Anda di halaman 1dari 43

ANESTESI REGIONAL

Pembimbing
Dr. TITIK.S, SpAn.M.Kes
Oleh :
Co-ass YARSI
ANESTESI REGIONAL

SUATU CARA UNTUK MENGHILANGKAN RASA SAKIT YG TIDAK


DISERTAI DG HILANGNYA KESADARAN DAN HANYA PADA
SEBAGIAN ATAU BEBERAPA BAGIAN TUBUH SAJA.

Blok Sentral Blok Perifer (saraf)


(neuroaksial)
-Plexus brachialis
-Spinal - Aksiler
-Epidural - Analgesia regional
- Kaudal intravena
ANALGESIA SPINAL

Indikasi
1. Bedah ekstremitas bwh
2. Bedah panggul
Pemberian obat 3. Tindakan sekitar rektum
perineum
anestetik lokal ke 4. Bedah Obstetri-
dalam ruang ginekologi
5. Bedah abdomen bawah
subarakhnoid 6. Bedah urologi
7. Bedah abd atas dan
bedah pediatri biasanya
dikombinasi dg NU ringan
8. Diagnostik
9. TUR
MEKANISME KERJA

a. Dari caudal ke central dan efek akan hilang dari central ke


caudal karena yg disarafi msg2 segmen itu mulai terbius
sesuai aturan tersebut.
b. Bekerja memblok saraf di medulla spinalis baik radix anterior
atau radix posterior, selain itu juga memblok spinal cord
sehingga menyebabkan hilangnya sensasi, sensorik, motorik,
autonom.
c. Memblok saraf simpatis menyebabkan vasodilatasi shg
mybbkn hipotensi.
KI Absolut
1. Pasien menolak KI Relatif
2. Infeksi pd tempat 1. Infeksi sistemik
suntikan (sepsis, bakteremia)
3. Hipovolemia berat,
syok 2. Infeksi sekitar tempat
4. Koagulopati atau suntikan
mdpt th/ 3. Kelainan neurologis
antikoagulan 4. Kelainan psikis
5. TIK tinggi
5. Bedah lama
6. Fasilitas resusitasi
minim 6. Penyakit jantung
7. Kurang 7. Hipovolemia ringan
pengalaman/ tanpa 8. Nyeri punggung
didampingi kronis
konsultan anestesi
KEUNTUNGAN KERUGIAN
1. MURAH 1. BANYAK PASIEN
2. NON EKSPLOSIF TIDAK INGIN SADAR
3. NON POLUSIF 2. KADANG
4. ALATNYA SEDERHANA PENYUNTIKAN
5. PERAWATAN PASCA BERKALI-KALI
BEDAH SEDERHANA 3. PASIEN SERING
6. SADAR, BAIK UNTUK KETAKUTAN
YANG TIDAK CUKUP 4. SIDE EFEK YANG
PUASA SERIUS DAPAT
7. PERDARAHAN MENIMBULKAN
KURANG KEMATIAN
GOLONGAN OBAT LOKAL
ANESTESI

AMINO ESTER AMINO AMIDE


1. PROCAINE 1. LIDOKAINE
2. CHLOROPROCAINE 2. MEPIVAKAINE
3. TETRACAINE 3. PRILOCAINE
4. BUPIVAKAINE
5. ETIDOCAINE
DIHIDROLISIS DI PLASMA
DIPECAH OLEH ENZIM DI LIVER
LIDOCAINE XILOCAINE
- Digunakan utk Onset lebih cepat
aritmia Lebih aman dr
- Efek primer : procaine
menurunkan Efek topikalnya lbh
kecepatan max baik
dr depolarisasi Srg utk antiaritmia
- Makin poten, Durasi : 60-120 mnt
makin kuat Dosis rata-rata : 7-8
depresi jtg mg/kgBB
BUPIVACAINE
- Potensi lbh kuat PROCAINE
- Durasi lbh lama
Topikal tdk efektif
- Motor blok
Toksisitas 25-50%
kurang kuat
Onset lbh lama
- Onset lbh lama
dari xilocaine
dr lidocaine
Durasi 45 mnt
- Durasi 180-300
Onset lama
mbt
Dosis 10-12
- Dosis : 3-4
mg/kgBB
mg/kgBB
Persiapan
Analgesia Spinal Peralatan Analgesia
1. Inform consent Spinal
2. PF 1. Peralatan monitor
3. Lab 2. Peralatan resusitasi/
anestesi umun
3. Jarum spinal
a.ujung tajam
(Quincke-babcock)
b. ujung pensil
(Whiteacre)
TEKNIK ANALGESIA SPINAL

