Anda di halaman 1dari 31

galenika

Hening Pratiwi, M.Sc., Apt


Ilmu Galenika ???

Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan sediaan


(preparat) obat dengan cara sederhana dan dibuat dari
alam (tumbuhan dan hewan)

Memisahkan obat-obatan yang


terkandung dalam simplisia dari bagian
lain yang dianggap tidak bermanfaat
Tujuan dibuat Membuat suatu sediaan yang
sederhana dan mudah dipakai
sediaan galenik Obat yang terkandung dalam sediaan
tersebut stabil pada penyimpanan yang
lama
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan sediaan galenik
Semakin sukar disari, simplisia harus dibuat
Derajat kehalusan semakin halus dan sebaliknya

Konsentrasi dan Beberapa obat yang terkandung dalam sediaan


tersebut harus jelas konsentrasinya agar tidak
kepekatan menimbulkan kesulitan dalam pembuatan

Suhu dan Suhu dan lamanya waktu penyarian harus


disesuaikan dengan sifat obat, mudah menguap
lamanya waktu atau tidak, mudah tersari atau tidak

Bahan penyari Cara ini harus disesuaikan dengan sifat kelarutan


dan cara obat dan daya serap bahan penyari ke dalam
simplisia
penyarian
Bentuk-bentuk sediaan Galenik
Hasil Penarikan : extracta,
tinctura, decocta, infusa

Hasil penyulingan atau


pemerasan : aqua
aromatika, olea volatilia,
olea pinguia

sirop
Penarikan (Extraction)
Yaitu suatu cara untuk menarik satu atau lebih zat
dari bahan asal, umumnya zat berkhasiat tersebut
dapat ditarik, namun khasiatnya tidak berubah.
Tujuan utama ekstraksi ialah mendapatkan atau
memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang
memiliki khasiat pengobatan (concentrata) dari
zat-zat yang tidak bermanfaat agar lebih mudah
dipergunakan dan disimpan dibandingkan
simplisia asal, dan tujuan pengobatan lebih
terjamin.
Cara menghilangkan bagian
simplisia yang tidak berguna
Dengan memakai pelarut yang tepat yang dalam pelarut itu bahan berkhasiatnya mudah
larut, sedangkan yg tidak berkhasiat sedikit larut.

Menarik atau merendam pada suhu tertentu dimana bahan berkhasiatnya terbanyak
larutnya

Dengan menggunakan jarak waktu penarikan tertentu dimana bahan berkhasiatnya


lebih banyak larutnya

Memurnikan atau membersihkan dengan cara tertentu


Macam-macam cairan penarik ????

Air Etanol Glycerinum

Solvent
Eter Aseton
hexane

Kloroform
Cara-cara Penarikan
Maserasi
adalah cara penarikan simplisia dengan
merendam simplisia tersebut dalam cairan
penyari pada suhu biasa atau memakai
pemanasan. Ph Belanda VI menetapkan
suhunya 15-25 C.

Umumnya cara maserasi tidak


dipergunakan pada pembuatan sediaan
galenik yang pekat seperti ekstrak .
Cara-cara Penarikan
Digerasi
suatu cara penarikan yang suhunya sedikit
lebih tinggi daripada maserasi. Ph.
Belanda VI menetapkan suhunya adalah
35- 45 C, sedangkan USP 40-60 C.
Cara-cara Penarikan
Perkolasi
suatu cara penarikan memakai alat yang disebut
perkolator yang simplisianya terendam dalam
cairan penyari, zat-zat akan terlarut dan larutan
tersebut akan menetes secara beraturan sampai
memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Pada proses penarikan ini, cairan penyari akan
turun perlahan lahan dari atas melalui simplisia
(berlainan dengan maserasi yang cairannya
tidak mengalir)
Cara cara perkolasi
Perkolasi biasa
Perkolasi bertingkat
Perkolasi bertekanan
Perkolasi sinambung
Tingtur ????

Larutan yang mengandung etanol atau


hidroalkohol yang dibuat dari bahan tumbuhan
atau senyawa kimia

Secara tradisional, tingtur dari tumbuhan


berkhasiat obat menunjukkan aktivitas 10 gram
obat dalam tiap 100 ml tingtur.
Pembagian Tinctura
Menurut cara pembuatan

Tinctura Tinctura yang dibuat secara


maserasi / perkolasi
asli
Tinctura yang dibuat dengan
Tinctura jalan melarutkan bahan
dasar atau bahan kimia
tidak asli dalam cairan pelarut tertentu
Pembagian Tinctura
Menurut kekerasan (perbandingan bahan
dasar dengan cairan penyari)
Tinctura yang dibuat
Tinctura menggunakan 10 %
simplisia yang
keras berkhasiat keras

Tinctura yang dibuat


Tinctura menggnakan 20 %
simplisia yang tidak
lemah berkhasiat keras
Pembagian Tinctura
Berdasarkan cairan penariknya
Jika penariknya adalah eter
Tinctura aetherea Contoh : valerianae aetherea

Cairan yang dipakai adalah campuran anggur


Tinctura vinosa dan etanol
Contoh : tinctura rhei vinosa

jika ke dala etanol yang dipakai sebagai cairan


Tinctura acida penarik ditambahkan suatu asam sulfat
Contoh : tinctura acida aromatica

Jika cairan penarik yang dipakai adalah air


Tinctura aquosa Contoh : tinctura rhei aquosa

Tinctura Tinctur yang didapatkan dengan cairan penarik


selain etanol
composita Contoh : tinctura chinae composita
Ekstrak (Extracta)
Adalah sediaan pekat yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat aktif dari
simplisia nabati atau hewani
menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua
pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi baku
yang ditetapkan.
Macam-macam ekstrak

Ekstrak kering Ekstrak kental Ekstrak cair


(siccum) (spissum) (liquidum)

Contoh-contoh ekstrak :
1. Ekstrak hiosiami
2. Ekstrak belladon
3. Ekstrak thymi
4. Ekstak striknin
5. Ekstrak cola
Infus (Infusa)
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan
mengekstraksi simplisia nabati dengan air
pada suhu 90 C selama 15 menit.

