Anda di halaman 1dari 27

ENTERPRISE RISK MANAGEMENT:

THEORY AND PRACTICE


by Brian W. Nocco, Nationwide Insurance, and Ren M. Stulz, Ohio State University
How Does ERM Create Shareholder
Value?

ERM menciptakan nilai melalui dampaknya pada


perusahaan baik pada:
Tingkat makro, ERM menciptakan nilai dengan
memungkinkan manajemen senior untuk mengukur dan
mengelola risk-return tradeoff.
Tingkat mikro, ERM menjadikan cara hidup bagi manajer
dan karyawan dalam perusahaan.
The Macro Benefits of Risk Management
Memperkuat pesan bahwa perusahaan berada dalam bisnis untuk
mengambil risiko strategis dan bisnis.

Penggunaan resiko manajemen untuk membantu perusahaan membuat


sebagian besar ini keuntungan, dengan mengurangi eksposur non-inti, ERM
memungkinkan perusahaan untuk mengambil bisnis yang lebih strategis
risiko-dan keuntungan yang lebih besar dari peluang di inti bisnis.
The Micro Benefits of ERM
Basis risiko seperti Sistem alokasi modal adalah untuk memberikan manajer
bisnis dengan informasi lebih lanjut tentang bagaimana investasi mereka sendiri
dan keputusan operasi cenderung mempengaruhi perusahaan-lebar kinerja dan
langkah-langkah dengan mana kinerja mereka akan dievaluasi.

Kombinasikan dengan kinerja sistem evaluasi dengan alokasi modal berbasis


risiko pendekatan secara efektif memaksa manajer bisnis untuk
mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan.
Determining the Right Amount of Risk

Manajemen mulai menentukan


resiko perusahaan yang merupakan
bagian penting dengan memilih
probabilitas atas kesulitan keuangan
yang diharapkan dapat
memaksimalkan nilai perusahaan
Determining the Right Amount of Risk
Determining the Right Amount of Risk

Memberikan target rating


perusahaan, manajemen
mengestimasi jumlah modal yang
diperlukan untuk mendukung resiko
operasional.
(covenant)
Determining the Right Amount of Risk

Manajemen menentukan kombinasi


optimal atas modal dan resiko yang
diharapkan untuk meraih target
rating, manajemen dapat mengubah
resiko melalui hedging.
Determining the Right Amount of Risk

Manajemen puncak mendesentralisasikan


resiko atas transaksi modal.
Pelaksana ERM

pelaksanaan enterprise risk management adalah untuk


mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan
bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh
masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang
disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan
politik.
Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara
yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen
risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Inventarisasi Resiko

Langkah pertama dalam operasionalisasi ERM adalah untuk


mengidentifikasi risiko perusahaan yang terkena. Pendekatan yang umum
adalah untuk mengidentifikasi jenis risiko yang akan diukur. Dalam hari-
hari awal manajemen risiko perusahaan, lembaga keuangan tions
difokuskan terutama pada risiko pasar dan kredit. Akhirnya risiko
operasional telah ditambahkan. Akibatnya, praktik umum bagi bank
adalah untuk mengklasifikasikan semua risiko menjadi salah satu dari tiga
kategori: pasar, kredit, dan operasional. Tapi untuk pendekatan semacam
itu untuk menangkap semua risiko perusahaan terkena, risiko operasional
harus menangkap semua kategori yang mencakup semua risiko yang
tidak pasar dan risiko kredit.
Aggregating Risks
3 bagian typology: Ketika menggabungkan risiko,
1. Risiko Pasar
2. Risiko Kredit kita juga harus
3. Risiko Operasional memperkirakan korelasi
antara VaR Pasar, Kredit, dan
Operasional

PENTING !!
Dalam menilai korelasi lintas risiko sangatlah penting untuk mengenal
bahwa masing masing korelasi tergantung kepada bagaimana
dikembangkan/diperluas oleh perusahaan
Measuring Risk
Probabilitas
Dampak atau akibat
Tren atau kecenderungan
Probabilitas
Probabilitas: seberapa besar kemungkinan risiko akan terjadi.
Disebut juga kualitas risiko, frekuensi, tingkat kemungkinan,
atau likelihood
Probabilitas risiko mulai dari 0% (pasti tidak terjadi) sampai
100% (pasti terjadi)
Dampak
Dampak atau akibat: berapa besar akibat yang ditimbulkan
bila risiko benar-benar terjadi.
Disebut juga impact, severity, atau kuantitas risiko
Dampak terkecil adalah bila nilainya Rp 0, sedangkan dampak
terbesar bergantung pada masing-masing risiko.
Tren
Tren atau kecenderungan: apakah suatu risiko cenderung
menurun, stabil, atau meningkat.
Ukuran ini digunakan karena risiko selalu dinamis, baik
frekuensi (probabilitas) maupun dampaknya.
Metode Pengukuran Kuantitas Resiko
Notional
Sensitivitas
Volatilitas
Penyimpangan bawah
Notional
Risiko diukur berdasarkan batas atas besarnya nilai yang
rentan terhadap risiko
Contohnya, pengukuran risiko kredit dengan metode notional.
Jika perusahaan meminjamkan uang kepada pihak lain senilai
Rp 2 milyar, maka besarnya risiko kredit berdasarkan
pendekatan notional adalah Rp 2 milyar.
Sensitivitas
Risiko diukur berdasarkan seberapa sensitif suatu eksposur
terhadap perubahan faktor penentu.
Contoh paling populer adalah risiko aset keuangan atau
sekuritas, yang diukur berdasarkan sensitivitas tingkat
pengembalian (return) aset yang bersangkutan terhadap
perubahan tingkat pengembalian pasar. Ukuran ini dikenal
sebagai Beta Pasar.
Volatilitas
Risiko diukur berdasarkan rata-rata variasi nilai, baik variasi
negatif maupun positif. Ukuran yang umum adalah standar
deviasi.
Semakin besar standar deviasi suatu eksposur, semakin
berfluktuasi nilai eksposur tersebut, yang berarti semakin
beresiko eksposur atau aset tersebut.
Penyimpangan Bawah
Dikenal juga dengan pendekatan VaR (value at risk), risiko
diukur berdasarkan kerugian maksimum yang bisa terjadi
pada suatu aset atau investasi selama periode tertentu,
dengan tingkat keyakinan (level of confidence) tertentu.
Untuk mengukur risiko dengan pendekatan VaR, diperlukan
data standar deviasi dan skor Z menggunakan tabel distribusi
normal.
Regulatory vs Economic Capital
Regulatory Capital merupakan modal yang dipersyaratkan oleh otoritas pengawas untuk disiapkan dalam rangka mengatasi kerugian
potensial. Persyaratan Regulatory Capital merupakan salah satu komponen utama dari pengawasan bank yang tercermin dalam
definisi modal regulatory dan rasio kecukupan modal (CAR)
Rasio Kecukupan Modal (CAR) bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang
dilakukan. Rasio regulatory yang sudah dikenal adalah rasio minimum sebesar 8%. Hal ini menghubungkan modal bank dengan
bobot risiko dari aset yang dimiliki.

23
Regulatory vs Economic Capital (2)
Economic Capital adalah ukuran kecukupan modal yang diperlukan untuk menyerap kerugian ekstrim yang tidak diperkirakan (un-
expected loss) dalam periode dan tingkat keyakinan tertentu. Penggunaan modal ekonomis adalah merupakan hasil perkembangan
metodologi VAR (Value at Risk).
Dalam VAR, risiko dinyatakan dengan tingkat probabilitas dan tingkat keyakinan (confidence level) dalam periode tertentu.
Perhitungan VAR, umumnya menggunakan tingkat keyakinan (confidence level) 99%. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
potensi sebesar 1% (100%-99%) bank akan mengalami kerugian melebihi jumlah yang diekspektasikan dalam VAR.

24
Using Economic Capital to Make Decisions
Perusahaan mengalokasikan keuntungan diversifikasi dalam
business unit yang besar, tapi tidak lintas unit.
Proyek yang memiliki korelasi rendah dengan aktivitas lain
dalam unit akan menerima credit atas diversifikasi benefits
dalam bentuk alokasi modal yang lebih rendah untuk unit
tersebut.
Investasi untuk unit bisnis yang memiliki korelasi rendah
dengan aktivitas dari unit bisnis yang besar tidak akan
dikreditkan dengan diversification benefits.
The Governance of ERM
Role of ERM : membatasi kemungkinan dari hasil
yang sangat merugikan menjadi nilai maksimal
tertentu yang sudah disetujui sejak awal.
Step in governance ERM:
Menentukan seberapa baik suatu Perusahaan
mampu memahami dan memanage resiko yang ada.
Suatu perusahaan yang mampu memahami dan
memanage resiko dengan baik, akan dapat mengatur
agar sumber daya yang diperlukan diinvestasikan
pada proyek investasi yang memang lebih
menguntungkan/ bernilai
Pada kasus tersebut, investor mampu membedakan
hasil buruk yang didapatkan karena manajemen yang
buruk atau memang keberuntungan yang buruk
Conclusions
Manajemen risiko perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang
saham dan meneliti isu-isu praktis yang timbul dalam
implementasi ERM
Penelitian lanjutan
Percobaan untuk mengimplementasi ERM akan lebih baik apabila
memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai distribusi nilai-
nilai dalam Perusahaan
Mengetahui jenis-jenis resiko dan mengukur resiko secara
company-wide
Pertumbuhan manfaat implementasi ERM teridentifikasi melalui
penelitian-penelitian akademik

Anda mungkin juga menyukai