1. Tidurkan pasien dlm posisi dekubitus lateral. Beri bantal kepala,selain enak utk
ps juga spy tulang blkg stabil. Buat ps membungkuk max agar proc spinosus
mdh teraba. Posisi lain adalah duduk.
2. Perpotongan antara garis yg menghubungkan kedua krista iliaka dg tulang
punggung ialah L4 atau L4-L5. tentukan tempat tusukan misalnya L2-3, L3-4,
atau L4-5. Tusukan pd L1-2 atau di atasnya beresiko trauma thd medulla
spinalis.
3. Sterilkan tempat tusukan dg betadin atau alkohol
4. Beri anestetik lokal,misalnya lidokain 1-2% 2-3ml.
5. Cara tusukan median atau paramedian. Utk jarum spinal besar 22G, 23G, atau
25 G dpt langsung digunakan. Sedangkan utk yg kecil 27G atau 29G dianjurkan
menggunakan penuntun jarum (introducer). Stlh resistensi menghilang,
mandrin jarum spinal dicabut dan keluar likuor, psg semprit berisi obat dan
obat dpt dimskkan pelan2 (0.5 ml/dtk) diselingi aspirasi sedikit, hanya utk
meyakinkan posisi jarum tetap baik.
Anestetik Lokal Untuk
Analgesia Spinal

Anestetik Lokal Berat Sifat Dosis


Jenis
Lidokain (Xylobain,
Lignocain)
2% plain 1.006 Isobarik 20-100mg(2-5ml)
5% dlm Dextrose 7.5% 1.033 Hiperbarik 20-50mg (1-2ml)
Bupivakain (Markain)
0.5% dlm air 1.005 Isobarik 5-20mg (1-4ml)
0.5% dlm Dextrose 1.027 Hiperbarik 5-15mg (1-3ml)
8.25%

BJ LCS = 1,003-1,008
Penyebaran Anestetik Lokal

Faktor Utama
1.Berat jenis Faktor Tambahan
anestetika lokal
1. Ketinggian suntikan
(barisitas) 2. Kecepatan suntikan/
2. Posisi pasien (kec barbotase
isobarik) 3. Ukuran jarum
3. Dosis dan volume 4. Keadaan fisik pasien
anestetika lokal 5. Tekanan
intraabdominal
(kecuali isobarik)

Lama Kerja Anestetik Lokal : jenis, dosis, ada


tdknya vasokonstriktor, besarnya penyebaran
anestetika lokal.
KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
1. Hipotensi Berat
PASCA TINDAKAN
2. Bradikardi
3. Hipoventilasi
1. Nyeri tempat
4. Trauma
suntikan
pembuluh darah
2. Nyeri
5. Trauma saraf
punggung
6. Mual muntah
3. Nyeri kepala
7. Gangguan
krn kebocoran
pendengaran
likuor
8. Blok spinal
4. Retensio urin
tinggi atau
5. Meningitis
spinal total
Jika tjd hipotensi :
Gunakan RL (krn alasan mekanisme kerja)

Bila TD menurun

Vasopressor

Bila TD tetap menurun

Pemberian koloid max 1000 cc
Pasien dg keadaan awal hipotensi :
Hipotensidilakukan anestesi spinalpompa
jantung decompensasio cordis cardiac
arrest
Headache
Berhubungan dg kebocoran duramater, dpt
dikurangi dg pemilihan jarum.
Mual muntah
Disebabkan efek tdk langsung dr hipotensi
headache hipoxia

Retensio Urin dg mekanisme kerja lokal


Berhubungan
anestesia dimana saat selesai operasi organ yg
terakhir hilangnya anestesia di VU shg
dianjurkan pd pasien dipasang DC
Menggigil (shivering)
Berhubungan dg gangguan termoregulasi di
hipothalamus. Dpt diatasi dg petidin 30 mg iv.
Apnoe bila blok anestesia mencapai Th-9
Dpt diatasi dg hipnotik ringan, bantuan
ventilasi, posisi Fowler, ttp jika mencapai C3-
C5 apnea mjd lama maka tindakan intubasi
ETT dan kontrol respirasi.
Apnoe tjd krn terlalu tinggi saat saat
memblok, akhirnya jika dibiarkan oksigenasi
otak menurun batas waktu plg lama 5
menit kerusakan saraf otak (pasien hidup
ttp sudah tdp gejala sisa)

Bradikardi
Dpt tjd tanpa disertai hipotensi atau hipoksia,
tjd akibat blok sampai T2.
ANESTESI SPINAL TOTAL

-Tdk
Anestesia spinal
disengaja
intratekal atau
epidural yg naik - Ps batuk2
sampai di atas - Dosis obat
daerah servikal. berlebihan

Tanda-tanda klinis :
1. Tgn kesemutan 4. Mengantuk kmdn tdk sadar
2. Lidah kesemutan 5. Bradikardi n hipotensi berat
3. Napas berat 6. Henti napas n midriasis
TOTAL SPINAL BERBAHAYA

Naikkan Curah jantung

1. Infus cairan koloid 2-3 liter 5. Atropin (u/ bradikardi)


2. Naikkan kedua tungkai 6. Efedrin (u/ hipotensi)
3. Kendalikan pernapasan dg O2 100%
4. Intubasi trakea (bila perlu)
ANALGESIA
EPIDURAL

- Disuntikkan ke dalam ruangan epidural


- Motorik tidak terganggu

KEUNTUNGAN : KERUGIAN :
-Bisa segmental 1. Teknik lebih sulit
- Tdk headache 2. Jml obat >>>
-Hipotensi lambat 3. Kalau kedalaman
-Dpt lama dg kateter bisa msk ruang
spinal
Mekanisme kerja
Dlm ruang epidural meluas secara longitudinal
dg 4 titik kerja :
1. Akan keluar melalui foramen intervertebralis
2. Akan keluar melalui absorbsi pemb darah
3. Difusi pd tempat penembusan duramater
dan arakhnoid
4. Perluasan subvial
INDIKASI
1. Pembedahan dan
penanggulangan nyeri
pasca bedah
2. Tatalaksana nyeri saat Penyebaran Obat
persalinan 1. Volume obat
2. Usia pasien
3. Pan TD saat 3. Kecepatan suntikan
pembedahan spy tdk 4. Besarnya dosis
byk pdrhn 5. Ketinggian t4 suntikan
6. Posisi pasien
4. Tambahan pd 7. Pjg kolumna vertebralis
anestesia umum
ringan krn py ttt
pasien
TEKNIK ANALGESIA EPIDURAL

1. Teknik hilangnya resistensi


2. Teknik tetes bergantung

Jarum Epidural
1. Jarum ujung tajam (Crawford) utk dosis tunggal
2. Jarum ujung khusus (Tuohy) utk pemandu memasukkan
kateter
Anastetik Lokal
1. Lidokain (Xylokain,
Lidonest)
2. Bupivakain (Markain)

KOMPLIKASI
1. Blok tdk merata
2. Depresi CVS (hipotensi)
3. Hipoventilasi (hati2
keracunan obat)
4. Mual muntah
KEUNTUNGAN REGIONAL

1. Pasien cepat sadar


2. Resiko muntah dan aspirasi lebih ringan
3. Dosis dpt ditambah krn pemasangan kateter
4. Tjdnya hipotensi lebih ringan
5. Tdk ada komplikasi akibat intubasi spt batuk,
spasme, dll
6. Pasien dpt cepat minum dan makan (puasa
minimal)
NO EPIDURAL SPINAL
1. Lokasi Antara duramater dan lig Ruang subarakhnoid
flavum
2. Jarum Jarum ujung tajam Jarum ujung tajam
(Crawford) (Quincke-Babcock)
Jarum ujung khusus (Efek Jarum ujung pensil (Pencil
Tuohy) point, whiteacre)
3. Teknik -Teknik hilangnya resistensi Tusukan median
-Teknik tetes tergantung paramedian
4. Efek Kebocoran LCS >>> krn
jarum yg digunakan > besar
5. Komplikasi -Hipotensi -Hipotensi
-Hipovebtilasi - Hipoventilasi
-Mual muntah - Mual muntah
- Retensio urin
- Meningitis
- Gangguan pendengaran
- Trauma saraf
- Headache
6. Indikasi Decomp cordis, TIK m
NO EPIDURAL SPINAL
7. Keuntungan Dosis dpt diulang krn tdp
kateter
8. Waktu 15-20 menit bekerja tgt Bekerja < 10 menit
obat
9. Terapi pd tumor abd &
tumor mammae dg gjl
terminal.
Dosis : 6 cc + morfin
Masa kerja 6-12 jam
ANESTESI CAUDAL

Memasukkan obat ke
dlm ruangan hiatus - Sulit mencapai
sacralis ke dalam level anestesi yang
ruang epidural pd tinggi
canalis sacralis - Sering gagal
- Komplikasi sama
dg epidural
KEUNTUNGAN REGIONAL ANESTESI (RA) UNTUK SC

