Anda di halaman 1dari 27

MALNUTRISI

BY
SUNI HARIATI, S.Kep.,Ns., M.Kep
DEFINISI
Gangguan nutrisi yang diakibatkan oleh
kurangnya masukan nutrisi yang tidak
cukup jumlah atau macamnya yang
disebabkan oleh asupan makanan yang
kurang, gangguan pencernaan atau
absorbsi.
Kelebihan makanan
Di indonesia dikenal dengan Kurang Gizi
Apa saja jenis-jenis malnutrisi?

Di bawah ini akan diuraikan secara


singkat 3 jenis malnutrisi, yaitu:
a. Malnutrisi mikronutrien, yang
terpenting adalah kekurangan
vitamin A, kekurangan yodium
dan kekurangan zat besi
b. Kekurangan gizi
c. Kelebihan gizi (obesitas)
KEKURANGAN GIZI
Gizi Buruk (Kekurangan Kalori
Protein)
defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang
mendapat masukan makanan yang cukup bergizi,
atau asupan kalori dan protein kurang dalam
waktu yang cukup lama
suatu penyakit gangguan gizi yang dikarenakan
adanya defisiensi kalori dan protein dengan
tekanan yang bervariasi pada defisiensi protein
maupun energi
ETIOLOGI
1. Peranan Diet
- Cukup Eneri kurang protein Kwashiorkor
- Kurang energi dan Protein Marasmus
2. Peranan Sosial
- Pantangan untuk menggunakan makanan tertentu
secara turun temurun akibat bedaya dan
kepercayaan
- Perceraian dimana suami sebagai pencari nafkah
- Kesundulan pada anak kecil yang sudah punya
adik lagi
- Pria penghasilan kecil tapi punya banyak istri
tidak dapat memberi cukup makanan
- Ibu dengan pekerjaan tetap anak ditinggal
sampai sore & tidak mendapat ASI. PASI yang
diberikan tidak sesuai
3. Peranan Kepadatan Penduduk
- Meningkatnya penduduk cepat tanpa diiringi
persediaan makanan yang cukup krisis
pangan.
4. Peranan Infeksi
- Adanya interakasi yang sinergis antara KKP
dengan penyakit infeksi
5. Peranan Kemiskinan
- Miskin membuat keluarga kesulitan mencari
nafkah anak tidak mendapat suplai makanan
yang cukup KKP
KLASIFIKASI KKP
Berdasarkan berat dan tidaknya, KKP dibagi
menjadi:
KKP ringan/sedang disebut juga sebagai gizi
kurang (undernutrition) ditandai oleh adanya
hambatan pertumbuhan.
KKP berat, meliputi:
- Kwashiorkor
- Marasmus
- Marasmik-kwashiorkor.
Manifestasi Klinik
1. KKP Ringan
KKP ringan dapat ditemui pada anak 9 2 tahun, gejala
klinik yang dapat ditemukan :
Pertumbuhan linier berkurang atau terhenti
Kenaikan berat badan berkurang, terhenti dan adakalanya berat
badan menurun
Ukuran LLA menurun
Maturasi tulang terlambat
Rasio berat terhadap tinggi; Normal atau Menurun
Tebal Lipatan kulit Normal atau menurun
Anemia ringan
Aktivitas dan perhatian anak berkurang dibanding anak lain
Kelainan kulit atau rambut jarang ditemukan, tapi kadang terjadi
2. Kwashiorkor
Gangguan Pertumbuhan
BB Dibawah 80 %, terdapat edema, TB berkurang
terutama KKP yang sudah berlangsung lama
Pertumbuhan mental
Banyak menagis, pada stadium lanjut terlihat sangat
apatis
Edema
Edema ringan atau berat ditemukan pada sebagian
besar klien kwashiorkor, asites dapat mengiringi
edema.
Atropi otot
System GI
Klien menolak segala macam makanan, Diare, faece
cair dan banyak mengandung asam laktat karena
berkurangnya produksi lactose dan enzim
disakarida lain, kadang ditemukan cacing dan
parasit.
Perubahan Rambut
Rambut mudah dicabut, kusam, kering, halus,
jarang dan warnanya berubah. Warna rambut
hitam merah, coklat, kelabu, atau putih.
Perubahan kulit
Terjadi Crazy parament dermatosis kering
dan bersisik
Pembesaran hati sampai perlemakan hati
Anemia
Kelainan biokimia darah
Albumin serum rendah, Globulin serum kadang
menurun, kolesterol serum rendah.
3. Marasmus
Penampilan Muka terlihat tua, anak sangat
kurus
Perubahan mental Anak menagis setelah
makan, kesadaran menurun sampai apatis pada
marasmus berat.
Kelainan kulit tubuh kulit kering, dingin,
Mengendor karena kehilangan lemak dibawah
kulit dan penurunan massa otot.
Rambut kepala kering tipis dan mudah
rontok
Lemak dibawah kulit hilang hingga turgor
berkurang
Otot atropi sehingga hingga tulang terlihat
jelas
Saluran Cerna Diare atau konstipasi
Jantung bradikardi
Tekanan darah lebih rendah disbanding anak
seumur
Saluran nafas frekwensi nafas menurun
System darah Hb Rendah
4. Kwashiorkor Marasmik
Memperlihatkan gejala campuran antara
marasmus dan kwashiorkor. Berat badan
menuru 60% dibawah normal, edema, kelaianan
rambut, kelainan kulit, dan kelainan biokimia
darah.
Bagaimana cara mendeteksi anak dengan
gizi buruk ?

