Pasien datang ke Poliklinik Bedah RSUD Soreang dengan keluhan tidak bisa buang air
kecil sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan pasien sejak saat itu pasien buang air kecil
menggunakan kateter. Pasien mengaku sebelumnya pernah merasakan sulit buang air kecil 1
tahun yang lalu dan sudah sembuh setelah berobat ke dokter tetapi 4 bulan kebelakang pasien
merasakan sakit ketika ingin buang air kecil terutama ketika pancaran pertama keluar. Pasien
harus mengedan untuk dapat mengeluarkan air kencingnya. Pasien merasa bila buang air kecil
tidak lampias, Malam hari pasien sering terbangun untuk buang air kecil 2x sehari. Pancaran
buang air kecil tidak bercabang. Pasien tidak merasakan nyeri pinggang, keluar batu atau pasir
ketika buang air kecil disangkal. Pasien menyangkal adanya demam. Pasien direncanakan
operasi pada tanggal 14 oktober 2016.
Riwayat penyakit terdahulu :
Diabetes Mellitus (-)
Riwayat keluarga :
Riwayat penyakit serupa pada keluarga disangkal
Status Generalis Status Lokalis
Keadaan Umum: Tampak Sakit Ringan ABDOMEN
Kesadaran : Compos mentis Inspeksi : Perut datar lembut dan simetris
Tanda vital : Auskultasi : bising usus (+) normal
TD : 120/80 mmHg Perkusi : Timpani ke-4 quadran abdomen
Nadi : 86 kali/menit, regular, isi cukup Palpasi : Nyeri tekan (+) pada suprapubic,
Respirasi: 20 kali/menit
Nyeri Lepas (-), DM (-)
Suhu : 36,5 0C
RECTAL TOUCHER
Spincter Ani : Kuat
Mata : CA(-), SI (-) Mukosa : Licin
THT : Dalam batas normal Ampula Recti : Tidak kolaps
Leher : KGB ttm, JVP (-) Teraba massa : (+)
Thorax : VBS ka=ki, Rh -/-, Wh -/- Sulcus Prostatica : Batasnya menghilang
Abdomen : datar, soepel, BU (+), NT (+) Batas atas Prostat : Teraba melengkung
suprapubik, H/L ttm Konsistensi prostat : Kenyal, tidak bernodul
Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2, edema Nyeri tekan (-), Darah (-), Lendir (-), Feces (-)
(-)
Status Urologis
CVA : NK-/-
suprapubik : NT (+), buli tidak teraba penuh
Resume
Pasien datang ke RSUD Soreang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit dan pasien sejak saat itu pasien buang air kecil menggunakan
kateter. Pasien mengaku sebelumnya pernah merasakan sulit buang air kecil 1 tahun yang lalu
dan sudah sembuh setelah berobat ke dokter tetapi 4 bulan kebelakang pasien merasakan
sakit ketika ingin buang air kecil terutama ketika pancaran pertama keluar. Pasien harus
mengedan untuk dapat mengeluarkan air kencingnya. Pasien merasa bila buang air kecil tidak
lampias, Malam hari pasien sering terbangun untuk buang air kecil 2x sehari. Pancaran BAK
bercabang dan tidak lurus. Nyeri pinggang -, keluar batu atau pasir ketika BAK -, demam -.
Pemeriksaan fisik status lokalis ditemukan Abdomen saat inspeksi : Perut datar lembut dan
simetris, Auskultasi : bising usus (+) normal, Perkusi : Timpani ke-4 quadran abdomen, Palpasi
: Nyeri tekan (+) pada suprapubic, Nyeri Lepas (-), DM (-). Regio Supra Simpisis VU teraba, NT
(+). Sulcus Prostatica : Batasnya menghilang, Batas atas Prostat : Teraba mendatar, Konsistensi
prostat : Kenyal, tidak bernodul, Nyeri tekan (-).
DIGNOSIS BANDING SARAN PEMERIKSAAN
Ca Prostat Darah rutin
BPH Kultur urin
Uretrolithiasis Urin rutin
PSA
Foto polos abdomen
BNO IVP
USG
DIAGNOSA KLINIS
Benign Prostat Hiperplasia
(BPH)
USG
TERAPI
Open Prostatectomy
PROGNOSA
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
Hiperplasia prostat jinak (BPH), juga dikenal sebagai hipertrofi prostat jinak,
adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel prostat yang tidak ganas.
Pembesaran prostat jinak akibat sel-sel prostat memperbanyak diri melebihi
kondisi normal, yang biasanya dialami laki-laki berusia diatas 50 tahun. BPH
merupakan diagnosis histologis ditandai oleh proliferasi dari elemen seluler
prostat, akumulasi seluler dan pembesaran kelenjar dapat hasil dari proliferasi
epitel dan stroma, gangguan kematian sel terprogram (apoptosis), atau keduanya.
Anatomi
Organ genitalia pria yang terletak di
sebelah inferior buli buli, di depan
rectum dan membungkus uretra
posterior
Mengelilingi uretra pars prostatica
Tebal: 2 cm, panjang: 3 cm, lebar:
4 cm
Berat 20 gram
Anatomi
Batas-batas prostat
Superior : collum vesica urinaria
Inferior : permukaan atas diafragma urogenitalis
Anterior : simfisis pubis
Posterior : permukaan anterior ampula recti
Lateral : serabut anterior m. levator ani
Anatomi
Kelenjar prostat terbagi atas 5 lobus : Lobus medius Lobus lateralis (2 lobus) Lobus
anterior Lobus posterior
Anatomi
Aliran Darah Prostat
Merupakan percabangan dari arteri pudenda
interna, arteri vesikalis inferior dan arteri rektalis
media.