Anda di halaman 1dari 29

Pemeriksaan Laboratorium

Sebelum Transfusi Darah


dan Pada Reaksi Transfusi

Emilzon Taslim,dr., MKes.,SpAn


WHO : Blood is R E D

R are

E expensive

D angerous
Transfusi Darah
Penggunaan darah atau komponen darah
pengobatan dan pencegahan gejala
penyakit
Diberikan bila ada indikasi dan evaluasi
keadaan klinis (umur, derajat anemia, dll)
Konsensus NIH (National Institute of
Health): Transfusi bila Ht < 21% atau
Hb7g/dl (muda, fungsi jantung dan paru
bagus)
Transfusi darah banyak digunakan sejak
ditemukan:
- antigen golongan darah
- Metode penentuan golongan darah
- Tes kesesuaian darah donor terhadap
resipien
Konsep terapi komponen darah meningkat:
- Seiring perkembangan pengawet darah
- Sistem kantong biokompatibel
- Perkembangan uji saring utk mencegah
transmisi penyakit (infeksi)
Faktor-faktor yg perlu dipertimbangkan:
- Umur penderita
- Keadaan umum, tanda-tanda vital
- Etiologi dan derajat anemia
- Kecepatan/onset anemia
- Perkiraan banyak kehilangan darah
- Derajat beratnya penyakit jantung/paru
- Jenis pengobatan lainnya
Perlu pertimbangan:
- Keuntungan yang didapat dibandingkan
dengan risiko transfusi
- Penularan infeksi
- Reaksi transfusi
- sensitisasi
Persiapan Transfusi Darah

GETTING THE RIGHT BLOOD TO THE RIGHT


PATIENT AT THE RIGHT TIME
ABO incompatible:
- Terbanyak karena kesalahan prosedur
persiapan transfusi darah, paling sering
adalah kesalahan pemberian label pada
contoh darah pasien yang akan diuji gol
darah dan uji silang, kesalahan
mencocokkan unit transfusi yang
seharusnya diberikan kepada pasien
- Kesalahan prosedur (proses uji silang)
SOP permintaan darah :
Permintaan darah/produk darah untuk kasus bedah
elektif
Permintaan darah/produk darah untuk kasus emergensi
Melengkapi formulir permintaan darah
Pengambilan darah dan pemberian label pada sampel
darah penderita
Pengambilan darah/produknya dari bank darah
Penyimpanan dan pengiriman darah/produknya
Transfusi darah/produknya termasuk pemeriksaan
terakhir terhadap identitas pasien
Rekam medis
Pengawasan
Investigasi dan penanganan bila terjadi reaksi transfusi
Uji Saring Terhadap Infeksi
Tujuan : memastikan supaya darah yang tersedia
sedapat mungkin bebas dari infeksi

Penyebab : HIV, Hepatitis B dan C, Malaria dan


Sifilis (berbeda di tiap negara: penyebab infeksi
terbanyak dan dana)
Istilah untuk penilaian uji saring:
Positif/negatif digunakan setelah hasil
awal dikonfirmasi dengan satu/lebih
pengujian
Reaktif/non reaktif digunakan bila hasil
awal belum dikonfirmasi
Samar-samar hasil meragukan
(positif/negatif ?)
Terhadap donor:
- Anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui riwayat infeksi, keluhan dan
gejala penyakit
- Uji saring secara laboratoris untuk
memastikan bahwa darah donor tersebut
tidak mengandung agen penyebab infeksi
Tes Kompatibilitas
Tujuan :
Memastikan bahwa sel darah merah yang
ditransfusikan kompatibel dengan antibodi
dalam plasma resipien (tidak menimbulkan
hemolisis)
Mencegah pembentukan antibodi baru dalam
darah resipien (terutama anti RhD)

Pemeriksaan meliputi:
Gol. Darah ABO
Gol. Darah Rhesus
Antigen-antigen lainnya ( antigen Rh, C,c,E,e,
antigen Kidd, Kell, Duffy, Lewis dll)
Uji Cocok Serasi

1. Pemeriksaan golongan darah


(ABO dan Rhesus)
2. Skrining antibodi
3. Reaksi silang (cross match)
Crossmatch (uji silang): mayor dan minor
Tujuan:
Memastikan kompatibilitas ABO antara
darah donor dengan resipien
Mendeteksi adanya reaksi antara antibodi
dalam plasma pasien dengan antigen
pada darah donor yang tidak terdeteksi
dalam skrining/typing
Major Crossmatch: uji antara serum resipien
dengan sel-sel darah donor

Minor crossmatch: uji sel darah merah


resipien dengan serum donor

Bila memungkinkan: Gol darah ABO dan


Rhesus resipien dengan donor sama
Pemeriksaan Laboratorium pada
Reaksi Transfusi

1. Reaksi Transfusi:
- Reaksi Transfusi Hemolitik
- Reaksi Transfusi Non hemolitik
2. Transimisi Infeksi
3. dll: Hipokalsemia dan toksisitas sitrat
Necrotizing enterocolitis
Reaksi Transfusi Hemolitik
Terjadi lisis eritrosit donor oleh antibodi dalam
plasma resipien
Etio: - Inkompatibilitas ABO atau Rh
- Penanganan unit darah yang tdk baik
- Tercampur cairan infus
- Kontaminasi oleh agen infeksi
Lab: Ulang uji kompatibilitas ABO dan Rh terhadap
darah donor dan resipien
Reaksi transfusi hemolitik lambat:
Reaksi antibodi neonatus dg antigen minor
eritrosit donor (bila ibu terpapar antigen tsb pada
kehamilan/transfusi sblmnya)
Harus dicurigai bil :
- Tjd Hb yang tidak dapat dijelaskan
- ikterik, gagal ginjal dan perub. Biokimiawi
- Tes antiglobulin langsung (direct antiglobulin
test) (+) atau ditemukan alloantibodi pada
sampel darah resipien
Reaksi Transfusi Non Hemolitik
Tidak menyebabkan kerusakan eritrosit
Reaksi Antibodi plasma resipien dengan
antigen yg berasal dari komposisi darah
donor (leukosit/plasma protein)
Sering pada pasien dengan multiple
transfusion
Manifestasi: urtikaria, reaksi febris, serum
sickness, oedem paru dan anafilaksis
Transmisi Infeksi
HIV, Hep. B&C, malaria, sifilis, CMV
Lab: uji saring terhadap infeksi

Hipokalsemia dan toksisitas sitrat


- Lab: Kalsium <0,8 mmol/L
Alkalosis: pH >7,45, bikarbonat
plasma meningkat
Trombositopenia
Sering terjadi pada transfusi tukar
Menggunakan darah simpan
Lab: jumlah trombosit (50-70%) dari
sebelumnya kegagalan hemostasis dan DIC

Necrotizing enterocolitis (NEC)


- Komplikasi paling serius pada transfusi tukar
- Lab: pemeriksaan serologis aktivasi sel T
RATIONALE

Pada 8.787 pasien operasi fraktur paha dengan Hb 8


Transfusi tidak mempengaruhi mortalitas 30 dan 90 hari.

Pada 90% pasien Hb <8


Transfusi tidak mempengaruhi mortalitas 30 dan 90 hari

(dengan mempertimbangkan penyakit kardiovaskular dan


faktor risiko lainnya)
Takhayul-takhayul Ilmiah

Setetes darah Anda menyelamatkan


nyawa

Perdarahan hilang darah, ganti darah

Hb pre-op harus 10 g/dl


Contoh Darah
Dalam spuit
Minimal 2 ml/ kantong darah
Identitas pasien (lengkap) ditempel pada
spuit tsb
Berlaku 24 jam setelah 24 jam harus
dikirim contoh darah yg baru.
Formulir Permintaan Darah
Diisi lengkap
Ditanda-tangani oleh
dokter yang merawat
pasien berkekuatan
hukum
LABORATORY EXAMINATION ON DIFFICULTY WHILE / AFTER
TRANSFUSION AND THE MEASURE TO HANDLE IT

1. LABLE & ETIQUTTE Comparison yes/not be


mistaken ?
2. SAMPLE :
- After transfusion of patients blood
- Before transfusion of patients erythrocyte & serum
- Blood residue in bottle
- First 24 hours urine after the reaction of transfusion
2. SEROLOGIC TEST :
- Blood grouping test again (ABO & Rh)
- Patients blood grouping test before and after (ABO & Rh)
- Compatibility test of donors erythrocyte & patients serum
before and after transfusion
3. BIOCHEMISTRY TEST :
- After transfusion serum : free Hb
Bilirubine
- After transfusion urine : Free Hb
Bilirubine
4. BACTERIOLOGIC TEST :
- Donors blood bottle
- Blood residue bacteriologic test

Anda mungkin juga menyukai