Anda di halaman 1dari 26

KEWIRAUSAHAAN

(Entrepreneurship)

ZURAIDAH, SSiT., M.Kes.


NIDN. 4008107503
U
Kewirausahaan
Wira: Unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani.
Usaha: Kegiatan, Upaya, Tindakan.
Wirausahawan = Pengusaha = Pengelola Bisnis
Wirausahawan: Pencetus, Pemilik dan Pemimpin Sebuah
Perusahaan yang dapat Membentuk Produk Baru dan Peluang
Bisnis Baru dan Berani Mengambil Risiko.

Kewirausahaan adalah menciptakan sesuatu yang bernilai dengan


mencurahkan waktu dan usaha yang diperlukan, menanggung
risiko keuangan, fisik, dan sosial, serta menerima hasil berupa
imbalan moneter dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
(Tunggal, 2009;iii)

Kewirausahaan = Pengkajian Tentang Wirausaha


Kewirausahaan
Dalam teori ekonomi, kewirausahaan dilihat sebagai perilaku pengusaha
yang pada prinsipnya berorientasi pada maksimalisasi keuntungan.

Schumpeter menekankan bahwa, kewirausahaan dirumuskan sebagai


konsep Entrepreneur yaitu wirausaha yang mampu mengembangkan
kombinasi baru dari sumber daya.

Pakar ilmu sosial cenderung mengembangkan sikap hemat, menabung,


kerja keras, dll.

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain


dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan
risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan
pribadi. (Hisrich-Peters, 1995:10)
Tujuan berwirausaha
1. Mencari keuntungan

2. Meningkatkan prestise

3. Kelangsungan usaha keluarga


4. Bebas dari pengawasan
5. Kepuasan dalam menjalani hidup, senang tantangan
6. Bertambahnya tanggungjawab
7. Karena adanya kebutuhan fisiologi, rasa aman, sosial, harga diri,
dan kebutuhan aktualisasi diri.

Manfaat Berwirausaha
1. Hidup Bermanfaat Bagi Orang lain
2. Mengurangi Pengangguran
3. Membantu mengatasi kesulitan mencari lapangan kerja
4. Mengurangi Ketergantungan
5. Membantu pemerintah, dan masyarakat dalam pengembangan
bidang ekonomi.
Karakteristik Wirausahawan
Fadel Muhammad (1992:138): 7 (tujuh) ciri identitas seorang wirausaha:
1. Kepemimpinan
Memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja dan efektivitas.
2. Inovasi
Temuan yang menyebabkan bertambahnya kegunaan sumber ekonomi
3. Cara pengambilan keputusan
Otak kiri secara logika menentukan permasalahan, otak kanan menggerakan
kreatifitas dan jalan keluar.
4. Sikap tanggap terhadap perubahan
Setiap perubahan dianggap sebagai peluang yang datang.
5. Bekerja ekonomis dan efisien
Bekerja dengan smart (cerdas, pintar dan bijak) untuk mencapai hasil maksimal.
6. Visi masa depan
Pencerminan komitmen-kompetensi-konsistensi.
7. Sikap terhadap risiko
Wirausahawan adalah penentu risiko bukan penanggung risiko. Keputusan yang
diambil telah dibatasi dan diukur kemudian diperkecil risiko dengan inovasi dan
kreatifitas.
Karakteristik Wirausahawan
1. Percaya diri 4. Kepemimpinan yang Baik
Kepercayaan (keteguhan) Mampu memimpin
Dapat bergaul dengan orang lain
Ketidaktergantungan,
kepribadian mantap Menanggapi saran dan kritik

Optimisme 5. Keorisinilan
Inovatif (pembaharu)
2. Orientasi Pekerjaan dan Hasil Kreatif
Kebutuhan atau haus akan Fleksibel
prestasi Banyak sumber
Berorientasi laba atau hasil Serba bisa
Tekun dan tabah Mengetahui banyak
Tekad, kerja keras, motivasi 6. Orientasi ke Masa Depan
Penuh inisiatif Pandangan ke depan
Perseptif
3. Siap Menghadapi Risiko
7. Kreativitas
Mampu mengambil risiko
Gagasan baru
Suka pada tantangan
Karakteristik Wirausahawan
Lima ciri kemampuan berfikir kreatif
1. Kelancaran (Fluency)

Kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan


2. Keluwesan (Flexibility)
Kemampuan untuk mengemukakan bermacam pemecahan atau
pendekatan terhadap masalah.
3. Keaslian (Originality)
Kemampuan mencetuskan gagasan dengan cara yang asli, tidak
klise.
4. Penguraian (Eleboration)
Kemampuan untuk menguraikan sesuaatu secara rinci
5. Perumusan kembali (Redefinition)
Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif
yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh orang banyak.
Penentuan Potensi Kewirausahaan
1. Mengembangkan ide-ide
2. Menangkap produk/jasa yang paling dibutuhkan orang/pasar
3. Memahami potensi diri
4. Memahami kondisi ekonomi
5. Memiliki akses wirausaha
6. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Model Proses Kewirausahaan 1. Proses Inovasi


1. Proses Inovasi Faktor pendorong inovasi:
2. Proses pemicu a. Keinginan berprestasi
3. Proses pelaksanaan b. Adanya sifat penasaran
4. Proses pertumbuhan c. Keinginan menanggung risiko
d. Faktor pendidikan
e. Faktor pengalaman
f. Adanya peluang
g. Pengalaman
h. Kreativitas.
Model Proses Kewirausahaan
2. Proses pemicu
Faktor pemicu pelaksanaan bisnis:
a. Ketidak puasan terhadap pekerjaan yang sekarang
b. Adanya PHK, tidak ada pekerjaan lain
c. Dorongan karena faktor usia
d. Komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis

e. Adanya persaingan dalam dunia kehidupan


f. Adanya sumber yang bisa dimanfaatkan (tabungan, modal,
warisan)
g. Mengikuti latihan bisnis
h. Kebijakan pemerintah dalam kemudahan lokasi dan kredit.

i. Adanya hubungan dan relasi dengan orang lain


j. Adanya tim yang dapat diajak kerjasama dalam berusaha
k. Adanya dorongan dari orang lain untuk membuka usaha
l. Adanya pengalaman
Model Proses Kewirausahaan
3. Proses pelaksanaan
Faktor pendorong pelaksanaan bisnis:
a. Adanya seorang wirausaha yang sudah siap mental secara
total
b. Adanya manajer utama sebagai tangan kanan atau
pembantu utama
c. Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
d. Adanya visi, pandangan yang jauh kedepan guna mencapai
keberhasilan.

4. Proses pertumbuhan
Faktor pendorong pertumbuhan bisnis
a. Adanya tim yang kompak
b. Adanya strategi yang tepat
c. Adanya struktur dan budaya yang mendukung
d. Adanya produk yang dibanggakan
Keuntungan Menjadi Wirausaha
Terbuka peluang untuk :
Mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri.
Mendemonstrasikan potensi seseorang secara penuh.
Memperoleh manfaat dan keuntungan maksimal.
Membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit.
Menjadi bos.

Kelemahan Wirausaha
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika
resiko diantisipasi secara baik, maka wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
Kualitas kehidupan masih rendah sampai usahanya berhasil, maka harus hemat.
Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dibuat walaupun
kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
Beberapa Faktor Kritis Memulai Usaha Baru

1. Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang.


2. Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan famili dan
sebagainya.
3. Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan (Bygrave,
1994:3)

Apabila seseorang mempunyai ide untuk membuka suatu usaha baru,


maka dia akan mencari faktor-faktor lain yang dapat mendorongnya,
antara lain faktor:
Famili dan Teman,

Pengalaman,

Keadaan ekonomi,

Keadaan lapangan kerja dan

Sumberdaya yang tersedia.


