Anda di halaman 1dari 47

Congestif Heart Failure, Ventricular

Septal Defect + Pneumonia


Edwin Dermody Sirat
I11109069

PEMBIMBING:
dr. STEVIE ADI SUSANTO, Sp. A

1
Nama : An. DJH
Jenis Kelamin : laki-laki
Usia : 1 bulan 30 hari
Agama : Budha
Alamat : Pontianak
Tanggal Lahir : 19 April 2015
Urutan Anak : Anak pertama tunggal
Usia Ayah : 22 tahun
Usia Ibu : 20 tahun
Tanggal MRS : 18 juni 2015

2
Identitas Ayah Ibu

Nama Tn. A Ny. V

Umur 22 tahun 20 tahun

Pendidikan SMA SMA

Pekerjaan Swasta IRT

3
Keluhan Utama
Tampak sesak
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 hari SMRS pasien tampak sesak. Menurut ibu pasien semakin
lama sesak tampak semakin memberat Ibu pasien mengatakan bahwa
nafas anaknya sangat cepat dan dalam, sehingga menyebabkan pergerakan
perut dan hidung yang berlebih serta suara merintih setiap kali bernafas.
Sesak bertambah bila pasien diberikan susu. Sesak tidak disertai warna
kebiruan pada daerah sekitar bibir,dan kulit. 3 hari sebelum masuk
rumah sakit pasien mengalami batuk-batuk, dahak (+) berwarna bening
seperti lendir, dan disertai demam naik turun. Ibu pasien juga
mengeluhkan berat badan pasien yang sangat rendah dan sulit untuk
naik, sehingga pasien tampak sangat kurus sekali.

4
Bila pasien menangis hanya mengelurkan suara yang kecil.
Pasien Buang air besar dengan normal, namun sangat jarang
untuk buang air kecil kurang lebih 2 kali sehari dengan
jumlah urin yang sedikit. Ibu pasien menyatakan bahwa saat
lahir pasien tampak normla, tidak ada keluhan, namun
beberapa minggu kemudian pasien tampak lemah, sedikit
minum susu dan semakin kurus. Ibu pasien mengaku sudah
pernah membawa pasien untuk berobat di sebuah rumah sakit
swasta di Pontianak, dan berdasarkan hasil echocardiografi
diketahui bahwa pasien memiliki kelainan jantung bawaan.

5
Riwayat Penyakit Sekarang

tampak sesak berat,


nafas cepat, kebiruan
Lahir, tidak ada disangkal, sehingga
keluhan dibawa ke RSAA

usia 1 bulan, kurus,


sulit minum, tampak
lemah, kebiruan
disangkal,
Echocardiografi:
penyakit jantung
bawaan
6
Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengaku bahwa pasien tidak memiliki sakit berat
lainnya. Ibu pasien menyangkal riwayat batuk, sesak, kejang
pada pasien sebelum sakit ini.

7
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang pernah memiliki keluhan
yang serupa dengan pasien. Keluarga juga menyangkal
terdapat riwayat penyakit bawaan atau keturunan pada
keluarga mereka.

8
Genogram

9
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Selama kehamilan, ibu sering memeriksakan kandungan ke dokter.


Ibu pasien mengaku melakukan kunjungan Antenatal care sebanyak
4 kali . Riwayat sakit berat dan konsumsi obat-obataan atau jamu
disangkal.
Bayi lahir cukup bulan sesuai dengan tanggal prediksi persalinan,
persalinan spontan ditolong oleh bidan di rumah. Berat badan saat
lahir 3000 g. Ibu pasien lupa panjang badan pasien saat lahir. Bayi
langsung menangis dan gerakan aktif, ibu pasien menyangkal
terdpat warna kebiruan pada sekitar bibir, kulit, dan ujung-ujung
jari pada pasien saat setelah lahir. Bayi langsung diberikan susu
badan dan mendapatkan imunisasi.
Simpulan: riwayat persaliinan dan kelahiran baik

10
Riwayat Pemberian Makan
Pasien hanya diberi ASI hingga umur 14 hari dan kemudian
hanya diberikan susu formula hingga sekarang.
Simpulan: Tidak ASI eksklusif, riwayat pemberian
makanan tidak baik.

