Anda di halaman 1dari 30

STATISTIKA NON

PARAMETRIK
Penggunaan Uji Statistik
Statistik Non Parametrik
O Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik
bebas sebaran (tidak mensyaratkan bentuk
sebaran parameter populasi, baik normal
atau tidak). Selain itu, statistik non-
parametrik biasanya menggunakan skala
pengukuran sosial, yakni nominal dan
ordinal yang umumnya tidak berdistribusi
normal.
Statistik Non Parametrik k
Sampel
Kruskal Wallis Test

Chi Square

Anova Friedman

Cochrans Q
Uji KRUSKAL - WALLIS :

O Untuk menentukan apakah k sampel yg


independen tsb. berasal dari populasi-
populasi yang berbeda.
O Menguji hipotesis nol bahwa k sampel
berasal dari populasi yang sama atau
identik dalam hal harga rata-ratanya.
Dasar Pemikiran dan Metode:
Masing-masing N observasi digantikan
dengan ranking-nya.
Semua skor dlm seluruh k sampel diurutkan
(ranking) dalam satu rangkaian
Skor terkecil diganti dengan ranking 1.
Skor di atasnya di-ranking 2 dan yang
terbesar di-ranking N.
N = jumlah seluruh observasi independen
dalam k sampel.
Prosedur Kruskal-Wallis:
Perhatikan urutan (rank) dari kecil ke
besar dari pengamatan-pengamatan
yij, ganti pengamatan-pengamatan yij,
dengan ranknya, yaitu Rij.
Hitung jumlah rank untuk masing-
masing treatment, yaitu Ri. untuk i =
1, 2, ... , a
Hitung statistik uji:
Prosedur (Cont.):
O Jika ada proposi besar observasi dengan angka
sama, hitung harga H dengan rumus 8.3, jika
tidak gunakan rumus 8.1
O Metode untuk menilai signifikansi harga
observasi H tergantung besar k pada ukuran
kelompok.
a. jika k = 3, & jika n1, n2, & n3 5, gunakan
tabel O. dbawah Ho dgn H sebesar H
observasi.
b. Signifikansi harga sebesar harga observasi H
dapat ditaksir dengan tabel C. dengan db = k
1
Prosedur (Cont.):
O Jika kemungkinan harga observasi H adalah sama
dengan atau kurang dari , maka tolak Ho dan
terima H1.
Hitung statistik uji:

Di mana:
k = banyak sampel
nj = banyak kasus dalam sampel ke-j
N = nj = banyak kasus dalam semua sampel

= jumlah seluruh k sampel (kolom-kolom)


Contoh :
Suatu survey terhadap variasi cost of dinner (dalam
US $) pada tiga tipe restoran di suatu kota di
Amerika menghasilkan data sebagai berikut:
Sit-down Cafetaria Fast-food
Restaurant Restaurant
10.00 9.85 9.50
9.25 10.15 8.75
10.50 9.95 7.95
10.35 8.00 9.75
8.85 10.45 7.75
11.00 9.65 9.00
11.50 9.35 8.35
Penentuan Rangking:
Sit-down Cafetaria Fast-food
Restaurant Restaurant
15 13 10
8 16 5
20 14 2
17 3 12
6 18 1
21 11 7
19 9 4
R1 = 106 R2 = 84 R3 = 41
Perhitungan H:

= 8,1113
Konsultasi ke Tabel C:
Dalam contoh ini kita tidak menggunakan
Tabel O karena ni > 5, tetapi menggunakan
Tabel C.
Pada Tabel C untuk H 8,1113 dengan
dk = 3-1 = 2, peluang kemunculan di
bawah Ho sebesar p < 0,02 atau <
0,05 (), maka menolak Ho, sehingga
dapat dibuat:
Kesimpulan:
Ada perbedaan cost of dinner pada
jenis restoran yang berbeda.
Contoh Lain
O Sebuah penelitian dilakukan utk mengetahui pengaruh
jarak dari rumah ke Asrama terhadap frekuensi pulang
kampung mahasiswa dalam satu semester. Jarak dari
rumah-Asrama diklasifikasikan: dekat (perjalanan 1 jam),
sedang (perjalanan 1 4 jam), dan jauh (perjalanan > 4
jam).
O Dari 10 mahasiswa yg disurvei, diperoleh data sbb:

DEKAT 8 7 8 8
SEDANG 6 6 5
JAUH 3 2 4
O Akan diuji pernyataan bahwa jarak dari rumah ke asrama
berpengaruh thd frekuensi pulang kampung.
O Langkah :
O Diubah menjadi rangking, diurutkan dari yg paling kecil ke
besar.
DEKAT 9 7 9 9
SEDANG 5,5 5,5 4
JAUH 2 1 3

O N1 = 4 R1 = 34 (dekat)
O N2 = 3 R2 = 15 (sedang)
O N3 = 3 R3 = 6 (jauh) n = 10
Uji Freadman
O Dikenal juga sebagai Uji Freadman anova dua-sisi
O Dapat digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif k sampel yang berpasangan (related),
bila datanya berbentuk ordinal (rengking).
O Data interval atau rasio harus diubah menjadi
dalam bentuk ordinal. Misalnya, dalam suatu
pengukuran diperoleh nalai sebagai berikut: 4, 7, 9
dan 6. Data ini adalah data interval. Data tersebut
diubah ke dalam bentuk ordinal, sehingga
mennjadi: 1, 3, 4, dan 2.
Rumus yang digunakan:

12 k 2 3N(k 1)
2 j R
Nk(k 1) i 1

Dengan N = banyak kelompok, k = banyak


kategori, dan Rj = jumlah rangking dalam
setiap kategori ke-j.
Jika harga 2-hitung 2-tabel (Tabel A.5),
maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Contoh
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat
kesukaan konseumen pada tiga jenis produk
(produk A, B dan C). Tingkat kesukaan tersebut
diukur dengan suatu instrumen, yang terdiri dari
20 kriteria. Setiap criteria yang digunakan diberi
skor 1, 2, 3 atau 4, yang berarti sangat tidak suka,
tidak suka, suka, dan suka sekali. Jadi setiap
kriteria berpeluang mendapat skor tertinggi 4 x 20
= 80, dan terendah 1 x 20 = 20. Untuk tujuan
tersebut digunakan sebanyak 15 orang panelis
yang dipilih secara acak. Hasil penilaian oleh
panelis terhadap tiga jenis produk tersebut
disajikan pada tabel berikut.
Panelis/Kelompok Jenis Produk

A B C

1 76 70 75
2 71 65 77
3 56 57 74
4 67 60 59
5 70 56 76

6 77 71 73
7 45 47 78
8 60 67 62
9 63 60 75
10 60 59 74

11 61 57 60
12 56 60 75
13 59 54 70
14 74 72 71
15 66 63 65
Jumlah 961 918 1064
Jawab:
O Ho: Konsumen memiliki tingkat kesukaan yang sama
pada ketiga jenis produk tersebut
O H1: Konsumen memiliki tingkat kesukaan yang tidak
sama pada ketiga jenis produk tersebut
O = 0,05
O Daerah Kritis: 2 5,991, yaitu dari Tabel A.5 dengan db
= k 1 = 3 1 =2 dan = 0,05
O Perhitungan: Untuk keperluan analisis, skor ketiga jenis
produk yang berupa data interval tersebut dikonversi
menjadi data ordinal. Sebagai contoh, untuk
panelis/kelompok 1 skor 76, 70, dan 75 dikonversi
menjadi 3, 1, dan 2. Hasil konversi tersebut disajikan
pada tabel berikut
Panelis/Kelompok Jenis Produk

A B C

1 3 1 2
2 2 1 3
3 1 2 3
4 3 2 1
5 2 1 3

6 3 1 2
7 1 2 3
8 1 3 2
9 2 1 3
10 2 1 3

11 3 1 2
12 1 2 3
13 2 1 3
14 3 2 1
15 3 1 2

Jumlah 32 22 36
12 322 222 362 3(15)(3
2 1) 6,93
(15)(3)(3 1)

6. Keputusan:
Nilai 2-hitung lebih besar daripada 2-tabel (2-
hitung terletak di dalam daerah kritis), maka
tolak Ho dan disimpulkan bahwa ketiga jenis
produk memiliki tingkat kesukaan yang berbeda
Pengertian dan Penggunaan Uji
Cochran
O Merupakan perluasan dari uji McNemar
O Data berbentuk nominal dan hanya memiliki dua kategori
kemungkinan, Misalnya

Sukses Gagal

Coding 1 Coding 0
Prosedur
Pengujian
1. Pada setiap jawaban/data yang bersifat dikotomi beri skor
1 dan 0.
2. Buat Tabel Silang k x n. k adalah kelompok sampel yang
berpasangan dijadikan kolom dan n adalah banyaknya
kasus/sampel dijadikan baris.
3. Cari harga Q dengan memakai rumus:
Contoh
Kasus
O Dilakukan 3 metode penyembuhan terhadap 10
orang pengguna narkoba yang di-rehabilitasi.
Metode yang berbeda ini di-cobakan terhadap
pengguna narkoba dalam jangka waktu
keberhasilan yang berbeda-beda. Dengan harapan
nantinya mereka akan bisa terlepas dari
ketergantungan.
O Coding 1 adalah untuk keberhasilan metode
penyembuhan sedangkan coding 0 adalah untuk
kegagalan metode penyembuhan
O Bagaimana keputusan hipotesisnya pada CI 95 %
dan =0,05
No Metode 1 Metode 2 Metode 3 Li Li2
Responde
n
1 0 0 0 0 0
2 1 1 0 2 4
3 0 1 0 1 1
4 0 0 0 0 0
5 1 0 0 1 1
6 1 1 0 2 4
7 1 1 0 2 4
8 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 1
10 0 1 1 2 4
Jml G1 =5 G2 =5 G3 =1 Li=11 Li2 = 19
G12 = 25 G22 = 25 G32 = 1
Li = jumlah sukses dalam baris (dalam hal ini 1 yaitu sembuh)
Gl = jumlah sukses dalam kolom (kode 1)
O k=kategori =3
O df=degree of freedom= k-1=3-1=2
KESIMPULAN
O Jika Q hitung < X tabel= H0 gagal ditolak
2

O Jika Q hitung > X2 tabel = H0 ditolak

O P value > 0,05 H0 gagal ditolak


O P value < 0,05 H0 ditolak

Anda mungkin juga menyukai