Anda di halaman 1dari 40

IX

SPESIAL SENSES

Adalah modalitas sensori (sistem afferent) yang menyangkut


pengindraan khusus seperti : pengecapan, pembauan, penglihatan,
pendengaran dan keseimbangan serta perabaan.

Lidah : pengecapan = gustatorius


Hidung : pembauan = olfactorius
Telinga : pendengaran = cochlea
Telinga dalam : keseimbangan (canalis semicircularis)
Kulit : untuk perabaan
Mata : untuk penglihatan

Pengecapan : proses mengetahui cita rasa bagian makanan yang


terlarut :
Pengecapan : proses mengetahui cita rasa bagian
makanan yang terlarut :
manis, pahit, asin, asam, coklat, kesat, lemak, kopi,
teh, tuba.

Reseptor : pucuk pengecapan berbentuk ujung saraf,


pada permukaan : lidah, langit-langit, pharynx dan pipi

Pucuk pengecapan: papilla

Papilla : - filiformis, fungsi formis, circum valllatae,


foliatae, conicae, lenticularis

Papilla filliform : - selaput lidah dorsal, pinggir lidah


- kurang peka terhadap cita rasa
makanan
Papilla fungi form : - ujung lidah
- pinggir lidah

Papilla circum vallate : - depan sulcus terminal

Papilla fungi form, conicae + folitae : - rudimenter


- belakang lidah

Papila fungi form + p. vallatae : - pada epiglottis, post


pharynx, palatum molle

Alat pembau : alat penghidung = penciuman = smelling


Terdapat pada rongga hidung, bagian atap dan
dekatnya (setentang lamina cribrosa) pada bagian
horizontal os. Ethmoidalis

2 cm3 , di tiap pihak


20 sel saraf (siliated)
regio olfactoria
Suatu zat bisa dicium bila bentuk gas

Pusat penciuman : lobus temporalis

Fungsi : - mengenal bau


- reflex biologis : - muak, senang, gairah sex,
bersin, dll
Mata

- Alat melihat benda, warna dan terang-gelap

- Terdiri dari : - cavum orbita


- bola mata
- kelopak mata
- Rongga diisi bola yang digerakkan oleh otot mata

- Retina : mengandung sel saraf penangkap/ pengenal


diteruskan ke N. opticus otak

- Embriologis bola mata asalnya dari diencephalon

- Kedua mata simetris, gerakan serentak (kalau tidak


serentak juling/ kero)
- Selaput kelopak mata bawah pucat anemia

- Gerak asimetris radang

- Cavum orbita: terdiri dari 6 tulang

1. os. ethmoid : medial


2. os. frontal : atap
3. ala parva os. ethmoid : lateral-post
4. os. zygomaticum : lat. ant
5. os. maxilla : dasar
6. os. lacrimal : pelengkap medial
Bola mata : depan : cornea

- Bola mata : 2,4 cm


- Palpebra : kelopak mata
fungsi : membuka/ menutup mata
- 5/6 lat. tumbuh bulu (cilia)
- 1/6 medial canal penyaluran air mata menuju meatus
nasi inferior
- Pinggir palpebrae : muara kelenjar tarsal sebelah
dalam dan sebaceae sebelah luar

Guna bulu mata :


- Mengurangi sinar
- Menjaga air mata

Musculus orbicularis oculi :


- Menutup kelopak mata atas ke bawah ( N. VII)
Musculus levator palpebra sup :
- Membuka kelopak mata atas (N. III)
- Kelopak mata bawah membuka oleh gaya gravitasi

Conjungtiva :
- palpebrae : meliputi palpebra sup. & inf. ke dalam
- bulbi : melapisi permukaan depan bola mata
- tipis, translucent
- rongga antara : conjungtiva bulbi dan conjungtiva
palpebrae : saccus
- Fornix : lipatan melekuk pada peralihan Conjungtiva
palpebrae Conjungtiva bulbi

- Permukaan conjungtiva selalu dibasahi air mata


Glandula lakrimal :
- Kelenjar exorin
- NaCl 0,9 %
- 1 x 2 cm
- 12 ductus
- Kelenjar lacrimal accessori
Guna : membasahi conjungtiva
Berkedip : meratakan air mata

Dinding bola mata


- sklera, choroid dan retina
Iris : selaput pelangi
Pupil : pinggiran pusat iris
- Iris mata hitam : pigmen terdapat pada : stroma depan,
tengah dan belakang
- Iris coklat : pigmen pada stroma tengah dan belakang
- Biru : hanya stroma belakang
- Iris mata merah : terdapat pada orang albino (balar),
tidak ada pigmen

Retina : sebelah dalam choroid , tempat kedudukan sel


reseptor cahaya dan sel saraf humerus ransang sinar
- Bagian retina tanpa sel saraf : orra serrata
warna retina : bening
- Fundus : daerah buta
- Fovea centralis = makula lutea paling sensitif warna
karena disini melulu sel conus

Isi bola mata


- aquos humor, lensa dan corpus vitreus

aquos humor : cairan bening depan/ belakang bola mata


corpus vitreus : suatu zat gelatinous padat, jernih belakang
lensa menempati seluruh rongga bola mata
Fundus oculi = discus opticus
- daerah bulat/ melingkar : dibentuk oleh kumpulan saraf
afferent dari retina
- letaknya : medial dari fovea centralis
- warna : merah kekuningan oleh kapiler (opthalmoscopi)
- Permukaan lebih tinggi dari retina
- tempat masuk a/v centralis retina

superior
temporal inferior
- a/v centralis retina ramus
besar
nasal superior

kecil inferior
- fundus daerah buta, bukan daerah retina
- lateral fundus fovea contral
- pinggir jelas oleh karena bayangan pinggir sklera
ditempati nervus opticus
- Meninggi oleh karena : berkas afferent dari retina

LENSA
- terletak di belakang iris
- berlapis seperti kulit bawang
- jernih
- biconvex
- dibalut capsul lensa
- di pinggir melekat pada ligamentum suspensorium
lentis
- Bila otot polos corpus ciliare berkontraksi capsul
tertarik lensa picak (melihat jauh)
- bila corpus ciliare kendor capsul terulur cembung
lagi (lihat dekat)
- Indeks bias (capsul+lensa) > indeks aquos humor
- Lensa tak ada aphakia lentis
- Bila lensa keruh cataract
Aquos humor, lensa dan corpus vitreus adalah media
penerus sinar yang memasuki kornea menuju retina

Aquos humor
- Cairan bening pada kamera oculi anterior dan kamera
oculi posterior
- Dihasilkan secara imbibisi dari kapiler stroma di
belakang iris
- Indeks bias = cornea
- Kelebihan canal sclema venous
- Kelebihan ini glaucoma (mata nyeri)
Sklera
- Lapisan keras, 0,5 mm, substansia Ca di luar
- Sklera di depan jadi cornea
- Di belakang ditembus oleh : - n. opticus
- n. ciliaris brevis
- n. ciliaris longa
- a/v ciliaris brevis
- Ke depan ditembus oleh : a. ciliaris longa + v. verticosa

Cornea:
- Lapisan bening depan mata
- Radius 1/6 radius bola mata
- Lebih cembung
- Terdiri dari lapisan conjungtiva + sclera
- Melekat pada limbus
- Limbus tempat operasi
Corpus ciliaris (C.C)
- Otot radiair + circuler
- Ke depan retina/ pangkal ligamentum suspensorium
lensa mata
- Contracti radiair menarik capsul picak
- Contracti circuler cembung
- Otot radiair (simpatis)
- Otot circuler (p.simpatis)

Choroid
- Hitam pekat
- Ke dalam sclera dibelakang corpus ciliare
- Antara sclera choroid : pembuluh darah
- Choroid ke depan corpus ciliare iris
Iris
- Selaput pelangi belakang cornea
- Lanjutan ke depan dari choroid
- Ditempati pigmen melanin + kapiler
- Pada stroma terdapat otot polos
radiair di pinggir musculus dilator pupilae (sympatis)
melingkar di tengah musculus constrictor pupilae (para
sympatis)

