Oleh:
Dr. YAN MEGAWANDI, SH, M.Si
(Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)
1I NAME OF PRESENTER
OUTLINE
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PROVINSI/NASIONAL DALAM
PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN SANITASI
GAMBARAN PENGELOLAAN
SANITASI DI PROV.KEP. BANGKA
BELITUNG
2I NAME OF PRESENTER
1
KEBIJAKAN PEMERINTAH
PROVINSI/NASIONAL DALAM
PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN SANITASI
3 3COMPANY
I NAME OF PRESENTER
2005- 2025
VISI MISI
4I NAME OF PRESENTER
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
S 4
Percepatan pembangunan infrastruktur wilayah dan
pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh untuk
I meningkatkan daya saing daerah dan memperkuat pondasi ekonomi
daerah dalam rangka menghadapi era globalisasi dan keterbukaan
persaingan global.
6I NAME OF PRESENTER
PRIORITAS PEMBANGUNAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2012-2017
1. Pengembangan One Village One Product (OVOP) dan koperasi
komoditi
2. Penguatan rural urban linkages
3. Pengembangan infrastruktur dan peningkatan konektivitas
antar wilayah
4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup
5. Reklamasi lahan kritis dan lahan eks tambang
6. Pengembangan wilayah strategis, tertinggal, pesisir dan pulau-
pulau kecil
7. Peningkatan manajemen pemerintahan dan aparatur
8. Peningkatan kualitas Pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun
9. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
10.Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan
11.Pemberdayaan budaya lokal dan destinasi wisata
12.Pengendalian pemanfaatan ruang
NAME OF PRESENTER
7I 13.Program SATAM EMAS
PEMBANGUNAN SANITASI DALAM RPJMD PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 -2017
3 Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan 4 Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Wilayah
MISI Hidup dan Pengendalian Tata Ruang dan Mengembangkan Wilayah Strategis dan Cepat
Tumbuh
Cakupan Akses Pelayanan Sanitasi Dasar (%)
Terjaganya kualitas lingkungan hidup dan
SASARAN terkelolanya sumber daya alam di perkotaan
dan pedesaan. Mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah
perdesaan, daerah terpencil, daerah tertinggal dan
STRATEGI 1. Mengendalikan Pencemaran Lingkungan daerah perbatasan.
2. Meningkatkan Kualitas serta Akses
1. Percepatan pembangunan infrastruktur di daerah
Informasi Sumber Daya Alam dan
pesisir, terpencil dan pulau-pulau kecil;
Lingkungan Hidup;
2. Pengembangan infrastruktur wilayah untuk
meningkatkan daya saing dan daya tahan ekonomi;
3. Peningkatan penyediaan air bersih;
ARAH 1. Pengendalian pencemaran lingkungan. 4. Peningkatan kualitas sanitasi; e. Pemenuhan secara
KEBIJAKAN 2. Pengelolaan sumberdaya alam untuk bertahap transportasi antarpulau;
mengendalikan sampah dan lahan 5. Pemerataan akses Energi, teknologi dan informasi
perkotaan. sampai ke daerah pesisir, terpencil dan pulau-pulau
kecil;
3. Pengelolaan sumber daya alam yang
6. Peningkatan fasilitas broadband di kawasan strategis;
ramah lingkungan berkonsep
7. Pembangunan infrastruktur energi listrik dan
pembangunan berkelanjutan untuk pengembangan berbagai energi alternatif.
meningkatkan akses dan informasi
8. Peningkatan penyediaan air bersih;
sumber daya alam dan lingkungan
9. Peningkatan kualitas sanitasi;
8I hidup. NAME OF PRESENTER
8
Universal Access Air Minum dan Sanitasi
15%
Perilaku dan layanan sanitasi dasar untuk
Kebutuhan 15 liter/orang/hari
kawasan dengan tingkat kerawanan sanitasi
Dasar (WHO)
rendah dan kawasan berkepadatan rendah
11 I NAME OF PRESENTER
Tren Akses Sanitasi terhadap IPM Indonesia
100
80 80
60.91 61.08 61.88
60 55.53 55.6 57.35
% Akses
IPM
40 70
68.31 68.9
20 67.7
66.53 67.09
0 60
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Akses Sanitasi IPM
IPM Indonesia meningkat dari 66,53 pada tahun 2010 menjadi 68,9 pada tahun 2014
Provinsi yang memiliki IPM tertinggi di Pulau Sumatera adalah Provinsi Kepulauan Riau yaitu 73,40.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di peringkat ke-5 se-Sumatera dengan nilai 68,27.