PRASYARAT UTAMA BERWIRAUSAHA/KIAT
WIRAUSAHA YANG BERHASIL

1. Mempunyai modal yang memadai


2. Bekerja keras menekuni usahanya
3. Mengkalkulasi harga pokok, harga jual, dan memprediksi
untung/rugi
4. Mempunyai strategi berpikir dan bertindak terhadap adanya
perubahan
5. Mengutamakan kepuasan konsumennya
6. Mengendalikan usaha melalui SWOT (KEKEPAN - Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman)
7. Meningkatkan ketangguhan wirausaha melalui manajemen,
pembinaan, motivasi, semangat kerja sama, risiko
Pengertian Jasa
Menurut Lupiyoadi (2001:5)pengertian jasa
adalah:
A service is an activity or series of activities of
more or less intangible nature that normally, hut
not necessarile, take place in interactions between
the customer and service employees and/or
physical resources or good ard/or system of the
service provider, which are provided as solutions
to customer problems.(Gronroos, 1 990)
LANJUTAN
Tidak jauh berbeda dengan definisi diatas, Kotler(1991:
260)mendefinisikan jasa sebagai: Setiap tindakan atau
kegiatan yang ditawarkan suatu pihak kepada yang lain yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun.
Sementara itu, produksi jasa mungkin berkaitan dengan
produk fisik atau tidak. Jadi pada dasarnya jasa merupakan
semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan
produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya
dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan
dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan,
hiburan, kesenangan, atau kesehatan) atau pemecahan atas
masalah yang dihadapi konsumen
Karaktenstik Jasa
Beberapa karakteristik utama dari jasa, menurut
Kotler(1 993:230), adalah sebagai berikut:
1. Intangibility (Tidak berwujud)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karma tidak bisa dindentifikasi oleh ke lima indera
manusia, seperti: dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum terjadi proses
transaksi pembelian.

2. Inseparability (Tidak dapat dipisahkan)


Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang
maupun mesin, disamping itu apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang
berwujud tetap ada.

3. Variability (Berubah-ubah)
Jasa dapat mudah berubah-ubah karena jasa ini tergantung pada siapa yang menyajikan,
kapan, dan dimana disajikan.

4. Perishability (Daya tahan)


Jasa tidak dapat disimpan dan tidak memiliki daya than yang lama karena sifatnya
tergantung dari fluktuasi pennintaan.
Macam-macam jasa
Menurut Converse (1992:233), macam-macam jasa
seperti yang telah disebutkan diatas, dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Personalized services
Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan
orang dan perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan,
laundry, foto. Sementara itu, yang sangat perlu diperhatikan dalam
pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang baik, menyediakan fasilitas
dan suasana yang menarik, serta nama baik yang bersangkutan. Dalam
marketing personal services diusahakan supaya timbul semacam
patronage motive yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap.
Contohnya patronage ini bisa timbul di dalam usaha laundries, karena
kebersihan, layanan yang ramah tamah serta baik, dan sebagainya.
2. Financial services
Financial services terdiri dari:
a) Banking services (Bank).
b) Insurance services (Asuransi).
c) Investment securities (Lembaga penanaman modal).
d) Public utility and Transportation services.
Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya
perusahaan listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari: Domestic
consumer (konsumen lokal), Commercial and office (perkantoran dan
perdagangan), Municipalities (kota praja, pemda).
Sedangkan dalam transportation services, meliputi: angkutan kereta api,
kendaraan umum, pesawat udara, dsb. Pelayanan disini ditujukan untuk
angkutan penumpang dan angkutan barang.
3. Entertainment
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-
usaha dibidang olahraga, bioskop, gedung-gedung
pertunjukan, dan usaha-usaha hiburan lainnya. Metode
marketing yang dipakai adalah sistem penyaluran
langsung dimana karcis dijual di loket-loket.
4. Hotel services
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang
kepariwisataan. Dalam hal ini hotel perlu mengadakan
kegiatan bersama dengan tempat-tempat rekreasi,
hiburan, travel biro, dan sebagainya.
Pemasaran Produk Jasa (Service
Marketing)
Pengertian jasa memiliki definisi yang berbeda-beda
bagi para ahli ekonomi, seperti terlihat berikut ini.
Menurut Philip Kotler, pengertian jasa adalah : jasa
merupakan aktivitas maupun manfaat apapun yang
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan
kepemilikan apapun. Jasa tidak menghasilkan
kepemilikan apapun seperti produk, karena jasa sifatnya
adalah sifatnya tidak terlihat, tetapi berupa pemberian
bantuan dalam pemuasan kebutuhan dan atau keinginan
pelanggan dengan atau tanpa imbalan tertentu sebagai
timbal baliknya.
Mengelola Kualitas Jasa

Salah satu cara utama bagi perusahaan jasa untuk


menyatakan keunggulan dirinya adalah dengan
selalu memberikan kualitas jasa yang lebih tinggi
dari para pesaingnya. Masalah-masalah dalam
pemberian pelayanan jasa selalu muncul akan
tetapi, dapat dihindari dengan selalu berusaha
untuk memberikan jasa pelayanan yang terbaik
dan belajar dari kesalahan masa lalu yang telah
diatasi sebagai cerminan dan pegangan untuk
perbaikan kualitas jasa di masa yang akan datang
Keputusan Harga
Pentingnya Harga bagi Pemasar
Harga merupakan salah satu elemen dari bauran
pemasaran (marketing mix). Harga merupakan salah
satu unsur yang paling kritis dari strategi pemasaran
suatu perusahaan. Harga penting bagi pemasar, karena
dari hargalah pendapatan dan keuntungan perusahaan
diperoleh sehingga keberlangsungan hidup perusahaan
dapat dipertahankan. Harga adalah satu-satunya elemen
bauran pemasaran yang menghasilakan pendapatan,
karena elemen-elemen lainnya hanya menghasilkan
biaya. Harga juga merupakan elemen bauran pemasaran
yang paling fleksibel yang dapat cepat diubah.
Harga produk tidak begitu saja dapat ditetapkan.
Apabila harga ditetapkan terlalu tinggi, bisa jadi
membuat jumlah penjualan menurun. Namun apabila
harga ditetapkan terlalu rendah, bisa jadi tidak
menutup sejumlah biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan. Untuk itu dalam menentuan harga
produk, pemasar memerlukan suatu strategi
tertentu.Langkah penentuan kebijakan harga, dimulai
dengan pemilihan tujuan penetapan harga,
memperkirakan demand/penawaran, mengestimasi
biaya, menganalisis biaya, harga, dan penawaran
pesaing, memilih metode harga, dan akhirnya memilih
harga final.
Tujuan Penentuan Harga
Apabila perusahaan telah memilih pasar sasaran dan
pemosisian pasarnya, maka strategi pemasarannya termasuk
keputusan harga menjadi mudah ditetapkan. Misal jika
perusahaan ingin menawarkan produk sepatu pria bagi
kalangan eksekutif dengan kualitas yang tinggi, maka
perusahaan sepatu tersebut dapat menawarkan produknya
dengan harga tinggi. Setiap kemungkinan harga akan memiliki
pengaruh yang berbeda pada berbagai tujuan seperti laba,
pendapatan penjualan, dan pangsa pasar. Apabila bertujuan
ingin memaksimalkan laba, perusahaan dapat menetapkan
harga tinggi, namun jika ingin mendapatkan pangsa pasar yang
cukup luas, perusahaan dapat menentukan harga yang lebih
rendah
PENUTUP
Kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan suatu kegiatan
memperdayakan seluruh sumber daya yang ada (yang dimiliki)
untuk menemukan maupun memanfaatkan peluang-peluang
dengan cara terus menurus melakukan proses inovatif dan atau
kreatifitas.
Kata kunci utama dalam kewirausahaan adalah kreatif dan
invoatif.
Sudah saatnya berfikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan
dibandingkan dengan mencari pekerjaan.
Wirausahaa adalah suatu pilihan dan semuanya tergantung pada
anda
TQ,
MAULIATE,
BUJUR,
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai