Dinas Kesehatan
Propinsi Sumatera Barat
LATAR BELAKANG
Hipertensi dalam
Partus lama; 1,65 kehamilan; 26,69
Abortus; 1,77
Infeksi; 5,51
Perdarahan Hipertensi dalam kehamilan Infeksi Abortus Partus lama Lain lain
30
0
5
Dhrmsry 2013
Pdg Prmn
Tn.Datar
Pessel
Agam
Psmn
Solsel
Mtwi
Kab.Slk
Pasbar
Pdg Prmn
50 Kota
Sjj
Kt Solok
Swl
Pdg
Bkt
Pykmbh
Prmn
Sumbar
JUMLAH KEMATIAN IBU DI SUMBAR S/D JUNI
PENYEBAB KEMATIAN IBU DI SUMBAR S/D JUNI 2013
Lain-lain
Perdarahan
28%
32%
Infeksi
13%
Eklamsia
27%
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL TAHUN 2012
Penyebab Kematian Neonatal tahun 2012
Lain-lain, 26.82
BBLR, 38.18
Masalah
Laktasi, 1.18
Infeksi, 3.9
Asfiksia, 28.99
Tetatus
Neonatorum, 0.57
45
40
35
30
25
20
15
10
0-6 hr 7-28 hr
0
5
15
20
25
10
50 Kt
Slk Kab
Pdg
Sjjg
Tnh Dtr
Pdg Par
Agam
Pessel
Pas
Mtw
Dhmry
DI SUMBAR
Pasbar
Swh Lunto
Solsel
Par
JUMLAH KEMATIAN BAYI S/D JUNI 2013
Kt Slk
Pdg Pjg
Bkt
Pykbh
0
1
3
5
7
9
2
4
6
8
Tnh Dtr 10
Pdg Par
Solsel
Pdg
Mtw
Slk Kab
Sjjg
Dhmry
Agam
50 Kt
Pasbar
Pessel
Swh Lunto
Par
Pas
Pykbh
Kt Slk
JUMLAH KEMATIAN BALITA S/D JUNI 2013 DI SUMBAR
Pdg Pjg
Bkt
CAKUPAN K1 PERPROPINSI, TAHUN 2012
TARGET
K1 97
TARGET
K4 88
40
30
20
PK K4
10
Cakupan
0
Target
KF PN
CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM PELAYANAN
ANTENATAL TERPADU DI INDONESIA
TAHUN 2011 /2012
CAKUPAN K4 DAN Fe3 PERPROPINSI,
TAHUN 2012
88.4
86.1
85.9
90
80
66.2
70 48.5
60
Persen
50
28.6
40
19.9
30
20
10
0
BB TB Tensi TT Tab.Fe T.Fundus 5T P.Darah
Komponen Antenatal Care
Isu Aktual
Pelayanan Kesehatan Ibu
Khususnya Antenatal
Isu Aktual
Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi
jumlah kematian ibu dan neonatalnya
masih tinggi
Masih tingginya jumlah kematian ibu, yang
penyebab utamanya masih perdarahan,
eklampsia dan lain-lain (Jantung, DM,
malaria,TB dll)
Masih tingginya kematian neonatal akibat
BBLR dan asfiksia
Masih adanya kematian bayi karena Tetanus
Isu Aktual
Masih banyak ibu hamil yang mempunyai
masalah gizi (anemia defisiensi Fe, KEK)
Indonesia merupakan daerah endemis malaria
tinggi (80 % Kab/Kota Endemis Malaria)
dimana Ibu hamil merupakan kelompok yang
rentan
Meningkatnya kasus IMS,HIV AIDS, dimana
di daerah risiko tinggi, pencegahan penularan
HIV/AIDS dari ibu ke bayi belum dilaksanakan
menyeluruh.
