Anda di halaman 1dari 28

The Influence Of Dysfunctional

Behavior and Individual


Culture On Audit Quality

Paparan artikel oleh


TOTON MERIANTO
ABSTRACT
Perilaku disfungsional dan budaya organisasi
mempengaruhi kualitas audit. Sebagian, perilaku
disfungsional memiliki efek negatif dan signifikan
terhadap kualitas audit. Sedangkan, budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas audit. Peningkatkan kualitas
audit karena auditor tidak merasa stres ketika
mereka dalam proses audit, kurang bekerja dan
bersaing di antara mereka.
Kata kunci : Perilaku disfungsional, budaya
organisasi, kualitas audit
INTRODUCTION
ENRON, sebuah perusahaan raksasa di AS
telah melakukan skandal menghebohkan, berkolusi
dengan Arthur Anderson LLP. Dalam skandal ini,
perilaku tidak etis dan tidak bermartabat oleh Arthur
Anderson LLP tidak hanya merugikan investor, tetapi
juga memiliki dampak negatif pada auditor yang
bekerja di perusahaan lain.
Hal ini akan menjadi ancaman serius terhadap
kualitas audit dan kepercayaan dalam profesi
akuntansi karena akan mempengaruhi keandalan
laporan audit ketika auditor membuat dasar opini.
TINJAUAN PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
PERILAKU..?
Perilaku manusia merupakan fungsi dari
interaksi antara orang atau individu
dengan lingkungannya (Nadler,
Hackman, dan Lawler, 1979)
sebagaimana dikutip oleh Thoha.
Perilaku adalah semua dilakukan oleh
orang (Gibson, Ivancevich, Donnelly,
dan Konopaske)
PERILAKU DISFUNGSIONAL ?
Perilaku disfungsional tidak hanya
kecenderungan irasional manusia, tetapi juga
tindakan rasional melawan respon terhadap
kontrol yang ada dan prosesnya (Hartmann,
2000) di Soobaroyen.
Griffin et al di Ghozali dan Setiawan,
mendefinisikan bahwa perilaku disfungsional
termotivasi oleh seorang atau sekelompok rekan
kerja yang memiliki konsekuensi negatif bagi
individu dalam organisasi, kelompok individu
dalam organisasi,dan / atau organisasi itu
sendiri
PERILAKU DISFUNGSIONAL ?
Jaworski dan Young (1992) yang dikutip oleh
Soobaroyen,perilaku disfungsional didefinisikan
sebagai "..tindakan dimana bawahan [sengaja]
berupaya untuk memanipulasi elemen sistem
pengendalian yang telah ditetapkan untuk
kepentingannya sendiri .. "
Perilaku disfungsional adalah perilaku auditor
yang memanipulasi kualitas program audit dan
peraturan2 yang telah ditetapkan. (Donnelly et
al)
Perilaku disfungsional yang membahayakan
kualitas audit : pengurangan waktu
pelaporan (underreporting of time),
penghentian prematur (premature sign-off),
dan mengubah /mengganti prosedur audit.
Premature Sign-off
Premature sign-off (penghentian prematur)
muncul ketika auditor tidak menyelesaikan
langkah-langkah audit/ menggambarkan
jumlah verifikasi audit (Golembiewski)

