Anda di halaman 1dari 84

PENGELOLAAN

KETENAGAAN
KEPERAWATAN
Agustin Nugrahani
Tujuan Pengelolaan Ketenagaan
Bangsal Keperawatan
Adalah menjamin keberlangsungan dan
kesinambungan pelayanan keperawatan yang
berkualitas kepada pasien
Agar tujuan tercapai, maka tenaga yang ada perlu
dikelola.

Ketenagaan yang ada disuatu bangsal, terdiri :


Tenaga keperawatan, kebidanan
Non keperawatan ; administrasi, pekarya, ahli
gizi, pramuwaluyo, dsb
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Pengelolaan Ketenagaan ( Gillies ) :
1) Klasifikasi pasien
2) Penetapan kebutuhan staf
3) Rekrutmen
4) Seleksi
5) Orientasi
6) Penjadwalan
7) Penugasan
8) Memperkecil absensi staf
9) Penurunan pergantian staf
10) Pengembangan staf

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Peran utama Kepala Bangsal terkait dengan
Pengelolaan Ketenagaan :

1) Orientasi
2) Penugasan
3) Pengembangan staf
4) Memperkecil absensi staf
5) Penurunan turn over
6) Klasifikasi pasien
7) Penetapan kebutuhan staf

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


1) Orientasi
Kepala bangsal bertugas melaksanakan program
orientasi kepada tenaga perawat dan tenaga lain
yang akan bekerja diruangannya
Orientasi di bangsal / unit merupakan bagian
paling penting
Orientee membutuhkan orientasi spesifik tentang
pekerjaannya & unit dimana dia ditempatkan
Waktu untuk orientasi 3-4 bln, 6 atau 12 bln
tergantung pada bentuk & isi program, serta
kebijakan RS
Program orientasi dapat berbentuk sentralisasi,
desentralisasi, standarisasi, atau individual
Kepala Bangsal bertanggung jawab atas
pelaksanaan program orientasi unit &
merencanakan untuk memenuhi kebutuhan
spesifik dan orientee

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Tujuan Orientasi :
1) Membantu para orientee melalui masa transisi
peran & nilai
2) Meningkatkan kepuasan kerja sehingga dapat
menurunkan angka turn over
3) Mengembangkan rasa memiliki
Prinsip Prog. Orientasi :
1) Membuat orientee merasa :
Dibutuhkan
Menjadi bagian tim kerja
Puas dengan kesempatan profesional yang
diberikan
2) Berfokus pada kebutuhan belajar
3) Mempunyai tanggung jawab pribadi
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
2) Penugasan
Kepala bangsal sebagai manajer bersama
Kepala Bidang memutuskan metode
penugasan apa yang digunakan dalam
memberikan asuhan di bangsal
keperawatan sebelum menentukan
ketenagaan
Kepala bangsal mempunyai peran sangat
besar dalam pengorganisasian dan
implementasi Model Pemberian Asuhan

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Pemilihan sistem penugasan antara lain
tergantung dari :
Jumlah dan komposisi tenaga keperawatan
Kebijakan pengaturan dinas
Peran, fungsi, dan tanggung jawab perawat
Kebijakan personalia
Kebijakan pembinaan dan pengembangan
Tingkat pendidikan dan pengalaman karyawan
Kelangkaan tenaga perawat spesialis
Sikap etis para profesional
Tipe dan lokasi RS
Lay out ruang bangsal keperawatan

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


JENIS MODEL
METODE ASUHAN
KEPERAWATAN
(MAKP)

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


FUNGSIONAL
( Bukan Model
MAKP)
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

Fungsional Berdasarkan orientasi dari Perawat


(bukan filosofi keperawatan yang
model MAKP) Perawat melaksanakan tugas bertugas pd
berds. Jadwal kegiatan yg ada tindakan
Metode fungsional dilaksanakan tertentu
oleh perawat dlm pengelolaan
askep sbg pilihan utama pd saat
perang dunia ke2.

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


.Fungsional (Bukan Model MAKP)

Kepala Ruang

Perawat : Perawat: Penyiapan Kebutuhan


Pengobatan Merawat Luka instrumen dasar

Pasien / Klien

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Kelebihan :
a. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tugas
yang jelas dan pengawasan yang lebih baik;
b. Sangat baik untuk RS yang kekurangan tenaga;
c. Perawat senior menyibukkan diri dgn tugas manajerial, sedangkan
perawat pasien diserahkan kpd perawat junior dan / belum
berpengalaman
Kelemahan :
a. Tdk memberikan kepuasan kpd pasien maupun perawat;
b. Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tdk dapat menerapakan
proses keperawatan
c. Persepsi perawat cenderung pd tindakan yg berkaitan dgn
ketrampilan saja Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
MAKP TIM
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

Tim Ketua Tim


Berdasarkan pd kelompok filosofi
keperawatan
6 sampai 7 perawat profesional &
perawat pelaksana bekerja sbg 1 tim,
disupervisi oleh ketua tim
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3
tim/grup yg terdiri atas tenaga
profesional, teknikal, dan pembantu
dlm setiap satu kelompok kecil yang
saling membantu

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan (Team Nursing):

Kepala Ruang

Ketua tim Ketua tim Ketua tim

Anggota Anggota Anggota

Pasien / klien Pasien /klien Pasien / klien

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Tanggung jawab anggota tim :
a. Memberikan asuhan keperawatan pd pasien di bawah
tanggung jawabnya
b. Kerja sama dgn anggota tim dan antar tim
c. Memberikan laporan
Tanggung jawab ketua tim :
a. Membuat perencanaan
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
c. mengenal / mengetahui kondisi pasien & dapat menilai
tingkat kebutuhan pasien
d. Mengembangkan kemampuan anggota
e. Menyelenggarakan konferensi
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Kelebihan :
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah
di atasi dan memberi kepuasan kpd anggota tim
Kelemahan :

Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam


bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu,
yang sulit utk dilaksanakan pd waktu-waktu sibuk
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
MAKP PRIMER
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

Primer Perawat
Berdasarkan pada tindakan yang Primer
komprehensif dari filosofi (PP)
keperawatan
Perawat bertanggung jawab terhadap
semua aspek askep
Metode penugasan di mana 1 orang
perawat bertanggung jawab penuh
selama 24 jam terhadap askep pasien
mulai dari pasien MRS sampai KRS

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


....3. MAKP Primer
Bagan Pengembangan MAKP

Tim medis Kepala ruang Sarana RS

PP 1 PP 1
PA 1 PA 1
PA 2 PA 2

Pasien Pasien
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Ketenagaan Metode Primer
Setiap perawat primer adalah perawat bed side
atau selalu berada dekat dgn pasien
Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu
perawat primer
Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal
Perawat primer dibantu oleh perawat
profesional lain maupun nonprofesional sbg
perawat asisten
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
....3. MAKP Primer
KEUNTUNGAN : KELEMAHAN :
Pasien merasa dimanusiawikan Hanya dpt dilakukan oleh perawat
krn terpenuhi kebutuhan scr yg memiliki pengalaman &
individu pengetahuan yg memadai dg
Asuhan yg diberikan bermutu kriteria :
tinggi Asertif
Tercapai yan. efektif terhadap Self direction
pengobatan, dukungan, proteksi, Kemampuan mengambil
informasi, informasi & advokasi keputusan tepat
Dokter merasakan kepuasan Menguasai keperawatan klinis
mendapatkan informasi ttg penuh pertimbangan
kondisi px yg selalu diperbarui & Mampu berkolaborasi dgn
komprehensif berbagai disiplin ilmu
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
MODIFIKASI :
MAKP Tim-Primer
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Alasan Penetapan sistem model
Modifikasi MAKP Tim-Primer :
Keperawatan primer tidak digunakan secara murni (perawat
primer harus mempunyai latar belakang pend. S1 Keperawatan /
setara)
Keperawatan tim tidak digunakan secara murni (tanggung jawab
asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pd berbagai tim)
Melalui kombinasi ke2 model tsb diharapkan komunitas asuhan
keperawatan & akuntabilitas askep terdapat pd primer, krn saat
ini perawat yg ada di RS sebagian besar lulusan D3, bimbingan
ttg askep diberikan oleh perawat primer/ketua tim

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Bagan Metode Tim Primer (Modifikasi)

Kepala Ruang

PP 1 PP 1 PP 1 PP 1

PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA
PA PA PA PA

7-8 pasien 7-8 pasien 7-8 pasien 7-8 pasien


(Jadwal diatur PAGI, SORE, MALAM, dan LIBU/CUTI)
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
METODE KASUS
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Case method nursing

Kepala Ruang

Staf perawat Staf perawat


Staf perawat

Pasien/klien Pasien /klien Pasien /klien

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Jenis Model Metode Asuhan Keperawatan (MAKP)

Kasus Berdasarkan pendekatan Manajer


holistis dari filosofi keperawatan
keperawatan
Perawat bertanggungjawab
terhadap asuhan dan observasi
pd pasien tertentu
Rasio 1:1 (pasien : perawat)

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


3) Pengembangan Staff :
Program pengembangan untuk
membantu staf dalam :
1. Meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan
2. Dalam rangka mencapai pengembangan
karir