11
Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengaku bahwa pasien sudah diimunisasi saat
setelah lahir melalui suntikan di paha kanan serta telah
diberikan imunisasi yang diteteskan melalui mulut.
Simpulan: Imunisasi lengkap

12
Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu pasien mengaku bahwa pasien tampak semakin semakin
kurus, berat badan sulit untuk naik bahkan cendurung turun.
Simpulan: Riwayat tumbuh tidak baik.

13
Riwayat Sosioekonomi, Lingkungan
Pasien berobat tanpa menggunakan jaminan kesehatan, pasien
mendapatkan bantuan dari sebuah lembaga sosial untuk
membantu biaya pengobatan. Ayah pasien merupakan pekerja
swasta, dan ibu pasien tidak bekerja. Pasien tinggal bersama
ayah dan ibunya di sebuah rumah permanen di pontianak.

14
Anamnesis Sistem
Sistem termoregulasi : demam (+)
Sistem serebrospinal : anak sadar, kejang (-), sakit kepala (-)
Sistem penglihatan : mata merah (-)
Sistem pendengaran : pendengaran baik, telinga
berdengung (-), sekret (-), nyeri
telinga (-)
Sistem kardiovaskuler : sesak napas (+), Membiru (-)
Sistem respiratorius : batuk (+), pilek (-), sesak napas (+)
Sistem gastrointestinal : perut membesar (-) , muntah (-),
nafsu makan menurun (+), BABcair(-)
Sistem muskuloskeletal : bengkak pada tungkai (-), nyeri (-),
bengkak sendi (-)
Sistem urogenital : BAK jarang dan sedikit.
Sistem integumentum : rash (-) , pucat (-), sianosis (-)

15
Keadaan Umum : Tampak sakit berat, kesan gizi
kurang.
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : tidak diukur
Nadi : 140 x/menit, reguler, isi cukup
Respirasi : 68 x/menit
Suhu : 38,5o C
Saturasi oksigen : 97%
Simpulan: Takipneu, hipertermi

16
Antopometri
Berat Badan : 2,8 kg
Tinggi Badan : 56 cm
Lingkar Kepala : 36 cm
Lingkar Dada : 34 cm
Lingkar Lengan Atas : 7,5 cm

17
Status Gizi
BB/U : < -3 SD
Interpretasi : berat badan sangat rendah
PB/U : -2 SD < Z < 0 SD
Interpretasi : normal
BB/TB : <-3SD
Interpretasi : Sangat kurus
Simpulan : gizi buruk

18
Kulit : ikterik (-), sianosis (-), petekie (-), rash (-)
Kepala : normocephali, wajah sembab (-)
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
injeksi, konjungtiva (-/-), refleks cahaya
langsung (+), refleks cahaya konsensual (+)
pupil isokor (3mm/3mm)
Telinga : AS : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak
edem, membran timpani tidak dapat dinila
AD : sekret (-), meatus tidak eritem, tidak
edem, membran timpani tidak dapat dinilai
Hidung : rinorhea (-), edema mukosa (-/-)
Tenggorokan : faring hiperemis (-), pembesaran tonsil
(T1/T1) detritus (-)
Leher : tidak ada pembesaran limfonodi

19
Dada: Simetris saat statis dan dinamis, retraksi
subkostal, intrakostal, suprasternal
Jantung
Inspeksi : iktus kordis terlihat di SIC 5 linea
midclavicula sinistra
Palpasi : iktus kordis teraba di SIC 5 linea
midclavicula sinistra, thrill (+) pada sic 4 para sternal kiri.
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : S1 tunggal/ S2 tunggal , reguler, gallop (-),
murmur pansistolik (+) pungtum maximum di sic
4 linea parasternal kiri dengan derajat bising 4/6

20
Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris statis dan
dinamis, retraksi(+)
Palpasi : fremitus taktil simetris lapang paru
kiri dan kanan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : suara nafas dasar: vesikuler (+/+),
rhonki (+/+), wheezing (-/-), stridor
saat inspirasi (-)

21
Abdomen
Inspeksi : simetris, soepel
Auskultasi : bising usus (+) normal, bruit (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar teraba 1/3 garis imaginer dari
umbilikus ke titik potong midclavikularis kanan dan
arkus costa, konsistensi kenyal, tepi tumpul, permukaan
rata. Limpa tidak teraba.
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Urogenital : tidak diperiksa
Anus/Rektum: tidak diperiksa
Ekstremitas: akral hangat, edema(-), CRT < 2 detik jari tabuh(-)

22
Parameter Rujukan

WBC (/mm3) 6,0-17,5 6400

HGB (g/dl) 9,0-14,0 8,9

HCT (%) 28-42 24.8

PLT (/mm3) 150.000-450.000 505.000

23
Cor: ukuran tampak membesar
CTR=62%

24
Echocardiografi
katup-katup : normal
right atrium normal
Dimensi left atrium normal. ASD (-)
Dimensi right ventrikel normal, normokinetik. TAPSE= 1,43
cm
VSD + perimembranous 0,45 cm, left to right shunt, PDA (-
)
Dimensi left Ventrikel normal, normokinetik semua segmen.
EF=75,57%
Kesimpulan: Ventrikel septal defect
Saran ulang Echocardiografi 1 tahun.
25
Usulan Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
Elektrolit
Analisa gas darah

26
Daftar Masalah
Anak laki-laki 1 bulan 30 hari
Tampak Sesak 1 hari
Batuk berdahak 3 hari
Demam 3 hari
Gizi buruk

27
Diagnosis kerja :
Diagnosis fungsional : Congestif heart failure
Diagnosis Anatomi : Ventricular Septal Defect
Diagnosis Etiologi : Penyakit jantung bawaan asianotik
Pneumonia
Gizi buruk
Diagnosa banding :ASD, PDA,

28
Non Medikamentosa
Rawat inap di ruang anak
Tirah baring

Nutrisi
kebutuhan kalori 453 kkal/hari
kebutuhan protein 9,2 g/hari
kebutuhan cairan 280 cc/hari
Diet tinggi kalori
Puasa total

29
Medikamentosa
Oksigen mask 6 lpm
IVFD D5 1/4 NS 280 cc / 24 jam
Meropenem 3x 125 mg
Amikasin 2 x 20 mg
Novaldo 3 x 30 mg
Dexamethason 3 x 0,6 mg
Ranitidin 2 x 3mg
Furosemid 3 x 3 mg
NGT: Captopril 3 x 0,8 mg
Spironolakton 1 x 3 mg
Digoxin 2 x 0,014 mg

30
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanctionam : Dubia ad malam

31
Pembahasan

32
Defek septum ventrikel jantung atau ventricular septal defect (VSD)
adalah kelainan kongenital yang terjadi akibat terbukanya septum
interventricularis yang memungkinkan terjadinya hubungan darah
antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan
VSD disebabkan oleh malformasi embriogenik dari septum
interventricularis
Di Indonesia, khususnya di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita,
tipe perimembranus adalah yang terbanyak ditemukan (60%),
kedua adalah subarterial (37%), dan yang terjarang adalah tipe
muskuler (3%)

33
PENDAHULUAN
Terjadinya penyakit jantung bawaan masih belum jelas namun
dipengaruhi berbagai faktor:
Terdapatnya kecenderungan timbulnya beberapa penyakit jantung bawaan
dalam satu keluarga.
Pembentukan jantung janin yang lengkap terjadi pada akhir semester
pertama, gangguan kehamilan selama waktu tersebut dapat menimbulkan
gangguan pembentukan jantung,
Faktor seperti paparan radiasi, infeksi, obat-obatan, alkohol dan lain-lain,
yang pada era sekarang semakin meningkat karena kemajuan teknologi serta
perubahan gaya hidup

34
DEFINISI
Ventricular Septal Defect (VSD) atau Defek Septum Ventrikel
merupakan suatu kelainan jantung berupa tidak sempurnanya
penutupan dinding pemisah atau sekat antara kedua ventrikel
Hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan
ventrikel kanan dan kiri ini dapat menyebabkan darah mengalir
dari ventrikel kiri ke kanan, atau sebaliknya
VSD umumnya bersifat kongenital atau bawaan dari lahir dan
merupakan penyakit jantung bawaan (PJB) yang paling umum
ditemukan

35
PATOFISIOLOGI
VSD menyebabkan terjadinya left-to-right shunt pada ventrikel.
Terjadinya left-to- right shunt pada ventrikel menyebabkan tiga
konsekuensi hemodinamik, yaitu:
Meningkatnya volume ventrikel kiri
Meningkatnya aliran darah pulmoner
Sistem cardiac output yang terkompensasi

