Diabetik (KAD)
E L I K E OKTOR I NDA H
1 0 2 013412
C1
Kriteria HONK:
hiperglikemia > 600mg%
pH darah >7,3
anion gap normal
bikarbonat serum >15 mEq/L
osmolalitas serum >350 mOsm/kg.
Diagnosis Banding
2. Pankreatitis
2. Insulin
Diberi pada jam kedua dengan dosis 10 unit diberikan bolus intravena,
disusul infuse larutan insulin regular laju 2-5 u/jam
Jika kadar gula < 300mg/dl harus dibelitan larutan glukosa dekstrosa 5% dan
insulin dikurangi perlahan
Penatalaksanaan
3. Kalium
diberikan secara intravena dalam kadar sebesar 20-40 meq/L dengan
kecepatan 10 meq/jam (dapat mendekati 15-2- meq/jam pada hypokalemia
berat)
4. Glukosa
Setelah pemberian insulin diharapkan terjadi penurunan kadar glukosa
60mg/dl
Jika kadar glukosa mencapai 200mg/dl dapat dimulai untuk pemberian infus
cairan glukosa
5. Bikarbonat
Diberikan bila pH < 7,1 atau bikarbonat serum < 9 mEq/l
Pada asidosis laktat dan hiperkalemia harus diberikan bikarbonat
Komplikasi
Edem paru
Hipertrigliseridemia
infark miokard akut
komplikasi iatrogenic : hipoglikemia,
hipokalemia, hiperkloremia, edema otak dan
hipokalsemia
Pencegahan
Dapat dicegah dengan akses pada sistem pelayanan kesehatan lebih
baik (termasuk edukasi DM) dan komunikasi efektif terutama pada
saat penyandang DM mengalami sakit akut (misal batuk pilek,
demam, diare, luka)
Pasien DM harus didorong untuk perawatan mandiri terutama saat
mengalami masa sakit, dengan melakukan pemantauan konsentrasi
glukosa darah dan keton urin sendiri
Pentingnya edukasi diabetes yang dapat membantu pasien dan
keluarga, terutama dalam keadaan sulit
Pemberian makanan cair mengandung karbohidrat dan garam yang
mudah dicerna
Tidak menghentikan pemberian insulin atau obat hipoglikemia oral
Kesimpulan
Telah dibicarakan mengenai insidens, patofisiologi, gejala
klinis, dan diagnosis KAD. Prinsip pengobatan KAD adalah
pemberian cairan, menekan lipolisis dan glukoneogenesis
dengan pemberian insulin, mengatasi stress, serta
pemantauan yang ketat. Komplikasi iatrogenic dapat
dicegah dengan pemantauan cermat dengan menggunakan
lembar penatalaksanaan ketoasidosis diabetic yang baku.
Program edukasi DM, khususnya bagaimana penyandang
DM menghadapi sakit akut, dapat mencegah KAD ataupun
KAD berulang.