Pengembangan karir : sistem


pengembangan tenaga keperawatan
berdasarkan kriteria tertentu untuk
meningkatkan kemampuan perawat
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Pengembangan Staf
Kepala Bangsal memiliki tanggung jawab
untuk meningkatkan atau mengembangkan
karyawan, karena perubahan masyarakat
dan kemajuan ilmu pengetahuan kesehatan
khususnya keperawatan
Bertujuan untuk memperbaiki individu dan
jabatan, ketrampilan serta sikap karyawan
melalui kegiatan pendidikan dan program
pelatihan, dsb.
Kegiatan pengembangan staf dibutuhkan
untuk membantu perawat mengatasi peran
dan mendukung metode / sistem pemberian
asuhan yang digunakan

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Misalnya : pada metode PN ( Primary Nurse )
Harus berpengetahuan & trampil menangani secara
mandiri dan melaksanakan tanggung jawed yang terkait
dengan peran sebagai PN
Program in-service harus mempertimbangkan tingkat
pendidikan dan macam pengalaman yang dimiliki PN

Tujuan Pelatihan :
Peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan
yang spesifik saat ini, sedangkan
Pengembangan :
Lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk
melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang yang
dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan
kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


4) Memperkecil Absensi Staf
Absensi / mangkir :
Yaitu kehilangan waktu yang berakibat kerugian
secara kualitas dan ekonomi bagi instansi
Staf / karyawan yang tidak hadir pada hari dan
jam kerja tanpa pemberitahuan / ijin
Faktor penyebab :
Tempat tinggal jauh
Kelompok karyawan yang banyak
Sakit
Alasan pribadi lain
Pola absen :
Sering pendek-pendek
Jarang panjang
Hari-hari tertentu
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Cara mengurangi absensi :
Sistem pencatatan
Kunjungan rumah
Kesejahteraan karyawan
Meningkatkan kondisi kerja
Suasana kerja kondusif
Sistem penghargaan
Sangsi

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


5) Penurunan perputaran staf ( Turn Over )
Turn Over : keinginan berpindah
karyawan dari satu tugas ke tempat kerja
lainnya ( Harmindo, 1999 )
Perputaran / perpindahan karyawan ke
dalam dan keluar dari suatu organisasi
( Flippo, 2000 )
Standar kurang dari 10_20%

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Terjadinya PHK atas permintaan karyawan
sendiri disebabkan oleh ( Saydam, 2000 ) :
1) Tingkat kompetensi yang dianggap rendah
2) Tidak ada pengembangan karir seperti yang
diharapkan
3) Lingkungan kerja yang tidak nyaman
4) Masalah keluarga
5) Masalah kesehatan
6) Merasa pekerjaan tidak sesuai dengan bakat
dan minat
7) Perlakuan yang dianggap tidak adil, dsb

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Indikasi yang digunakan acuan untuk memprediksi
Turn Over sbb :
1) Absensi yang meningkat pada fase ini tanggung
jawab sangat kurang dibandingkan sebelumnya
2) Mulai malas bekerja karena orientasinya
bekerja ditempat lain
3) Peningkatan pelanggaran tata tertib kerja
sering meninggalkan tempat kerja
4) Peningkatan protes terhadap atasan
Materi protes : biasanya berhubungan dengan
balas jasa atau aturan lain yang tidak sependapat
dengan keinginan karyawan
5) Perilaku positif yang berbeda dari biasanya
individu yang punya karakteristik (+) tanggung
jawab tinggi

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Tindakan menghindari Turn Over :
1) Memperbaiki tingkat kompensasi
2) Menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik
3) Meninjau kembali pola penempatan karyawan
sesuai bakat dan kemampuan
4) Penyempurnaan sistem dan prosedur yang berlaku
dalam perusahaan supaya lebih efektif dan tidak
merugikan karyawan
5) Meningkatkan penyediaan fasilitas kerja dan
kesejahteraan karyawan
6) Memperketat pelaksanaan seleksi sehingga
karyawan yang masuk betu-betul sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan memiliki kesehatan
yang baik
7) Penyempurnaan jobdisk
8) Pengembangan staf
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Kejenuhan ( Burn out ) :
Keadaan dimana individu merasa dirinya semakin
kurang kemampuannya, kerja kurang produktif

Penyebab :
Peran dan fungsi kurang jelas
Merasa terisolasi
Beban kerja berlebihan
Terlalu lama pada suatu tempat / bagian
Upaya untuk mengatasi :
1) Beri tanggung jawab baru
2) Rotasi
3) Beri motivasi
4) Beri umpan balik hasil kerjanya
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
6) Klasifikasi Pasien
Pengertian
Sistem klasifikasi pasien adalah metode
pengelompokan pasien menurut jumlah dan
keadaan penyakit, usia pasien.
Pasien dikelompokkan sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien, dan waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan keperawatan pada pasien

Klasifikasi pasien sebagai alat ukur Tujuan :


Untuk mengetahui beban kerja perawat
Waktu yang diperlukan untuk asuhan keperawatan
Keahlian perawat yang diperlukan
Jumlah tenaga perawat yang diperlukan
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Kriteria Klasifikasi Pasien
Berdasarkan kebutuhan / masalah pasien
Peralatan ( alat kesehatan ) yang dipergunakan
oleh pasien
Kompetensi perawat yang diperlukan untuk
memberi asuhan keperawatan pada pasien
Berdasarkan waktu : berapa banyak rata-rata
waktu keperawatan yang dibutuhkan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

Contoh : Nursalam
Level I ( Minimum )
Mampu melakukan semua aktifitas hidup sehari-
hari, perawat hanya memberikan perlengkapan yang
diperlukan pasien ( membantu sebagian saja )

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Level II ( Partial ) :
Dapat mandi, makan, dan berpakaian tanpa bantuan
Membutuhkan sedikit bantuan perawat untuk
tritmen / aspek asuhan personal tertentu
Membutuhkan prosedur tertentu seperti :
pembalutan, keteterisasi kandung kemih, terapi /
cairan, iv / im / sc, dll

Level III ( Maksimal ) :


Membutuhkan bantuan seluruh aktivitas hidup
sehari-hari yang dilakukan ditempat tidur seperti :
mandi, eliminasi, makan, mobilisasi dan
memerlukan tritmen khusus : pembalutan luka,
terapi / cairan, iv / im / sc
Membutuhkan perhatian yang sering dengan waktu
yang lebih
Kesadaran dan orientasinya masih baik

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Contoh Kriteria : ( Standar Tenaga Kep. Di RS, Dir. Yan Kep
Depkes 2002 )

Askep minimal : 2 jam / hari


Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
Makan & minum dilakukan sendiri
Ambulasi dengan pengawasan
Observasi tanda vital dilakukan setiap shift
Pengobatan minimal, status psikologis stabil

Askep sedang : 3,08 jam / hari


Kebersihan diri dibantu
Makan & minum dibantu
Observasi tanda vital setiap 4 jam
Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Askep agak berat : 4,15 jam / hari
Sebagian besar aktivitas dibantu
Observasi tanda vital setiap 2-4 jam sekali
Terpasang folley kateter
Intake output dicatat
Terpasang infus
Pengobatan lebih dari sekali
Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
Perawatan maksimal ( total ) : 6,16 jam / hari
Segala aktivitas diberikan oleh perawat
Posisi diatur
Observasi tanda vital setia 2 jam
Makan memerlukan NGT, terapi IV
Penggunaan suction
Gelisah / disorientasi
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Hanson
Menyusun kategori pasien & jam perawatan sbb :
Kategori I : Self Care = 1-2 jam
Kategori II : Minimal Care = 3-4 jam
Kategori III : Intermediate Care = 5-6 jam
Kategori IV : Modifiled Intensive Care = 7-8 jam
Kategori V : Intensive Care = 10-14 jam

Althause et al ( 1928 ) & Kirk ( 1981 )


Dibagi dalam tingkat :
Level I ( minimal ) = 3,2 jam
Level II ( intermediate ) = 4,4 jam
Level III ( maksimal ) = 5,6 jam
Level IV ( intensive ) = 7,2 jam

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


PPNI 1995
Level I : minimal = 3,2 jam / 24 jam
Level II : intermediate = 4,4 jam / 24 jam
Level III : Maksimal = 5,6 jam / 24 jam
Level IV : intensive care = 7,2 jam / 24 jam

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


7) Penetapan Kebutuhan Staf

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kebutuhan tenaga keperawatan :
1) Faktor Klien
Tingkat kompleksitas dan lamanya
kebutuhan perawatan
Tipe klien sesuai dengan jenis penyakitnya,
usia, mampu, faktor spesifik
Jumlah flektuasi ( turun-naiknya )
Keadaan sosial ekonomi yang
mempengaruhi kesehatan
Harapan klien dan keluarganya

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


2) Faktor tenaga :
Jumlah + komposisi tenaga keperawatan
Kebijakan pengaturan dinas
Peran, fungsi dan tanggung jawab perawat
Kebijakan personalia
Tingkat pendidikan dan pengalaman
karyawan
Kelangkaan tenaga perawat spesialis
Sikap ethis para profesional

