1988 2015
350.000 kasus 74 kasus polio liar tipe 1 dilaporkan (data per 11 Mei 2016)
125 negara endemis 2 negara endemis, Pakistan dan Afghanistan
Sidang World Health Assembly Total kasus cVDPV 32 kasus (20 kasus tipe 1, dan 12 kasus
(WHA) memutuskan agar polio tipe 2)
dapat dieradikasi secara global
OPV memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyakit polio, namun
Meskipun sangat jarang, tetapi kasus kelumpuhan dapat terjadi, yang disebabkan oleh
OPV
Vaccine Associated Paralytic Polio (VAPP)
Virus pada vaksin berubah, menyerang sistem saraf sehingga mengakibatkan
kelumpuhan
1 kasus per 2,4 juta dosis OPV yang diberikan
250-500 kasus/tahun
40% dari total kasus VAPP adalah disebabkan oleh tipe 2 dari OPV
Circulating Vaccine Derived Poliovirus (cVDPV)
Strain virus bermutasi sehingga dapat menyebabkan penyakit pada sistem saraf
yang menyebar dari orang ke orang, utamanya terjadi di daerah dengan imunitas
populasi terhadap polio rendah
97% kasus cVDPV disebabkan oleh OPV tipe 2
Cakupan imunisasi polio yang rendah merupakan faktor risiko utama
munculnya kasus cVDPV (pada tahun 2005, muncul 46 kasus cVDPV di Jawa
Timur)
1800
1604 Wild poliovirus cases
1600
Polio cases
1000
liar menurun
800
650
2020
Dunia Bebas Polio
3 4
Pneumo Vaksin Japanese
kokus (PCV) Ensefalitis
Baru
(JE)
6
Human
5
Papilloma
Rotavirus
Virus (HPV) (RV3)
Plan 2015 2016 2017 2018 2019
IPV
Juli*
MR Kampanye
Kampanye
fase 2 & 3 +
fase 1+ Intro
Intro
JE JE Surveillance Kampanye JE
8 sentinels Di daerah beresiko tinggi
HPV
Demonstration Rencana demonstration project
project di DKI di DIY
-BCG
-OPV 1
-DPT-HB-Hib 1
-OPV 2
Kecuali DIY
-DPT-HB-Hib 2
-OPV 3
-DPT-HB-Hib 3
0-7 hr -OPV 4
- IPV
CAMPAK/MR
1 Bulan Imunisasi lanjutan
< 24 Jam
DPT-HB-Hib: usia 1,5 tahun
Campak : usia 2 1,5 tahun
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan 9 Bulan
Oral polio vaccine (OPV) Inactivated polio vaccine (IPV)
Virus hidup yang dilemahkan Virus yang dimatikan
Diberikan dalam bentuk tetes Diberikan melalui suntikan
Selandia Baru
3 suntikan sekaligus
2 suntikan sekaligus
Penyediaan vaksin dan logistik pendukung
Dana BOK (DAK Non Fisik)
Pencetakan dan pendistribusian (s.d prov) :
Buku petunjuk teknis introduksi IPV
Buku saku bagi petugas di lapangan
Materi KIE IPV
Buku saku : Pertanyaan populer ttg imunisasi (sdh ditambahkan ttg IPV)
Dana dekonsentrasi dalam rangka introduksi IPV:
Advokasi, sosialisasi dan koordinasi di tk provinsi, kab/kota dan puskesmas
Peningkatan kapasitas pengelola dan pelaksana imunisasi di tk provinsi dan kab/kota
Biaya distribusi vaksin dari provinsi ke kab/kota
Monitoring dan evaluasi
Eliminasi Campak dan Pengendalian
Rubela/CRS
Crash Program Campak di 183 kab/kota terpilih di 28 provinsi pada Agustus 2016 dengan
sasaran anak usia 9-59 bulan
Catch up Campaign MR dengan sasaran anak usia 9 bulan s.d 15 tahun, dalam 3 fase:
Fase 1: Agustus 2017 di wilayah Jawa
Fase 2: Februari 2018 di wilayah Sumatera
Fase 3: Agustus 2018 di Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Introduksi MR ke dalam program imunisasi rutin setelah dilaksanakannya catch up
campaign
Perlu dilakukan pendataan stok vaksin campak s.d tingkat puskesmas
Optimalkan penggunaan vaksin campak untuk pelayanan imunisasi rutin sebelum catch
up campaign
Apabila masih tersisa vaksin campak setelah catch up campaign, maka gunakan sisa
vaksin campak untuk imunisasi lanjutan (berikan vaksin MR untuk bayi baru lahir dan
berikan campak untuk Batita dan BIAS
TERIMA KASIH
atas perhatiannya!