Anda di halaman 1dari 20

KERACUNAN

Karbon monoksida dan Sianida


Kepaniteraan klinik SMF Forensik RSUP Fatmawati Jakarta 2014
KARBONMONOKSIDA (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak merangsang


selaput lendir, sedikit lebih ringan dari udara sehingga mudah
menyebar

Sumber:
motor dgn Bahan bakar bensin, gas arang batu, alat pemanas
berbahan bakar gas, lemari es gas, dan kebakaran.
FARMAKOKINETIK
CO hanya diserap melalui paru dan sebagian besar diikat
oleh hemoglobin secara reversibel
Setelah CO dilepaskan oleh Hb, sdm tdk mengalami
kerusakan.
Absorbsi atau ekskresi CO ditentukan oleh :
Kadar CO dlm udara lingkungan
Kadar COHb sblm pemaparan
Lamanya pemaparan
Ventilasi paru
CO + Hb CoHb

Afinitas 208-245 kali O2

Hambat disosiasi oksiHb hipoksia jaringan

Reaksi dengan sitokrom a3 hambat

pernafasan sel hipoksia


TANDA & GEJALA KERACUNAN

Sianosis, pucat
Pernafasan cepat, mungkin cheyne-stokes
Pernafasan lambat(mnjelang kematian)
Nadi cepat, lemah, TD rendah
Pupil lebar, rx cahaya menghilang
Suhu badan dibawah normal
EKG: gel. T mendatar/neg, tanda insufisiensi koroner, ekstrasistol,
fibrilasi atrium.
Lab : mungkin ditemukan leukositosis, hiperglikemi dgn glukosuria,
albuminuri, SGOT,SGPT
% Saturasi COHb Gejala-gejala

10% Tidak ada

10%-20% Rasa berat pd kening, mgkn skt kepala ringan, pelebaran PD


subkutan, dispnu, gangg. koordinasi

20% - 30% sakit kepala, berdenyut pd pelipis, emosional

GEJALA - 30%-40% Sakit kepala berat, lemah, pusing, penglihatan buram, mual
dan muntah, kollaps
GEJALA 40%-50% Kebingungan makin meningkat, kesadaran menurun,
pernafasan dan nadi bertambah cepat, ataksia

50%-60% Sinkop, pernafasan dan nadi bertambah cepat, koma dg


kejang intermitten, pernafasan cheyne stokes

60%-70% Koma dg kejang, depresi jantung dan pernafasan, mungkin


mati

70%-80% Nadi lemah, pernafasan lambat, gagal pernafasan dan mati


GAMBARAN POST-MORTEM
Lebam mayat berwarna merah terang (cherry pink)
Darah menjadi encer dan berwarna merah terang karena terbentuknya CoHb,
jelas pada kadar >30%

[ Hipoksia ] gambaran petekie pada otak (substansia alba, globus palidus), eritem &
vesikel/bula pada kulit dada, perut, muka, esktremitas

Perdarahan dan nekrosis miokardium (sering di m.papilaris ventrikel sinistra). Gangguan


peredaran darah akibat perubahan degeneratif miokard dapat menyebabkan trombus
bisa ke otak (infark), femoral (gangren)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Uji dilusi alkali


Darah + air +NaOH 10-20% kocok warna tidak berubah
menjadi merah hijau kecoklatan; cherry pink (sat 20%)

Uji formalin (Eachlolz-Liebmann)


Darah + formalin 40% sama banyak koagulat merah
mengendap pada COHb 25%
PENGOBATAN
Pindahkan korban ke udara segar
Beri oksigen 100% sampai COHb dlm darah menurun dibawah kadar berbahaya
Bila terjadi depresi pernafasan, berikan pernafasan dg oksigen 100% sampai pernafasan menjadi
normal kembali
Pertahankan kehangatan tubuh dg memberikan selimut, tetapi jgn memberikan panas dr luar, krn
dpt mmprbrk keadaan syok
Pertahankan tekanan darah, bila perlu meninggikan bag. kaki tempat tidur jk tjd hipotensi, shg
aliran darah ke daerah otak tetap akan terjamin
Berikan 50 ml glukosa 50% IV atau manitol, u/ mengurangi edema otak
Hipertermia berikan kompres dingin
Jika perlu, berikan stimulan, kafein/natrium benzoat
Bila ada payah jantung, berikan strophatin 0,5 mg atau lanatoside 0,4-0,6 mg IV
GEJALA SISA

Keracunan ringan CO: gejala sisa nyeri kepala korban,


dpt hilang dengan sendirinya & tdk perlu mdpt Th/
khusus
Keracunan CO koma sembuh: disorientasi,
amnesia retrograd, parkinsonisme.
KERACUNAN SIANIDA

Racun sangat toksik


Takaran kecil kematian dengan cepat.
Bunuh diri
Pembunuhan
Kecelakaan
Sumber:
HCN, ex:fumigasi gudang kapal untuk bunuh tikus
Garam sianida : dipakai dlm proses pengerasan besi dan baja
Biji-bijian genus prunus: singkong liar, umbi-umbian liar, temu
lawak, chery liar, plur, aprikot
BENTUK - BENTUK SIANIDA
1. Inorganic cyanide : Hidrogen sianida (HCN)
Hidrogen sianida (asam sianida, HCN)
Cairan jernih bersifat asam, larut dalam air,alkohol &eter
Titik didih 26,5 C, titik beku 14 C
Aroma khas amandel
Dipakai dalam sintesis kimia dan fumigasi gudang kapal

