Anda di halaman 1dari 33

CASE REPORT

OTITIS EKSTERNA

DISUSUN OLEH:

dr. Milka Anisya Norasiya


STATUS PASIEN
Identitas Penderita

Tgl Pemeriksaan : 29-05-2017

Nama : Ny. Y

Umur : 37 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta
ANAMNESA
Keluhan utama: Penglihatan kedua mata kabur

Anamnesa khusus:

Pasien datang ke Puskesmas dengan keluhan perasaan penuh


dan nyeri pada telinga kiri sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan pendengaran pada telinga kiri sedikit terasa
berkurang, liang telinga kiri sedikit gatal dan rasa berair.
Pasien mengaku kerap membersihkan liang telinganya
menggunakan cotton bud dan pasien masukkan air. Riwayat
telinga berdengung (-).
ANAMNESA

Anamnesa khusus:

Riwayat telinga berdengung (-). Pasien tidak mengeluhkan


demam. Riwayat batuk, pilek dan nyeri tenggorokan juga
disangkal oleh pasien. Namun pasien menyangkal terdapat
riwayat keluar cairan dari dalam telinga.
Tidak ada riwayat gejala penyakit telinga yang
Riwayat serupa pada anggota keluarga pasien.

penyakit
Keluarga
Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit
Riwayat berat, riwayat sinusitis (-), riwayat rinitis (-),
hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asma (-),
penyakit riwayat trauma pada telinga (-), riwayat
penyakit pada telinga sebelumnya (-)
dahulu
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal Pemeriksaan : 29 Mei 2017
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital:
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu: 36,3 C
Respirasi : 16 x/menit
Pemeriksaan Eksternal
Telinga
Hidung
Tenggorokan
RESUME
Pendengaran pada Pasien mengaku
Perempuan, 37
tahun,datang Puskesmas telinga kiri sedikit kerap membersihkan
dengan keluhan perasaan terasa berkurang, liang telinganya
penuh dan nyeri pada liang telinga kiri menggunakan
telinga kiri sejak 1 minggu
yang lalu sedikit gatal dan cotton bud dan
rasa berair pasien masukkan air

Pasien Riwayat telinga berdengung


menyangkal (-). Pasien tidak
mengeluhkan demam.
terdapat riwayat Riwayat batuk, pilek dan
keluar cairan dari nyeri tenggorokan juga
disangkal oleh pasien.
dalam telinga.
Diagnosa kerja

Otitis
Eksterna
Diffusa
Sinistra
Rencana Terapi
Non medikamentosa

-Pasien diberitahu bahwa pasien mengalami infeksi pada


liang telinga.
-Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan
kekambuhan yang mungkin terjadi pada pasien.
-Pasien harus menjaga agar telinganya selalu kering.
-Pasien diingatkan agar tidak menggaruk/membersihkan
telinga dengan cotton bud terlalu sering.

Medikamentosa

Sistemik :
- Antibiotik : amoxicilin tab 500 gr 3x1
- Analgesik : Asam mefenamat 500gr 3x1 jika perlu
Prognosa

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
1.Mengapa pada pasien ini didiagnosa sebagai pasien
otitis eksterna?

Anamnesis :
Laki-laki, 85 tahun datang dengan keluhan penglihatan
kedua mata kabur seperti tertutup asap sejak 6 bulan yang
lalu, awalnya pasien masih dapat melihat jauh namun lama
kelamaan pasien hanya dapat melihat dekat dan memberat
pada 2 bulan terakhir. Sekarang pasien merasa tidak lagi
dapat melihat dan buram pada kedua mata.
Pada pemeriksaan Oftalmologi didapatkan
hasil :
DEFINISI
KATARAK

Definisi Otitis Eksterna


Otitis eksterna difus dikenal dengan
swimmer ear (telinga perenang) atau
telinga cuaca panas ( hot weather ear)
adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga
akibat infeksi bakteri yang menyebabkan
pembengkakan stratum korneum kulit
sehingga menyumbat saluran folikel.
mempermudah terjadinya
Derajat keasaman otitis eksterna yang
disebabkan oleh karena
(pH) proteksi terhadap infeksi
menurun.

Udara yang hangat dan


lembab lebih
Udara memudahkan kuman dan
jamur mudah tumbuh.

