Anda di halaman 1dari 9

KEBUDAYAAN SULAWESI SELATAN

NOLI MAHARANI
XI.IIS.B
20
SENI TARI SULAWESI SELATAN

1. Tari Kipas Pakarena


Dalam pertunjukan Tari Kipas Pakarena biasanya ditampilkan oleh 5-7 orang penari
wanita. Dengan berbusana adat dan diiringi musik pengiring yang dimainkan dari alat
music tradisional Sulawesi selatan yang sering disebut dengan gondrong rinci.
Gondrong rinci ini merupakan musik tradisional yang terdiri dari gendrang dan
seruling. Musik pengiring ini biasanya dimaikan oleh 4-7 orang pemain musik. Salah
satu pemusik biasanya memainkan seruling dan yang lainnya memainkan gendrang
dengan cara yang berbeda-beda sehingga menghasilkan suara yang padu.
Kostum yang digunakan para penari biasanya merupakan busana adat khas Gowa. Para
penari biasanya menggunakan baju longgar, kain selampang, dan kain sarung khas
Sulawesi Selatan. Pada bagian kepala, rambut penari biasanya dikonde dan dihiasi
dengan tusuk berwarna emas serta bunga-bunga. Penari juga dilengkapi dengan
berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting yang khas. Selain itu tidak lupa
penari juga membawa kipas lipat yang digunakan untuk menari.
SENI TARI SULAWESI SELATAN
2. Tari Pattennung
Tari Pattennung merupakan tari tradisional dari Sulawesi Selatan. Tari Patenung
menggambarkan wanita-wanita asal Sulawesi selatan yang sedang menenun.
Tarian Pattenung ini menggambarkan pula kesabaran dan ketekunan serta
bagaimana gigihnya para perempuan Toraja Sulawesi Selatan yang menenun
benang menjadi kain.
Adapun penari pattennung menggunakan pakaian adat khas Sulawesi Selatan
yaitu berupa baju bodo panjang, sarung, curak lakba, serta hiasan bangkara, rante
mabule, pontoyang digunakan dalam tari pattenun. Adapun properti yang
digunakan berupa sarung lempar. Tarian Pattennung ini diiringi oleh iringan
instrumen musik tradisional suling dan gendang.
3. Tari Ma'Gellu
Tarian ini biasanya dipentaskan pada upacara adat khusus yang disebut MaBua,
yang berkaitan dengan upacara pentasbihan rumah adat Toraja atau Tongkonan,
atau keluarga penghuni tersebut telah melaksanakan upacara Rambu Solo yang
sangat besar (Rapasaan Sapu Randanan). Seiring perkembangannya, saat ini
tarian Magellu juga dipertunjukkan di upacara kegembiraan seperti pesta
perkawinan, syukuran panen, dan acara penerimaan tamu terhormat.
Tarian Ma'gellu dilakukan oleh remaja putri berjumlah ganjil diiringi irama
gendang yang ditabuh oleh remaja putra yang berjumlah empat orang.
UPACARA ADAT SULAWESI SELATAN
1. ACCERA KALOMPONG
Accera Kalompoang merupakan upacara adat untuk membersihkan benda-benda
pusaka peninggalan Kerajaan Gowa yang tersimpan di Museum Balla Lompoa.
Inti dari upacara ini adalah allangiri kalompoang, yaitu pembersihan
dan penimbangan salokoa (mahkota) yang dibuat pada abad ke-14. Mahkota
ini pertama kali dipakai oleh Raja Gowa, I Tumanurunga, yang kemudian
disimbolkan dalam pelantikan Raja- Raja Gowa berikutnya. Adapun benda-
benda kerajaan yang dibersihkan di antaranya: tombak rotan berambut ekor kuda
(panyanggaya barangan), parang besi tua (lasippo), keris emas yang memakai
permata (tatarapang), senjata sakti sebagai atribut raja yang berkuasa (sudanga),
gelang emas berkepala naga (ponto janga-jangaya), kalung kebesaran (kolara),
anting-anting emas murni (bangkarak taroe), dan kancing emas (kancing
gaukang).
2. MAPPALILI
Mappalili adalah upacara mengawali musim tanam padi di sawah. Ritual ini
dijalankan oleh para pendeta Bugis Kuno yang dikenal dengan sebutan bissu.
Selain di Pangkep, komunitas bissu ada di Bone, Soppeng, dan Wajo. Ritual
dipimpin langsung Seorang Bissu Puang Matoa.
UPACARA ADAT SULAWESI SELATAN
3. ADAT MANENE
Salah satu keunikan budaya di tanah Toraja, Sulawesi Selatan yakni
adanya upacara adat mengganti pakaian mayat para leluhurnya. Upacara
ini dikenal dengan nama, Ma'nene.

Dibilang unik dan khas, mengingat ritual Ma'nene dilakukan khusus oleh
masyarakat Baruppu, di pedalaman Toraja Utara. Ritual Ma'nene
dilakukan setiap 3 tahun sekali dan biasanya dilakukan pada bulan
Agustus.
Mengapa pada bulan tersebut? Karena upacara Ma'nene hanya boleh
dilaksanakan setelah panen. Musim panen yakni jatuh pada bulan
Agustus.
SENJATA TRADISIONAL SULAWESI
SELATAN
BADIK
Badik adalah sejenis pisau bersisi tajam tunggal atau ganda.
Bentuknya asimetris dan bilahnya kerap kali dihiasi. Senjata
tradisional ini, dikenal di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di
Sumatera dan Sulawesi
Bagi orang Sulawesi Selatan, Badik adalah identitas. Badik sering
dijadikan perlambang keberanian mereka. Maka tak heran, Badik
menjadi salah satu item simbolik yang terdapat dalam Lambang
Sulawesi Selatan, bersama dengan padi-kapas, Perahu Pinisi, dan
lain-lain.
BENTUK RUMAH ADAT SULAWESI
SELATAN
Rumah Adat Tongkonan
Tongkonan adalah rumah adat dengan ciri rumah panggung dari kayu, di mana
kolong di bawah rumah biasanya dipakai sebagai kandang kerbau. Atap rumah
tongkonan dilapisi ijuk hitam dan bentuknya melengkung, persis seperti perahu
telungkup dengan buritan.
PAKAIAN ADAT SULAWESI SELATAN
Pakaian Adat Tradisional Bodo
Baju bodo adalah pakaian adat tradisional perempuan Bugis, Sulawesi
Selatan, Indonesia. Baju bodo berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek,
yaitu setengah atas bagian siku lengan. Baju bodo juga dikenali sebagai salah satu
busana tertua di dunia.
Sumber:

http://www.tradisikita.my.id/2016/10/10-tari-tradisional-sulawesi-selatan.html
http://tugas-makalahmu.blogspot.co.id/2015/02/upacara-adat-tradisional-di-sulawesi.html
http://budayaindonesiaberanekaragam.blogspot.co.id/2014/01/senjata-tradisional-sulawesi-
selatan.html
http://kawulala.blogspot.co.id/2014/12/tarian-adat-rumah-adat-pakaian-adat_71.html

Anda mungkin juga menyukai