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


3) Faktor lingkungan :
Tipe dan lokasi RS
Lay out ruang keperawatan
Fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan
Kelengkapan peralatan medik / diagnostik
Pelayanan penunjang dari bagian lain : lab,
RO, fisiotx, dll
Pelayanan penunjang dari instansi lain, contoh
: PMI
Macam kegiatan yang dilaksanakan :
penyuluhan, kunjungan rumah, dsb

4) Faktor Organisasi :
Mutu pelayanan
Kebijakan pembinaan + pengembangan
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Kepmenkes no 340/III/2010 tentang
klasifikasi rumah sakit
Perbandingan jumlah perawat dgn tempat
tidur sbb
1.RS UMUM
Tipe A 1:1,Tipe B 1:1 Tipe C dan D 2:3
2. RS MATA 1:1, 3/ok
3. RS REHABILITASI Tipe A,B,C,D : 1:1
4.RS KUSTA Tipe A,B,C,D 1: 3
5.RS BEDAH A,B 1:1 , C dan D 2:3
6.RS JIWA A,B 3/Shif, CD 2/Shif
Pelatihan Karu ROYAL mei
2017
Setiap unit / bangsal / ruang harus mempunyai
perencanaan sistem ketenagaan keperawatan,
untuk melaksanakan kebutuhan pelayanan setiap
shift
Kebutuhan staf keperawatan dasar adalah
jumlah minimal dari tenaga keperawatan pada
setiap unit / bangsal / ruang sesuai kebijakan
RS dengan menetukan :
Jumlah hari kerja efektif perawat dalam 1
tahun
Jumlah hari kerja ( non-efektif ) dalam 1 tahun
Jumlah jam perawatan efektif pasien tertentu
selama 24 jam
Analisa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
pasien
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari
Jumlah hari kerja non efektif dalam 1 tahun
Jumlah hari minggu = 52 hari
Jumlah libur nasional = 12 hari
Jumlah cuti tahunan = 12 hari
Cuti sakit = 2 hari
TOTAL = 78 hari
Jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun
365 - 78 = 287 hari
Jumlah minggu efektif = 287 : 7 = 41 minggu
Jumlah jam kerja efektif dalam 1 tahun = 41 mg x
40 jam = 1640 jam

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Pedoman cara perhitungan kebutuhan
tenaga keperawatanRawat Inap
(standar tenaga keperawatan di RS Depkes,2005)
No Jenis Rata-Rata Rata-Rata Jml jam
pasien/hr jam Perawatan/
Perawatan hr
pasien/hr
1 Penyakit Dalam 10 3,5 35

2 Bedah 8 4 32

3 Gawat 1 10 10

4 Anak 3 4,5 13,5

5 Kebidanan 1 2,5 2,5

Jumlah 23 93
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
1) Jumlah Tenaga Kep. Yang diperlukan :
Jumlah Jam Perawatan / hari = 93 = 13,28 pwt
Jam Kerja Efektif / shift 7

2) Loss day ( hari libur / cuti / hari besar )


Jml hr mg dlm setahun + cuti + Hari besar x Jml prwt
Jml hari kerja efektif
= 52 + 12 + 14 = 78 x 13,28 = 3,58
287

3) Koreksi 25% ( tugas-tugas non-keperawatan ) :


25 x Jml tenaga kep. + Loss day =
100

= 25 x (13,28 +3,58 ) = 4,21


100

4) Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan :


13,28 + 3,58 + 4,21 = 21,07

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


No Kategori Rata-Rata Rata-Rata Jml Jam
pasien/hr perawata Perawata
n /hr n/hr
1 Askep Minimal 7 2 14

2 Askep Sedang 7 0.08 21,56


3 Askep Agak Berat 11 4,15 45,65
4 Askep Maksimal 1 6,16 6,16
Jumlah 26 87,37

Berdasarkan penelitian di luar negri

1) Jumlah perawat yang dibutuhkan :


Jml Jam Perawatan/hr
Jam Kerja efektif/shift
= 87,37 = 12,48
7
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
2) Loss day ( hari libur / cuti / hari besar ) :
Jml hr mg dlm setahun + cuti + hari besar x jml prwt
Jml hari kerja efektif

= 52 + 12 + 14 = 78 x 12,48 = 3,36 prwt


287

3) Koreksi 25% ( tugas-tugas non keperawatan ) :


25 x jml tenaga kep. + Loss day =
100

25 x ( 12,48 + 3,36 ) = 3,96


100

4) Jadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan :


= 12,48 + 3,36 + 3,96 = 19,80 = 20 orang

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Kamar Operasi
Dasar perhitungan tenaga :
1) Jumlah dan jenis operasi
2) Jumlah kamar operasi
3) Pemakaian kamar operasi ( diprediksi 6 jam/hari )
4) Tugas perawat 3 orang/tim ( instrumentator +
sirkulasi,anastesi )
5) Ketergantungan pasien :
Operasi Besar : 5 jam
Operasi sedang : 2 jam
Operasi kecil : 1 jam
6) Alat tenun dan set operasi dipersiapkan oleh CSSD
( Jml. Jam kep. / hr X Jml. Operasi ) X Jml. Prwt/tim +
( cadangan )
Jam kerja efektif/hr
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
RS : 30 operasi/hari :
Operasi Besar : 6 orang
Operasi sedang : 15 orang
Operasi kecil : 9 orang

Tenaga yang dibutuhkan =


{ ( 6x5 jam) + (15x2 jam) + ( 9x1 jam) } x 3 +1
7
= 29,71 = 30 orang
Ruang Penerimaan dan RR
Ketergantungan Pasien :
Ruang Penerimaan : 15 menit
RR : 1 jam
1,25 x 30 = 5,35 = 5 orang
7

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Gawat Darurat
Dasar perhitungan :
1) Rata-rata jumlah pasien / hari
2) Jumlah jam perawatan / hari = 4 jam

Rata-rata jumlah pasien / hari = 50 orang


1) Tenaga yang dibutuhkan = 50 x 4 = 28,57
7
2) Loss day = 78 x 28,57 = 7,71
287
3) Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan
= 28,57 + 7,71 = 36,28 = 36 orang

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Critical Care
Jumlah perawatan/hari = 12 jam
Rata-rata jumlah pasien/hari = 10 orang

1) Tenaga yang dibutuhkan


= 10 x 12 = 17,14
7

2) Loss day = 78 x 17,14 = 4,62


287

2) Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan :


= 17,14 + 4,62 = 21,76 = 22 orang
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Rawat Jalan
Jumlah perawatan/hari = 15 menit
Rata-rata jumlah pasien/hari = 100 orang

1) Tenaga yang dibutuhkan


= 100 x 15 = 3,57
7 x 60

2)Koreksi 15% = 15 x 3,57= 0,53


100

2)Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan :


= 3,57 + 0,53 = 4,10 = 4 orang

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Kamar bersalin
Waktu yang diperlukan untuk pertolongan
persalinan ( Kala I s/d IV ) / pasien
= 4 jam
Rata-Rata jumlah pasien/hari = 10 orang

1) Tenaga yang dibutuhkan


= 10 x 4 = 5,71
7
2)Loss day = 78 x 5,71 = 1,54
287
2)Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan :
= 5,71 + 1,71 = 7,25 = 7 orang

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Contoh :
PENGHITUNGAN BEBAN KERJA
1 PERAWAT SHIF PAGI DI R. INTERNE

NO Kegiatan Waktu Frekwensi Total


1 Operan shif pagi 20 menit 2 40 menit
2 Melakukan bad making 20 menit 1 20 menit
3 Membagi obat per-os 10 menit 2 20 menit
4 Mengikuti visite dokter 5 menit 5 10 menit
5 Mencocokkan infuse 10 menit 1 10 menit
6 Menyuapi pasien 5 menit 3 15 menit
7 Tindakan rawat luka 15 menit 2 30 menit
8 Memberikan injeksi 3 menit 10 30 menit
9 Obs. Pasien 2 menit 20 40 menit

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


NO Kegiatan Waktu Frekwensi Total
10 Menerima P/B 10 menit 3 30 menit
11 Discarc Plaining 3 menit 5 15 menit
12 Persiapan Operasi 15 menit 2 30 menit
13 ECG 5 menit 2 10 menit
14 Menyiapkan pasien 5 menit 3 15 menit
pulang
15 Memberikan obat per-os 1 menit 10 x 2 20 menit
ke pasien
16 Memenuhi kebersihan 5 menit 2 10 menit
pasien eliminasi BAB
17 Menyiapkan pemeriksaan 5 menit 3 14 menit
laboratorium
18 Melakukan instruksi 5 menit 1 5 menit
19 Dokumentasi Askep 3 menit 10 30 menit
20 Laporan ke dokter 3 menit 5 15 menit
21 Istirahat, Sholat, Makan 35 35 menit
Total 460 menit

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Penghitungan menurut Metode di Thailand dan
Philipine 1984
Rata-rata jam perawatan / pasien / 24 jam
Penyakit Dalam : 3,4 jam
Bedah : 3,5 jam
Bedah Dalam : 3,4 jam
Nifas : 3 jam
Bayi / Neonatus : 2,5 jam
Anak : 4 jam
Neurologi : 3,8 jam
Jiwa : 4-4,5 jam
Rawat Jalan : 0,5 jam
UGD : 2,5 jam
Kamar bersalin : 5-8 jam
Kamar Operasi RS type A, B : 5-8 jam
Kamar operasi RS type C + D : 3 jam

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Cara penghitungan kebutuhan tenaga perawat :
1) Unit R. Inap
Jml jam perawat x 52 mg x 7 hr x jml TT x BOR + koreksi
25%
41 jml mg efektif x 40 jam

2) Unit R. Jalan
Jml jam perawat x 52 mg x 6 hr x jml kunj + koreksi 10%
41 jml mg efektif x 40 jam

3) Unit Kamar Bedah / Operasi


Jml jam perawat x 52 mg x 7 hr x jml anggota tim x Jml OK
+ koreksi 25%
41 jml mg efektif x 40 jam

4) Kamar Bersalin
Jml jam perawat x 52 mg x 7 hr x jml kunj + koreksi 25%
41 jml mg efektif x 40 jam
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Penghitungan Ketenagaan ( Ratna Sitorus 2002 )
Tabel Klasifikasi pasien

Jml KLASIFIKASI PASIEN


Pasien
MINIMAL PARSIAL TOTAL

Pagi Sore Mala Pagi Sore Mala Pagi Sore Mala


m m m
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20

2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40

3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Contoh :
Ruang R. Inap Interne dengan 25 pasien ( 6 pasien dgn perawatan Total
Care, 10 pasien intermediate, 9 pasien minimal care )
Jml perawat yang dibutuhkan :
1) Untuk jaga pagi
6 x 0,36 = 2,16
10 x 0,27 = 2,7
9 x 0,17 = 1,53
Jml = 6,39 = 6
2) Untuk jaga sore
6 x 0,30 = 1,8
10 x 0,15 = 1,5
9 x 0,14 = 1,26
Jml = 4,56 = 5
3) Untuk jaga malam
6 x 0,20 = 1,2
10 x 0,07 = 0,7
9 x 0,10 = 0,09
Jml = 2,8 = 3
Jadi Total perawat yang dibutuhkan pada hari itu : 6 + 5 + 3 = 14

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


METODE WISN (Work Load Indikator Staff
Need/kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan beban
kerja) SK Menkes no 81/menkes/sk/1/2004

Langkah pertama menetapkan waktu kerja


Menetapkan unit kerja dan kategori sdm
Menyusun standar beban kerja
Menyusun standar kelonggaran
Perhitungan kebutuhan sdm per unit kerja

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


1.Menetapkan waktu kerja tersedia
= ( A ( B + C + D + E )) X F
A = Hari Kerja D = Hari Libur Nasional
B = Cuti Tahunan E = Ketidakhadiran Kerja
C = Diklat F = Waktu Kerja
kode Faktor Kategori SDM Keterangan
Perawat
A Hari kerja 312 Hr / TH
B Cuti Tahuann 12 Hr / TH
C Diklat 5 Hr / TH
D Hari libur nasional 17 Hr / TH
E Ketidakhadiran Kerja 1 Hr / TH
F Waktu Kerja 7 Jam / Hr
Waktu Kerja tersedia 1.939 Jam / Hr
Hari Kerja tersedia 277 Hr / TH

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


2.Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
No Unit Kerja Sub Unit Kerja Kategori SDM

A R. Jalan Poli Penyakit Dr. Sp. PD


Dalam
Perawat

Poli Bedah Dr. Sp. BU

Perawat

B R. Inap R. Anak Dr. Sp. A

Perawat

Pembantu Perawat

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


3.Menyusun Standar Beban Kerja

Meliputi :
1) Kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh
masing-masing kategori SDM ( kegiatan
sesuai standar yang dilaksanakan untuk SDM
dengan kompetensi tertentu )
2) Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan kegiatan pokok
3) Standar beban kerja pertahun masing-masing
kategori SDM ( volume / kuantitas beban
kerja selama 1 tahun perkategori SDM )

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Rumus : standar beban kerja : Waktu Kerja tersedia
Rata-rata waktu peraturan kegiatan pokok
Contoh :
No Ketegori Kegiatan Pokok Rata-rata Std Beban
SDM waktu Kerja
A Perawat Operan Shif 15 7.756
1939 Memberikan Inj 15 7.756
15x 60
Memberikan Obat 15 7.756
Per-os
Rawat Luka 15 7.756
Menerima P/B 10 11.639
Menyiapkan pasien 5 23.268
pulang
Dokumentasi
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017 5 23.268
Askep
4.Menyusun Standar Kelonggaran
Rumus :
Standar Kelonggaran = Rata-rata waktu per-faktor kelonggaran
Waktu Kerja Tersedia

