Anda di halaman 1dari 28

PERSPEKTIF TEORI KOMUNIKASI

by. Dr. Antar Venus, M.Sc

TEORI AGENDA SETTING


RIZKY DWI H
NIM. 2013.010.36.2010
RINGKASAN TEORI
Agenda Setting adalah salah satu dari teori dalam
Komunikasi Massa. Teori ini menggunakan sarana
media massa untuk menyampaikan informasinya
kepada masyarakat dengan tujuan untuk
mempengaruhi persepsi masyarakat tentang sesuatu
hal yang dianggap penting.
TOKOH
1. Maxwell Mc. Comb

2. Daniel L. Shaw
RIWAYAT TEORI AGENDA SETTING
Sedikit kilas balik ke tahun 1922, kolumnis walter lippman mengatakan
bahwa media memiliki kemampuan untuk menciptakan pencitraan -
pencitraan ke hadapan publik. McCombs and Shaw melakukan analisis
dan investigasi terhadap jalannya kampanye pemilihan presiden pada
tahun 1968, 1972, dan 1976. pada penelitiannya yang pertama (1968),
mereka menemukan dua hal penting, yakni kesadaran dan informasi.
Dalam menganalisa fungsi agenda setting media ini mereka
berkesimpulan bahwa media massa memiliki pengaruh yang
cukup signifikan terhadap apa yang pemilih bicarakan
mengenai kampanye politik tersebut, dan memberikan pengaruh
besar terhadap isu - isu apa yang penting untuk dibicarakan.
DEFINISI
Teori Penentuan Agenda (bahasa Inggris: Agenda Setting
Theory) adalah teori yang menyatakan bahwa media massa
merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan
untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan
informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan
kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang
dianggap penting oleh media massa.

Media massa informasi agenda kesadaran publik


ASUMSI METATEORITIS
1. Masyarakat pers dan mass media tidak mencerminkan
kenyataan; mereka menyaring dan membentuk isu;

2. Media menyediakan beberapa isu dan memberikan


penekanan lebih kepada isu tersebut yang selanjutnya
memberikan kesempatan kepada publik untuk
menentukan isu mana yang lebih penting dibandingkan
dengan isu lainnya.
ASUMSI
1. Bahwa media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan
yang akan disiarkannya.
2. Orang yang menyunting dan menyiarkan berita di media
massa disebut dengan gatekeepers.
3. Media massa terbukti sanggup membentuk citra orang-
orang tentang lingkungan dengan menyampaikan
informasi.
4. Media massa berperan dalam menyampaikan
pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang baik.
KONSEP-KONSEP AGENDA SETTING TEORI
1. Agenda Media: Berpusat 2. Agenda Publik: Berpusat pada
bagaimana media mengeksploitasi informasi dan berita yang terus
atau mengarahkan berita dan menerus diterima oleh publik,
informasi secara terus menerus sehingga menimbulkan awareness
kepada massa. Agenda media tersendiri kepada publik. Dimensi-
memiliki dimensi-dimensi sbb: dimensi agenda publik sbb:
Visibility : Jumlah dan Familiarity : Derajat
tingkat menonjolnya berita. kesadaran khalayak akan topik tertentu
Audience salience : Relevansi Personal salience : Relevansi
isi berita dengan kebutuhan khalayak. kepentingan individu dengan ciri pribadi.
Valence : Menyenangkan Favorability : Pertimbangan
atau tidak cara pemberitaan bagi senang atau tidak senang akan topic
suatu peristiwa. berita.
KONSEP-KONSEP AGENDA SETTING TEORI
3. Agenda Kebijakan: Bagaimana 4. Framing: Dilakukan media dalam
akhirnya berita dan informasi membuat suatu berita terus
tersebut mempengaruhi menerus ditayangkan di media
kebijakan publik atau kebijakan sehingga muncul agenda publik.
pemerintah. Dimensi-dimensi Framing adalah proses seleksi dari
agenda kebijakan sbb: berbagai aspek realitas sehingga
Support : Kegiatan bagian tertentu dari peristiwa itu
menyenangkan bagi posisi suatu lebih menonjol dibandingkan aspek
berita tertentu. lain. Masyarakat akan
Likelihood of action : menjadikan topik utama yang
Kemungkinan pemerintah diangkat oleh media sebagai
melaksanakan apa yang diibaratkan. bahan perbincangan sehari-
hari.
Freedom of action : Nilai
kegiatan yang mungkin dilakukan
pemerintah.
KONSEP-KONSEP AGENDA SETTING TEORI
5. Konsep agenda setting ini 6. Priming: Memberikan
adalah masalah waktu standar pada khayalak,
pembingkaian fenomena - menentukan acuan tentang
fenomena tersebut dalam artian bagaimana seharusnya
bahwa tiap - tiap media sesuatu berlaku, seperti apa
memiliki potensi - potensi yang baik dan apa yang buruk,
agenda setting yang berbeda apakah sesuatu itu melanggar
- beda satu sama lainnya atau tidak, apakah pantas atau
tidak, media membuat khalayak
menganggapnya benar.
Bagan Hubungan variabel dalam
Teori Agenda Setting

mempengaruhi
Agenda Agenda
media publik
Kamis, 28/08/2014 23:30 WIB

Pasang Status Path Hina Warga Yogya, Florence Dipolisikan


Edzan Raharjo - detikNews

Jakarta - Gara-gara berkata kasar lewat media sosial, seorang mahasiswi di Yogyakarta dilaporkan ke polisi. Ia
dilaporkan, karena memaki dan menghina dengan nada provokatif untuk membenci kelompok masyarakat tertentu.
Atas hinaan tersebut, LSM Jatisura (Jangan Khianati Suara Rakyat) melaporkan mahasiswi bernama Florence
Sihombing ke Mapolda DIY, Kamis (28/8/2014).
Pelapor yang juga ketua LSM Jatisura Fajar Riaynto mengatakan, Florence dilaporkan terkait dugaan tindak pidana
pencemaran nama baik kelompok masyarakat pasal 27 ayat 3, 28 ayat (2) UU ITE no 11 tahun 2008 Jo pasal 310 dan
pasal 311 KUHP. Florence menulis di media sosial 'Path' dengan makian kepada warga Yogyakarta.
"Kita melaporkan status dia di media sosial yang menghina warga Yogya, melecehkan (warga Yogya) menurut saya.
Dan ini semua aturannya sudah ada di undang-undang ITE. Kata-kata tersebut mencemarkan nama baik dan
mengandung unsur provokasi untuk membenci kelompok tertentu," kata Fajar di Mapolda DIY.
Menurutnya, laporan ini perlu agar orang jika menggunakan media sosial agar punya etika. Dan juga sebagai
pembelajaran, tidak semena-mena menggunakan media sosial untuk melampiaskan emosionalnya semata.
Soal tuntutan apakah pelaku perlu meminta maaf atau tidak, hal itu menyangkut etika pelaku.
Florence memposting amarahnya akibat tak dilayani saat mengantre Pertamax di sebuah SPBU di Yogyakarta. Petugas
SPBU tidak melayani karena Florence yang saat itu menggunakan motor, mengantre di jalur antrean mobil.
Tak terima dengan perlakuan tersebut, Florence menyampaikan kemarahan dan hinaan kepada warga Yogyakarta di
media sosial Path. Postingannya ini dengan cepat beredar luas dan menuai kecaman.
LINK-LINK BERITA TERKAIT KASUS FLORENCE
1. detikcom 2. merdeka

http://news.detik.com/read/2014/08/2...disoraki http://www.merdeka.com/peristiwa/tak...ogyakar
ta.html
-warga
http://www.merdeka.com/peristiwa/hin...y-
http://news.detik.com/read/2014/08/2...path- netizen.html
mahasiswi
http://www.merdeka.com/teknologi/wan...ogyaka
rta.html
http://news.detik.com/read/2014/08/2...nce-
minta-maaf http://www.merdeka.com/peristiwa/knp...harima
umu.html
http://news.detik.com/read/2014/08/2...aaf- http://www.merdeka.com/peristiwa/ini...ogyakart
kepada-ugm a.html
LINK-LINK BERITA TERKAIT KASUS FLORENCE
3. Kompas 4. Tribunews jogja

http://regional.kompas.com/read/2014... http://jogja.tribunnews.com/2014/08/.
na.Warga.Yogya ..lly-di-sosmed/
http://regional.kompas.com/read/2014... http://jogja.tribunnews.com/2014/08/.
nce.Dilaporkan ..e-warga-yogya/
http://regional.kompas.com/read/2014... http://jogja.tribunnews.com/2014/08/.
ogya.via.Path. ..ingan-florence
http://regional.kompas.com/read/2014... http://jogja.tribunnews.com/2014/08/.
nce.Minta.Maaf ..n-ke-polda-diy
TANGGAPAN DOSEN UGM DAN PROTES WARGA YOGYA
Kamis, 28/08/2014 21:48 WIB
Puluhan Warga Yogya Gelar Aksi Protes Terkait Status Path Mahasiswi
Edzan Raharjo - detikNews
Sleman - Pernyataan dari seorang mahasiswi lewat media
sosial 'Path' menuai polemik bagi warga Yogya. Sebab,
pernyataan tersebut dinilai banyak pihak telah menghina
dan merendahkan masyarakat Yogyakarta.

Merespon penyataan dari mahasiswi bernama Florence


Sihombing tersebut, puluhan warga Yogya menggelar aksi
protes di Bundaran kampus Universitas Gadjah Mada
(UGM), Kamis (28/8/2014).

Dalam aksinya, warga membentangkan spanduk


bertuliskan, 'Florence Silakan Angkat Kaki dari Jogja',
'Pidanakan Penghina Warga Yogya', 'Aku wong Jogja Ora
Trimo, Usir Florence', 'Usir@Florence' dan masih banyak
spanduk lainnya.

"Kami warga Yogya mempunyai toleransi dan menerima


warga dari daerah lain dengan lapang dada. Pernyataan dia
(Florence) itu telah menyakiti dan menghina warga Yogya,"
kata Eko di Bundaran UGM Yogyakarta.
PERMINTAAN MAAF DARI FLORENCE
Senin, 01/09/2014 16:56 WIB
Penangguhan Penahanan Dikabulkan, Florence Tinggalkan Mapolda DIY
Bagus Kurniawan - detikNews
Yogyakarta - Florence Sihombing akhirnya menghirup udara
bebas. Penangguhan penahanan yang diajukan UGM,
dikabulkan polisi. Hari ini, dia keluar dari tahanan Mapolda
DIY.

Florence keluar dari gedung Ditreskrimsus Polda DIY sekitar


pukul 15.00 WIB, Senin (1/9/2014). Dia didampingi orangtua
dan perwakilan pembina dari Fakultas Hukum UGM yang
sebelumnya menunggu di ruang Subdit I, Ditreskrimsus di
ruangan AKBP Supono.

Sebelum keluar dari tahanan, Florence menandatangani berkas.


"Terima kasih kepada UGM yang telah bersedia membantu,"
kata mahasiswi Kenotariatan UGM itu.

Penangguhan penahanan diajukan UGM melalui Dekan Fakultas


Hukum Dr Paripurna. UGM menilai kasus Florence murni etika,
bukan pidana sehingga penanganan kasusnya tidak perlu
melalui penahanan. Kepolisian mengabulkan permintaan UGM,
tapi tetap memproses kasus tersebut.
Kemenkominfo: Florence Tidak Seharusnya Ditahan
Andri Haryanto - detikinet
Senin, 01/09/2014 11:26 WIB

Jakarta - Polisi menahan mahasiswi S2 Fakultas Hukum UGM, Florence Sihombing, karena
diduga melakukan pencemaran nama baik di media sosial. Langkah polisi menahan Flo
seharusnya melihat pasal terkait dalam Undang-undang 11/2008 tentang Informasi Transaksi
Elektronik (ITE).
Pasal yang dimaksud adalah mengenai mekanisme penahanan bagi mereka yang dijerat dengan
UU ITE. Klausul itu terdapat di pasal 43 ayat 6 yang intinya menyatakan penahanan tersangka
pelanggaran UU ITE harus berdasarkan penetapan ketua pengadilan setempat selama 1x24 jam.
Kepala Humas Kemenkominfo Ismail Cawidu mengatakan, apa yang ditulis Flo, sapaan Florence,
di media sosial tidak termasuk ranah pidana. "Itu pelanggaran etika, tidak seharusnya ditahan.
Sanksi sosial saja sudah cukup," kata Ismail saat dihubungi detikcom, Senin (1/9/2014).
Menurut Ismail, dalam menerapkan pasal 27 ayat 3 UU ITE, tentang pencemaran nama baik,
penyidik seharusnya melihat di aturan yang sama juga ada di pasal 310-311 KUHP dimana
hukumannya kurang dari setahun.
Dari apa yang disampaikan Flo, kata Ismail, bila diamati lebih menyasar kepada kelompok.
Namun, dalam prosesnya Flo dianggap merugikan satu individu. Hal itu dilihat dari pasal 27 ayat
3.
KONSEP AGENDA MEDIA
Visibility: Sejak Florence membuat keributan di SPBU Yogya sampai
dia memasang status menghina Jogyakarta di media sosial miliknya,
pihak lain mengatasnamakan dirinya, menyebarkan berita tersebut
sampai ke berbagai jejaring sosial maupun media massa.
Audience salience: Dengan adanya kemudahan berita dari media-
media sosial, publik menjadi lebih cepat tahu berita tentang Florence
dan pemberitaan di media-media massa pun sangat menarik perhatian
publik pada saat itu.
Valence: Kata-kata Florence di jejaring sosial miliknya sangat
menyakiti warga Yogyakarta, karena terkesan sangat meremehkan kota
Yogya yang notabenenya menjadi kota tempat dia menuntut ilmu.
KONSEP AGENDA PUBLIK
Familiarity: Sejak protes di jejaring sosialnya yang kemudian
disebarluaskan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, nama Florence
menjadi naik, kasusnya menjadi buah bibir publik, terutama di media-media
sosial.
Personal salience: Yogyakarta terkenal sebagai kota terpelajar. Dengan
adanya kasus Florence yang menghina Yogya, membuat warga Yogya
setempat menjadi sakit hati karena merasa Florence telah mencemarkan
nama baik Yogyakarta.
Favorability: Akibat menghina kota Yogya, tindakan Florence
menimbulkan protes dari warga Yogya, mereka meminta Florence untuk
keluar dari Yogya, bahkan Dosen UGM angkat bicara&memberikan skors
sebagai hukumannya.
KONSEP AGENDA KEBIJAKAN
Support: Dibalik protes&kecaman terhadap tindakan Florence, ternyata
masih ada yang mendukung Florence seperti dari UGM, Radio Star
Yogya,&Swaragama FM, terutama setelah Florence mengajukan permohonan
maafnya di media sosial yang sama pada waktu dia menghina Yogya.
Likelihood of action: Florence dianggap telah melanggar Pasal 27 ayat 3,
28 ayat (2) UU ITE no 11 tahun 2008 Jo pasal 310 dan pasal 311 KUHP.
Ketua LSM Jatisura Fajar Riyanto berharap Florence segera dipidanakan.
Freedom of action: Penangguhan penahanan diajukan UGM melalui
Dekan Fakultas Hukum Dr Paripurna. UGM menilai kasus Florence murni
etika, bukan pidana sehingga penanganan kasusnya tidak perlu melalui
penahanan. Kepolisian mengabulkan permintaan UGM. Hal tersebut juga
dibenarkan oleh Kepala Humas Kemenkominfo Ismail Cawidu.
KONSEP FRAMING DAN PRIMING

Framing:
Sejak media memberitakan tragedi Florence di SPBU Lempuyang, lalu
Florence protes di media sosial miliknya yang kemudian disebarkan oleh
oknum sampai ke media-media massa, menimbulkan banyak protes&kecaman
dari warga Yogya dan kota-kota lainnya.
Priming:
Heboh berita Florence di media-media massa sangat mengejutkan warga
Yogya&kota-kota lainnya. Florence dianggap telah menghina kota Yogya dan
secara tidak langsung juga merendahkan UGM sebagai tempat dia menuntut
ilmu. Walau pada dasarnya Florence hanya ingin mengekspresikan
kekesalannya terhadap SPBU Lempuyang, yang dilakukan di jejaring sosial
pribadi miliknya.
KONSEP AGENDA SETTING
Sejak Florence melepaskan amarahnya di SPBU Lempuyang di Yogya, lalu
melepaskan kekesalannya via jejaring sosial pribadinya dengan menghasut dan
menghina warga Yogyakarta, sampai pada penyalahgunaan oknum tidak
bertanggung jawab yang menyebarluaskan status Florence, berita tentang
Florence tiba-tiba mencuat menjadi topik utama&menjadi tagline berita di
berbagai media massa baik media massa online, televisi, radio,&surat kabar.
Berita yang tersebar hampir senada yaitu tentang Florence Menghina Warga
Yogya, tentang tanggapan dan protes publik di Yogya atau kota-kota lainnya,
pembelaan UGM terhadap Florence sebagai mahasiswa UGM, proses sidang
Florence, sampai pada penangguhan penahanan Florence.
KESIMPULAN
1. Agenda setting adalah upaya media untuk mengangkat
suatu issu atau fenomena tertentu atau untuk membentuk
citra seseorang sehingga menimbulkan awareness publik.
2. Ciri dari agenda setting adalah media terus menerus
memberitakan suatu berita sehingga berita tersebut
menjadi penting untuk diketahui.

SELESAI
DAFTAR PUSTAKA
1. Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Remaja
Rosdakarya
2. Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali
Press
3. http://www.himikomunib.org/2012/12/teori-agenda-setting.html
4. http://adiprakosa.blogspot.com/2013/01/teori-agenda-
setting_1823.html

Anda mungkin juga menyukai