Anda di halaman 1dari 10

Penangkal Petir

I. Definisi
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan dan biasanya terjadi pada musim hujan. Disaat langit memunculkan kilatan cahanya sesaat yang
menyilaukan, beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar dan energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan
cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar.

Eksternal Protection Penangkal Petir adalah sebuah system perlindungan terhadap bangunan terhadap bahaya sambaran petir yang dimungkinkan
menyambar dan mengenai bangunan secara langsung. Penangkal Petir External diposisikan di luar bangunan di posisi yang rawan tersambar petir , Daerah
Terbuka , Ujung tertinggi bangunan , sisi pinggir bangunan etc. Penangkal petir eksternal ini merupakan perlindungan utama untuk sebuah bangunan
sehingga perlindungan ini dapat mengurangi tingkat resiko terjadinya kerusakan bangunan , elektronik sampai pada resiko korban jiwa atau orang orang
yang berada di sekitarnya. Ada berbagai jenis penangkal petir external yakni :

a) Penangkal Petir Pasif ( Faraday / Franklin )


Jenis penangkal petir ini menunggu sambaran petir yang mengenainya kemudian menyalurkan seluruh energinya ke tanah , bentuk
perlindungannya seperti kerucut dengan sudut radius 45 derajat. Penempatan haruslah sangat tepat dengan melihat beberapa faktor
kemungkinan sambaran petir dari dasar kemungkinan ini maka letak pemasangan penangkal petir bisa dengan berbagai bentuk Runcing
menjulang tinggi seperti stik pancing Runcing tapi pendek dengan kabel penghantar di pasang mendatar mengikuti sisi luar bangunan untuk
bangunan berstruktur besi / baja bisa pula hanya memasang ujung runcing di sisi atas tanpa jarak standart ( berjauhan ) dan tanpa kabel
penghantar , sedangkan penghantarnya memanfaatkan struktur besi saja dan di sisi kaki H-Beam di pasang grounding.

b) Penangkal Petir Aktif ( Elektrostatic )


Untuk Penangkal petir jenis ini akan memiliki radius perlindungan yang lebih besar dan berbentuk seperti Payung , kemampuan radius yang beras
ini di hasilkan dari penyerapan energi yang disebabkan oleh awan hujan oleh unit ini. Kedua jenis Penangkal Petir tersebut bisa di pasang dan
diaplikasikan dimana saja , tergantung dari kebutuhan dari sebuah bangunan dan tergantung keefektifannya. Untuk bangunan dengan area yang
tidak begitu luas/sempit ( rumah tinggal ) pemasangan Faraday atau franklin sistem sudah memadai tetapi untuk bangunan yang mempunyai area
yang cukup luas misalnya seperti gedung pada kawasan industri , daerah perkebunan , padang Golf . pemasangan jenis elektrostatik system
sangatlah ideal dan cocok untuk bangunan seperti ini.
Penangkal Petir

II. Peralatan
Ada 4 bagian utama penyusun instalasi Penangkal Petir eksternal :
a) Terminal Penangkal Petir
b) Kabel Penghantar
c) Tiang Penyangga
d) Graunding

Bila sebuah bangunan sudah terpasang Penangkal Petir Eksternal maka kerusakan Fisik bangunan sudah tertanggulangi hampir keseluruhan , masih ada
sedikit celah akan bahaya petir yang lain yakni kerusakan akibat Sambaran petir Tidak langsung atau secara umum disebut Induksi Petir . Sebagai gambaran
Bila kita berdiri di pinggir jalan saat ada Bus berkecepatan tinggi melintas maka tubuh kita akan merasakan hempasan angin yang kuat , hal ini dipengaruhi
oleh faktor besarnya energi yang dipakai untuk memindahkan benda sebesar dan seberat Bus .

III. Penerapan

1) Sistim Penangkal Petir (Grounding System) untuk Bangunan Rumah


Untuk mengantisipasi resiko bilamana petir berada dekat rumah kita, perlu membuat sistim penangkal petir (grounding system) di rumah kita.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi resiko kita dari sambaran petir dan juga barang-barang elektronik dari arus lebih yang diakibatkan
oleh petir yang mengenai sekeliling rumah . Tetapi dengan pembuatan penangkal petir berarti bukan 100% membuat kita aman dari resiko petir
tersebut.
Berikut uraian bagaimana membuat sistim instalasi penangkal petir konvensional yang bisa diterapkan di bangunan rumah tinggal.
Secara umum bagian dan sistim pemasagan penangkal petir adalah sebagai berikut :

a) Batang Penangkal Petir, sering disebut Splitzen.


b) Pengkabelan (Konduktor). Adalah merupakan penghantar aliran dari penangkal petir ke pembumian (pentanahan). Kable yang
digunakan untuk yang jauh dari jangkauan biasanya jenis kabel BC ( kabel tembaga terbuka) dan untuk yang mudah dalam
jangkauan menggunakan kabel BCC atau NYY (kabel tembaga terbungkus).
c) Terminal,
d) Pembumian/ Pentanahan. Adalah bagian yang meneruskan hantaran ke tanah. Menggunakan sejenis pipa tembaga (cooper rod)
diameter 1/2 inch panjang 3-4 m.
Penangkal Petir

Dari gambaran tersebut, dapat dijelaskan fungsi pembumian adalah :

Menghantar muatan dari petir ke bumi.


Bilamana ada arus lebih yang masuk dari jaringan listrik, dengan
menggunakan alat bantu arester yang sudah di integarsikan ke sistim
pembumian maka tegangan lebih dapat di hantarkan ke bumi, hal ini
akan mengurangi kerusakan sistem dan peralatan elektronik didalam
rumah.
Bilamana ada tegangan lebih yang masuk kedalam sistim jaringan
listrik didalam rumah, alat alat elektronik yang sudah diintegrasikan
kedalam sistim pembumian sehingga tegangan lebih akan
dihantarkan ke bumi , hal ini akan mengurangi kerusakan barang
barang elektronik di dalam rumah. Kita dapat membuat sub sub
terminal didalam rumah tapi harus memperhatikan faktor keamanan
dan estetika.

2) Sistem Pemasangan Instalasi Penangkal Petir dan Pembumian :

a) Splitzen adalah bagian yang ditempatkan ditempat tertinggi di atas bangunan rumah . Dapat juga dilakukan dengan
menambah ketinggian dengan menambah pipa untuk mendapatkan radius yang lebih besar dari sambaran petir.
Bahan yang digunakan adalah dari batang tembaga, saat ini jenis splitzen ini ada berbagai macam dipasaran ada jenis
splitzen tunggal ataupun bentuk trisula. Spliten dihubungkan ke terminal atau langsung ke pipa tembaga dengan kabel
BC 50 mm .

b) Untuk keamanan barang barang elektronik didalam rumah, anda bisa memasangkan sub terminal dengan
menggunakan plat tembaga dengan ukuran kira kira 5 cm x 20 cm. Kemudian sub terminal ini diintegrasikan ke
Terminal dengan menggunakan kabel BCC/ NYY 15 mm.

c) Untuk mengamankan tegangan lebih dari jaringan listrik, anda bisa menambah arester di sistim instalasi listrik , dimana
arester kemudian di hubungkan ke terminal grounding dengan menngunakan kabel BC/NYY ukuran 15 mm.
Penangkal Petir

2) Sistem Pemasangan Instalasi Penangkal Petir dan Pembumian :

d) Terminal adalah pusat yang menghubungkan beberapa kabel sebelum diteruskan ke pembumian /
pentanahan. Bahan terminal dapat menggunakan plat tembaga dengan ukuran 10 x 30 cm.Terminal bisa
dibuatkan diluar bangunan rumah dengan menempatkannya di sebuah bak kontrol. Kemudian terminal
dihubungkan ke sistim pembumian dengan menggunakan kabel BC ukuran 50 mm.
e) Sebagaimana persyaratan dalam pentanahan dimana dianjurkan nilai tahanan sitim pembumian adalah
dibawah 3 ohm untuk kemanan barang-barang elektronik . Pada dasarnya untuk sistim pembumian yang
bagus adalah berhubungan dengan tanah dimana pipa dipasangkan, dimana kekedapan tanah yang tinggi
adalah tempat yang paling bagus untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian yang rendah. Dianjurkan
tidak menanam pipa didaerah berpasir ataupun berbatu, karena biasanya nilai tahanan pembumian akan
semakin tinggi.
f) Untuk mendapatkan hasil yang maksimal anda bisa menambahkan beberapa pipa tembaga yang saling
terintegarasi. Atau cara lain bisa dilakukan dengan menanam pipa dalam hingga lebih dari 20 m. Bilamana
nilai tersebut tidak dapat dicapai, sitim pembumian dapat ditambahkan dengan memasangkan cooper plate
yang ditanamkan bersamaan dengan bentonite.
Air Conditioner

I. Definisi

Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin
pendingin tersebut. Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah suatu mesin yang di gunakan untuk mendinginkan udara dengan cara
mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.

Adapun sebab mengapa gas refrigerant di pilih sebagai bahan yang di sirkulasikan, yaitu karena bahan ini mudah menguap dan bentuknya bisa berubah-
ubah, yang berbentuk cairan dan gas. Panas yang berada pada pipa kondensor berasal dari gas refrigerant yang di tekan oleh kompressor sehingga bahan
tersebut menjadi panas dan pada bagian Automatic Expantion Valve pipa tempat sirkulasi gas refrigerant di perkecil,sehingga tekanannya semakin
meningkat dan pada pipa evaporator menjadi dingin.

II. Jenis-jenis Pendingin Ruangan

1) AC Split Wall

AC Split Wall adalah jenis AC yang paling umum digunakan di rumah, kantor maupun instansi di
Indonesia, ini disebabkan beberapa faktor mulai dari gampangnya perawatan dan support. AC ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu Indoor dan Outdoor. Indoor adalah bagian yang mengeluarkan hawa dingin dan
Outdoor adalah bagian tempat dimana mesin berada. Acapkali outdoor ditempatkan diluar ruangan
karena mengeluarkan hawa yang panas dan kadangkala suaranya yang berisik.

Kelebihan AC Split Wall,Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar, misalnya
pada ruangan yang posisinya ditengah pada bangunan Ruko, karena condenser yang terpasang pada
outdoor bisa ditempatkan ditempat yang berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang
didinginkan dan Suara didalam ruangan tidak berisik.

Kekurangan AC Split Wall, Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan
membutuhkan tenaga yang terlatih,Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga
yang terlatih,Harganya lebih mahal.
Air Conditioner

2) AC Window

AC Window adalah AC yang berbentuk kotak dan dalam pengoperasiannya tidak menggunakan remote.
Karena tombol kontrol sudah terintegrasi dengan AC ini. AC ini hanya terdiri dari satu bagian yaitu unit itu
sendiri dan tidak ada istilah outdoor dan indoor AC. AC ini sudah tidak diproduksi lagi karena dianggap
sudah ketinggalan jaman dan karena tidak ada unit outdoor yang membuat AC ini tidak praktis. Kapasitas
AC ini mulai dari 0.5 pk - 2.5 pk.

3) AC Sentral

Pada AC jenis ini, udara dari ruangan/bangunan didinginkan pada cooling plant diluar ruangan/bangunan
tersebut kemudian udara yang telah dingin dialirkan kembali kedalam ruangan/bangunan tersebut. AC
jenis ini biasanya dipergunakan di hotel atau mall.

4) AC Standing Floor

AC Standing Floor adalah AC yang unit Indoonya berdiri dan mudah dipindahkan. Karena kepraktisannya
ini, AC ini sering digunakan dalam acara-acara seperti acara ulang tahun, perkawinan, hajatan dan acara
lainnya. AC ini bisa dioperasikan dengan remote control. AC ini mempunyai bagian Indoor dan bagian
Outdoor. Kapasitas AC ini mulai dari 2pk - 5pk.

5) AC Cassette

Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. jenis AC Cassette dengan berbagai ukuran mulai dari
1.5pk sampai dengan 6pk.Cara pemasangan ac ini memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra, tidak
seperti memasang ac rumah atau ac split, yang bisa dipasang sendirian.
Air Conditioner

6) AC Split Duct

AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya menggunakan Sistem Ducting. Ini
artinya, AC Split Duct tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik!.
Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas.

AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting dalam sistem AC
sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang
akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh
tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.

Kelebihan AC Split Duct, Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali dan Estetika ruangan terjaga,
karena tidak ada unit indoor.

Kekurangan AC Split Duct, Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan tenaga yang
betul-betul terlatih,Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka dampaknya dirasakan pada
seluruh ruangan, Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada sentral cooling plant. Biaya
investasi awal serta biaya operasi dan pemeliharaan tinggi.

7) AC Inverter

AC Inverter merupakan jenis AC Split yang menggunakan teknologi inverter. Inverter yang terdapat di
dalam unit AC merupakan alat / komponen untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik. Disini
Inverternya terdiri dari Rectivier dan Pulse-width modulator. Dengan menggunakan Inverter, motor listrik
menjadi variable speed, kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan. Jadi
dibandingkan AC Split biasa, type AC Inverter lebih hemat listrik 60%.

8) AC VRV

VRV = Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah. VRV system
adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor inverter dan sudah terbukti
menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC
Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor
AC serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara terkomputerisasi.
III. Peralatan

Bagaimana cara kerja sistem AC sehingga mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan Anda? AC alias Air Conditioner alias Pengkondision Udara
merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya
dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator
dengan penjelasan sebagai berikut :

1) Kompresor
Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida
kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas
bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

2) Kondensor
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan
tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube.

3) Orifice Tube
Dimana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan
rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

4) Katup ekspansi
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran
cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin
meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

5) Evaporator/pendingin
Refrigerant menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator
meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi
uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke
akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah
menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan
dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap
kelembapan dari refrigent.
IV. Proses Peralatan

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai


alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang
masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian
dimampatkan di kondenser. Di bagian kondenser ini refrigent yang
dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi
refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor
penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya
kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi
kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator
dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa


kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan
refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent
lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke
fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada
katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga
refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian
dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan
berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini
disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa
sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui
evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa
yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent
fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam
substansi yang akan didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun,
dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai
terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan
temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.
Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat
dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas
dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada
pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui
teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada
condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat mengontrol motor
kompresor untuk mengatur suhu ruangan.

Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja.

Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok
Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai
bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk.
Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2
metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng
membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

Anda mungkin juga menyukai