ORANGTUA
Oleh: Fahmi
Orientasi Ketahanan Keluaga
Calang,2014
Latar Belakang
Pola asuh orang tua penting membentuk sikap dan perilaku.
Proses pola asuh ortu meliputi : kedekatan ortu-remaja,
pengawasan ortu dan komunikasi ortu-remaja
Komunikasi ortu-remaja merupakan strategi utama dalam
meningkatkan perilaku seksual remaja yang bertanggung
jawab.
Ortu seharusnya menjadi sumber informasi dan pendidik
utama tentang KRR
Ortu sering mengalami hambatan
untuk membicarakan masalah seks
dengan remaja ,dan sebaliknya.
Pengertian komunikasi
Memberi
informasi
Mendidik
Memberi
Menghibur
instruksi / audiensi
mengajak
Unsur-unsur komunikasi
Komunikator : sumber atau orang yg
menyampaikan informasi/pesan pd orang lain
Komunikan yaitu pihak yang menerima &
memberikan respon terhadap stimulus dari
komunikator
Pesan adalah stimulus yang dikeluarkan oleh
komunikator pada komunikan
Saluran/media bisa komunikasi antar pribadi atau
komunikasi masa
Tujuan mencakup waktu, jangkauan dan target
Hambatan terhadap komunikasi orangtua-remaja
Orang tua merasa tdk nyaman ketika
membicarakan seks/masalah reproduksi
Orang tua tidak memahami perilaku seksual
anak remajanya
Pengetahuan ortu yang minim tentang isu KRR
Diskusi sering gagal ketika menyangkut isu sensitif, spt PMS, kematangan seksual
Orang tua menganggap remajanya tidak aktif
secara seksual
Hal-hal yang dilakukan ortu yg
menghambat komunikasi
orangtua-remaja
Lebih banyak berbicara daripada
mendengar
Merasa tahu lebih banyak
Cenderung memberi arahan/nasehat
Tidak berusaha mendengar dahulu apa yang
sebenarnya dialami remajanya
Tidak memberi kesempatan remaja untuk
mengemukakan pendapat
Tidak mencoba menerima kenyataan yg
dialami remaja dan memahaminya Merasa
putus asa dan marah karena tdk tahu harus
bersikap pada remaja
12 gaya komunikasi orang tua
yang menghambat
Keterbukaan
Empati: merasakan apa yang
dirasakan orang lain
Dukungan : verbal/non verbal
Kepositivan: sikap positif dan
menghargai orang lain
Kesamaan: dlm pengalaman
& percakapan
Sekian dan Terima Kasih