Emerging Disease
Kelompok 7 :
Dryan Aria
Nurin
Rizka
Witrisyah
Yunindar Sevy
Emerging Infectious Disease
menyebabkan wabah
penyakit bagi manunsia dan
juga memiliki karakteristik sangat penting dalam deteksi
untuk mengubah pola dini dan
penyakit tersebut sehingga penatalaksaanemerging dan re-
menyebabkan wabah emerging disease ini.
penyakit yang baru
WHO telah merekomendasikan kepada setiap negara
dengan sebuah sistem peringatan dini (early warning
system) untuk wabah penyakit menular dan sistem
surveillance untuk emerging dan re-emerging disease
khususnya untuk wabah penyakit pandemik.
Contoh sistem surveillance yang
dilakukan pada SARS
Komprehensif atau surveillance
Surveillance terhadap kematian
berbasis hospital (sentinel) untuk
yang tidak dapat dijelaskan
setiap individual dengan gejala
karena acute respiratory ilness di
acute respiratory ilness ketika masuk
dalam komunitas.
dalam rumah sakit.
Memonitor distribusi
penggunaan obat antiviral untuk
Surveillance terhadap kematian influenza A , obat
yang tidak dapat dijelaskan
karena acute respiratory ilness di antrimicrobialdan obat lain
lingkup rumah sakit. yang biasa digunakan untuk
menangani kasus acute
respiratory illness.
Fungsi utama sistem surveillance
Mendeteksi Memantau
perubahan kesehatan populasi,
Memonitor
mendadak insidensi menaksir besarnya
kecenderungan
penyakit, untuk beban penyakit
(trends) penyakit.
mendeteksi penyakit (disease burden)
secara dini. pada populasi.
Menentukan
kebutuhan
kesehatan prioritas,
Mengevaluasi
membantu
Mengidentifikasi cakupan dan
perencanaan,
kebutuhan riset efektivitas program
implementasi,
kesehatan.
monitoring, dan
evaluasi program
kesehatan.
Faktor yang mempengaruhi
Faktor demografi dan
Kemajuan transportasi
pertumbuhan ekonomi Sarana dan pelayanan
dan perjalanan
serta perubahan gaya kesehatan
internasional.
hidup.
Kesinambungan
penyediaan upaya Komunikasi dengan adanya
kesehatan melalui sistem pertukaran informasi-
kesehatan yang dirancang informasi yang dinilai
khusus untuk kejadian relevan.
pandemic.
Kebijakan Pencegahan dan Penanggulangan Re
Emerging dan Emerging Infectious Diseases
29
PENDAHULUAN
Marburg Virus Disease (MVD)
(sebelumnya dikenal sebagai demam
berdarah Marburg) pertama kali
ditemukan pada tahun 1967 saat terjadi
wabah di Marburg dan Frankfurt di
Jerman dan Belgrade di bekas
Yugoslavia dari monyet Uganda yang
terinfeksi.
MVD adalah penyakit parah dan sangat
fatal disebabkan oleh virus dari keluarga
yang sama dengan virus Ebola. Virus ini
adalah yang paling virulen menginfeksi
manusia.
Kedua penyakit ini langka, tetapi dapat
menyebabkan wabah dengan angka
30
kematian yang tinggi.
Sejarah
Penyakit yang disebabkan oleh
Marburg virus muncul secara
tiba-tiba, dimulai dengan sakit
kepala dan malaise berat.
Manifestasi klinis: hemoragik
berat antara hari ke-5 dan 7.
Tingkat fatalitas kasus sangat
bervariasi, dari 25% di awal
tahun 1967, menjadi lebih dari
80% di Republik Demokratik
Kongo dari tahun 1998-2000
dan puncaknya di Angola pada
tahun 2005. 31
Penyebaran Virus Marburg
32
Karakteristik Umum
Order : Mononegavirales
Family : Filoviradae
Genus : Marburgvirus
Species : Marburg
marburgvirus
34
PATOGEN/TOKSISITAS
Penyakit demam langka dan parah ini menyerang manusia
dan primata yang ditandai dengan demam onset
mendadak, menggigil, sakit kepala, mialgia dan ruam
makulopapular, bisa disertai dengan muntah, nyeri dada,
sakit tenggorokan, sakit perut dan diare.
Masa inkubasi : Biasanya 5-7 hari, tetapi dapat berkisar dari 3-10 hari.
37
Virus Ebola dan Marburg Menyerang Sistem Imun
38
Gejala
Demam / Nyeri Kepala Hebat
Nyeri Sendi dan otot
Menggigil / lemas
Mual & muntah.
Diare (bisa disertai darah)
Mata merah.
Muncul ruam.
Nyeri dada dan batuk.
Nyeri perut.
BB turun drastis.
Perdarahan, biasanya berasal dari mata, dan memar (pasien yang
sekarat dapat terjadi perdarahan pada orifisum seperti telinga,
hidung dan rektum)
39
Diagnosis
Untuk pasien dengan gejala Marburg, awal diagnosis mungkin
dapat diduga demam malaria dan tyhpoid.
Seperti Ebola, diagnosis Marburg virus ditegaskan dengan
pemeriksaan IgG ELISA, meskipun IgM ELISA dapat
digunakan untuk membedakan infeksi akut dari infeksi lama.
Mikroskop elektron berguna dalam mendiagnosis infeksi
filovirus, tetapi tidak membantu membedakan Marburg dari
Ebola.
40
Hasil labolatorium termasuk:
ii. Control of Communicable Diseases Manual (18th ed., pp. 180-182). Washington,
D.C.: American Public Health Association.
iii. World Health Organization. (2005). WHO update on current reported Marburg
cases in Angola. Retrieved 4/30, 2010 .
iv. Bausch, D. G., Sprecher, A. G., Jeffs, B., & Boumandouki, P. (2008).
Treatment of Marburg and Ebola hemorrhagic fevers: a strategy for testing
new drugs and vaccines under outbreak conditions. Antiviral Research, 78 (1),
43
150-161.
Thank you !
44