Hasil Riskedas 2010 5T baru mencapai 19,9%
Berdasarkan data laporan program tahun
2011, juga sebagian besar provinsi melakukan
pelayanan antenatal belum sesuai standar
3
94,2 95,3
1 K1 92,8 95 96 97 98 100
4 0
85,1 85,5
2 K4 61,3 86 88 90 93 95
3 6
KONSEP PENGEMBANGAN
PELAYANAN ANTENATAL
MASALAH UPAYA
KESEHATAN IBU Cakupan pelayanan
DAN ANAK DEMAND :
Antenatal belum
Pengembangan
optimal :
Jumlah kematian Kelas Ibu Hamil
Pengetahuan ibu dan
ibu dan Neonatus Pemantapan
keluarga rendah
Masih Tinggi pelaksanaan P4K
Belum optimalnya kinerja
Penyebab
petugas
kematian ibu
disamping Kualitas pelayanan SUPPLY :
penyebab utama : antenatal belum Pemantapan konsep
perdarahan , pre optimal : Pelayanan Antenatal
eklampsia dan Belum semua petugas Terpadu :
infeksi masih melakukan pelayanan 10 Malaria
tingginya T, terutama pemeriksaan PPIA
disebabkan oleh Lab wajib (Hb, protein Immunisasi
penyebab lain2 urin dan Gol darah) Gizi
(PTM, malaria, TB Pelayanan antenatal PTM
dll) yg hrs yang diberikan hanya TB
diintervensi juga sebatas pel kehamilan, Pelaksanaan 10 T
Meningkatnya belum memperhatikan termasuk
kasus HIV penyakit lain yang dapat Pemeriksaan lab
mempengaruhi wajib
kehamilan
PELAYANAN ANTENATAL
Pengertian
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
terhadap ibu hamil untuk menjaga kehamilannya
Tujuan
Mempersiapkan ibu hamil agar dapat bersalin
dengan sehat dan selamat, dan memperoleh
bayi yang sehat
Deteksi & antisipasi dini kelainan kehamilan
Deteksi & antisipasi dini kelainan janin
YANG PERLU DIPAHAMI
Kehamilan merupakan periode platinum
untuk tumbuh kembang manusia.
Pemeriksaan antenatal bukan hanya
menyiapkan persalinan dan pencegahan
komplikasi namun juga:
menyiapkan generasi berikut yang lebih baik
edukasi untuk ibu. Ingat kata-kata: When You
Teach Women You Teach Nation
pemenuhan hak janin sejak dalam kandungan (
Nutrisi dan simulasi yg bermanfaat)
Janin adalah individu tersendiri.
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
7 T (SPM) 10 T (PWS KIA)
1 Timbang Badan dan Ukur 1 Timbang Badan dan Ukur Tinggi
Tinggi Badan Badan
2 Ukur Tekanan Darah 2 Ukur Tekanan Darah
3 Skrining Status Imunisasi TT 3 Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
(dan Pemberian Imunisasi 4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
TT) 5 Tentukan Presentasi Janin dan
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri Denyut Jantung Janin
5 Pemberian Tablet Besi (90 6 Skrining Status Imunisasi TT
Tablet selama kehamilan) (dan Pemberian Imunisasi TT)
7 Pemberian Tablet Besi (90
6 Temu Wicara (KIE Tablet selama kehamilan)
Interpersonal dan konseling) 8 Test Lab Sederhana (Hb,
7 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau
Protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg,
berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
Sifilis, HIV, Malaria, TBC 9 Tata Laksana Kasus
10Temu Wicara (Konseling) 33
35
KEGIATAN PENINGKATAN CAKUPAN
DAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL
1. Penemuan dini ibu hamil melalui kegiatan P4K
dengan Stiker dan Buku KIA, dengan
melibatkan Kader & Perangkat Desa
2. Meningkatkan cakupan Antenatal dengan
meningkatkan pengetahuan dan perubahan
perilaku Ibu dan keluarga melalui
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
3. Peningkatan kualitas pelayanan antenatal
melalui pelaksanaan konsep Pelayanan
Antenatal Terpadu (termasuk penguatan
pelaksanaan 10T)