2. Cyanide salts ( garam sianida) :


NaCN dan KCN proses pengerasan besi dan baja
AgCN pembuatan semir sepatu putih
Ca-Cyanimide pupuk penyubur
BENTUK SIANIDA (2)

3. Metal cyanide (logam sianida) : potasim silver cyanide ( C2AgN2K), gold(I) cyanide

(AuCN), mercury cyanide (Hg(CN)2), zinc cyanide (Zn(CN)2, lead cyanide (Pb(CN)2

4. Metal cyanide salts : sodium cyanourite

5. Cyanogens halides : Cyanogen klorida (CClN), cyanogen bromide (CBrN)

6. Cyanogens : Cyanogen (CN)2

7. Aliphatic nitriles : Acetonitrile (C2H3N), acrylonitrile (C3H3N), butyronitrile ( C4H7N),

propionitrile (C3H5N)

8. Cyanogens glycosides : Amygdalin ( C20H27NO11), linamarin (C10H17NO6)


PATOFISIOLOGI 15

Garam sianida cepat diabsorpsi melalui saluran pencernaan.

Nitril organik (glikonitril,asetonitril) cepat diserap melalui kulit

Cyanogen dan uap HCN diabsorpsi melalui pernapasan.

Sianida dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut, inhalasi dan kulit
diabsorpsi, masuk ke sirkulasi darah CN bebas, tidak berikatan dengan
Hb menginaktifkan enzim oksidatif seluruh jaringan secara radikal
mengikat ferric heme group dari O2 yang dibawa darah
PATOFISIOLOGI
Sianida merangsang pernapasan dengan bekerja pada
kemoreseptor takipnea gas yang diinhalasi ber++
banyak.
Fe2+ sitokrom-oksidase Fe3+ sitokrom-oksidase
+CN
Fe 3+ sitorom oksidase sianida

Oksidasi-reduksi dan O2Hb ke sel tidak berlangsung

Anoksia jaringan (an.histotoksik)


TOKSISITAS
Gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat tergantung dari:
Dosis sianida
Banyaknya paparan
Jenis paparan
Tipe komponen dari sianida

Takaran toksik peroral HCN 60-90 mg

Takaran toksik peroral KCN/NaCN 200 mg


20 ppm Gejala ringan timbul setelah
beberapa jam
100 ppm Sangat berbahaya dalam 1 jam
200-400 ppm Meninggal dalam 30 menit
2000 ppm Meninggal seketika
TANDA DAN GEJALA
Keracunan akut
Ditelan
Rasa terbakar pada kerongkongan dan lidah, sesak napas, hipersalivasi,
mual, muntah, sakit kepala, vertigo, fotofobia, tinitus, pusing dan kelelahan.
Sianosis pada muka, keluar busa dari mulut, nadi cepat dan lemah,
pernapasan cepat dan tidak teratur, napas bau amandel, pupil dilatasi dan
refleks melambat.
Diinhalasi
Palpitasi, sulit bernapas, mual, muntah, sakit kepala, salivasi, lakrimasi, iritasi
mulut dan kerongkongan, kelemahan eksremitas kemudian kolaps, kejang,
koma
Keracunan kronik
Pucat, keringat dingin, mual, kolik, rasa tertekan pada dada dan sesak napas;
goiter dan hipotiroid akibat terbentuk sulfosianat.
PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK

Pemeriksaan luar

Patognomonik : Sianida Bau amandel (bitter almonds, peach pit)

Lebam mayat berwarna merah terang, hal ini terjadi karena pembentukan
cyan-methemoglobin.

Sianosis pada wajah dan bibir

Dari rongga mulut bisa keluar busa


PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK

Pemeriksaan Bedah Jenazah


Tercium bau amandel yang khas pada waktu membuka rongga dada,
perut dan otak serta lambung(bila racun melalui mulut),
Darah, Otot dan penampang tubuh dapat berwarna merah terang.
Selanjutnya hanya ditemukan tanda-tanda asfiksia pada organ tubuh.
Pada korban yang menelan garam alkali sianida, dapat ditemukan
kelainan pada mukosa lambung korosi dan berwarna merah
kecoklatan karena terbentuk hematin alkali dan pada perabaan mukosa
licin seperti sabun.
Korosi dapat mengakibatkan perforasi lambung yang dapat terjadi
antemortal atau postmortal

20
21

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Uji Kertas saring

Kertas saring dicelupkan dalam larutan as.pikrat jenuh, biarkan


hingga lembab. Lalu teteskan darah korban/isi lambung, diamkan
sampai agak mengering, kemudian teteskan 1 tetes Na2CO3 10%.
Ungu(+)

Kertas saring dicelupkan dalam KCl, lalu dikeringkan. Celupkan


dalam darah korban. Merah terang (+) krn terbentuk sian-met Hb

Anda mungkin juga menyukai