Kalo decocta ????


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membuat sediaan infus

Jumlah Derajat halus


simplisia simplisia

Banyaknya Cara
air ekstra menyerkai

Penambahan
bahan-bahan
lain
Air aromatik
Adalah larutan jernih dan jenuh dalam air
dari minyak mudah menguap atau
senyawa aromatikatau bahan mudah
menguap lain.
Air aromatik adalah larutan jenuhminyak
atsiri atau zat-zat beraroma dalam air.
Air aromatik harus mempunyai bau dan
rasa yang menyerupai bahan asal, tidak
berwarna, dan tidak berlendir.
Air aromatik yang tertera dalam
FI II ada 3 yaitu
Aqua foeniculi adalah larutan jenuh
minyak adas dalam air.
Aqua mentha piperitae adalah larutan
jenuh minyak permen dalam air.
Aqua rosae adalah larutan jenuh minyak
mawar dalam air
Minyak lemak
Adalah campuran senyawa asam lemak bersuku
tinggi (berbobot molekul tinggi dan berantai
carbon panjang) dengan gliserin.
Syarat syarat minyak lemak : harus jernih,
harus larut dalam segala perbandingan dalam
CHCl3, eter, dll, harus memenuhi syarat-syarat
minyak mineral, minyak harsa, dan minyak-
minyak asing lainnya, senyawa belerang, dan
logam berat
Cara identifikasi minyak lemak, pada kertas
meninggalkan noda lemak.
Penggunaan minyak lemak

Sebagai zat tambahan

Sebagai pelarut misalya lotio, dll

Sebagai antiracun, untuk racun


yang tidak larut dalam lemak

Sebagai obat
Contoh-contoh minyak lemak
Oleum cocos Oleum cacao
(minyak kelapa) (minyak coklat)

Oleum lecoris
Oleum arachidis
aselli (minyak
(minyak kacang)
ikan)

Oleum lini Oleum olivae


(minyak lini) (minyak zaitun)
Minyak atsiri
Adalah campuran bahan-bahan berbau
keras dan menguap, yang diperoleh baik
dengan cara penyulingan atau perasan
simplisia segar maupun sintetis.
Minyak atsiri diperoleh dari tumbuh-
tumbuhan contohnya daun, bunga, buah,
atau dibuat secara sintetis
Contoh-contoh minyak atsiri
Oleum anisi
Oleum foeniculi
(minyak adas
(minyak adas)
manis)

Oleum aurantii
Oleum citri
(minyak jeruk
(minyak jeruk)
manis)

Oleum
Oleum rosae cinnamommi
(minyak mawar) (minyak kayu
manis)
Syarat-syarat minyak atsiri
Mudah Rasa yang
menguap tajam

Tidak larut
Wangi yang dalam air, larut
khas dalam pelarut
organik

Tidak berwarna
Sirop
Adalah sediaan cair berupa larutan
yang mengandung sakarosa, kadar
sakarosa tidak kurang dari 64 % dan
tidak lebih dari 66%
Contoh-contoh sediaan sirop : ferrosi
iodidi sirupus sirupus thymi, sirupus
simplex
Pada pembuatan sirop dari simplisia
yang mengandung glikosida
antrakuinon ditambahkan Na2CO3
sejumlah 10% bobot simplisia.
Sirop
Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan sirop simplisia
untuk persediaan ditambahkan metil paraben 0,25 % b/v
atau pengawet lain yang cocok.
Kadar gula dalam sirop pada suhu kamar maksimum 66%
sakarosa, jika lebih tinggi akan terjadi pengkristalan, tetapi
jika lebih rendah dari 62% sirop akan membusuk.
BJ sirop kira-kira 1,3
Untuk mencegah sirop tidak menjadi busuk, dapat
ditambahkan bahan pengawet misalnya nipagin.
Dalam perdagangan ada yang dikenal dengan dry sirup
yaitu sirup berbentuk kering yang jika akan dipakai
ditambahkan sejumlah pelarut tertentu atau aqua destilata,
biasanya berisi zat-zat yang tidak stabil dalam suasana
berair
Dalam ilmu farmasi sirop banyak digunakan
karena dapat berfungsi sebagai

1. Obat, misalnya chlorfeniramini maleatis sirupus


2. Corigen saporis, misalnya sirupus simplex
3. Corigen odoris, misalnya sirupus aurantii
4. Corigen coloris, misalnya sirupus rhoedos, sirupus
rubi idaei
5. Pengawet, misalnya pada sediaan dengan bahan
pembawa sirop karena konsentrasi gula yang tinggi
mencegah pertumbuhan bakteri
terimakasih

Tuliskan rencanamu dengan


sebuah pensil...dan berikan
penghapusnya kepada Allah swt..

Karena Allah yang akan


menghapus bagian yang salah
dan akan menggantinya dengan
yang terbaik...

Anda mungkin juga menyukai