4. Pelaksanaan PWS KIA sebagai alat surveilans
KIA
36
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Tujuan :
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga
mampu - menjalani kehamilan dengan sehat,
- bersalin dengan selamat, dan
- melahirkan bayi yang sehat. 37
PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Pencatatan
Kartu Ibu atau rekam medis lainnya yang
disimpan di fasilitas kesehatan
Kohort ibu , Register --- > form terpadu
(kumpulan data-data dari kartu ibu)
Buku KIA (dipegang ibu)
Pencatatan dari program yang sudah ada
(cat. Imunisasi, malaria, gizi, HIV-AIDS, TB, dll)
Pelaporan Laporan nakes puskesmas
LB3 KIA kohort, PWS analisa
PWS KIA dinkeskab/kota dinkesprov
pusdasure/kes ibu menkes UKP4
PWS Imunisasi umpan balik 38
Form 1 perbaikan
DETEKSI RUJUKAN
Status T
RISIKO KASUS RISTI
Mempu
nyai K1 K4 FE1 FE3 NO
MA NE
Jumlah Buku Total NA N
Prop Kab/K T1 TE ON
Pendud Bum KIA T2+ KE NA
. ota RN AT
uk il S KE
T2 T3 T4 T5 AL AL
S
% % % % Ab % Ab % Ab % % % % %
Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs
s s s
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
b%b%b%
7 7 7 7 7 7
67 8 69 0 1 2 3 4 5
A A A
ibu hamil
s
Kehamilan
bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs bs
A
dalam
6 6 6 6
3 4 5 6
5 6 6 6
9 0 1 2
Kehamilan
A
dalam
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 5 6 7 8 7 8 9 0 1112 3 4 1516 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 29 30 31 32 33 4 5 6 7 3839 0 1 42 43 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Obat**
Kehamilan
TB dalam
s
(PMDK) didaerah Endemis Malaria
Total
bs
A
Ibu Hamil
Form 6 perbaikan
diperiksa
A
darah Mikroskopis
Malaria RDT
b%b%
3 3 3 3
Ibu Hamil mendapatkan kelambu A A
s
K1 di daerah endemis malaria
s
Jumlah ibu hamil di daerah endemis malaria
%
Puskesmas yang melaksanakan
PMDK
Ab
s
Persalinan Perabdominam (SC)
Pencegahan Penularan HIV
Ibu Hamil
dari Ibu ke Anak (PPIA)
b % b % b % % b % % b % % b % % % b% b % b %
1 1 1 2 2 2 22 2 2 2 2
Ibu Hamil Mendapat ART
A A A
s
Ibu Hamil Hasil Tes (+)
s s
Ibu Hamil dites HIV
Ibu Hamil ditawarkan Tes
bs bs
A
Ibu Hamil Datang dengan HIV (+)
A
>140 g/dl
Darah
Gula
s
Diperiksa
Ab
s
1 1
Positif (+)
Protein
s
urin
Diperiksa
Ab
s
1
KEK (Lila < 23,5)
s
KEK
Diperiksa LiLa
Ab
s
Anemia (<8 mg/dl)
s
Hb
Anemia (8-11 mg/dl)
A A
s
Diperiksa
s
N KAB/K
O OTA
2
1
TARGET DAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN
PROGRAM PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Target
Indikator Pencapai
2012 2013 2014 2015
an 2012
Jumlah puskesmas
6965 5340 7751 8531 9321
yang melaksanakan
(75%) (57,28%) (83%) (92%) (100%)
ANC Terpadu
DO :
Puskesmas yang sudah melaksanakan 7 T ( termasuk gizi dan
imm) ditambah dengan pelayanan terpadu dengan malaria / PPIA /
PTM / IMS disertai berjalannya sistem pencatatan dan pelaporan
4
Pemantauan
Penyelenggaraan
Pelayanan Antenatal
Terpadu
Pedoman
Perencanaan dan penganggaran
Sarana dan Fasilitas sesuai standar
Logistik yang dibutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan
kab/kota
Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Informasi sistem dan tempat rujukan bagi
masing-masing kasus
Informasi daerah endemisitas dan resiko
tinggi bagi penyakit yang mempengaruhi
kehamilan
Sosialisasi NSPK
Penyusunan Perencanaan dan penganggaran untuk
penyelenggaraan pelayanan antenatal terpadu
Melaksanakan pelayanan antenatal terpadu di
Sarana dan Fasilitas sesuai standar
Menggunakan Logistik sesuai kebutuhkan
Standarisasi Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan
kab/kota
Standarisasi Tenaga kesehatan pemberi pelayanan
Menggunakan Informasi, sistem dan tempat
rujukan bagi masing-masing kasus dalam
pelayanan
Menggunakan Informasi daerah endemisitas dan
resiko tinggi bagi penyakit yang mempengaruhi
kehamilan
Tersosialisasi NSPK
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di faskes
sesuai dengan Perencanaan yang didukung dengan
anggaran baik tkt Provinsi maupun Kab/kota
Terlaksananya pelayanan antenatal terpadu di Sarana
dan Fasilitas sesuai standar
Digunakannya Logistik sesuai kebutuhkan
Tenaga pengelola KIA di tkt prop dan kab/kota mampu
mengelola pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan
antenatal terpadu
Digunakannya Informasi, sistem dan tempat rujukan
dalam pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu
Digunakannya Informasi daerah endemisitas dan
resiko tinggi terjading penyakit yang mempengaruhi
kehamilan dalam memberikan pelayanan antenatal
PENUTUP
Pelayanan antenatal minimal dilakukan sebanyak 4
kali (1,1,2)
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal
maka perlu dilakukan Pelayanan antenatal terpadu
Melalui pelayanan Antenatal yang berkualitas
diharapkan ibu dapat melahirkan dengan selamat
dan bayi lahir dengan sehat dan cerdas
Belum optimalnya pelaksanaan pelayanan
antenatal terpadu yang disebabkan oleh berbagai
faktor (ketersediaan logistik, pencatatan pelaporan
dll)
Perlu dimantapkan sistem Pencatatan dan
Pelaporan Pelayanan Antenatal
47
5
Ilustrasi Kasus
Pelayanan Antenatal Terpadu
Masalah
Ibu hamil beresiko
Ibu Hamil dengan
Komplikasi Kebidanan Penanganan Ibu Hamil
Ibu Ibu Hamil dengan
lebih lanjut
sesuai sehat
Hamil masalah gizi masalah
Ibu Hamil dengan PTM Persalinan
ANC Ibu Hamil dengan IMS
Rujuk Aman
Ibu Hamil dengan HIV
AIDS
Ibu Hamil dengan
malaria
Ibu Hamil dengan TB
Perlukah Imunisasi TT ??
Skrining status TT pada WUS
Perlindungan TT Jarak Minimal
0 tahun 1 1 bulan
3 tahun 2 6 bulan
5 tahun 3 12 bulan
10 tahun 4
12 bulan
> 25 tahun 5
Disebut ANC berkualitas apabila pada saat :
Kunjungan pertama (K1) minimal sudah mempunyai status T1 atau mendapat
imunisasi TT1 pada saat K1 tersebut
Kunjungan ke empat (K4) minimal sudah mempunyai status T2 atau
mendapat imunisasi TT2 pada saat K4 tersebut
Pernah mengalami demam yang tidak
terlalu tinggi
Rumah pasien berada di wilayah endemis
malaria, dengan API > 5
PETA ENDEMISITAS MALARIA DI
INDONESIA
SUSPEK TB
Rujuk untuk pemeriksaan dahak
Bila Positif Terapi
Prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan
tidak berbeda dengan pengobatan TB pada
umumnya. Menurut WHO, hampir semua OAT
aman untuk kehamilan, kecuali streptomisin
karena bersifat permanent ototoxic dan dapat
menembus barier placenta. Keadaan ini
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
pendengaran dan keseimbangan yang
menetap pada bayi yang akan dilahirkan.
Keberhasilan pengobatannya proses
kelahiran dapat berjalan lancar dan bayi yang
akan dilahirkan terhindar dari kemungkinan
tertular TB.
Tindak Lanjut
Tindak Lanjut :
Pemberian PMT Ibu Hamil
Pemberian tablet tambah darah 3 x 1
Rujuk ke Bagian Gizi untuk dilakukan
konseling gizi
Rujuk bila setelah 1 bulan tidak ada
perubahan
Pemeriksaan ANC
sesuai Jadwal
Persiapan Persalinan
PPHIA
Upaya PPIA dilaksanakan melalui kegiatan
pencegahan secara komprehensif meliputi
empat komponen ("empat prong)