Cara termudah adalah dengan menimbang berat


badan anak
Berat badan anak hasil penimbangan ditulis dalam
KMS dengan cara membuat titik berat badan anak,
yaitu titik temu garis tegak (umur anak) dengan
garis datar (berat badan anak)
Bila berat badan anak di bawah garis merah, maka
anak tersebut menderita gizi buruk
Selain dengan penimbangan, anak yang menderita
gizi buruk dapat diketahui dengan melihat tanda-
tanda khusus yang tampak pada anak yang
menderita gizi buruk
Prinsip penanganan anak dengan kurang gizi:

Memberikan makanan yang mengandung banyak


protein, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan
mineral.
Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang
mudah dicerna dan diserap.
Makanan diberikan secara bertahap.
Penyakit-penyakit lain yang menyertai harus
ditangani.
Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan
penderita dan penyuluhan gizi terhadap
keluarga
Mengapa kekurangan gizi penting
untuk diatasi?
Kekurangan gizi merupakan suatu keadaan yang
sangat penting untuk diatasi dengan segera, karena
anak-anak yang menderita kekurangan gizi tidak
akan mencapai tumbuh kembang yang sempurna.
Biasanya perkembangan otaknya juga tidak akan
optimal.
Dikhawatirkan bila banyak anak yang menderita
kekurangan gizi yang parah dalam jangka waktu yang
lama, akan muncul suatu generasi yang tidak
produktif dan tidak mampu menghadapi masa depan
yang penuh dengan tantangan, atau yang sering
disebut generasi yang hilang.
PENGOBATAN
KKP Ringan
- Pemberian Protein 2 3 gram sehari, kalori 100150
Kkal/KgBB
- Suber Protein yang cukup diperoleh dari :
Makanan pokok
Suplemen
KKP Berat
Ditujukan untuk menurunkan mortalitas dan
memulihkan kesehatan secepatnya. Sebaiknya klien
dirawat di Rumah Sakit. Pengobatan ditujukan untuk
mengatasi dehidrasi, gangguan elektrolit, dan infeksi
dengan cara :
- Pemberian cairan IV
- Mencegah Hypothermia
- Antibiotik bila ada infeksi
- Pemberian Diet yang sesuai
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
Kepala & leher
Paru
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang : Laboratorium
Pengobatan
Non farmakologis
Farmakologis
Diagnosa Keperawatan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d tidak adekuat-nya
intake nutrisi
Kurangnya volume cairan tubuh b/d intake cairan berkurang
Gangguan intergitas kulit b/d tidak adanya kandungan makanan
yang cukup, bedrest, penekkanan pada daerah menonjol
Resiko infeksi b/d gangguan respon immune sekunder akibat
malnutrisi
Konstipasi b/d intake cairan kurang, bedrest
Diare b/d gangguan motilitas usus akibat infeksi saluran cerna
Kurangnya pengetahuan b/d tidak tahunya memberikan intake
yang adekuat pada anak
Resiko gangguan tukem b/d Tidak adekuatnya nutrisi, proses
penyakit
Perencanaan
Tujuan yang diharapkan :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Tidak terjadi infeksi
Tidak terjadi komplikasi
Pasien dapat mengerti tentang makanan yang
bergizi dan memenuhi nutrisi yang adekuat
Pertumbuhan dan perkembangan yang optimum
Rencana Tindakan
Memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat
Kaji kemampuan menelan & mengisap
Timbang BB setiap hari
Monitor intake dan output
Berikan nutrisi yang adekuat : karbohidrat, protein,
mineral & vitamin yang cukup
Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan
ASI tetap diberikan, bila tidak toleransi dengan ASI
berikan formula dengan rendah laktosa
Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan makan,
minum
Mencegah penyebaran infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan yang
benar pada anak, orang tua &
pengunjung
Berikan posisi yang nyaman & berikan
support dengan bantal
Gunakan lotion untuk cegah kulit
kering
Segera bersihkan & angkat bekas BAB
Gunakan standar pencegahan universal
Mempertahankan keutuhan kulit
Kaji kerusakan atau iritasi kulit.
Lakukan personal hygiene seperti
memandikan
Hindari pakaian & alas tempat tidur
yang lembab
Ganti popok/kain yang basah
Gunakan kapas lembab & sabun bayi
untuk bersihkan anus
Gunakan lotion untuk cegah kulit
kering
Gunakan obat cream bila perlu
Mencegah komplikasi
Berikan air/air teh 2-3 sendok untuk menjaga
kelembaban & cegah kekeringan
Ubah posisi tubuh miring kiri/miring kanan untuk
cegah kelainan kulit & pnemonia
Observasi & catat tanda-tanda vital
Observasi & catat adanya udema
Perhatikan porsi makan dihabiskan atau tidak, atau
salah pemberian dapat terjadi hipotermia
Meningkatkan pengetahuan anak dan orang tua
Kaji tingkat pengetahuan orang tua
Ajarkan tentang makanan yang bergizi
Ajarkan tentang pentingnya cuci tangan
Jelaskan tentang penyakit, perawatan & pengobatan
Jelaskan pentingnya kebersihan
Meningkatkan tumbuh kembang yang optimum
Kaji tumbuh kembang anak
Berikan aktivitas yang sesuai, menarik yang dapat
dilakukan oleh anak
Ajarkan pada orang tua untuk memberikan stimulus
pada anak sesuai dengan usia & kemampuan anak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai