Underreporting Time
Underreporting time (pengurangan
pelaporan waktu) terjadi ketika auditor
tidak mencatat waktu penyelesaian
keseluruhan audit ke dalam laporan audit
untuk mencegah kelebihan anggaran.
Komisi Pelaporan Tanggungjawab Auditor di
Soobaroyen (Shapeero, Koh, dan Killough)
menyatakan beberapa alasan mengapa
akuntan selalu bekerja melebihi waktu
anggaran yang ditetapkan:
1. meningkatnya kompleksitas tugas,
2. Masalah yg diciptakan oleh klien,
3. Inefisiensi akuntan, dan
4. anggaran waktu yg tdk realistis.
Budaya Organisasi
Dari semua definisi oleh para ahli, penulis
menyimpulkan bahwa Budaya Organisasi
dapat diartikan juga Sebagai Budaya
Individu, karena pada dasarnya sebuah
budaya organisasi lahir dari pencampuran
budaya individu yang berbeda dalam suatu
organisasi.
Dimensi Kebudayaan Individu
Menurut Robbins, budaya organisasi dapat
diukur dengan mengetahui beberapa
indikator :
1. Inovasi dan pengambilan risiko
2. Kepemimpinan
3. Orientasi hasil
4. Orientasi perorangan
5. Orientasi untuk tim
6. Agresivitas
7. Stabilitas
Hofstede (1980) di Chairuman Armia ada
empat dimensi mental program secara
empiris:
1. Power distance/ jarak kekuasaan
2. Penghindaran ketidakpastian
3. Individualisme vs Kolektivisme
4. Maskulinitas vs Femininitas
Karakteristik Budaya
Organisasi
1. Perilaku individu yg terlihat
2. Norma2 yg berlaku dalam organisasi
3. Nilai2 dominan dlm kehidupan organisasi
4. Filosofi manajemen
5. Peraturan yg berlaku
6. Iklim organisasi
7. Inisiatif individu dlm organisasi
8. Toleransi thd risiko
9. Pemimpin yg bisa mengarahkan
10. Integrasi kerja
11. Dukungan manajemen (pemimpin dan
manajer)
12. Pengawasan pekerjaan
13. Identitas individu dlm organisasi
14. Kerja bersistem penghargaan kinerja
15. Toleransi terhadap konflik
16. Pola komunikasi kerja
Menurut Robbins 10 karakteristik budaya
organisasi:
1. Inisiatif individu/perorangan
2. Toleransi risiko
3. Arah
4. Integrasi
5. Dukungan manajemen
6. Kontrol
7. Identitas
8. Sistem reward
9. Toleransi thd konflik
10. Pola komunikasi
Amarilldo dan Wahyuancol, karakter
manusia Indonesia :
1. Munafik
2. Tidak bertanggungjawab
3. Feodalisme
4. Tahayul
5. Artistik
6. Berkarakter lemah
MODEL PENELITIAN
Perilaku
Disfungsional
(X1)
Kualitas Audit
(Y)
Budaya Individu
(X2)
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada pengaruh perilaku
disfungsional dan budaya individu
terhadap kualitas audit baik secara parsial
maupun simultan
H1 : Ada pengaruh perilaku disfungsional
dan budaya individu terhadap kualitas
audit baik secara parsial maupun simultan
OBJEK DAN METODE
PENELITIAN
Objek dan ruang lingkup penelitian
analisis pengaruh perilaku disfungsional
dan budaya organisasi terhadap kualitas
audit
Jenis penelitian deskriptif verifikatif
Metode penelitian metode survey
Dimensi perilaku disfungsional (X1) :
a) Premature Sign-off, indikatornya:
Penyelesaian pekerjaan menyeluruh
Pemutusan pada prosedur audit yang
dibutuhkan
Ketidakpedulian prosedur audit
b) Underreporting of time, indikatornya:
Pemantauan dengan waktu yang sebenarnya
Pelaporan audit anggaran waktu
Dimensi budaya organisasi (X2) :
a) Jarak kekuasaan, indikatornya :
Luas geografis
Populasi tinggi
Kemakmuran
b) Menghindari ketidakpastian, indikatornya:
Orientasi pada aturan
Stabilitas pekerja
Stres
c) Individualisme vs kolektivisme, indikatornya :
Level pendidikan
Sejarah organisasi
Ukuran organisasi
Teknologi
Subkultur
d) Maskulinitas vs femininitas, indikatornya :
Lebih ambisius
Menyukai persaingan
Berani menyatakan pendapat
Berusaha mencapai kesuksesan materi
Perhatian lebih thd kualitas hidup
Konsep kualitas audit (Y), indikatornya :
Rekomendasi dan temuan yg berguna
Pencapaian tujuan audit
Meningkatnya jumlah permintaan
pekerjaan audit
Teknik sampling purposive sampling
Teknik pengumpulan data tinjauan
pustaka dan kuesioner
Teknik pengukuran Summate Rating
Methode: Likert Scale
Analisis data teknik Spearman Brown
(split half)
Persamaan regresi Analisis regresi
linier berganda
HASIL