Anda di halaman 1dari 52

Nefrolithiasis Dextra

laki-laki
50 thn
nyeri pinggang kanan
BAK kemerahan sejak 1 bulan yang lalu
Nyeri awalnya dirasakan ringan
namun sejak 5 hari yang lalu nyeri semakin memberat
tidak ada riwayat konsumsi obat maupun trauma.
Mind map
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan utama : nyeri pinggang kanan
RPS : sejak kapan? Nyeri terus menerus/hilang timbul? Nyeri
menghilang saat istirahat/tidak? Nyeri menjalar/tidak? Nyeri saat
berkemih? Sehari berkemih berapa kali? Volumenya gimana?
Apakah ada perubahan warna urin? Apakah ada keluhan lain
(demam, mual, muntah, bab lancar/tidak)?
RPD : apakah ada riwayat trauma? Apakah ada riwayat batu ginjal?
Riwayat asam urat?
RPK : apakah dikeluarga ada yang menderita penyakit seperti ini?
RPO : apakah ada mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya?
R.Sos : apakah suka makan jeroan? Minum soft drink? Sering menahan
kencing?
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TTV
TD : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 20x/menit
Pernafasan : 90x/menit
suhu : 37,8c
Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi
Pemeriksaan Ballotement/bimanual
Perkusi CVA (+)
Pemeriksaan Penunjang

Foto polos abdomen: IPV: nilai keadaan


tampak batu opak di ginjal
kanan anatomi & fs
Ultrasonografi: ginjal.
pasien tidak mungkin Deteksi batu semi-
menjalani pemeriksaan IVP opak / non-opak
deteksi batu di ginjal / buli-
buli, hidronefrosis, Lab: mikroskopis
pionefrosis, pengkerutan urin (hematuri &
ginjal
kristal)
Working Diagnosis

Batu ginjal (Nefrolithiasis) Dextra


Keadaan tdk normal dlm ginjal dan mengandung
komponen kristal serta matriks organik.
Lokasi; khas di pelvis atau kaliks dan bila akan keluar
dpt terhenti di ureter atau kandung kemih

Batu ginjal sebagian besar mengandung


batu calcium, batu oksalat, kalsium
oksalat, kalsium fosfat.
Differential Diagnosis

Ureterolithiasis
Nefrolitiasi Ureterolitiasis

- Tdk ada gejala/ tanda


- Kolik :
- Nyeri pinggang, sisi
kostovertebral =(serangan nyeri, mual
- Hematuria muntah, gelisah)
- Pielonefritis dan/atau - Nyeri alih ke regio
sistitis inguinal
- Pernah mengeluarkan - Ileus paralitik
batu kecil saat miksi - Hematuria
- Nyeri tekan kostovertebral
- Tampak batu pada
- Tampak batu pada
pemeriksaan radiologi
pemeriksaan radiologi
- Gangguan faal ginjal
Etiologi

Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik


- Herediter - Geografi
- Umur - Iklim dan temperatur
- Jenis kelamin - Asupan air
- Diet
- Pekerjaan
Epidemiologi
Laki-laki : perempuan = 3:1(diduga hormon)
Banyak terjadi pada usia muda (30-50 tahun)
Negara maju batu saluran kemih bagian atas (ginjal dan ureter)
Negara berkembang ditemukan batu buli-buli
Faktor Resiko
Hiperkalsiuria
Hiperoksaluria
Hiperurikosuria
Hipositraturia
Penurunan jumlah air kemih
Ginjal spongiosa medulla
Batu kalsium fosfat dan asidosis tubulus ginjal tipe 1
Faktor diet
Gejala Klinis
Nyeri pinggang pada area sudut kostovertebral
Hematuria makroskopik atau mikroskopik
Mual,muntah, demam
Pernah mengeluarkan batu kecil ketika BAK
Nyeri tekan kostovertebral
Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan
Gangguan faal ginjal (bila sudah terjadi hidronefrosis)
PATOFISIOLOGI
terjadi pengendapan
Etiologi
dari unsur yang
Faktor resiko
biasanya larut.

ketidakseimbangan Kristal saling mengadakan


kristal-kristal presipitasi membentuk inti
antara zat-zat terlarut di
pembentuk batu dan batu (nukleasi)
dalam urine
inhibitor,
agregat kristal
menempel pada agregat kristal masih mengadakan agregasi,
epitel saluran rapuh dan belum cukup menarik bahan
kemih, mampu menyumbat sehingga menjadi
membentuk saluran kemih. kristal yang lebih besar.
retensi kristal,
Batu yang tidak terlalu
sehingga
besar, didorong oleh
membentuk batu menyumbat peristaltik dan turun ke
yang cukup besar saluran kemih ureter menjadi batu
dan kuat
ureter
Penatalaksanaan
Tindakan konservatif (analgesik & mempertahankan intake
fluid)
Syarat : -batu 5mm
-tidak ada obstruksi
- kolik tidak mengganggu penderita
- tidak ada episode bakteremia atau urosepsis
Mengurangi nyeri :
-Analgesic : NSAID
-Morphin
Penatalaksanaan

Bila sudah ada obstruksi


ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy)
PNL (Percutaneus Neprolitholapxy)
Bedah terbuka
(pielolitotomi & nefrolitotomi)
Pencegahan
Minum 3L/hr
Diet :
-Rendah protein
-Rendah oksalat (teh, kopi,coklat, jeruk, arbei)
-Rendah garam
-Rendah purin (jeroan, kacang, bayam)
Aktivitas harian yang cukup
Pemberian medikamentosa
Komplikasi
Obstruksi Hidronefrosis faal ginjal<< Gagal
ginjal/kanker ginjal
Prognosis
Sekitar 80-85% batu dapat keluar spontan
Tingkat kekambuhan untuk batu urine adalah 50% dalam waktu
5 tahun dan 70% atau lebih tinggi dalam waktu 10 tahun.
Bila penanganannya tepat baik
Kesimpulan
Nyeri pinggang dan hematuria merupakan gejala khas adanya
batu pada ginjal. Untuk memastikan diagnosis nefrolitiasis perlu
dilakukan PF & PP.
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA
Skenario IX

Pria 60 tahun
KU: Sering BAK terutama malam hari sjk 6 bln lalu

RPS: Semakin memberat

Setelah BAK Px merasa tidak lampias

Pancaran urin lemah


Anamnesis

Frekuensi berkemih dalam Bagaimana pancaran urin?


sehari? lemah (loss offorce), terputus-
Apakah terbangun malam hari putus (intermitency),
untuk berkemih dan berapa Adakah rasa ingin berkemih lagi
kali (Nokturia, poliuri)? sesudah berkemih (double
Adakah rasa nyeri waktu voiding) ?
berkemih (dysuria)? Adakah sulit menahan kencing
(urgency)?
Apakah ada rasa tidak puas
dan urin menetes?
Adakah nyeri suprapubik?
Apakah urin berwarna merah
(hematuria)?
Pemeriksaan Fisik

TTV
Rectal Toucher

- keadaan tonus sfingter anus


- mukosa rektum
- masa di dalam rektum dan
prostat
- Konsistensi prostat,
- simetris/asimetris
Pemeriksaan colok dubur
Hasil:
- BPH: konsistensi kenyal,
lobus kanan dan kiri
simetris dan tidak
didapatkan nodul.
- CA prostat,: teraba
keras atau teraba
benjolan, diantara lobus
prostat tidak simetris
RT
Ada juga yang membagi berdasarkan derajat penderita hiperplasi prostat
berdasarkan gambaran klinis:

Derajat I : Colok dubur ; penonjolan prostat, batas atas mudah diraba, dan sisa
volume urin <50 ml

Derajat II : Colok dubur: penonjolan prostat jelas, batas atas dapat dicapai, sisa
volume urin 50-100 ml

Derajat III: Colok dubur; batas atas prostat tidak dapat diraba, sisa volume
urin>100 ml

Derajat IV : Terjadi retensi urin total.


etiologi: Klinis penunjang
Striktur Uretra - Penmyempitan lumen uretra - infeksi - disuria, Uretrografi
karena fibrosis pd - trauma - hematuria,
dindingnya. - kelainan congenital - nyeri pelvis atau bagian bawah
- uretra pars membranasea perut
- Pancaran urin lemah
- Rasa tdk puas.
Prostatitis Inflamasi pd prostat oleh bakteri / a) Prostatitis bakteri akut : E. a) Demam, menggigil, Sakit a) RT: prostat
non bakteri coli, enterokokus, didaerah perianal, Gangguan membengkak
staphylococcus miksi b) leukosit dan biakan
b) Prostatitis bakteri kronik: b) Disuria, urgency, nyeri perianal bakteri (+)
Infeksi bakteri berulang c) Tidak dapat dibedakan dengan c) 10 leukosit/LPB,
c) Prostatitis nonbacterial Prostatitis bakteri kronik tetapi biakan bakteri (-
kronik: inflamasi kelenjar )
prostat yg blm diketahui
etiologinya

CA Prostat keganasan yang terjadi di dalam Resiko: Sulit dibedakan dgn BPH - Penigkatan PSA
kelenjar prostat - Kadar hormone - RT: Teraba keras/
- Usia benjolan, lobus prostat
- Genetik asimetris
Penunjang

Laboratorium
sedimen Urin : inflamasi

Kultur urin: bakteri penyebab &sensitifitas


antibiotik
Urinalisis: leukosituria dan hematuria.

Faal ginjal

PSA
penunjang

Residual urine (sisa urine yang


tertinggal didalam VU setelah miksi
Jumlah 0,09-2,24 mL dengan rata-
rata 0,53 mL. (Normal)

Uroflowmetri (pancaran
urin)
- > 15 ml / dtk = non obstruktif.
- 10 15 ml / dtk = border line.
USG (Ultrasonografi)

TAUS : konsistensi, volume dan besar prostat,


panjang protrusi (ujung tonjolan) ke buli
buli, kelainan pada buli-buli (masa, batu, atau
bekuan darah), menghitung sisa (residu) urin
pasca miksi, kerusakan ginjal pasca prostat
TRUS : kemungkinan adanya keganasan prostat

berupa area hipoekoik dan sebagai petunjuk


untuk biopsy prostat.
PSA (Prostate Specific Antigen)

PSA disintesis oleh sel epitel prostat dan bersifat specifik tapi bukan cancer
spesifik.

Dipakai untuk meramalkan perjalan penyakit dari BPH

Jika kadar PSA tinggi berarti (a) pertumbuhan volume prostat lebih cepat, (b)
keluhan akibat BPH/ laju pancaran urin lebih jelek dan (c) lebih mudah terjadinya
retensi urin akut
Kadar PSA didalam serum dapat mengalami peningkatan pada keradangan, setelah
manipulasi pada prostat (biopsy prostat), pada retensi urin akut, kateterisasi, keganasan
prostat, dan usia yang makin tua.

Rentang kadar PSA yang dianggap normal berdasarkan usia

40-49 tahun : 0-2,5 ng/ml

50-59 tahun : 0-3,5 ng/ml

60-69 tahun : 0-4,5 ng/ml

70-79 tahun : 0-6,5 ng.ml


Meskipun BPH bukan merupakan penyebab karsinoma prostat, tetapi kelompok usia BPH mempunyai
resiko terjangkit karsinoma prostat.
HISTOPATOLOGI:
Jumlah kelenjar dan sering terbentuk kista-kista yang dilapisi oleh
epitel silindris atau kubis dan pada beberapa tempat membentuk
papila-papila ke dalam lumen.
Manifestasi klinis
striktur uretra biasanya mulai dengan sumbatan pada uretra dan tekanan
kandung kemih yang tinggi sehingga dapat menyebabkan inhibisi urin keluar
kandung kemih atau uretra proksimal dr striktur.

Gejala khas adalah pancaran miksi kecil dan bercabang.


WORKING DIAGNOSIS

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)

Penyakit yang disebabkan oleh penuaan.


Tanda klinis BPH biasanya muncul pada > 50% laki-laki yang berusia 50 tahun ke
atas.
Working diagnosis
(Benign Prostate Hypertrophy)
Klinis:
- Nokturia
- Tidak lampias
- Pancaran urin lemah

Tanda klinis BPH biasanya muncul pada >


50% laki-laki yang berusia 50 tahun ke
atas.
WD: Benign Prostat Hyperplasia.
Stadium I
Ada obstruksi, tetapi kandung kemih masih mampu
mengeluarkan urine sampai habis.
Stadium II
Ada retensio urine, tapi kandung kemih masih mampu
mengeluarkan urine walaupun tidak sampai habis,
masih tersisa kurang lebih 50-150- cc. disuria ,
Nokturia
Stadium III
Setiap buang air kecil urine selalu tersisa 150 cc atau
lebih
Stadium IV
Retensio urine total, buli-buli penuh, pasien kesakitan,
urine menetes secara periodic (over flow incontinentia)
Gejala Klinis
Gejala Iritasi
Gejala Obstruktif

Hesitansi (memulai BAK yg lama) Urgency


Intermitency(terputus-putus) Frekuensi : Nocturia dan pada siang
Terminal dribling (menetes) hari.
Pancaran lemah Disuria
Rasa tidak puas
Epidemiologi

Hiperplasia prostat sering dijumpai pada pria diusia


50 ke atas
jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun.
Bukti histologik : 20% pria berusia 40 tahun
meningkat menjadi 70% pada usia 60 tahun dan 90%
pada usia 70 tahun.
sekitar 30% pria kulit putih Amerika berusia lebih
dari 50 tahun mengalami gejala dalam derajat sedang
sampai berat.
Etiologi

Teori DHT (dihidrotestosteron).


