Anda di halaman 1dari 28

ALERGI & ANAFILKASIS

oleh:
Faizal Rachmadi 1111103000020

Pembimbing :
dr. Lola Purnama Dewi, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK EMERGENSI


RSUP FATMAWATI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
JAKARTA
ALERGI
perubahan spesifik, didapat, pada reaktivitas
hospes yang diperantarai oleh mekanisme
imunologis dan menyebabkan respons fisiologis
yang tidak menguntungkan.
Klasifikasi
Hipersensitivitas Tipe I

Robbin.2010. Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease. Philadelphia : Elsevier Inc.
Hipersensitivitas Tipe I

Robbin.2010. Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease. Philadelphia : Elsevier Inc.
Hipersensitivitas Tipe I
Reaksi hipersensitivitas tipe I yang terlokalisasi dikendalikan secara genetik.

Istilah atopi digunakan sebagai presdisposisi genetik untuk membentuk


reaksi hipersensitivitas cepat terhadap antigen lingkungan umum.

Wang,Yun. Risk factor of allergic rhinitis. J Allergy Clin Immunol Jun 2005; 1(2) 115.
Diagnostik Alergi Pada Anak
Anamnesis
1. Riwayat Penyakit
- onset
- Karakter, frekuensi,
dan beratnya gejala
- Saat timbulnya gejala
- Perjalanan penyakit
- Jangka waktu paling
lama tanpa serangan
- Faktor yang
mempengaruhi (musim,
tempat, kelelahan,
debu, cuaca, emosi, asap
rokok)
- Pengaruh terhadap
kualitas hidup
- Riwayat alergi pada
keluarga
Diagnostik Alergi Pada Anak
Pemeriksaan Fisik
Kulit Lihat apakah ada lesi urtikaria, angioedema,
dermatitis atopi. Xerosis (kulit kering),di daerah lipat siku
lipat paha juga sering pada anak alergi.

Mata diperiksa apakah ada hiperemia konjungtiva,


edema,sekret mata yang berlebihan, allergic shiners
(daerah dibawahpalpebra inferior yang menjadi gelap dan
bengkak), dan sering juga ada dennie morgan folds
Diagnostik Alergi Pada Anak

Hidung bagian luar tampak salute sign , Bagian


dalam kita lihat warna mukosa livid, sekret, edema.

Mulut dan orofaring menilai eritema, edema,


hipertrofi tonsil, post nasal drip, geographic tongue

Dada secara inspeksi,palpasi,perkusi, auskultasi.


Pada waktu serangan asma biasanya pakai otot bantuan
napas, ada wheezing.
Napas melalui mulut
Garis di bawah tepi kelopak mata bawah
Diagnostik Penyakit Alergi
TES KULIT
1. Tes Tusuk (Prick Test)

Pembacaan dilakukan setelah 15-20 menit dengan mengukur diameter


bentol dan eritema yang timbul.
Hasil negatif = sama dengan kontrol negatif
Hasil +1 = 25% dari kontrol positif
Hasil +2 = 50% dari kontrol positif
Hasil +3 = 100% dari kontrol positif
Hasil +4 = 200% dari kontrol positif
Tes Tempel (Patch Test)

Pembacaan dilakukan setelah 48 jam. Sesudah plester dilepas kemudian pasien diminta
menunggu selama -1 jam. Sebaiknya pembacaan diulangi 96 jam sesudah pemasangan tes
karena reaksi alergi muncul lebih jelas sesudah 96 jam.
0 = tidak ada reaksi
+/- = eritema ringan, meragukan
Hasil +1 = reaksi ringan (eritema dengan edema ringan)
Hasil +2 = reaksi kuat (papular eritema dengan edema)
Hasil +3 = reaksi sangat kuat (vesikel atau bula)
Tes Provokasi
Tes Faktor reumatoid
Anti ds DNA
ANA
Anafilaksis
Reaksi hipersensitivitas generelisata atau sistemik
yang berat , mengancam kehidupan

Suatu respon klinis hipersensitivitas akut, berat, dan


menyerang berbagai macam organ.
Pembagian IgE, makanan,
serangga
alergi
Lain-lain, darah,
obat, immune
agregates

anafilaksis
Pemberiaan
Non-alergi
kontras

idiopatik
MEKANISME ANAFILAKSIS PADA
MANUSIA

Human anaphylaxis

Immunologic Non-Immunologic
Idiopathic

IgE, FcRI Other Physical Other


foods, venoms, blood products, exercise, cold drugs
latex, drugs immune aggregates,
drugs