Waktu Kerja tersedia = 1.939 jam/TH


Faktor kelonggaran = sholat, makan 3 jam/mg = 3 x 52
mg/TH

Standar kelonggaran = 156 jam/TH


1.939 jam/TH
= 0,08 SDM

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


5.Perhitungan Kebutuhan Tenaga Per-unit kerja
Kuantitas kegiatan pokok
Dihitung total jumlah kegiatan pokok dalam 1 TH
No Ketegori SDM Kegiatan Pokok Kwantitas
A Perawat R. Operan Shif 831

Inap Memberikan Inj 1.385

Memberikan Obat Per-os 1.662

Rawat Luka 831

Menerima P/B 2.770

Menyiapkan pasien 4.155


pulang
Dokumentasi Askep 13.850

25.448
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
Kebutuhan SDM = Kuantitas Kegiatan Pokok + Std Kelonggaran
Std. Beban Kerja

No Ketegori Kegiatan Pokok Kwantitas Standar Kebutu


SDM kegiatan Beban han
Kerja Tenaga
A Perawat Operan Shif 831 7.756 0,11

Memberikan Inj 1.385 7.756 0,17


1662 Memberikan Obat 1.662 7.756 0,21
7756 Per-os
Rawat Luka 831 7.756 0,11

Menerima P/B 2.770 11.634 0,24

Menyiapkan pasien 4.155 23.268 0,18


pulang
Dokumentasi Askep 13.850 23.268 0,59
Pelatihan KaruTotal
ROYAL mei 2017 1,61
Kebutuhan SDM Perawat di R. Inap
= 1,61 + Std. Kelonggaran
= 1,61 + 0.08
= 1,69
= 1,7
Jadi kebutuhan tenaga R. Inap sebanyak 2 orang

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


RASIO WISN
Ratio WISN merupakan suatu ukuran pengganti
(proxy) bagi tekanan kerja yang dialami tenaga
kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari mereka di
suatu fasilitas kesehatan.
Sebuah ratio WISN bernilai satu (1) menunjukkan
bahwa jumlah staf dan beban kerja di suatu
fasilitas kesehatan berada dalam keadaan
seimbang.
Semakin kecil ratio WISN, semakin besar tekanan
beban kerja

PLTHN KARU ROYAL


MEI 2017 PERSI JATIM
RASIO WISN ..
Ratio WISN yang kecil menunjukkan
bahwa jumlah staf saat ini lebih kecil
daripada yang dibutuhkan untuk
mengatasi beban kerja yang ada.
Ratio WISN yang besar membuktikan
adanya kelebihan staf apabila
dibandingkan terhadap beban kerja.
Rasio : Staf yang ada
Kebutuhan staf

Plthn karu royal mei 2017 PERSI JATIM


PLTHN KARU ROYAL
MEI 2017 PERSI JATIM
POLA KETENAGAAN ( micro)
Ruangan : ..

No Nama Pendidik Gol / Umur Jenis Lama PeLa Ket


an status Kel bekerja tihan
kepeg
D 3 S1 1 2 3 < 26 > L Pr
25 - 35
Th 35 th
th

1 Ana v v v v 20 th Karu

2 Bety v v v v 10 th Pj

3 Cica v v v v 5 th Plk

dst

Pola ketenagaan adalah dokumen ketenagaan (makro & mikro )


sebagai gambaran ttg jumlah, kualifikasi dan distribusi tenaga
keperawatan yang disediakan RS.
Pelatihan Karu ROYAL mei 2017
POLA KETENAGAAN ( macro)

No Ruang Jml Pendd Gol / Umur Jenis Lama PeL Ket


TT & status Kel bekerj a
BOR kepeg a tihan
D S1 1 2 3 < 2 > L Pr
3 2 6 3
5 - 5
T 3 th
h 5
th
1 v v v v 20 th Karu

2 v v v v 10 th pj

Jml

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


TERIMAKASIH

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017


Tugas kelompok
Membuat analisa kebutuhan tenaga diunit kerja :
1. Ruangan rawat inap
2. Ruangan maternitas
3. Ruang intensif
4. Rawat jalan
5. Kamar operasi
6. Gawat darurat

Silahkan dipilih metode yang akan digunakan yang paling sesuai


dengan kondisi di RS nya

Pelatihan Karu ROYAL mei 2017

Anda mungkin juga menyukai