Etiologi
Trauma ringan misalnya
setelah mengorek telinga
Trauma merupakan factor
predisposisi terjadinya
otitis eksterna.

Berenang
Pengeruhan lensa dapat dipercepat oleh
faktor risiko seperti
Merokok

Polusi asap
motor/pabrik Paparan sinar
yang UV yang
mengandung tinggi
timbal

Radang
menahun
Alkohol
dalam bola
mata

Defisiensi vit
E
KLASIFIKASI
Berdasarkan Usia

Katarak Kongenital

Katarak Juvenile

Katarak Senilis
Morfologi

Katarak Katarak
Katarak
Subkapsular
Nuklear Kortikal Posterior
Berdasarkan stadium
Manifestasi Klinik
Katarak berkembang secara perlahan, nyeri (),
gangguan penglihatan secara bertahap.

Penglihatan kabur dan berkabut

Fotofobia

Penglihatan ganda

Kesulitan melihat di waktu malam

Sering berganti kacamata

Perlu penerangan lebih terang untuk membaca

Seperti ada titik gelap didepan mata


Diagnosis Banding
Katarak
Glaukoma sudut terbuka
Retinopati
Kelainan refraksi
Retinitis pigmentosa
Sehingga didapatkan diagnosis

Katarak
senilis
mature
ODS
2.Bagaimakah penatalaksanaan pada pasien ini?

Karena didapatkan diagnosis Katarak Senilis


Mature ODS

Pada pasien ini di Rujuk ke RS untuk dilakukan :

Non-Medikamentosa :
operasi katarak ODS
TATALAKSANA

ICCE ECCE
Operatif

SICS PHACO
Intracapsular Cataract Extraction ( ICCE )

Prosedur ini memiliki tingkat komplikasi yang


sangat tingi sebab membutuhkan insisi yang luas
dan tekanan pada vitreous. Tindakan ini sudah
jarang digunakan terutama pada negara- negara
yang telah memiliki peralatan operasi mikroskop
dan alat dengan teknologi tinggi lainnya.
Small Incision Cataract Surgery
(SICS)
Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi bervariasi dari 5-8 mm.
Namun tetap dikatakan SICS sejak design arsiteknya tanpa jahitan,
Penutupan luka insisi terjadi dengan sendirinya (self-sealing).
3. Bagaimanakah prognosis pada pasien ini?

Quo ad vitam : ad bonam

Karena pada pasien tidak ditemukannya peyakit sistemik yang


menyertai dan pasien masih dapat melakukan aktivitasnya seperti
biasa.

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Karena setelah dilakukan operasi dan pemberian lensa dapat


memperbaiki tajam penglihatan pada pasien ini. Fungsi organ
penglihatan tidak seperti orang normal karena pasien sangat
bergantung pada penggunaan kacamata. Ada kemungkinan-
kemungkinan pada saat operasi dan setelah dilakukan operasi
pasien mengalami komplikasi.
Komplikasi

PREOPERATIF
Ansietas, Nausea & gastritis, Konjungtivitis
iritatif, Abrasi kornea

INTRAOPERATIF
Laserasi m. rectus superior, Perdarahan
hebat, Cedera pada kornea/iris ,Prolaps
Vitreus

POSTOPERATIF
Delayed chronic postoperative
endophtalmitis & Pseudophakic Bullous
Keratopathy (PBK)
KESIMPULAN
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa
yangdapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa atau terjadi akibat kedua-
duanya.

Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut,


akan tetapi dapat juga akibat kelainan kongenital, atau
penyulit mata lokal menahun.

Penyebab tersering dari katarak adalah proses degenrasi,


yanng menyebabkan lensa mata menjadi keras dan keruh

Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri


disertai gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap.
Keluhan dapat penglihatan kabur dan berkabut, fotofobia,
Penglihatan ganda, seperti ada titik gelap didepan mata

Pengobatan pada katarak adalah operasi. Untuk


menentukan kapan katarak dapat dibedah ditentukan
oleh keadaan tajam penglihatan. Apabila dibiarkan,
katarak akan menimbulkan gangguan penglihatan dan
komplikasi seperti glaukoma, uveitis, dan kerusakan
retina.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai