Anda di halaman 1dari 21

PENGOBATAN TB ANAK

DISEMINASI JUKNIS TB ANAK


POKJA TB ANAK
SUBDIT TB KEMENKES RI
Pendahuluan

Prinsip pengobatan TB Anak sama


dengan TB Dewasa (regimen sama)
Pengobatan diberikan untuk anak
SAKIT TB
Profilaksis untuk anak dengan kontak
TB positif atau terinfeksi
Penting dalam tatalaksana TB anak

Obat berupa paduan obat (bukan


monoterapi
Disertai pemberian gizi adekuat
Mencari penyakit penyerta
PRINSIP PENGOBATAN TB ANAK

OAT dalam bentuk kombinasi (minimal 3 macam


obat)
Lama pengobatan 6-12 bulan
Fase intensif (2 bulan pertama) dan fase lanjutan
(4-10 bulan selanjutnya)
Obat diminum setiap hari
TB dengan gejala klinis berat (milier, meningitis,
TB tulang dll) dirujuk ke fasyankes rujukan
Kortikosteroid (Prednison 1-2 mg/kgBB
dibagi 3 dosis selama 2-4 minggu)
Diberikan pada ;

TB milier
Efusi pleura TB
Perikarditis TB
TB endobronkial
Meningitis TB
Peritonitis TB
Paduan OAT Anak (Program Nasional Pengendalian
Tuberkulosis) di Indonesia

Kategori anak dengan 3 macam obat


2 RHZ / 4 HR
Kategori anak dengan 4 macam obat
2 RHZE (S) / 4-10 HR
OAT anak berupa kombinasi dosis tetap (OAT-
KDT) 2 atau 3 jenis obat dalam 1 tablet

Dosis menyesuaikan berat badan

OAT Kombipak diberikan pada anak yang


mengalami efek samping KDT
REGIMEN TERAPI TB
2 mo 6 mo 9 mo 12mo

INH
RIF
PZA

EMB
SM

PRED
DOT.S !
DOSIS OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT)

Dosis harian
Obat (mg/Kg/hari)
Efek samping

Isoniazid 5-15 (10) Hepatitis,neuritis periferal,


(INH) (300 mg) hypersensitivitas
Gangguan gastrointestinal ,reaksi kulit,
Rifampicin 10-15 (15) hepatitis, thrombocytopenia,
(RIF) (600 mg) Enzim hepatic,perubahan
warna sekresi menjadi orange.

Pyrazinamide 15 40 (35) Hepatotoksisitas, hiperurisemia, arthralgia,


(PZA) (2 g) gangguan gastrointestinal

Neuritis optik, menurunnya ketajaman


Ethambutol 15-25 visual, sulit membedakan warna merah
(EMB) (1,25 g) dan hijau,hipersensitivitas,
gangguan gastrointestinal

Streptomycin 15 - 40
Ototoksisitas,nefrotoksisitas
(SM) (1 g)
Jika INH dan RIF digunakan bersamaan, maka dosis harian obat harus dikurangi, dosis INH
tidak boleh melebihi 10 mg/kgBB/hari
National Concensus of tuberculosis in children, 2001
Fase intensif Fase lanjutan Prednison Lama
TB Paru -
TB kelenjar superfisial -
2HRZ 4HR 6 bulan
Efusi pleura TB 2 mgg - tapp off

TB paru berat:
TB milier 7-10HR 4 mgg - tapp off 9-12 bulan
TB + destroyed lung

Meningitis TB 4 mgg- tapp off


2HRZ(E/S)
Peritonitis TB 2 mgg - tapp off
10HR 12 bulan
Perikarditis TB 2 mgg - tapp off

Skeletal TB -
OAT KDT Anak

Fase intensif terdiri dari R 75 mg


H 50 mg
Z 150 mg
Fase lanjutan R 75 mg
H 50 mg

Dosis berdasarkan berat badan


Bila BB>30 kg diberikan 6 tablet
Kombinasi obat dalam paket
Paket berisi 60 sachet (intensif) dan 120 sachet (lanjutan)
Tiap sachet terdiri dari beberapa obat
KDT DENGAN FORMULASI IDAI

Tiap tablet mengandung beberapa jenis obat


Bayi dengan BB< 5 kg, diberikan OAT secara
terpisah (bukan KDT), sebaiknya dirujuk
Bila ada kenaikan BB, dosis KDT disesuaikan
Anak obesitas, dosis KDT berdasarkan BB ideal
OAT KDT tidak boleh dibelah, digerus
Cara pemberian; ditelan, dikulum (chewable),
dilarutkan dalam air (dispersable)
OAT diberikan saat perut kosong (paling cepat
1 jam setelah makan)
OAT lepasan dalam bentuk puyer harus dibuat
secara terpisah
PEMANTAUAN PENGOBATAN

Pada fase intensif: kontrol tiap minggu


(kepatuhan, ES obat)
Pada fase lanjutan: kontrol tiap bulan

Setelah fase intensif 2 bulan evaluasi gejala


klinis
Bila respons klinis baik OAT lanjut

Bila respon kurang rujuk


EVALUASI SETELAH OAT 6 BULAN

Perbaikan klinis
Pemeriksaan penunjang: Foto Toraks (tidak
menunjukkanperubahan signifikan)
PPD tes (uji tuberkulin) tidak dapat digunakan
untuk menilai perbaikan penyakit
Bila dahak BTA pos periksa ulang sesuai
alur pemeriksaan pasien BTA pos
EFEK SAMPING OAT PADA ANAK

Pasien dengan neuritis perifer (kesemutan) dan


asupan piridoksin tidak tercukupi berikan Vit
B6 10 mg tiap 100 mg INH
Indikasi Vit B6 pada:
Bayidengan ASI eksklusif
Pasien Gizi buruk

Anak HIV pos


PASIEN BEROBAT TIDAK TERATUR

Anak tidak minum OAT > 2 minggu fase intensif


atau >2 bulan di fase lanjutan DAN
menunjukkan gejala TB, berikan pengobatan
dari awal
Anak tidak minum OAT < 2 minggu fase intensif
atau <2 bulan di fase lanjutan, lanjutkan sisa
pengobatan sampai selesai
Resiko terjadinya TB MDR
PENGOBATAN ULANG
Anak yang pernah pengobatan TB datang
kembali dengan gejala menyerupai TB
evaluasi secara benar
Evaluasi harus di fasilitas rujukan
Evaluasi:
Pemeriksaan mikrokroskopis BTA
Sistem skoring
Lakukann secara cermat

Bila dahak BTA pos Kasus Kambuh


Tidak perlu Uji Tuberkulin Ulang
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai