Anda di halaman 1dari 38

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dirujuk oleh

gurunya ke dokter anak pada minggu kedua dia bersekolah


di taman kanak-kanak karena anak ini sulit dikontrol,
bertindak impulsif dan kurang perhatian:

Dia berpindah dari suatu aktivitas ke Ia sangat mudah teralihkan


aktivitas yang lain dengan cepat, perhatiannya dan memiliki kesulitan
bertindak impulsif dan kadang terlalu untuk mendengarkan apa yang
agresif, tidak bisa menunggu gilirannya dikatakan kepadanya atau fokus pada
saat bermain atau diskusi kelompok, dan tugas sekolah maupun aktivitas
harus selalu diberikan pengawasan bermain lainnya.
Diskripsi kasus

Meski cemas akan perilaku


anaknya, ibunya menduga hal itu
akan terjadi mengingat anaknya
juga mengalami masalah yang
sama dibeberapa PAUD yang
telah diikuti sebelumnya. "Dia
bahkan hiper sebelum dia lahir,
ibunya menjelaskan. Terkadang
saya berpikir dia bergulat di
dalam perut saya. Setelah ia lahir,
dirinya selalu aktif energik, dia
bahkan banyak bergerak saat
tidur"
Daftar Masalah Mudah teralihkan
perhatiannya dan memiliki
kesulitan untuk
mendengarkan apa yang
dikatakan kepadanya

Sulit fokus saat belajar


maupun tugas sekolah yang
diberikan kepadanya.

Sulit dikontrol, bertindak


impulsif dan kurang
perhatian
Gejala Impulsif
Agresif, tidak bisa
menunggu gilirannya saat
bermain atau diskusi
kelompok
Daftar Masalah

Dia berpindah dari Setelah lahir, anak


Ibu merasa saat
suatu aktivitas ke selalu aktif
dlm kandungan
aktivitas yang lain energik dan
anaknya terlalu
dengan cepat banyak gerak saat
aktif
tidur
Aksis I
F90-98 Gangguan perilaku dan emosional
onset kanak-remaja

Aksis II
Tidak ada gangguan

Aksis III
Tidak ada penyakit penyerta

Aksis IV
Mudah teralihkan perhatiannya dan memiliki kesulitan untuk
mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya
Aksis V
GAF current : 70-61
GAF HLPY : 80-71
Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH) adalah anak yang menunjukan perilaku hiperaktif, impulsif,
sulit memusatkan perhatian yang timbulnya lebih sering, lebih
persisten dengan tingkat yang lebih berat jika dibandingkan
dengan anak-anak lain seusianya.
Gangguan aktivitas dan perhatian

Gangguan tingkah laku hiperkinetik

Gangguan hiperkinetik lainnya

Gangguan hiperkinetik YTT


Ciri utama :
Berkurangnya perhatian
Aktivitas berlebih
Penyerta :
Kecerobohan dalam hub. Sos
Sombrono dalam situasi berbahaya
Sikap impulsif dalam melanggar tata tertib sosial
Tahun 2000-2001 pada Kabupaten Sleman DIY 9,5%.
sejumlah SD di Jakarta Pusat
didapatkan 4,2% dari 600 Tahun 2003, 51 anak dari 215
anak SD kelas I-III yang anak terdiagnosis GPPH di poli
mengalami GPPH jiwa anak dan remaja di RSCM
USA 2-20% jumlah anak usia SD,
Inggris 0,5-1%, Taiwan 5-10%

Seluruh dunia 2-9,5% Ratio pria dan


dari anak usia sekolah wanita = 3-4 :
1

Sering Timbul
muncul pada sebelum
usia 3 tahun, anak usia 7
namun tidak tahun
terlihat
Neurokimiawi Neurologis
otak

Struktur Lingkungan
anatomi

Genetik Etiologi Psikososial


Sering ditemukan bersamaan pada beberapa anggota
keluarga
Saudara kandung anak dengan GPPH memiliki resiko lebih
besar 5-7x mengalami hal yang sama
Orang tua yang menderita GPPH mempunyai kemungkinan
sebesar 50% untuk menurunkan gangguan ini pada anak
mereka
Penelitian : 55-92% anak kembar identik akan menderita
gangguan yang sama jika salah satu anak tersebut menderita
GPPH
Harus ditemukan 6 atau lebih gejala gangguan pemusatan
perhatian atau 6 atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsive

Menetap selama 6 bulan atau lebih sampai ke tingkat


maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan
anak

Gejala yang menyebabkan gangguan ini, terjadi minimal pada


2 situasi atau tempat yang berbeda
a. Sering gagal memberi perhatian yang baik thdp hal rinci /
ceroboh thdp pekerjaan sekolah / aktivitas lain.
b. Kesulitan mempertahankan perhatian dalam melakukan tugas
d. Tidak mampu mengikuti aturan / instruksi & gagal menyelesaikan tugas
tanggung jawabnya / dalam kegiatan bermain.
sekolah,kegiatan sehari-hari.
c. Tampak acuh pada waktu diajak bicara.
e. Kesulitan mengorganisasikan tugas tanggung jawabnya/aktivitasnya.
f. Seringkali menghindar, tidak suka / menolak dalam kegiatan yang memerlukan
konsentrasi lama spt mengerjakan tugas sekolah
g. Seringkali kehilangan barang yang perlu digunakan dalam kegiatan sehari-hari spt
mainan, pensil, buku, peralatan lainnya.
h. Mudah teralih perhatiannya oleh stimulus yang datang dari luar.
i. Mudah lupa akan kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Hiperaktivitas a. Tidak bisa duduk diam/kaki-tangan bergerak terus
dgn gelisah
b. Tidak mampu duduk diam dikursinya di dalam kelas

c. Berlari-lari/memanjat berlebihan pd situasi yg


tidak sesuai.
Impulsivitas g. Kesulitan
d. Seringkali memberi
dalam jawaban kegiatan
bermain/dalam sebelum pertanyaan
menyenangkan bersama yg memerlukan ketenangan
selesai diajukan.
e. Sering sangat aktif / sering bertindak seolah-
olah dikendalikan
h. Seringkali oleh motor
mengalami kesulitan dalam menunggu
f. Sering bicara berlebihan
giliran.
i. Menginterupsi/menginstrusi orang lain
Ada bukti yang jelas bahwa gejala yang ada menimbulkan
gangguan di bidang sosial, akademik, dan fungsi pekerjaan
lainnya

Gejala gejala tidak timbul secara eksklusif selama


perjalanan penyakit gangguan perkembangan pervasif,
skizofrenia, gangguan psikotik lainnya, dan tidak dapat
dijelaskan oleh gangguan mental lainnya (seperti gangguan
mood, cemas, disosiasi, dan kepribadian)
Masalah Memenuhi ADHD tipe
yang kriteria predominan
ditemukan inatensi inatensi
Terapi obat

Psikoedukasi
orangtua,
pengasuh,
Multi Terapi
perilaku
dan guru
Treatment
Approach
(MTA)
Latihan Terapi
ketrampilan kognitif-
sosial perilaku
First-line Treatment (stimulan)
Golongan Metilfenidat
intermediate release : 10 20 mg (2-3 kali/hari),
slow release : 20 mg (pagi dan sore)
osmotic release oral system : 18 mg, 36 mg, 72 mg
(1 kali/hari)
Golongan Dexamfetamin
Golongan Pamolin
Second-line Treatment (anti-depresan)
Imipramin
SSRI (Fluoxetine)
Monoamin Oksidase Inhibitors (Moclobemide)
Anti-psikotik atipikal : Risperidon
Anti-konvulsan : Carbamazepin
Anti-hipertensi : Klonidin
Memberi pengetahuan pada orangtua dan anggota keluarga lain yang mempunyai
peran penting dalam kehidupan anak tentang GPPH
Pemberian pendidikan tambahan (remedial education) pada anak yang hiperaktif
yang mengalami kesulitan belajar spesifik, dapat membantu meningkatkan
prestasi akademik anak.

Memberikan pengetahuan tentang GPPH dan bekerja sama dengan sekolah

Konsultasikan dengan orangtua dan pihak sekolah tentang kelas ataupun


sekolah yang sesuai dengan anak

Modifkasi perilaku merupakan suatu teknik terapi perilaku dengan menggunakan


prinsip ABC (Antecedents Behaviour and Consequences).

Kebutuhan akan kelompok dukungan keluarga (family support group) atau kelompok
antar orangtua yang sama-sama mempunyai anak GPPH.
Hiperaktif biasanya berkurang dengan usia. Tapi inatensi
cenderung bertahan sampai dewasa
Pengobatan dapat membantu. Banyak anak yang tumbuh
dengan ADHD akhirnya dapat menyesuaikan
Sekitar 20% sampai 30% anak memiliki masalah belajar
dimana pengobatan ADHD tidak dapat membantu
Saat dewasa beberapa remaja yang mengalami ADHD bisa
menderita gangguan cemas atau depresi. Ketika ada tuntutan
baik di sekolah atau rumah, gejala ADHD dapat menjadi lebih
buruk
Seorang anak perempuan usia 15 tahun di bawa ke psikiatri oleh
orang tuanya karena anaknya terlihat depresi. Gejala ini muncul
sekitar 2 s/d 3 tahun yang lalu. Prestasi pasien menurun drastis
karena sering tidak masuk kelas. Dia sering terlibat perkelahian,
dan orang tuanya mengatakan kalau dia berkelompok dengan
Kelompok berandalan. Terkadang anak ini tidak pulang kerumah
s/d jam malamnya selesai.

Pasien mengatakan tidak ada yang salah dengan dirinya, yang dia
inginkan hanya agar orangtuanya tidak mencampuri hidupnya.
Pasien mengatakan dirinya cukup dalam tidur maupun
makan. Dia sering kabur dari kelas untuk jalan jalan
dengan gengnya dan mengakui mereka sering
mencuri dari toko dan menghabiskan waktu menonton
di salah satu rumah mereka.

Dia mengakui kalo berkelahi untuk membuktikan


dirinya kuat dihadapan gengnya, walaupun sering
berkelahi dengan juniornya. Dia tidak peduli dengan
peringkat sekolah, dan ingin agar orang tuanya
melepaskan dan membiarkan dirinya menikmati hidup
muda.
Dia menyangkal penggunaan NAPZA dan alkohol kecuali saat
sedang berpesta. Kadar alkohol dalam darah nol, dan hasil
dari urinalisis adalah negatif untuk penggunaan NAPZA.
Anak perempuan usia 15 tahun ikut perkelahian
Mengintimidasi
Mencuri, bolos sekolah, melanggar jam malam
Tidak ada tanda penyesalan akan perbuatannya
Penyangkalan dalam kondisi depresi
Axis I : F91.0 Gangguan Tingkah Laku
Axis II : IQ Normal
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Tidak ada
Axis V : GAF current = 70-61
GAF HLPY = 80-71
Tinjauan Pustaka

Gangguan Tingkah Laku

Adanya suatu tingkah laku dissosial, agresif atau


menentang, yang berulang dan menetap
Pada DSM IV-TR, gangguan tingkah laku atau
conduct disorder adalah pola perilaku yang terus
berulang dimana hak dasar orang lain dan norma
atau aturan masyarakat dilanggar.
Sering ditemukan selama
masa remaja dan masa
kanak - kanak

Lebih sering pada anak laki


Epidemiologi laki
Orang tua memiliki gangguan
kepribadian antisosial dan
ketergantungan alkohol
Berhubungan dengan faktor
sosial dan ekonomi
Faktor
keluarga

Psikobiologik Faktor
lingkungan

Etiologi
Kriteria Diagnosis DSM IV

A. Pola perilaku berulang dan menetap yang melanggar hak


dasar orang lain/norma/peraturan sosial utama yang sesuai
usia,dan ditunjukkan dengan adanya 3 (atau lebih) kriteria
berikut ini dalam 12 bulan terakhir, dengan sedikitnya 1 kriteria
ada pada 6 bulan terakhir.
A
Agresi pada orang dan
hewan : sering Penipuan atau
menggeretak, menakuti/ Perusakan barang pencurian : masuk ke
mengintimidasi orang, kepemilikan : secara dlm rumah, gedung,
memulai perkelahian sengaja menimbulkan atau mobil org secara
fisik, mengg. senjata yg kebakaran dgn paksa, sering bohong
dpt menyebabkan maksud menimbulkan utk mendapatkan
cedera serius pd orang kerusakan serius, barang/pertolongan/
lain, scr fisik kejam thdp secara sengaja menghindari
orang dan hewan, merusak barang milik kewajiban, mencuri
mencuri saat menemukan orang lain (selain barang yg bernilai
korban, memaksa membakar) tanpa menemui
seseorang melakukan
aktivitas seksual korban
Pelanggaran peraturan yang serius :
sering bergadang meskipun dilarang orang tua, dimulai
sebelum usia 13 tahun
melarikan diri dari rumah pada malam hari setidaknya 2 kali
selama tinggal di rumah orang tua atau orang tua asuh (atau
satu kali tanpa kembali ke rumah untuk jangka waktu yang
lama)
sering bolos dari sekolah yang dimulai sebelum usia 13 tahun
Kriteria Diagnosis
DSM IV
B. Gangguan perilaku tersebut menyebabkan kerusakan yang signifikan
pada fungsi sosial, akademis, atau pekerjaan yang secara klinis
bermakna.
C. Bila usia 18 tahun atau lebih, maka kriteria yang ditampilkan bukan
kriteria gangguan tingkah laku tetapi Antisocial Personality Disorder.
Multimodalitas dari
keluarga dan
komunitas

Psikoterapi individu
Terapi Farmakoterapi
untuk meningkatkan
ketrampilan antipsikotik,
menyelesaikan carbamazepin,
masalah clonidine
*Baik
*Perlunya supervisi yang
Prognosis baik agar tidak
terdapat gangguan
komorbid

Anda mungkin juga menyukai