Etiologi Penyakit jantung pada kehamilan, apa penyebabnya??
Penyakit jantung disebabkan oleh disfungsionalnya
kerja jantung Gejala penyakit jantung Burwell dan Metcalfe mengajukan 4 kriteria, satu diantaranya sudah cukup untuk membuat diagnosa penyakit jantung yaitu : 1. Bising diastolik, peristolik, atau bising jantung terus menerus 2. Pembesaran jantung yang jelas 3. Bising jantung yang nyaring, terutama bila disertai thrill 4. Aritmia yang berat Apa dampaknya pada kehamilan ???
Bagi wanita hamil dengan penyakit jantung
tergantung beratnya penyakit yang dideritanya menurut klasifikasi fungsional, umur penderita dan penyulit-penyulit lain yang tidak berasal dari jantung Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung Saat-saat berbahaya pada kehamilan dengan penyakit jantung yaitu : 1. Kehamilan 32-36 minggu apabila hipervolemia mencapai puncaknya 2. Partus kala II apabila wanita mengerahkan tenaga saat meneran dan memerlukan kerja jantung yang berat 3. Masa postpartum, karena dengan lahirnya plasenta anas tromosis arteria-vena hilang dan darah yang seharusnya masuk kedalam ruang intervilus sekarang masuk kedalam sirkulasi yang besar 4. Pada masa nifas, kemungkinan terjadinya infeksi Sambungan. Sedangkan pengaruh penyakit jantung pada kehamilan yaitu : 1. Dapat terjadi abortus 2. Prematuritas 3. Dismaturitas 4. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati 5. Kematian janin dalam rahim Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan Kelas I Tanpa pembatasan kegiatan fisik Tanpa gejala pada kegiatan biasa Kelas II Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya Waktu istirahat tidak ada keluhan Kegiatan fisik bisa menimbulkan gejala insufisiensi jantung Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak nafas dan nyeri dada Kelas III Kegiatan fisik sangat dibatasi Waktu istirahat tidak ada keluhan Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufisiensi jantung Kelas IV Waktu istirahat dapat timbul keluhan insufiensi jantung, apalagi kerja fisik yang tidak berat Penatalaksanaan A. Dalam kehamilan 1. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur sesuai jadwal yang ditentukan 2. Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog 3. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan, jika terdapat anemia harus diobati 4. Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung hal ini harus diobati 5. Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak nafas, infeksi saluran pernafasan, dan sianosis, penderita harus dirawat rumah sakit untuk pengawasan dan pengobatan yang lebih intesif. 6. Skema kunjungan antenatal : setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 minggu setelahnya 7. Wanita hamil dengan penyakit jantung harus istirahat, cukup tidur, diet rendah garam dan pembatasan jumlah cairan 8. Sebaiknya penderita dirawat 1-2 minggu sebelum taksiran persalinan 9. Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit Kelas I :Tidak memerlukan pengobatan tambahan Kelas II: Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan hanya mengurangi kerja fisik di kehamilan 28-36 minggu Kelas III :Memerlukan digitalis atau obat lainnya, sebaiknya harus dirawat di RS sejak kehamilan 28-30 minggu Kelas IV : Harus dirawat di RS bekerja sama dengan kardiolog Dalam persalinan 1. Observasi Tanda-tanda vital dan his dalam 15 menit pada kala I dan 10 menit pada kala II 2. Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita, bila tidak timbul tanda-tanda payah jantung, persalinan dapat ditunggu, diawasi dan ditolong secara spontan. Dalam 20-30 menit janin belum lahir lakukan dengan ekstraksi vakum, bila terdapat DKP maka lakukan seksio sesarea. 3. Untuk menghilangkan rasa sakit boleh diberikan obat analgesik seperti petidin dan lain-lain. Jangan berikan luminal atau morfin bila ditaksir bayi akan lahir dalam beberapa jam 4. Kala II biasanya berjalan seperti biasa. Pemberian ergometrin dengan hati-hati Dalam pasca persalinan dan nifas 1. Setelah bayi lahir, penderita dapat tiba-tiba jatuh kolaps yang disebabkan darah tiba-tiba membanjiri tubuh ibu sehingga kerja jantung menjadi sangat bertambah karena itu penderita harus tetap diawasi dan dirawat sekurang- kurangnya 2 minggu setelah bersalina Penanganan secara umum 1. Penderita kelas III dan IV tidak boleh hamil karena kehamilan sangat membahayakan jiwanya 2. Bila hamil, sedini mungkin abortus buatan medikalis hendaknya dipertimbangkan untuk dikerjakan 3. Pada kasus tertentu sangat dianjurkan untuk tidak hamil lagi dengan melakukan tubektomi 4. Bila tidak mau sterilisasi anjurkan memakai kontrasepsi IUD Masa laktasi 1. Laktasi diperbolehkan pada wanita dengan penyakit jantung kelas I dan II, yang sanggup melakukan kerja fisik 2. Laktasi dilarang pada wanita dengan penyakit jantung kelas III dan IV TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT