Anda di halaman 1dari 28

ARAH KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN SANITASI DAN AIR MINUM


DI PROVINSI KEULAUAN BANGKA BELITUNG
Disampaikan Dalam Acara
Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Pokja AMPL
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Kabupaten/Kota
Pangkalpinang, 9 Agustus 2016

Oleh:
Dr. YAN MEGAWANDI, SH, M.Si
(Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)

1I NAME OF PRESENTER
OUTLINE
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PROVINSI/NASIONAL DALAM
PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN SANITASI

GAMBARAN PENGELOLAAN
SANITASI DI PROV.KEP. BANGKA
BELITUNG

2I NAME OF PRESENTER
1
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PROVINSI/NASIONAL DALAM
PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN SANITASI

3 3COMPANY
I NAME OF PRESENTER
2005- 2025

VISI MISI

1. Mengembangkan potensi ekonomi lokal


yang sejalan dengan upaya mewujudkan
Terwujudnya Provinsi Kepulauan wilayah agri-bahari dan meningkatkan
Bangka Belitung Sebagai Wilayah daya saing daerah;
Agri-Bahari yang Maju dan 2. Peningkatan kualitas dan daya saing SDM
Berwawasan Lingkungan, melalui penguasaan, pemanfaatan dan
Didukung Oleh Sumber Daya penciptaan iptek yang berbasis potensi
Manusia Handal dan Pemerintah lokal serta pemantapan imtaq;
yang Amanah Menuju Masyarakat
Sejahtera 3. Penguatan ketatapemerintahan yang baik
(good local governance);
4. Pemerataan pembangunan dan
berkeadilan melalui peningkatan
pembangunan daerah; dan
5. Penciptaan lingkungan hidup yang asri,
nyaman dan lestari bagi generasi
sekarang dan generasi yang akan datang.

4I NAME OF PRESENTER
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PRIORITAS BIDANG PEMBANGUNAN DALAM


RPJPD PERIODE II TAHUN 2012-2017

BIDANG PEMBANGUNAN PRIORITAS


Ekonomi dan SDA I
Lingkungan Hidup II
Prasarana dan Sarana III
SDM & Kependudukan IV
Pemerintahan V
Sosial, Budaya dan Politik VI
5I NAME OF PRESENTER
PEMBANGUNAN SANITASI DALAM RPJMD PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG TAHUN 2012-2017

VISI PEMBANGUNAN 2012-2017


Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang Mandiri, Maju, Berkeadilan dan berdaya
saing berbasis potensi lokal melalui pengembangan sinergitas dan konektivitas perkotaan dan
perdesaan

Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian


tata ruang dengan memperhatikan keseimbangan pembangunan
3
M ekonomi, sosial, budaya, pemanfaatan SDA pembangunan sarana
dan prasarana serta melakukan upaya rehabilitasi, reklamasi dan
refungsionalisasi terhadap lahan-lahan kritis menjadi lahan
produktif melalui penataan tata ruang yang harmonis sesuai dengan
I peruntukannya dengan melibatkan pemerintah, swasta dan
masyarakat secara terpadu dan bersinergi.

S 4
Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dan
pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk
I meningkatkan daya saing daerah dan memperkuat pondasi ekonomi
daerah dalam rangka menghadapi era globalisasi dan keterbukaan
persaingan global.

6I NAME OF PRESENTER
PRIORITAS PEMBANGUNAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2012-2017
1. Pengembangan One Village One Product (OVOP) dan koperasi
komoditi
2. Penguatan rural urban linkages
3. Pengembangan infrastruktur dan peningkatan konektivitas
antar wilayah
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup
5. Reklamasi lahan kritis dan lahan eks tambang
6. Pengembangan wilayah strategis, tertinggal, pesisir dan pulau-
pulau kecil
7. Peningkatan manajemen pemerintahan dan aparatur
8. Peningkatan kualitas Pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun
9. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
10.Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan
11.Pemberdayaan budaya lokal dan destinasi wisata
12.Pengendalian pemanfaatan ruang
NAME OF PRESENTER
7I 13.Program SATAM EMAS
PEMBANGUNAN SANITASI DALAM RPJMD PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 -2017
3 Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan 4 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah
MISI Hidup dan Pengendalian Tata Ruang dan Mengembangkan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
Cakupan Akses Pelayanan Sanitasi Dasar (%)
Terjaganya kualitas lingkungan hidup dan
SASARAN terkelolanya sumber daya alam di perkotaan
dan pedesaan. Mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah
perdesaan, daerah terpencil, daerah tertinggal dan
STRATEGI 1. Mengendalikan Pencemaran Lingkungan daerah perbatasan.
2. Meningkatkan Kualitas serta Akses
1. Percepatan pembangunan infrastruktur di daerah
Informasi Sumber Daya Alam dan
pesisir, terpencil dan pulau-pulau kecil;
Lingkungan Hidup;
2. Pengembangan infrastruktur wilayah untuk
meningkatkan daya saing dan daya tahan ekonomi;
3. Peningkatan penyediaan air bersih;
ARAH 1. Pengendalian pencemaran lingkungan. 4. Peningkatan kualitas sanitasi; e. Pemenuhan secara
KEBIJAKAN 2. Pengelolaan sumberdaya alam untuk bertahap transportasi antarpulau;
mengendalikan sampah dan lahan 5. Pemerataan akses Energi, teknologi dan informasi
perkotaan. sampai ke daerah pesisir, terpencil dan pulau-pulau
kecil;
3. Pengelolaan sumber daya alam yang
6. Peningkatan fasilitas broadband di kawasan strategis;
ramah lingkungan berkonsep
7. Pembangunan infrastruktur energi listrik dan
pembangunan berkelanjutan untuk pengembangan berbagai energi alternatif.
meningkatkan akses dan informasi
8. Peningkatan penyediaan air bersih;
sumber daya alam dan lingkungan
9. Peningkatan kualitas sanitasi;
8I hidup. NAME OF PRESENTER
8
Universal Access Air Minum dan Sanitasi

AIR MINUM SANITASI

Air Limbah 85% on-site sistem


85% 60 liter/orang/hari 15% off-site sistem
SPM (Permen PU No.14
tahun 2010)
Persampahan 20% fasilitas reduksi sampah
di Perkotaan 80% penanganan sampah

15%
Perilaku dan layanan sanitasi dasar untuk
Kebutuhan 15 liter/orang/hari
kawasan dengan tingkat kerawanan sanitasi
Dasar (WHO)
rendah dan kawasan berkepadatan rendah

Target di akhir RPJMN 2015-2019 adalah tersedianya universal access atau


cakupan akses sebesar 100% untuk air minum dan juga sanitasi sebagai
upaya pengamanan air minum
9I NAME OF PRESENTER
DEFINISI UNIVERSAL ACCESS SANITASI
Akses Layak Akses Dasar

Fasilitas BAB sendiri dan


Fasilitas BAB sendiri dan
bersama
bersama
Jenis kloset plengsengan
Jenis kloset leher angsa
dan Cubluk/Cemplung
Tempat pembuangan akhir
Tempat pembuangan
tinja berupa Tangki
Air Limbah akhir tinja berupa Tangki
Septik/SPAL
Septik/SPAL dan Lubang
tanah
Sanitasi

Pengelolaan sampah dengan 3R, Perdesaan: Pengelolaan


diangkut ke TPS dan TPA sampah dengan ditimbun
Persampah
an
Perkotaan
10 I NAME OF PRESENTER
Resource Policy Permukiman & Perumahan
PRIORITAS DALAM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Akses Universal Mendukung Multi Prioritas: Lokasi Fixed


100:0:100 Most Ready: Readiness Criteria

Mendukung Mendukung Prioritas Lain


Pertumbuhan Single Project

Dukungan Lainnya Lain-lain

11 I NAME OF PRESENTER
Tren Akses Sanitasi terhadap IPM Indonesia
100

80 80
60.91 61.08 61.88
60 55.53 55.6 57.35
% Akses

IPM
40 70

68.31 68.9
20 67.7
66.53 67.09

0 60
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Akses Sanitasi IPM

IPM Indonesia meningkat dari 66,53 pada tahun 2010 menjadi 68,9 pada tahun 2014
Provinsi yang memiliki IPM tertinggi di Pulau Sumatera adalah Provinsi Kepulauan Riau yaitu 73,40.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di peringkat ke-5 se-Sumatera dengan nilai 68,27.
Terdapat korelasi antara dinamika akses sanitasi dan IPM (korelasi: 0,88).
IPM dihitung berdasarkan pengeluaran perkapita, angka harapan hidup saat lahir dan harapan
lama sekolah & rata-rata lama sekolah.
Akses sanitasi dianggap berkontribusi terhadap ketiga hal tersebut terutama untuk angka
harapan hidup.
IPM diposisikan sebagai dampak, oleh karena itu dalam perhitungan korelasi diasumsikan
12 I dampak akses sanitasi pada IPM adalah pada n+2 NAME OF PRESENTER
PROGRAM & KEGIATAN SANITASI
MENUJU UNIVERSAL ACCESS 2019

AIR LIMBAH PERSAMPAHAN DRAINASE

- Layanan - Bank Sampah - Normalisasi


Lumpur Tinja - TPST 3R Saluran Primer
Terjadwal - TPA / TPA - Pembangunan
(LLTT) Regional Saluran
- STBM - Pengadaan alat Sekunder
- Peningkatan berat di TPA - Normalisasi/
kualitas - Pengadaan pembangunan
fasilitas kendaraan saluran tersier,
swadaya angkut sampah skala
- Sanitasi lingkungan
Sekolah
- Off Site Skala - Penguatan Lembaga pengelola layanan sanitasi
Kota/Kawasan/ - Penyusunan Perda
13 I Komunal NAME OF PRESENTER
- Kampanye
PPSP sebagai Kendaraan Mencapai UA
PPSP tahun 2016
IMPLEMENTASI PERSIAPAN 2017

Membangun Sistem
Pemantapan Rencana Memastikan Implementasi
Informasi untuk Insentif
Pembangunan Sanitasi Perencanaan Sanitasi
dan Disinsentif

Internalisasi dan
PIU eksternalisasi SSK dalam
T PIU
Pelatihan dan Fasilitasi APBD dan RKPD Kab/Kota Pembangunan database
KP
penyusunan serta Provinsi nasional terkait sanitasi
pemutakhiran SSK Monitoring dan evaluasi
Penguatan regulasi dan
Advokasi target universal kelembagaan pembangunan sanitasi
PIU
AE akses dan pembangunan (pendanaan,
Pem Pemasaran rencana implementasi, kinerja
sanitasi kepada para da sanitasi infrastruktur) di daerah
pemangku kepentingan
Pem
da
(kepala daerah, DPRD, PMU Konsolidasi dan Konsolidasi sanitasi
masyarakat, swasta, dll) sinkronisasi sumber-sumber dalam program nasional
pendanaan sanitasi (K/L &
CSR) PMU
PIU -
14 I NAME OF PRESENTER
pemda
STATUS PPSP 2015 (Nawasis - Kesimpulan)

SSK MPS
14% Hanya 14% yang 56% 56% mempunyai
mempunyai kualitas baik.
kualitas baik.

Pemutakhiran SSK Total kabupaten/kota


yang telah
53% 53% mempunyai 465 mempunyai SSK
kualitas baik.