1. Penderita sadar Jalan nafas bebas Bahaya aspirasi lambung


2. Ibu dapat mendengar kelahiran bayi dan dapat langsung melihat
3. Kontraksi uterus lebih baik, perdarahan minimal
4. Bayi bebas pengaruh obat NU
5. Pasca bedah lebih cepat dapat minum makan, pasca bedah bebas
mengeliminasi nyeri tenggorokan-batu-kembung-menggigil
6. Mobilisasi lebih cepat, pengawasan / monitoring lebih ringan
7. Epidural Head ache lebih ringan Analgesi bisa diperpanjang
untuk mengatasi nyeri post op
KERUGIAN REGIONAL ANESTESI
1. Perlu keterampilan dan pengalaman
2. Perlu kerjasama operator staf OK
3. Perlu monitoring ketat kemungkinan Ruptur uteri pada Painless Labour
pada RS dengan monotoring yang tidak lengkap
4. Perlu waktu 10 15 menit untuk mulai operasi
5. Kadang kadang Anaestesi tidak sempurna sehingga perlu tambahanIV /
NU
6. Pada kondisi pasien takut / gelisah dan ingin langsung tidur, atasi dengan
sedasi ringan Propofol / sevorane
KERUGIAN NARKOSE UMUM/GENERAL
ANESTESIA
Blok SSP Lumpuh Jalur Thalamus Cortex

Depresi fungsi Vital


1. kesadaran s/d coma
2. terhadap sirkulasi TD /
s/d Henti jantung
3. Terhadap Kesadaran
- Sumbatan jalan nafas
- Mengurangi Frekuensi Nafas
- Henti Nafas
NYERI PERSALINAN DISEBABKAN
1. Kontraksi dan peregangan dinding rahim
2. Peregangan jalan lahir bagian bawah pada
akhir kala 1 atau selama kala 2
3. Membukanya mulut rahim/serviks
4. Referred pain (nyeri yang dijalarkan)
5. Faktor fisik (contoh : janin besar, jalan lahir
sempit, multipara, primipara)
6. Faktor psikologis (mental & budaya)
Lama nyeri
Primi Kala I 13 jam Kala II 1 jam
Multi Kala I 7 Jam Kala II Jam

Kala I Fase Laten (2-3 cm)


Fase Aktif Akselerasi (4-7 cm )
Deselerasi ( 9-10 cm )

Kontraksi Peregangan Rahim Dipengaruhi


Syaraf simpatis dari Nervus Hypogastricus Inferior/ Pleksus franken
Hausen + Saraf Thorakal 11-12
Peregangan Mulut Rahim Leher Rahim
Syaraf simpatis dari Nervus Hypogastricus + Saraf Sakral 2-3-4
PAINLESS LABOUR
Diberitahu pada antenatal care 32-36 minggu
Di VK harus tersedia alat2 dan obat2 resusitasi

Indikasi pemasangan kala 1 fase aktif/ akselerasi


- primi : 4-6 cm
- multi : 3-4 cm
- waktu kontraksi 3 menit/<
- lama kontraksi 30 -40 detik />
Pengosongan kandung kemih sebelum dipasang
Epidural
Monitor rutin tiap 5 menit selama 30 menit setelah
penyuntikan, lanjutkan rutin tiap 10-15 menit
Tujuan :
- menanggulangi nyeri (takut, tegang, nyeri)
- mencegah kelelahan
- tidak mempengaruhi sirkulasi uteroplasenta
Indikasi ibu :
- nyeri sekali saat persalinan
- kala I lama + nyeri
- primigravida
- DM, penyakit hati, paru, ginjal, jantung

Indikasi bayi :
- DM
- prematur
- preeklamsi/eklamsi
- insufisiensi plasenta
Kontraindikasi :
- menolak
- hipovolemia berat
- DIC
- infeksi di tempat suntikan

Monitoring ketat dengan resiko tinggi :


- psycose
- riwayat pendarahan antepartum
- ruptur uteri terselubung
AKIBAT NYERI PERSALINAN THD FOETUS
NYERI

STRESS
HIPERVENTILASI (TAKUT,
TEGANG, NYERI)

RESPIRATORY
HYPOPHYSE HYPOTHALAMUS
ALKALOSIS

ACTH GNJAL CORTISOL


METABOLIK
ASIDOSIS GD
ADRENALIN
NORADRENALIN
AKIBAT NYERI KONTRAKSI THD FOETUS

NYERI KONTRAKSI
STRESS (TAKUT, TEGANG, NYERI)
SEKRESI ADRENALIN
VASOKONSTRIKSI KONTRAKSI UTERUS

GANGGUAN KONTRAKSI UTERUS WAKTU PERSALINAN LEBIH LAMA

FETAL HIPOXIA
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai