Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

VERTIGO VESTIBULER PERIFER


(BENIGN PAROXYSMAL POSITIONING
VERTIGO)

KUNAYAH, I1011131037
Pembimbing :
dr. Hanartoaji A. Pribadi, Sp.S
dr. Ridho Munanda
dr. Freddy Panjaitan
Visual
Pendahuluan
Propioseptif

Vestibuler
Keseimbangan

Vertigo Vertigo Non Presinkop Disekulibrum


Vestibuler Vestibuler

Brandt (2012)
Central Perifer 17,7%,
Indonesia (2012)
32%

BPPV
Penyajian Kasus
Identitas Pasien
Nama : Hi Fui Ha Keluhan Utama
Jenis Kelamin : Perempuan Pusing Berputar
Usia : 50 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Sedau,Singkawang
Status : Menikah
No RM :295735
Masuk RS : 28 Maret 2017
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 5 jam yang lalu
SMRS. Saat serangan tiba pasien merasa dirinya tidak bisa seimbang
ketika melihat lingkungan sekitar. Pusing berputar dirasakan ketika
perubahan posisi dari baring ke duduk. Pusing dirasakan terus menerus
berlangsung 15 menit. Serangan bertambah berat ketika, berjalan dan
saat membuka mata dan keluhan sedikit berkurang ketika berbaring
ditempat tidur, memejamkan mata, dan setelah pasien minum obat
warung Paramex. Saat tiba-tiba pasien merasakan serangan pusing
berputar yang tidak dapat ditahan lagi pasien merasa mual (+), muntah
(+) sebanyak 2 kali, keringat dingin, nyeri perut (+), dan pingsan
selama kurang lebih 10 menit, telinga berdenging disangkal, kejang
disangkal, kesemutan disangkal, lemah anggota gerak disangkal, sesak
nafas disangkal, nyeri dada disangkal, kejadian ini sudah pernah
dialami pasien sebelumnya. Sehingga keluarga memutuskan untuk
membawa pasien ke IGD RS Abdul Aziz Singkawang.
DM(-), Kolesterol (+), HT (-), R. Keluarga (-).
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak lemah
Status Gizi : kesan baik
Tekanan darah :120/80 mmHg
Frekuensi nadi :76 kali/menit
Frekuensi napas : 20 kali/menit
Suhu : 36,5oC
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
bulat, siokor, diameter 3mm/3mm, reflex cahaya
langsung (+/+) reflex cahaya tidak langsung (+/+).
Telinga :Otorea (-), tanda trauma (-), tanda inflamasi (-)
Pendengaran baik.
Hidung : Rhinorea (-), deviasi septum nasal (-)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
Jantung : S1, S2, regular, gallop (-), murmur (-)
Paru : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-).
Abdomen : Soepel, bising usus (+), nyeri tekan (-).
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik
Kulit : Warna kecoklatan, turgor baik.
Status Neurologis
Kesadaran : Kompos mentis, GCS (E4V5M6)
Tanda rangsang meningeal : Tidak ada kelainan
Nervus kranialis : Tidak ada kelainan
Motorik :5555/5555,5555/5555
Sensorik :Eksteroseptif baik, propioseptif baik

Refleks fisiologis : Biseps (+2/+2), trisep (+2/+2), patella


(+2/+2), Achilles (+2/+2)
Refleks patologis : Babinsk (-/-), Hofmann-Tromner (-/-)
Sistem otonom : BAB normal, BAK normal, keringat normal.

Keseimbangan dan
Koordinasi

Nistagmus : Horizontal, unidireksional horizontal


Finger to nose : Gerakan mulus
Finger to finger : Jari telunjuk pasien dapat ditemukan
Romberg test :+
Diagnosis
Diagnosis klinis : Vertigo vestibular perifer
Diagnosis topis : Nervus vestibuler
Diagnosis etiologi : Suspek BPPV

Tatalaksana
Non Farmakologi
Farmakologi
Istirahat penuh
IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
Jangan terjadi perubahan
Injeksi Ranitidine 2x1
posisi secara tiba-tiba
Injeksi Ondansentrone 4 mg
Mengurangi stres
(k/p muntah)
Latihan Brandt-Daroff
P.O Betahistin 2x4 tab
Donperidone 2x1 tab
Flunarizine 1x 10 mg
Tinjauan Pustaka
Definisi BPPV
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) didefinisikan
sebagai sensasi gerak abnormal yang ditimbulkan oleh
posisi provokatif kritis tertentu. Posisi provokatif biasanya
memicu gerakan-gerakan tertentu mata (yaitu,
nistagmus). Hal ini berkaitan dengan patofisiologi telinga
dalam.
Anatomi dan Fisiologi
Etiologi
degenerasi spontan
membran otolitik
utrikular, gegar otak
labirin, otitis
media,pembedahan
telinga, infeksi virus
baru (seperti neuronitis
virus), trauma kepala,
anestesi lama atau
istirahat di tempat tidur,
gangguan vestibular
sebelumnya (misalnya,
penyakit Meniere), dan
oklusi dari arteri anterior
vestibular.
Patofisiologi
Perpindahan Otokonial (Kristal Ca biasa
tertanam di organ otolit)

Menstimulus sel-sel rambut disaluran canalis posterior,


mengapung, bergerak dari sisi ke sisi menciptakan ilusi gerak.

Memberi sinyal ke otak dari cabang ampula saraf vestibular yg


mngukur rotasi. Telinga lain mata dan sensor propioseftif dari
tubuh tidak sepadan .
Pembahasan
Berdasarkan anamnesis yang telah
dilakukan terhadap pasien,
menunjukkan bahwa pasien memiliki
keluhan yaitu pusing berputar,
disebabkan oleh perubahan posisi
serta tidak ada defisit neurologis dan
secara klinis vertigo terjadi pada
perubahan posisi kepala dan akan
berkurang serta akhirnya berhenti
secara spontan setelah beberapa
waktu. Disertai gejala somatik dan
otonom yang lebih menonjol.
Sehingga hal ini mengarahkan ke
arah vertigo vestibuler perifer BPPV.
Kesimpulan
Pasien Ny H usia 56 tahun, didiagnosis Vertigo perifer
BPPV dari anamnesis, pemeriksaan fisik. Terapi yang
diberikan IVFD NaCl 0,9% 20 tpm, Ranitidine 2x1,
ondansentrone 4 mg (k/p muntah), betahistin 2x4 tab,
donperidone 2x1 tab dan flunarizin 1x10 mg. Berdasarkan
hal tersebut pasien mempunyai prognosis yang bonam.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai