden yang tidak tinggal satu rumah dengan pasien

Usia responden < 16 tahun

BESAR SEMPEL
n = N/ 1 + N (d)2
n = 198/ 1 + 198 (0,1)2
n = 66,44 responden
n = 67 Responden

Anda mungkin juga menyukai