sirop
Penarikan (Extraction)
Yaitu suatu cara untuk menarik satu atau lebih zat
dari bahan asal, umumnya zat berkhasiat tersebut
dapat ditarik, namun khasiatnya tidak berubah.
Tujuan utama ekstraksi ialah mendapatkan atau
memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang
memiliki khasiat pengobatan (concentrata) dari
zat-zat yang tidak bermanfaat agar lebih mudah
dipergunakan dan disimpan dibandingkan
simplisia asal, dan tujuan pengobatan lebih
terjamin.
Cara menghilangkan bagian
simplisia yang tidak berguna
Dengan memakai pelarut yang tepat yang dalam pelarut itu bahan berkhasiatnya mudah
larut, sedangkan yg tidak berkhasiat sedikit larut.
Menarik atau merendam pada suhu tertentu dimana bahan berkhasiatnya terbanyak
larutnya
Solvent
Eter Aseton
hexane
Kloroform
Cara-cara Penarikan
Maserasi
adalah cara penarikan simplisia dengan
merendam simplisia tersebut dalam cairan
penyari pada suhu biasa atau memakai
pemanasan. Ph Belanda VI menetapkan
suhunya 15-25 C.
Contoh-contoh ekstrak :
1. Ekstrak hiosiami
2. Ekstrak belladon
3. Ekstrak thymi
4. Ekstak striknin
5. Ekstrak cola
Infus (Infusa)
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan
mengekstraksi simplisia nabati dengan air
pada suhu 90 C selama 15 menit.
Banyaknya Cara
air ekstra menyerkai
Penambahan
bahan-bahan
lain
Air aromatik
Adalah larutan jernih dan jenuh dalam air
dari minyak mudah menguap atau
senyawa aromatikatau bahan mudah
menguap lain.
Air aromatik adalah larutan jenuhminyak
atsiri atau zat-zat beraroma dalam air.
Air aromatik harus mempunyai bau dan
rasa yang menyerupai bahan asal, tidak
berwarna, dan tidak berlendir.
Air aromatik yang tertera dalam
FI II ada 3 yaitu
Aqua foeniculi adalah larutan jenuh
minyak adas dalam air.
Aqua mentha piperitae adalah larutan
jenuh minyak permen dalam air.
Aqua rosae adalah larutan jenuh minyak
mawar dalam air
Minyak lemak
Adalah campuran senyawa asam lemak bersuku
tinggi (berbobot molekul tinggi dan berantai
carbon panjang) dengan gliserin.
Syarat syarat minyak lemak : harus jernih,
harus larut dalam segala perbandingan dalam
CHCl3, eter, dll, harus memenuhi syarat-syarat
minyak mineral, minyak harsa, dan minyak-
minyak asing lainnya, senyawa belerang, dan
logam berat
Cara identifikasi minyak lemak, pada kertas
meninggalkan noda lemak.
Penggunaan minyak lemak
Sebagai obat
Contoh-contoh minyak lemak
Oleum cocos Oleum cacao
(minyak kelapa) (minyak coklat)
Oleum lecoris
Oleum arachidis
aselli (minyak
(minyak kacang)
ikan)
Oleum aurantii
Oleum citri
(minyak jeruk
(minyak jeruk)
manis)
Oleum
Oleum rosae cinnamommi
(minyak mawar) (minyak kayu
manis)
Syarat-syarat minyak atsiri
Mudah Rasa yang
menguap tajam
Tidak larut
Wangi yang dalam air, larut
khas dalam pelarut
organik
Tidak berwarna
Sirop
Adalah sediaan cair berupa larutan
yang mengandung sakarosa, kadar
sakarosa tidak kurang dari 64 % dan
tidak lebih dari 66%
Contoh-contoh sediaan sirop : ferrosi
iodidi sirupus sirupus thymi, sirupus
simplex
Pada pembuatan sirop dari simplisia
yang mengandung glikosida
antrakuinon ditambahkan Na2CO3
sejumlah 10% bobot simplisia.
Sirop
Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan sirop simplisia
untuk persediaan ditambahkan metil paraben 0,25 % b/v
atau pengawet lain yang cocok.
Kadar gula dalam sirop pada suhu kamar maksimum 66%
sakarosa, jika lebih tinggi akan terjadi pengkristalan, tetapi
jika lebih rendah dari 62% sirop akan membusuk.
BJ sirop kira-kira 1,3
Untuk mencegah sirop tidak menjadi busuk, dapat
ditambahkan bahan pengawet misalnya nipagin.
Dalam perdagangan ada yang dikenal dengan dry sirup
yaitu sirup berbentuk kering yang jika akan dipakai
ditambahkan sejumlah pelarut tertentu atau aqua destilata,
biasanya berisi zat-zat yang tidak stabil dalam suasana
berair
Dalam ilmu farmasi sirop banyak digunakan
karena dapat berfungsi sebagai