Terdapat korelasi antara dinamika akses sanitasi dan IPM (korelasi: 0,88).
IPM dihitung berdasarkan pengeluaran perkapita, angka harapan hidup saat lahir dan harapan
lama sekolah & rata-rata lama sekolah.
Akses sanitasi dianggap berkontribusi terhadap ketiga hal tersebut terutama untuk angka
harapan hidup.
IPM diposisikan sebagai dampak, oleh karena itu dalam perhitungan korelasi diasumsikan
12 I dampak akses sanitasi pada IPM adalah pada n+2 NAME OF PRESENTER
PROGRAM & KEGIATAN SANITASI
MENUJU UNIVERSAL ACCESS 2019
Membangun Sistem
Pemantapan Rencana Memastikan Implementasi
Informasi untuk Insentif
Pembangunan Sanitasi Perencanaan Sanitasi
dan Disinsentif
Internalisasi dan
PIU eksternalisasi SSK dalam
T PIU
Pelatihan dan Fasilitasi APBD dan RKPD Kab/Kota Pembangunan database
KP
penyusunan serta Provinsi nasional terkait sanitasi
pemutakhiran SSK Monitoring dan evaluasi
Penguatan regulasi dan
Advokasi target universal kelembagaan pembangunan sanitasi
PIU
AE akses dan pembangunan (pendanaan,
Pem Pemasaran rencana implementasi, kinerja
sanitasi kepada para da sanitasi infrastruktur) di daerah
pemangku kepentingan
Pem
da
(kepala daerah, DPRD, PMU Konsolidasi dan Konsolidasi sanitasi
masyarakat, swasta, dll) sinkronisasi sumber-sumber dalam program nasional
pendanaan sanitasi (K/L &
CSR) PMU
PIU -
14 I NAME OF PRESENTER
pemda
STATUS PPSP 2015 (Nawasis - Kesimpulan)
SSK MPS
14% Hanya 14% yang 56% 56% mempunyai
mempunyai kualitas baik.
kualitas baik.
16 I NAME OF PRESENTER
GAMBARAN PENGELOLAAN SANITASI
DI PROV.KEP. BANGKA BELITUNG
COMPANY
17 I NAME OF PRESENTER
Modal Dasar Pembangunan Sanitasi
83%
2019
75%
2019
81%
2019
2019
93% 95%
2019
81%
2019
2019
76% 75%
2019
95%
2019
55%
2019
84%
2019
57%
2019
2019
93% 77%
2019
93%
2019
2019
39% 64%
2019
76%
2019
81%
2019
2019
2019
2019
100% 87% 86% 91%
2019
2019
56% 43%
2019
2019
91% 93%
2019
90%
2019
40%
2019
Keterangan: 92%
2019
91%
Akses Layak
2019
75%
Akses Dasar
19 I NAME OF PRESENTER
Pendanaan
Rp.222 M Rp.216.3 M
Rp. 163.5 M
20 I NAME OF PRESENTER
Capaian dan Kondisi 2015
Akses Sanitasi Layak
21 I NAME OF PRESENTER
Peran Pokja Provinsi, Pokja Kab/Kota dan Fasilitator
dalam Kegiatan PPSP 2016
22 I NAME OF PRESENTER
Kegiatan yang sudah dilaksanakan :
23 I NAME OF PRESENTER
Program PAMSIMAS
Pada tahun 2016 seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan
perencanaan PAMSIMAS untuk 5 Kabupaten, yaitu:
- Kabupaten Belitung
- Kabupaten Belitung Timur
- Kabupaten Bangka Barat
- Kabupaten Bangka Selatan
- Kabupaten Bangka
Untuk tahun 2017 seluruh kabupaten telah melakukan
implementasi terhadap program PAMSIMAS.
24 I NAME OF PRESENTER
Kegiatan PPSP di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
Untuk Tahun 2016, 5 Kab/Kota harus memutahirkan dokumen SSK yaitu Kab. Bangka
Tengah, Kab. Bangka, Kab. Bangka Barat, Kab. Bangka Selatan, dan Kota Pangkalpinang.
26 I NAME OF PRESENTER
AGENDA PPSP 2016
2016
201 3 4
201 2015 2017
28 I NAME OF PRESENTER