Anda di halaman 1dari 27

2

0
PETA PROVINSI JAWA BARAT
Luas Wilayah : 37.116,54 Km
Jumlah Penduduk : 45.736.365 Jiwa
Jumlah Kab/Kota : 27 Kab/Kota
Kecamatan : 636 Kecamatan
Kelurahan : 5.962 Kelurahan
Rumah Sakit Umum : 205 RSU
Jumlah Puskesmas : 1057 Puskesmas
Jumlah Kasus Kematian Bayi : 4.211
KAB. SUKABUMI 419
KAB. TASIKMALAYA 363
Jumlah Kasus Kematian Bayi Tertinggi :
KAB. INDRAMAYU 355 419
KAB. MAJALENGKA 247 Jumlah Kasus Kematian Bayi Terendah :
KAB. CIAMIS 240
KAB. CIANJUR 234 39
KAB. CIREBON 227 Jumlah Lahir Hidup : 844,232
KAB. SUMEDANG 205 Jumlah Lahir Mati : 2,538
KAB. GARUT 190
KAB. KARAWANG 187 BBLR, 1286
KAB. BANDUNG 172
KAB. BOGOR 166
KAB. KUNINGAN 149 Lain-lain,
KOTA DEPOK 122 Kelainan 1079
KAB. PURWAKARTA 116 Saraf , 13
KAB. SUBANG 116
KAB. BANDUNG BARAT 101
Kelainan
Tetanus,
KOTA BANDUNG 97
KOTA TASIKMALAYA 96 Saluran
6
KAB. BEKASI 87 Cerna, 32
Diare, 77
KOTA CIMAHI 73
KOTA BOGOR 66 Pneumonia
KOTA BANJAR 53 , 199
KOTA SUKABUMI 46 Ikterus, 42 Asfiksia,
KOTA BEKASI 45 954
Kelainan Tetanus
KOTA CIREBON 39
Kongenital, Neonaturu
0 100 200 300 400 500
295 Sepsis, 104 m, 9
10
25000

20000

15000 Th 2010
Th 2011
10000 Th 2012
Th 2013
5000
Th 2014

0
250000

200000
Th 2010
150000
Th 2011
100000 Th 2012
Th 2013
50000 Th 2014

0
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
10.8
10.6
10.4
10.2
10
9.8
9.6
9.4
9.2
9
8.8
THN THN THN THN THN
2010 2011 2012 2013 2014
PERSENTASE 10.09 9.95 9.48 10.64 10.57
KONDISI DILAPANGAN

Dari hasil pemetaan kasus cakupan Pneumoni


tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa
Barat

Cakupan penemuan Pneumoni Balita selama 5


tahun berkisar antara 39,9 % - 50, 9 %

Cakupan Penemuan kasus pneumoni dari Tahun


2010 2014 belum mencapai target.
52 50.9
50

48

46 44.97
44.5
44 43.16 43.22
42

40

38
Th 2010 Th 2011 2012 Th 2013 Th 2014
100
120

20
40
60
80

0
Bgr
Cjr
Skb
Bks
Krw
Pwk
Sbg
Bdg
Smd
Grt
Tsk
Cms
Kng
Cakupan

Crb
Idr
Mjl
KBB
K Bdg
K.Bgr
K.Skb
K.Crb
K.Bks
K.Dpk
K.Cmh
K.Tsk
K.Bjr
100
120

80

20
40
60

0
Bgr
Cjr
Skb
Bks
Krw
Pwk
Sbg
Bdg
Smd
Grt
Tsk
Cms
Kng
Cakupan

Crb
Idr
Mjl
KBB
K Bdg
K.Bgr
K.Skb
K.Crb
K.Bks
K.Dpk
K.Cmh
K.Tsk
K.Bjr
Cakupan
Cakupan

96.2
81.53 79.37 80.75 82
72.31 71.39 75.01

55.56 54.2
51.73
44.03 46.33 47.35
41.65 41.95
27.8 29.8 29.6130.84 29.53
23.2 22.68
18.83
12.77
6.9

K.Bjr
K.Bks
K.Dpk
Krw

Kng

K.Cmh
Bgr

K.Skb
Cjr

K Bdg
Sbg
Bks

Idr
Tsk

KBB
Bdg

Cms
Pwk

Crb

Mjl

K.Bgr

K.Crb

K.Tsk
Skb

Grt
Smd
%

120.00

20.00
40.00
60.00
80.00
100.00

0.00
27.04

43.72

47.57

10.96

71.06

45.38

72.07

76.08

20.96

46.86

18.09

34.37

37.39

55.83

Cakupan
68.95

37.56

50.34

56.67

70.20

81.43
Jawa Barat Tahun 2013

96.39

25.22

19.76

45.59

39.98

76.54
Cakupan Penemuan Pneumoni Balita Provinsi

44.92
Cakupan Penemuan Pneumoni Balita Provinsi
Jawa Barat Tahun 2014

CAKUPAN PENEMUAN PNEUMONIA


PROVINSI JAWA BARAT
120.00 TAHUN 2014

94.20
100.00

86.93

86.00

70.46
69.69

80.00

67.10
65.81

63.44
63.42

63.38

58.34
53.56
51.71

60.00
%

43.22
42.40
39.89

39.34
35.35

34.42

31.28
29.81

40.00
27.14

26.85

21.06
20.06
17.86

14.93
20.00

0.00
0.00

Cakupan Kelengkapan Target


- Tahun 2014
- - Pertemuan Review Program ISPA (Sumber dana APBD)
- - Pembinaan Manajemen Program ISPA (Sumber dana
- APBD)
- - Kajian Pemanfaatan Oxygen Concetrate di 9 Kabupaten
(Sumber dana APBN)

- Tahun 2015
- - Pertemuan Review Program ISPA (Sumber dana APBD)
- - Pembinaan Manajemen Program ISPA (Sumber dana
- APBD)
- - Peningkatan Manajemen P2 ISPA di Kab/Kota (Sumber
- Dana APBN)
- - Pertemuan Peningkatan Penguatan Penemuan kasus
- Pneumoni bagi petugas Puskesmas (Sumber dana APBN)
Beberapa Kabupaten/Kota melakukan
pertemuan review program ISPA setiap
tahunnya.
Kab/Kota sudah mulai melakukan pertemuan
terintegrasi dengan KIA.
Beberapa Kab/Kota melakukan pertemuan
yang melibatkan Bidan Koordinasi (terkait
kesepakatan pelaporan bidan praktek swasta)
Beberapa Kab/Kota melakukan pertemuan
dengan Kader
Beberapa Kab/Kota melakukan Pertemuan
Validasi Data.
Pengadaan buku pedoman Tatalaksana ISPA
Pemanfaatan BOK di puskesmas untuk
Program ISPA digunakan untuk kegiatan Care
Seeking dan Autopsi Verbal.
Supervisi kegiatan program ke puskesmas.
Oleh petugas Kabupaten.
Sumber data laporan bulanan puskesmas, belum dari
sarana kesh yg lain shg data belum mewakili
kab/kota/provinsi.

Angka kematian balita akibat pneumoni di dapat


sebagian besar dari puskesmas dan sebagian kecil dari
Rumah Sakit. Sehingga belum menggambarkan angka
yang sebenarnya dan belum dapat menganalisa
keberhasilan program dalam menurunkan angka
kematian bayi akibat pneumoni.

Adanya perbedaan jumlah kematian karena pneumoni


antara data di program ISPA dengan data di KIA
Anggaran program P2 ISPA terbatas ( bahkan ada
beberapa kab/kota tidak mempunyai anggaran untuk
program P2 ISPA) shg untuk penanggulangan ISPA di
Kab/Kota kurang optimal.

Cakupan penemuan kasus pneumonia balita di


kabupaten/kota masih rendah, karena pelaksanaan
tatalaksana kasus di puskesmas masih rendah
kemungkinan dikarenakan :
- Kurangnya kesadaran petugas dalam penghitungan
nafas dengan menggunakan Sound Timer pada balita.
- Tidak semua anak diperiksa secara khusus di Poli anak
ataupun poli MTBS.
Tenaga kab/kota merangkap beberapa program dan
sering rotasi / mutasi shg untuk untuk pembinaan
teknis/manajemen ke puskesmas kurang optimal.

Anda mungkin juga menyukai