Ketidakseimbangan antara esterogen dan testosterone
meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkuranganya sel yang mati
Interaksi stroma epitel : Peranan dari growth factor (faktor pertumbuhan) sebagai pemacu
pertumbuhan stroma kelenjar prostat.
Teori sel stem : terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi sel stroma
dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan
Faktor Resiko
Kadar Hormon
Usia
Riwayat Keluarga
Obesitas
Aktivitas Seksual
Rokok
Olahraga
DM
KOMPLIKASI
Retensi urin
Hematuria
Infeksi saluran kencing (ISK)
trabekulasi
Divertikula Kandung kemih
hidroureter dan hidronefrosis
Gagal ginjal
Disfungsi seksual tergantung dari jenis pembedahan.
TATALAKSANA
1. Watchful waiting
- melakukan pemeriksaan setahun sekali
- modifikasi gaya hidup:
- pembatasan asupan cairan terutama menjelang tidur
- mencegah obat-obatan terutama yang dapat memperberat
gejala.
. Medika Mentosa
Penghambat alfa (alpha blocker)

bertujuan menghambat kontraksi otot polos prostat


mengurangi resistensi tonus leher buli-buli dan
uretra. Cth: Fenoksibenzamine
Penghambat 5-Reduktase

menghambat pembentukan DHT dalam sel-sel


prostat. Mampu menurunkan ukuran prostat hingga
20-30%, pancaan urin. Cth: Finasteride
Tatalaksana

Fitoterapi : penggunaan tumbuh-tumbuhan dan


ekstrak tumbuh-tumbuhan untuk memperbaiki gejala
obstruktif prostat. keamanan fitoterapi belum
banyak diuji
Operasi
Indikasi: 1) Retensi urin berulang yaitu retensi urin
yang gagal dengan pemasangan kateter urin
sedikitnya satu kali. (2) Infeksi saluran kencing
berulang. (3) hematuria (4) Batu buli-buli. (5)
Insufisiensi ginjal. (6) Divertikula buli-buli
Transurethral resection of the prostate (TRUP)

perawatan bedah paling umum untuk BPH.


TRUP dilakukan dengan memasukkan gelung kawat melalui penis.
Metode ini biasanya digunakan untuk membuang seluruh atau sebagian dari kelenjar
prostat.

Transurethral incision of the prostate (TUIP)


TUIP hampir sama dengan TRUP, tapi ini biasanya digunakan oleh pria dengan
prostat yang lebih kecil.
Simple prostatectomy

dilakukan anastesi umum atau spinal. Sebuah insisi dibuat melalui perut
atau perineum (daerah dibelakang skrotum).
Hanya bagian dalam kelenjar prostat yang dibuang sedangkan bagian
luar tertinggal.
memerlukan pasien untuk tinggal di rumah sakit 5 sampai 10 hari.
Prognosis

Prognosis BPH pada umumnya baik


BPH yang tidak segera ditanggulangi memiliki

prognosis yang buruk karena dapat


menimbulkan komplikasi dan meningkatkan
timbulnya resiko CA prostat.
Pencegahan
mengkonsumsi vit, A, E, dan C, antioksidan yang berperan penting dalam mencegah
pertumbuhan sel kanker,
Mengurangi makanan kaya lemak hewan
Meningkatkan makanan kaya lycopene (dalam tomat), selenium (dalam makanan
laut), vitamin E, isoflavonoid (dalam produk kedelai)
Jangan sering manahan air kencing
Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat mengiritasi buli-buli (kopi atau
cokelat
KESIMPULAN
Pasien tersebut mengalami Pembesaran Prostat Jinak, perlu
dilakukan terapi medikamentosa pada pasien dengan BPH.
Prognosis BPH pada tiap individu berbeda pada BPH yang
tidak segera ditanggulangi memiliki prognosis yang buruk
karena dapat menimbulkan komplikasi dan berisiko menjadi
karsinoma prostat.

Anda mungkin juga menyukai