Masih terdapat kab/kota yang belum menyelesaikan dokumen


Masih terdapat kab/kota yang kualitas dokumen
perencanaannya masih rendah
Peran provinsi dirasakan masih belum optimal dalam memantau
progress dan melakukan penjaminan kualitas
Performance pokja dan fasilitator yang belum optimal
15 I NAME OF PRESENTER
Potensi Pendanaan Pembangunan Sanitasi 2015-2019

Kementerian PU: infrastruktur kota-kawasan, bimbingan teknis, masterplan, DED


Kementerian Kesehatan: STBM, sektor promotif/preventif (UU No 36/2009 tentang Kesehatan)
Kementerian LHK: sektor persampahan dan air limbah, kampanye, regulasi
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi : Dana Desa (UU 6/2014 tentang Desa), sarana dan
prasarana dasar daerah tertinggal dan transmigrasi
KKP : sarana dan prasarana dasar di pulau kecil dan pesisir
Kemdikbud : kampanye di lingkup sekolah
Kementerian ESDM : Biogas (waste to energy)
Kemdagri : peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah, regulasi
Transfer Daerah: DAK (Reguler, Affirmatif, Infrastruktur)
APBD
Menangani infrastruktur dan non-infrastruktur lingkup provinsi/kabupaten/kota hingga tingkat
rumah tangga
Diarahkan untuk penggunaan yang mempunyai daya ungkit yang besar untuk sumber
pendanaan lain (baik pemerintah maupun non pemerintah)
Mitra
Berkoordinasi dengan Kementerian dan Pokja AMPL/Sanitasi dan Dinas berwenang di daerah

16 I NAME OF PRESENTER
GAMBARAN PENGELOLAAN SANITASI
DI PROV.KEP. BANGKA BELITUNG

COMPANY
17 I NAME OF PRESENTER
Modal Dasar Pembangunan Sanitasi

Populasi : 1,3 Juta Jiwa


Proyeksi 2020: 1,5 Juta
Jiwa

(Laporan Bulanan Data Sosial


Ekonomi BPS, Maret 2015)

Balita : 127.848 Jiwa

(Sensus Penduduk BPS,2010)

Jumlah Rumah Tangga:


337.768 KK
18 I NAME OF PRESENTER
(Sensus Penduduk BPS,2010)
TARGET UNIVERSAL ACCESS SANITASI 2019 Per Provinsi
2019

83%

2019
75%
2019

81%

2019
2019
93% 95%
2019

81%

2019

2019
76% 75%
2019

95%

2019
55%
2019

84%
2019

57%

2019
2019
93% 77%
2019

93%
2019

2019
39% 64%
2019
76%
2019

81%

2019
2019
2019

2019
100% 87% 86% 91%

2019
2019

56% 43%

2019
2019

91% 93%
2019

89% 95% 2019


2019

90%

2019
40%
2019

Keterangan: 92%
2019

91%
Akses Layak
2019

75%
Akses Dasar

19 I NAME OF PRESENTER
Pendanaan

Rp.222 M Rp.216.3 M
Rp. 163.5 M

Air Limbah Persampahan Drainase


Agregat Rencana Investasi 2013-2018
(Berdasarkan Sampel MPS 4 Kab/Kota yang tersedia: Kab. Bangka, bangka Selatan,
Bangka Tengah, Bangka Barat NAWASIS, 2014)

20 I NAME OF PRESENTER
Capaian dan Kondisi 2015
Akses Sanitasi Layak

Akses Sanitasi Layak perkotaan dan


perdesaan kumulatif: 77,9%

Tahun 2019, target akses sanitasi


layak 93% dan Akses Sanitasi Dasar
7%
(Bappenas, 2015)

21 I NAME OF PRESENTER
Peran Pokja Provinsi, Pokja Kab/Kota dan Fasilitator
dalam Kegiatan PPSP 2016

Pokja Provinsi Pokja Kabupaten/kota Fasilitator


Sinkronisasi program/kegiatan Implementasi SSK/MPS Mendampingi
dan penganggaran Review MPS; readiness provinsi/kab/kota dalam
Musrenbangprov dan Lokakarya criteria penyusunan SSK dan
MPS penjaminan kualitas
Marketing, promosi
Review Implementasi SSK/MPS untuk akses pendanaan Mendampingi kab/kota
Marketing dan promosi akses dalam readiness criteria
pendanaan
Mendampingi kab/kota
Pendampingan pokja
dalam implementasi
kabupaten/kota
program PPSP

22 I NAME OF PRESENTER
Kegiatan yang sudah dilaksanakan :

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Pokja (perencanaan)


Pelaksanaan Pelatihan dalam rangka pelaksanaan studi
EHRA yang dilaksanakan Dinas Kesehatan
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
pembangunan sanitasi
Melakukan penilaian dokumen perencanaan (BPS/SSK/MPS)
Memfasilitasi peminatan Program PPSP dan PAMSIMAS oleh
Kabupaten/Kota.

23 I NAME OF PRESENTER
Program PAMSIMAS
Pada tahun 2016 seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan
perencanaan PAMSIMAS untuk 5 Kabupaten, yaitu:
- Kabupaten Belitung
- Kabupaten Belitung Timur
- Kabupaten Bangka Barat
- Kabupaten Bangka Selatan
- Kabupaten Bangka
Untuk tahun 2017 seluruh kabupaten telah melakukan
implementasi terhadap program PAMSIMAS.

24 I NAME OF PRESENTER
Kegiatan PPSP di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung

Berdasarkan tabel dapat dilihat


No Kabupaten/Kota Tahun Sasaran PPSP yang mendapatkan Program PPSP
pada tahun 2015 hanya Kabupaten
Belitung.
1 Bangka 2011-2012 Kabupaten Belitung pada tahun
2015 melakukan penyusunan
2 Bangka Tengah 2011-2012 dokumen Memorandum Program
Sektor Sanitasi (MPSS).
3 Bangka Barat 2012-2013 Pada tahun 2016, telah
dilaksanakan Program PPSP 2016
4 Bangka Selatan 2012-2013 terhadap 2 Kab/Kota, yaitu
Kabupaten Bangka dan Kota
5 Belitung Timur 2013-2014 Pangkalpinang berupa
Pemutakhiran SSK
6 Pangkalpinang 2013-2014
7 Belitung 2014-2015
25 I NAME OF PRESENTER
DOKUMEN YANG SUDAH DI SUSUN
MASING-MASING KABUPATEN
Dokumen
Tahun
No Kabupaten/Kota BPS SSK MPS Keterangan
Pelaksanaan
Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
1 Bangka 2011-2012
2 Bangka Tengah 2011-2012

3 Bangka Selatan 2012-2013


4 Bangka Barat 2012-2013
5 Pangkalpinang 2013-2014 Belum Melaksanakan MPS
6 Belitung Timur 2013-2014
7 Belitung 2014-2015

Untuk Tahun 2016, 5 Kab/Kota harus memutahirkan dokumen SSK yaitu Kab. Bangka
Tengah, Kab. Bangka, Kab. Bangka Barat, Kab. Bangka Selatan, dan Kota Pangkalpinang.

26 I NAME OF PRESENTER
AGENDA PPSP 2016

2016
201 3 4
201 2015 2017

Tahun 2016, dilaksanakan Pemutakhiran SSK 2 Kab/Kota,


yaitu Kabupaten Bangka dan Kota Pangkalpinang
Pokja provinsi melakukan pendampingan kab/kota untuk
penjaminan kualitas SSK.
Untuk tahun 2017, dilakukan peminatan program PPSP
untuk 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Bangka Barat,
Kabupaten Bangka Tengah, dan Kabupaten Bangka Selatan
untuk Pemutakhiran SSK.
27 I NAME OF PRESENTER
Sekian
Terimakasih
Air Minum
Kebutuhan Kita Bersama

28 I NAME OF PRESENTER

Anda mungkin juga menyukai