36
PATOFISIOLOGI
Selama kontraksi ventrikel, atau disebut juga fase sistol, sebagian darah dari
ventrikel kiri bocor ke ventrikel kanan, melewati jantung dan masuk
kembali ke ventrikel kiri melalui vena pulmonalis dan atrium kiri
Pertama, refluks aliran darah menyebabkan volume yang
meningkat pada ventrikel kIri
Kedua, karena ventrikel kiri secara normal memiliki tekanan
darah sistolik yang lebih tinggi (sekitar 120 mmHg) daripada
ventrikel kanan (sekitar 20 mmHg), kebocoran darah ke dalam
ventrikel kanan menyebabkan peningkatan tekanan dan volume
ventrikel kanan, yang lebih lanjut mengakibatkan hipertensi
pulmonal dengan gejala-gejala yang terkait

37
GEJALA KLINIS
VSD dengan defek yang kecil biasanya tidak bergejala
Terjadi respiratory distress dan takipnea ringan
Pada VSD yang moderat, kulit dan menjadi pucat dan diaforetik,
dan dapat disertai dengan pneumonia atau infeksi saluran
pernapasan bagian atas
VSD yang disertai dengan komplikasi berupa hipertensi pulmonal
dan shunt terbalik (Sindrom Eisenmenger), memiliki gejala klinis
berupa sesak napas, nyeri dada, sinkop, hemoptisis, sianosis,
clubbing finger, dan polisitemia

38
ASPEK FISIK
Tanda: murmur pansistolik/holosistolik (tergantung dari besar
kecilnya defek) di sela iga III-IV parasternal kiri yang menyebar
sepanjang parasternal dan apeks
Aktivitas ventrikel kiri meningkat, dan
Dapat teraba thrill (turbulensi aliran darah yang teraba)
Bunyi jantung normal, tetapi komponen pulmonal bunyi jantung
kedua mengeras bila terjadi hipertensi pulmonal
Seorang bayi dengan VSD akan terhambat pertumbuhannya dan
akan terlihat tachypnea (bernapas cepat)

39
Prognosis
Prognosis VSD tergantung ukuran
Ukuran yang kecil biasanya baik.
Ukuran sedang besar resiko terjadi infeksi nafas berulang dan
gagal jantung

40
Gangguan paru.
(pneumonia)
Gagal
Bayi 1 Distress Jantung
bulan 30 pernafasan
hari Asianotik
Penyakit
(VSD)
Jantung
bawaan
Sianotik

41
Gagal jantung
Gagal jantung pada bayi dan anak adalah suatu sindrom klinis
yang ditandai oleh ketidakmampuan miokardium memompa
darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan.
Gagal jantung dapat disebabkan oleh penyakit jantung bawaan
maupun didapat yang diakibatkan oleh beban volume
(preload) atau beban tekanan (afterload) yang berlebih, atau
penurunan kontraktilitas miokard.

42
Tanda gangguan miokard
Takikardia
Kardiomegali pada pemeriksaan fisis dan/atau foto toraks.
Peningkatan tonus simpatis: berkeringat, gangguan
pertumbuhan
Irama derap (gallop)

43
Tanda kongesti vena paru
Takipne
Sesak napas, terutama saat aktivitas
Ortopne
Mengi atau ronki
Batuk

44
Tanda kongesti vena sistemik
Hepatomegali: kenyal dan tepi tumpul
Peningkatan tekanan vena jugularis
Edema perifer
Kelopak mata bengkak

45
Penatalaksanaan gagal jantung
Menghilangkan faktor penyebab, misalnya penutupan duktus
arteriosus persisten
Menghilangkan faktor presipitasi, misalnya mengobati infeksi,
anemia, aritmia
Mengatasi gagal jantungnya sendiri
Ada tiga jenis obat yang digunakan untuk gagal jantung:
Inotropik untuk meningkatkan kontraktilitas miokard
Diuretik untuk mengurangi preload atau volume diastolik akhir
Vasodilator untuk mengurangi afterload atau tahanan yang dialami saat
ejeksi ventrikel

46
Terimakasih

47

Anda mungkin juga menyukai