Retina
- Ke dalam choroid
- Tempat kedudukan sel receptor cahaya dan penerus
ransangan cahaya
- Permukaan luar erat pada choroid (patologis) ablatio
retina buta melek
- Ke depan sel saraf makin sedikt hilang orra serrata
- Bening
- Median belakang bulat putih merah fundus atau
discus opticus (daerah buta)
- Ketemporal lekuk kecil fovea centralis (macula
lutea) ini daerah sensitive terhadap warna oleh
karena ada sel cones (sel cones semata-mata)

TELINGA
Telinga terdiri atas 3 bagian:
1. Telinga luar
2. Telinga tengah
3. Telinga dalam

Fungsi telinga:
1. Pendengaran
2. Keseimbangan
TELINGA LUAR
Struktur :
1. Pinna : cartilago elastis berwarna kuning yang ditutupi
oleh lapisan kulit
2. Meatus acustus externus:
a. pars cartilago
b. pars ossea (pars tympanica) 2 cm
3. Membran tympanica : pemisah meatus acustus
externus dari telinga tengah

Persarafan (sensorik)
1. Nervus auriculotemporalis
2. Nervus occipitalis minor
3. Nervus auricularis major
4. Ramus auricularis nervi vagi
5. Nervus facialis
Otot-otot daun telinga mendapat persarafan dari
nervus facialis.
Perdarahan
1. Arteria temporalis superficialis
2. Ramus atricularis profundus arteria maxillaris
3. Arteria auricularis posterior

TELINGA TENGAH
Cavum tympani adalah rongga berisi udara di dalam pars
petrosa ossis temporalis.

Struktur
Dinding medial
1. Dinding tulang telinga dalam
2. Fenestra vestibuli
a. lateral : basis stapedius
b. medial : perilymphe vestibuli
3. Fenestra cochlearis : perilymphe dari ujung saluran
cochlea
4. Promontorium : dibentuk dari tonjolan bagian
cochlea dan mengandung serabut saraf dari plexus
tympanicus
5. Tonjolan dari canalis nervus facialis

Dinding lateral
Membrana tympani dan recessus epitympanicus.
1. Chorda tympani : menyilang pars flacida membrana
tympani (posterior ke anterior)
2. Membrana tympani :
a. pars flacida (superior)
b. pars tensa (inferior)

Atap
Tegmen tympani (bagian dari os. petrosum)
Dinding anterior
1. Tuba auditiva
2. Canalis untuk musculus tensor tympanica
3. Cabang-cabang arteria carotis interna

Dasar
1. Lamina tympanica (os petrosum)
2. Fossa jugulare
3. Canalis caroticus
4. Nervus Jacobsen (cabang tympanica N.IX)

Dinding posterior
Aditus dan antrum mastoideum
Eminentia pyramidalis (berisi M. stapedius)
Isi
Tulang-tulang telinga
1. Malleus
a. caput : bersendi dengan incus
b. leher (collum mallei)
c. manubrium
(i). Tempat insertio M. Tensor tympanicum
(ii). Melekat pada membrana tympani
d. processus anterior : berhubungan dengan fissura
petrotympanica
e. processus lateralis : berhubungan dengan bagian
atas membrana tympani
2. Incus
a. corpus : bersendi dengan caput mallei
b. crus longum : bersendi dengan caput stapedii
c. crus brevis : berhubungan dengan recessus
epitympanicus
3. Stapes
a. caput : bersendi dengan incus
b. collum : tempat insertio M.stapedius
c. crus : menghubungkan collum dengan basis
d. basis : melekat pada fenestra ovalis

Semua persendian melalui articulatio synovial. Fungsi


dari tulang-tulang telinga tengah ini adalah
menghubungkan membrana tympanica.

Otot-otot
1. M. stapedius
a. origo : pyramida pada dinding posterior
b. insertio : collum stapedii
c. persarafan : N. facialis
d. fungsi : relaksasi basis stapedii di fenestra ovalis,
untuk mengurangi tegangan di membrana tympani.
2. M. tensor tympani
a. origo : pars cantilago tuba auditiva
b. insertio : manubrium mallei
c. persarafan : cabang N. pterygoidi medialis
( N. mandibularis)
d. fungsi : menarik membrana tympani ke dalam dan
menekan basis strapedii fenestra ovalis, sehingga
membrana tympani menjadi lebih tegang.

TELINGA DALAM
Struktur telinga dalam terlalu kompleks untuk dapat
diterangkan di sini secara detail. Hanya bagian-bagian dan
fungsi utamanya akan diberikan secara ringkas.
Labyrinth ossea
Struktur ini letaknya di dalam pars petrosa ossis
temporalis, dilapisi periosteum dan mengandung
cairan perilymphe. Di dalamnya terdapat labyrinth
membranacea yang terdiri dari 3 bagian :
1. Vestibulum
2. Cochlea
3. Canalis semicircularis

Vestibulum
1. Letaknya di antara cochlea (depan) dan canalis
semicircularis (belakang)
2. Isi
a. sacculus
b. utriculus
c. sebagian dari ductus endolymphaticus
Cochlea
1. Berbentuk konus (seperti rumah keong)
2. Modiolus adalah tulang pusat, sebagai sumbu
dimana cochlea melingkar seperti spiral. Di
dalamnya terdapat cabang-cabang dari N.cochlearis
lamina spiralis merupakan lembaran tulang yang dari
modiolus berproyeksi ke dalam saluran cochlea.
3. Isinya ductus cochlearis.
4. Membrana basilaris membagi saluran di dalam
cochlea menjadi dua (scala tympani dan scala
vestibuli) dan saling berhubungan di aspeknya
membrana ini membentang dari tepi lamina spiralis
ke dinding seberangnya dalam cochlea.
5. Membrana vestibularis juga membentang dari
modiolus ke dinding luar cochlea. Di antara
membrana vestibularis dan membrana basilaris
terdapat organ dari corti.
Canalis semicircularis
1. Anterior (superior)
2. Posterior
3. Lateral
4. Semua canalis ini saling
0 tegak lurus 90
0
satu
terhadap yang lain dan letaknya 45 0 terhadap
bidang sagital 0

5. Semuanya merupakan 2/3 bagian dari lingkaran.


6. Pada satu ujungnya melebar, membentuk ampula.

Canalis semicircularis lateral bermuara pada kedua


ujungnya ke dalam vestibulum, sedangkan bagian
ampula dari saluran anterior dan posterior bermuara
tersendiri di dalam vestibulum. Ujungnya yang lain
bergabung dulu sebelum masuk ke dalam
vestibulum.
Labyrinth membranacea
Bagian ini merupakan ruangan tertutup , yang berisi
cairan endolymph dan terletak di dalam labyrinth
ossea.

Fungsi :
1. Ductus cochlearis : pendengaran
2. Saculus dan utriculus : keseimbangan statik
3. Canalis semicircularis : keseimbangan kinetik

Saluran endolymphaticus menghubungkan utriculus


dengan saculus.
Labarinthus osseus
1. Vestibulum
- bagian tengah labirinth osseus
- di sini membuka fenestra ovale dan fenestra
rotundum
- di atas muara canalis semi cirkularis
2. Cochlea = rumah siput
tiga pintu yaitu: - dengan vestibulum
Labarinthus membranosus
1. Utriculus
2. Sakulus
3. Ductus semi circularis
4. Ductus cochlearis
Telinga dalam
- Terletak dalam pars petrosa os. Temporalis
- Terdiri dari : - labyrinthus membranous
- labyrinthus osseus

- Labyrinthus osseus terdiri dari tulang + ruang-ruang dan


saluran.
Ruang terdiri dari : cochlea + vestibulum
Salurannya: canalis semi circularis

- Labyrinthus membranous terdiri dari selaput-selaput


(membran) yang membentuk kantong dan saluran-saluran
yang terletak dalam ruangan-ruangan saluran labyrinthus
osseus

- Kantong lab. Membraneous terdiri dari utriculus+sacculus


(keduanya dalam vestibulum), ductus cochlea dalam
cochlea dan 3 ductus semicircularis dalam canalis
semicircularis (c.s.c)
Cochlea

