PENTING !!
Dalam menilai korelasi lintas risiko sangatlah penting untuk mengenal
bahwa masing masing korelasi tergantung kepada bagaimana
dikembangkan/diperluas oleh perusahaan
Measuring Risk
Probabilitas
Dampak atau akibat
Tren atau kecenderungan
Probabilitas
Probabilitas: seberapa besar kemungkinan risiko akan terjadi.
Disebut juga kualitas risiko, frekuensi, tingkat kemungkinan,
atau likelihood
Probabilitas risiko mulai dari 0% (pasti tidak terjadi) sampai
100% (pasti terjadi)
Dampak
Dampak atau akibat: berapa besar akibat yang ditimbulkan
bila risiko benar-benar terjadi.
Disebut juga impact, severity, atau kuantitas risiko
Dampak terkecil adalah bila nilainya Rp 0, sedangkan dampak
terbesar bergantung pada masing-masing risiko.
Tren
Tren atau kecenderungan: apakah suatu risiko cenderung
menurun, stabil, atau meningkat.
Ukuran ini digunakan karena risiko selalu dinamis, baik
frekuensi (probabilitas) maupun dampaknya.
Metode Pengukuran Kuantitas Resiko
Notional
Sensitivitas
Volatilitas
Penyimpangan bawah
Notional
Risiko diukur berdasarkan batas atas besarnya nilai yang
rentan terhadap risiko
Contohnya, pengukuran risiko kredit dengan metode notional.
Jika perusahaan meminjamkan uang kepada pihak lain senilai
Rp 2 milyar, maka besarnya risiko kredit berdasarkan
pendekatan notional adalah Rp 2 milyar.
Sensitivitas
Risiko diukur berdasarkan seberapa sensitif suatu eksposur
terhadap perubahan faktor penentu.
Contoh paling populer adalah risiko aset keuangan atau
sekuritas, yang diukur berdasarkan sensitivitas tingkat
pengembalian (return) aset yang bersangkutan terhadap
perubahan tingkat pengembalian pasar. Ukuran ini dikenal
sebagai Beta Pasar.
Volatilitas
Risiko diukur berdasarkan rata-rata variasi nilai, baik variasi
negatif maupun positif. Ukuran yang umum adalah standar
deviasi.
Semakin besar standar deviasi suatu eksposur, semakin
berfluktuasi nilai eksposur tersebut, yang berarti semakin
beresiko eksposur atau aset tersebut.
Penyimpangan Bawah
Dikenal juga dengan pendekatan VaR (value at risk), risiko
diukur berdasarkan kerugian maksimum yang bisa terjadi
pada suatu aset atau investasi selama periode tertentu,
dengan tingkat keyakinan (level of confidence) tertentu.
Untuk mengukur risiko dengan pendekatan VaR, diperlukan
data standar deviasi dan skor Z menggunakan tabel distribusi
normal.
Regulatory vs Economic Capital
Regulatory Capital merupakan modal yang dipersyaratkan oleh otoritas pengawas untuk disiapkan dalam rangka mengatasi kerugian
potensial. Persyaratan Regulatory Capital merupakan salah satu komponen utama dari pengawasan bank yang tercermin dalam
definisi modal regulatory dan rasio kecukupan modal (CAR)
Rasio Kecukupan Modal (CAR) bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang
dilakukan. Rasio regulatory yang sudah dikenal adalah rasio minimum sebesar 8%. Hal ini menghubungkan modal bank dengan
bobot risiko dari aset yang dimiliki.
23
Regulatory vs Economic Capital (2)
Economic Capital adalah ukuran kecukupan modal yang diperlukan untuk menyerap kerugian ekstrim yang tidak diperkirakan (un-
expected loss) dalam periode dan tingkat keyakinan tertentu. Penggunaan modal ekonomis adalah merupakan hasil perkembangan
metodologi VAR (Value at Risk).
Dalam VAR, risiko dinyatakan dengan tingkat probabilitas dan tingkat keyakinan (confidence level) dalam periode tertentu.
Perhitungan VAR, umumnya menggunakan tingkat keyakinan (confidence level) 99%. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
potensi sebesar 1% (100%-99%) bank akan mengalami kerugian melebihi jumlah yang diekspektasikan dalam VAR.
24
Using Economic Capital to Make Decisions
Perusahaan mengalokasikan keuntungan diversifikasi dalam
business unit yang besar, tapi tidak lintas unit.
Proyek yang memiliki korelasi rendah dengan aktivitas lain
dalam unit akan menerima credit atas diversifikasi benefits
dalam bentuk alokasi modal yang lebih rendah untuk unit
tersebut.
Investasi untuk unit bisnis yang memiliki korelasi rendah
dengan aktivitas dari unit bisnis yang besar tidak akan
dikreditkan dengan diversification benefits.
The Governance of ERM
Role of ERM : membatasi kemungkinan dari hasil
yang sangat merugikan menjadi nilai maksimal
tertentu yang sudah disetujui sejak awal.
Step in governance ERM:
Menentukan seberapa baik suatu Perusahaan
mampu memahami dan memanage resiko yang ada.
Suatu perusahaan yang mampu memahami dan
memanage resiko dengan baik, akan dapat mengatur
agar sumber daya yang diperlukan diinvestasikan
pada proyek investasi yang memang lebih
menguntungkan/ bernilai
Pada kasus tersebut, investor mampu membedakan
hasil buruk yang didapatkan karena manajemen yang
buruk atau memang keberuntungan yang buruk
Conclusions
Manajemen risiko perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang
saham dan meneliti isu-isu praktis yang timbul dalam
implementasi ERM
Penelitian lanjutan
Percobaan untuk mengimplementasi ERM akan lebih baik apabila
memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai distribusi nilai-
nilai dalam Perusahaan
Mengetahui jenis-jenis resiko dan mengukur resiko secara
company-wide
Pertumbuhan manfaat implementasi ERM teridentifikasi melalui
penelitian-penelitian akademik