Fisiologi Haid Dan Kehamilan
Fisiologi Haid Dan Kehamilan
,
Siklus Menstruasi
Pembagian fisiologis
fase folikel: perdarahan - 15 (9-23) hari,
fase ovulasi: 1-3 hari, sampai ovulasi
fase luteum: 12 hari - perdarahan berikut
Sesuai dengan perubahan hormonal
Menjelang akhir fase luteum:
estrogen dan progesteron FSH dan LH mencapai titik terendah (feedback
negatif)
perbandingan LH/FSH sedikit di atas 1
6
Fase folikel
7
Fase Ovulasi
LH
PROGESTERON HIPEREMI
FOLIKEL,
SEKRESI PG
ENZIM
PROTEOLITIK
TRANSUDASI
PLASMA KE
DINDING FOLIKEL DLM FOLIKEL
LEMAH
DEGENERASI PEMBENGKAKAN
FOLIKEL PECAH
STIGMA FOLIKEL
EVAGINASI
OVUM
Fase luteum
LH dan FSH
Sel granulosa: progesteron 10 kali ,
estrogen
Sel theca: androgen dan inhibin
androgen estrogen oleh sel granulosa
Feedback negatif ke gonadotropin
Fungsi sekresi lenyap 12 hari post ovulasi
berubah menjadi korpus albikans
Usia diperpanjang oleh HCG
11
Siklus uterus
12
Tuba fallopii
Fase folikel
jumlah silia dan sel-sel sekresi meningkat (estradiol)
Menjelang ovulasi,
kontraksi tuba meningkat
Fase luteum
peningkatan gerak silia (progesteron)
memudahkan gerakan hasil pembuahan ke uterus.
Progesteron
sekresi zat-zat yang perlu untuk makanan
13
Perubahan pada vagina dan
mammae
Vagina,
fase folikel awal: epitel gepeng menipis
fase ovulasi: epitel menebal dan bertanduk (estradiol)
fase luteum: zat tanduk berkurang (progesteron)
Mammae: efek estradiol
fase folikel awal: pembesaran lobulus)
akhir fase luteum: ukurannya berkura ng
14
Human Chorionic Gonadotropin
15
Estrogen
saat ovulasi
Penetrasi sperma
Struktur sperma manusia
Gametogenesis
Penentuan seks
Perjalanan zygote
Hari ke 4
30 jam setelah fertilisasi
A. Two-cell stage
B. Three-cell stage
C. Four-cell stage
D. Five-cell stage
E. Six-cell stage
F. Eight-cell stage
5 hari setelah fertilisasi
Efek histolitik
PLASENTA
Berbentuk cakram
15-20 cm, tebal 2-3 cm
+ 500 gram
2 bagian (bagian ibu dan bagian anak)
16 - 20 kotiledon
Sebagai alat yang memberi makanan pada
janin (nutritif)
Sebagai alat yang mengeluarkan sisa
metabolisme (ekskresi)
Sebagai alat yang memberi zat asam dan
mengeluarkan CO2 (respirasi)
Sebagai alat yang membentuk hormone
Sebagai alat menyalurkan berbagai
antibody ke janin
FUNGSI PLASENTA
Antara pusar janin plasenta pars foetalis
30 100 cm, diameter 1 1,5 cm
Diliputi amnion
Terdiri dari 2 arteri & 1 vena
Selai Whartons
Insersi : sentral, parasentral, lateral,
marginal
TALI PUSAT
Berisi cairan amnion jumlah sesuai usia
kehamilan (aterm : 1000 1500 cc)
RUANG AMNION
Fungsi :
sbg bantalan dalam proses perkembangan tulang-otot
terhadap trauma,
memelihara temperatur,
nutrisi.
Pertambahan volume :
Mgg ke-8 : 10 mL/mgg
21 mgg : 60 mL/mgg kemudian menurun dan
menetap pd minggu ke-33
CAIRAN AMNION
Lamanya kehamilan : 280 hari atau 266
hari dari ovulasi
Taksiran persalinan : Rumus Naegele
(H+7, B-3, T+1)
KEHAMILAN
Kehamilan Genitalia eksterna
Genitalia interna
Mamma
Estrogen
Progesteron
Somatomammotropin
21
Triwulan I : ismus uteri hipertrofi memanjang & lunak
Tanda Hegar
Triwulan III : ismus segmen bawah
rahim (SBR) berperan pada proses
persalinan
Uterus : 3 lapis otot : longitudinal (paling luar)
oblik (seperti anyaman) menjepit
pembuluh darah
sirkuler (paling dalam)
22
SERVIKS UTERI
Lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
otot
Karena Estrogen & hipervaskularisasi lunak
Membuka pada proses persalinan
Kelenjar di serviks akan mengeluarkan sekret lebih
banyak fisiologik
23
OVARIUM
korpus
luteum graviditis 16 minggu
menghasilkan estrogen & progesteron
MAMMA
Estrogen hipertrofi sistem saluran
Progesteron menambah sel-sel asinus
Somatomammotropin pertumbuhan sel-sel asinus
memicu produksi kasein, laktalbumin, laktoglobulin
penimbunan lemak di sekitar kelompok-kelompok alveolus
glandula Montgomery tampak menonjol
UK > 12 minggu kolostrum
24
Dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus
yang membesar dan pembuluh darah yang membesar
pula
Volume darah bertambah kira-kira 25% akibat
hidremia hemodilusi
SIRKULASI DARAH 25
SISTEM RESPIRASI
Uterus yang membesar, terutama setelah uk 32 minggu
usus tertekan ke atas ke arah diafragma diafragma kurang
leluasa bergerak sesak napas
Wanita hamil cenderung bernapas lebih dalam
TRAKTUS DIGESTIVUS
26
TRAKTUS URINARIUS
Triwulan I : frekuensi berkemih uterus yang membesar
Triwulan II : berkurang karena uterus gravid keluar dari
rongga panggul
Triwulan III : frekuensi berkemih meningkat kembali karena
kepala janin mulai masuk ke panggul
Poliuria karena peningkatan vaskularisasi ke ginjal.
KULIT
Melanophore stimulating hormone (MSH) hiperpigmentasi
kloasma gravidarum di daerah dahi, pipi & hidung
Linea alba linea grisea
27
BMR & sistem endokrin
Kebutuhan kalori meningkat, diperoleh terutamadari pembakaran
karbohidrat atau lemak
Hasil konsepsi
Ibu sendiri
29
Perubahan Psikis
- Tergantung sikap / penerimaan ibu terhadap
keadaan hamilnya
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan
disambut dengan sikap gembira, diiringi
dengan pola makan, perawatan tubuh dan
upaya memeriksakan diri secara teratur
dengan baik.