Labyrinthus Vestibulum
osseus

C.S.C
Telinga
dalam
Utriculus

Labyrinthus Sacculus
membranous
Ductus cochlea

Ductus C.S.C
Cochlea

Depan Ductus cochlea

Telinga
Vestibulum
dalam

Sacculus
Belakang
Utriculus

Canalis et ductus semi


circularis (3)
- Cairan antara labyrinthus osseus - labyrinthus
membranous disebut perilymph
- Endolymph : cairan dalam labyrinthus membranous

Labyrinthus Osseus
I. Vestibulum
- Adalah ruang tengah labyrinthus osseus
- Ke belakang C.S.C
- Ke depan cochlea
- Ukuran A-P : 6 mm
- Vertical : 4 5 mm
- Sumbu transversal : 3 mm
- Dinding depan menghadap ke vacum tympani
melalui fenestra vestibuli yang ditutupi oleh basis
stapes
- Dinding medial M.A.I (meatus acusticus internus)
- ant-inf recessus sphaericus vestibuli dimana
terletak sacculus
- Medial vestibulum : utriculus

II. Canalis semi circularis


- Terletak di atas belakang vestibulum
- Sup, post, lat
- Masing-masing 2/3 lingkaran
- Salah satu ujung gembung : ampula
- Saluran ceper,
: 1-1.5 mm, ampula : 2 mm
- Ke-3 saluran bermuara ke vestibulum
- Ujung medial c.s.c superior bergabung dengan ujung
atas c.s.c posterior saluran bersama : crus
commune.
HIDUNG
Hidung terdiri dari 2 bagian:
1. Hidung luar (nasus externus)
2. Cavum nasi
Hidung mempunyai 2 fungsi :
1. untuk pernafasan
2. untuk menghidu

Dari apertura nasalis anterior, rongga hidung


meluas sampai ke apertura nasalis posterior dan dibagi
dua oleh septum nasalis. Dilapisi oleh epitel respiratorik,
kecuali dekat lubang hidung luar yang dilapisi oleh kulit
dan di daerah olfatorik yang dilapisi oleh epitel olfatorik.
HIDUNG LUAR
Struktur
1. Os nasale membentuk punggung hidung
2. Cartilago nasalis superior dan inferior membentuk
dinding lateral
3. Cartilago septalis terletak di garis tengah
4. Dilapisi oleh kulit yang meluas sampai ke vestibulum
nasi

Persarafan sensorik
1. Nervus nasalis externus (ujung hidung)
2. Nervus infratrochlearis (punggung hidung)
3. Nervus infra-orbitalis rami nasalis (cuping hidung)
CAVUM NASI
Struktur

Dinding lateral
Dibentuk oleh :
1. Os sphenoidale
2. Lamina medialis ossis pterygoidi
3. Os palatinum
4. Pars lateralis ossis ethmoidalis (concha superior dan
media)
5. Os lacrimale
6. Os frontale
7. Os nasale
8. Os maxillare
9. Concha inferior
Bagian-bagian cavum nasi
1. Concha nasalis inferior, media, superior

2. Meatus nasi inferior: bermuara ductus nasolacrimalis

3. Meatus nasi medius


a. Bulla ethmoidalis (cellula ethmoidale)
b. Processus uncinatus ossis ethmoidalis
c. Hiatus semilunaris dengan muara:
(i). Sinus frontalis
(ii). Cellulae ethmoidales anteriorres
(iii). Cellulae ethmoidales media
(iv). Sinus maxillaris
4. Meatus nasi superior : bermuara cellulae
ethmoidales posterior
5. Foramen sphenopalatina : bermuara di belakang
meatus nasi superior
6. Recessus spheno-ethomoidalis ; di sini bermuara
a. Sinus sphenoidalis
b. cellulae sphenoidales
c. concha superior di bagian atas

Dinding Medial
1. Lamina perpendicularis ossis ethmoidalis
2. Os vomer
3. Cartilago nasales
Apertura nasalis posterior
Batas
Bawah : tepi posterior lamian horizontalis ossis
palatini
Atas : basis cranii
Lateral : lamina medialis processus pterygoideus
Medial : os vomer

Dinding bawah (lantai)


Os maxilllare
Os palatinum (lamina horizontalis)

Dinding atas (atap)


1. Spina nasalis ossis nasalis (depan)

Anda mungkin juga menyukai