Underreporting Time
Underreporting time (pengurangan
pelaporan waktu) terjadi ketika auditor
tidak mencatat waktu penyelesaian
keseluruhan audit ke dalam laporan audit
untuk mencegah kelebihan anggaran.
Komisi Pelaporan Tanggungjawab Auditor di
Soobaroyen (Shapeero, Koh, dan Killough)
menyatakan beberapa alasan mengapa
akuntan selalu bekerja melebihi waktu
anggaran yang ditetapkan:
1. meningkatnya kompleksitas tugas,
2. Masalah yg diciptakan oleh klien,
3. Inefisiensi akuntan, dan
4. anggaran waktu yg tdk realistis.
Budaya Organisasi
Dari semua definisi oleh para ahli, penulis
menyimpulkan bahwa Budaya Organisasi
dapat diartikan juga Sebagai Budaya
Individu, karena pada dasarnya sebuah
budaya organisasi lahir dari pencampuran
budaya individu yang berbeda dalam suatu
organisasi.
Dimensi Kebudayaan Individu
Menurut Robbins, budaya organisasi dapat
diukur dengan mengetahui beberapa
indikator :
1. Inovasi dan pengambilan risiko
2. Kepemimpinan
3. Orientasi hasil
4. Orientasi perorangan
5. Orientasi untuk tim
6. Agresivitas
7. Stabilitas
Hofstede (1980) di Chairuman Armia ada
empat dimensi mental program secara
empiris:
1. Power distance/ jarak kekuasaan
2. Penghindaran ketidakpastian
3. Individualisme vs Kolektivisme
4. Maskulinitas vs Femininitas
Karakteristik Budaya
Organisasi
1. Perilaku individu yg terlihat
2. Norma2 yg berlaku dalam organisasi
3. Nilai2 dominan dlm kehidupan organisasi
4. Filosofi manajemen
5. Peraturan yg berlaku
6. Iklim organisasi
7. Inisiatif individu dlm organisasi
8. Toleransi thd risiko
9. Pemimpin yg bisa mengarahkan
10. Integrasi kerja
11. Dukungan manajemen (pemimpin dan
manajer)
12. Pengawasan pekerjaan
13. Identitas individu dlm organisasi
14. Kerja bersistem penghargaan kinerja
15. Toleransi terhadap konflik
16. Pola komunikasi kerja
Menurut Robbins 10 karakteristik budaya
organisasi:
1. Inisiatif individu/perorangan
2. Toleransi risiko
3. Arah
4. Integrasi
5. Dukungan manajemen
6. Kontrol
7. Identitas
8. Sistem reward
9. Toleransi thd konflik
10. Pola komunikasi
Amarilldo dan Wahyuancol, karakter
manusia Indonesia :
1. Munafik
2. Tidak bertanggungjawab
3. Feodalisme
4. Tahayul
5. Artistik
6. Berkarakter lemah
MODEL PENELITIAN

Perilaku
Disfungsional
(X1)
Kualitas Audit
(Y)
Budaya Individu
(X2)
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada pengaruh perilaku
disfungsional dan budaya individu
terhadap kualitas audit baik secara parsial
maupun simultan
H1 : Ada pengaruh perilaku disfungsional
dan budaya individu terhadap kualitas
audit baik secara parsial maupun simultan
OBJEK DAN METODE
PENELITIAN
Objek dan ruang lingkup penelitian
analisis pengaruh perilaku disfungsional
dan budaya organisasi terhadap kualitas
audit
Jenis penelitian deskriptif verifikatif
Metode penelitian metode survey
Dimensi perilaku disfungsional (X1) :
a) Premature Sign-off, indikatornya:
Penyelesaian pekerjaan menyeluruh
Pemutusan pada prosedur audit yang
dibutuhkan
Ketidakpedulian prosedur audit
b) Underreporting of time, indikatornya:
Pemantauan dengan waktu yang sebenarnya
Pelaporan audit anggaran waktu
Dimensi budaya organisasi (X2) :
a) Jarak kekuasaan, indikatornya :
Luas geografis
Populasi tinggi
Kemakmuran
b) Menghindari ketidakpastian, indikatornya:
Orientasi pada aturan
Stabilitas pekerja
Stres
c) Individualisme vs kolektivisme, indikatornya :
Level pendidikan
Sejarah organisasi
Ukuran organisasi
Teknologi
Subkultur
d) Maskulinitas vs femininitas, indikatornya :
Lebih ambisius
Menyukai persaingan
Berani menyatakan pendapat
Berusaha mencapai kesuksesan materi
Perhatian lebih thd kualitas hidup
Konsep kualitas audit (Y), indikatornya :
Rekomendasi dan temuan yg berguna
Pencapaian tujuan audit
Meningkatnya jumlah permintaan
pekerjaan audit
Teknik sampling purposive sampling
Teknik pengumpulan data tinjauan
pustaka dan kuesioner
Teknik pengukuran Summate Rating
Methode: Likert Scale
Analisis data teknik Spearman Brown
(split half)
Persamaan regresi Analisis regresi
linier berganda
HASIL

Y = 4.384 0.064 X1 + 0.251 X2 +


= Errorvar = 0.599; R2 = 0,401
KESIMPULAN
Perilaku disfungsional mempengaruhi
kualitas audit. Peningkatan perilaku
disfungsional menurunkan kualitas audit.
Budaya individu mempengaruhi kualitas
audit. Budaya individu yang kuat
meningkatkan kualitas audit.
SARAN
Auditor agar menurunkan perilaku
disfungsional
Meningkatkan dan memperkuat budaya
organisasi
Penelitian selanjutnya menambah
referensi, memperluas objek penelitian,
menggunakan variabel penelitian lain
MATOR
SAKALANGKONG

Anda mungkin juga menyukai