Simon FER. J Allergy Clin Immunol 2006;117:367-77


ETIOLOGI
Gambaran klinis anafilaksis
Gejala
anafilaksis

Rx lokal
Rx sistemik

Angiod
Urtikaria erma
pada Rx sistemik Rx berat
pada ringan
daerah Rx sistemik
daerah
kontak sedang
kontak

Onset pendek, rx ringan lalu


Gatal dan panas di sedang lalu bronkospasme hebat,
perifer tubuh , edema laring,
Perasaan penuh Gejala ringan + serak,stridor,dispneu
dalam mulut dan bronkospasme berat,sianosis,henti nafas.
tenggorokan dan / edema
Hidung tersumbat, jalan nafas,
pembengkakan dispneu, batuk Disfagia, kejang perut hebat, diare
periorbita, gatal mengi. , muntah. Kolaps kardiovaskular
pada membran Angioderma menyebabkan hipotensi, aritmia
mukosa, keluar air umum, mual jantung, syok, koma
mata, bersin dan muntah.
Mengeluh gatal
menyeluruh,
panas, gelisah
Gejala & Tanda Anafilaksis Berdasarkan
Organ Sasaran
Sistem Gejala dan Tanda
Umum Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan,
Prodromal rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung
& palatum
Pernapasan
- Hidung Hidung gatal, bersin, & tersumbat
- Larings Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor,
edema, spasme
- Lidah Edema
- Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi
sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T
datar, terbalik, atau tanda infark miokard
Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang
disertai darah, peristaltik usus meninggi
Kulit Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas
Mata Gatal, lakrimasi
Susunan saraf pusat Gelisah, kejang
PENATALAKSANAAN
Tata Laksana Gejala Anafilaksis

Pasien dengan kemungkinan anafilaksis akut

Penilaian awal yang mendukung anafilaksis

Intervensi
segera :
-ABC
-epinefrin
parenteral

Respon
klinik baik

Observasi

Rujuk ke ahli alergi


imunologi
Sumber bagan : Rachman, O. Anafilaksis dalam buku ajar alergi imunologi IDAI 2010 ed 2
Tata Laksana
Respon klinik tidak membaik setelah pemberian epinefrin parenteral

Urutan penatalaksanaan
kedaruratan yang
memerlukan respon
terhadap epinefrin .
Pertimbangkan :
-posisi Respon klinis
-jalan nafas ?
-oksigen
Respon -cairan i.v
baik Pertimbangkan :
-infus epinefrin
observasi -antihistamin H1 dan H2 Henti kardioplmonal dalam anafilaksis
-bronkodilator inhalasi Pendekatan CPR dan ACLS
-kortikosteroid Jika perlu usaha resusitasi dilanjutkan
Rujuk ke Pertimbangkan :
-glukagon
-epinefrin dosis tinggi
ahli alergi -vasopressor -Rapid volume expansion
imunologi -Rawat ICU -atropin atau transkutaneus packing untuk asistol atau
pulseless electric activity
-Rujuk ke emergency dan ICU

Sumber bagan : Rachman, O. Anafilaksis dalam buku ajar alergi imunologi IDAI 2010 ed 2
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap
Kimia darah
Foto Thoraks
EKG
PENATALAKSANAAN ANAFILAKSIS
(PPK RSUP Fatmawati)

INTUBASI DAN TRAKEOSTOMI


ADRENALIN
0,01 mg/kgBB i.m maksimal 0,3 mg (larutan 1:1000)

ANTI HISTAMIN
diphenhidramine 1,25 mg/kgBB/dosis, maksimal 50 mg/kali pemberian iv

CAIRAN KRISTALOID
KORTIKOSTEROID
metilprednisolon 1-2 mg/kgBB, maksimal 125 mg/kali pemberian

INHALASI B2 AGONIS
RUJUK KE PICU
LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN
1. Anamnesis secara teliti kemungkinan penyebab
e.g obat tanyakan label obat
2. Uji kulit
3. Setelah imunisasi tunggu 30 menit
Daftar Pustaka
Robbin.2010. Robbins And Cotran Pathologic Basis
Of Disease. Philadelphia : Elsevier Inc.
Rachman, O. Anafilaksis dalam buku ajar alergi
imunologi IDAI 2010 ed 2
Nelson WE. Ilmu kesehatan anak. 17 ed. Alih bahasa
Samik Wahab. Jakarta: EGC,2000.

Anda mungkin juga menyukai