Anda di halaman 1dari 24

Ketenagakerjaan

DISUSUN OLEH:
LUYS EFFENDI
Badan pusat statistik

Pekerja dengan latar belakang pendidikan SD tercatat sebanyak 54,6 juta orang atau 45,19 persen
dari total pekerja.

Pendidikan smp tercatat sebanyak 21,5 juta atau 17,77 persen.

Penduduk bekerja berpendidikan tinggi secara total hanya sebanyak 13,1 juta orang. Angka ini
mencakup 3,1 juta orang atau 2,60 persen berpendidikan diploma, serta sebanyak 10 juta orang
atau 8,29 persen berpendidikan sarjana.
Komposisi penduduk dan tenaga
kerja Pengangguran
penuh
Menganggur
Setngah
Angkatan kerja
Menganggur
Bekerja

Penduduk di
usia kerja Penerima
pendapatan
Penduduk
Penduduk di
luar usia Bukan Mengurus
angkatan kerja rumah tangga

Sekolah
Definisi

Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang sudah mempunyai


pekerjaan/mempunyai pekerjaan tapi sementara tidak bekerja
Usia 15-65 tahun
Bukan angkatan kerja

Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang


usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai
pekerjaan serta yang menerima uang bukan dari
hasil pekerjaan nya
2 golongan tenaga kerja

Tenaga kerja adalah orang yang mampu


melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang/ jasa
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang
dianggap tidak mampu / tidak mau bekerja
contoh : lansia dan anak2
Kesempatan kerja

Kesempatan kerja permanen, yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan orang


bekerja secara terus menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk
bekerja. Dimisalkan orang yang bekerja pada instansi pemerintah atau swasta yang
mempunyai jaminan sosial hingga tua dan tidak bekerja di tempat lain.

Kesempatan kerja temporer, adalah kesempatan kerja yang memungkinkan orang


bekerja dalam waktu yang relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu
kesempatan kerja yang baru. Dalam hal ini dimisalkan pegawai lepas pada perusahaan
swasta di mana pekerjaan mereka tergantung pesanan.
Jenis Pengangguran

Pengangguran
Pengangguran Normal
konjungtural

Pengangguran terselubung Pengangguran teknologi

Pengangguran terbuka Pengangguran struktural

Pengangguran kronis Pengangguran sukarela


Sebab Pengangguran
Dampak Pengangguran
Tingkat perkembangan penduduk
yang tinggi

Tidak selamanya pertumbuhan penduduk yang cepat memberikan dampak


yang negatif terhadap perkembangan ekonomi dalam suatu negara. Kaum
klasik mengemukakan bahwa pertumbuhan penduduk yang cepat pada
suatu negara yang maju, akan memberikan dampak positif. Dengan
bertambahnya penduduk maka daya beli masyarakat semakin meningkat.
Hal ini dikarenakan dalam negara maju, tingkat tabungan yang dimiliki
mampu mengimbangi laju pertumbuhan penduduk, sehingga dengan
penduduk yang banyak justru meningkatkan purchasing power.
Lanjutan. . .

Permintaan akan meningkat seiring bertambahnya penduduk.


Penawaranpun akan bertambah pula karena semakin banyak kebutuhan
penduduknya yang harus dipenuhi. Efek yang lain, dengan semakin
banyaknya penduduk yang berkualitas, maka sektor tenaga kerja ahli
mudah didapat. Apalagi di negara maju ditunjang oleh banyak faktor. Hal ini
sesuai dengan pendapat Keynes, bahwa dalam negara maju meningkatnya
produktivitas tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja akan selalu
mengiringi kenaikan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk di negara
berkembang umumnya memberikan efek yang negatif, karena
pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan kualitas dan produktivitas
manusianya tersebut.
Kependudukan

Indonesia memiliki banyak penduduk yang tersebar di seluruh wilayah


Indonesia tetapi sebagian besar penduduk nya berpindah ke kota kota
besar dengan harapan untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik.Tetapi
tidak semua harapan itu berjalan sesuai dengan rencana, bahkan banyak
penduduknya di kota kota besar seperti Jakarta banyak yang terlantar dan
kelaparan akibat jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Anggapan Jakarta adalah tempat untuk mencari pekerjaan yang
lebih baik tidaklah benar karena semua itu diikuti dengan skill dan pendidikan
baik.
Besarnya sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah
penduduk yang ada. Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan
keempat terbesar setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Karakteristik kependudukan Indonesia

Sampai dengan akhir repelita VI komposisi penduduk Indonesia menurut jenis


kelamin diperkirakan tidak akan berubah, penduduk perempuan masih tetap
lebih banyak daripada laki-laki. Angka rata-rata harapan hidup meningkat
dari 62,7 tahun pada akhir Pelita yang lalu menjadi 64,6 tahun pada akhir
pelita VI yang akan datang. Pola ketimpangan pendidikan secara spasial
tetap sama untuk jenjang yang lebih tinggi, keadaan daerah perdesaan
selalu lebih memprihatinkan. Mayoritas penduduk kita hanya berpendidikan
sekolah dasar. Proporsinya 36,77%, 30,09%, dan 34,60% masing-masing untuk
daerah perdesaan, daerah perkotaan dan seluruh Indonesia sebagai suatu
kesatuan.
Kepadatan penduduk Indonesia

Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk


terhadap luas wilayah yang dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah
jumlah penduduk setiap satu km2 atau setiap 1mil2. permasalahan dalam
kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kondisi
demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran,
kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dsb.
Ledakan penduduk

Tingkat kematian

Tingkat kelahiran Migrasi


Beberapa permasalahan
ketenagakerjaan di Indonesia

Rendahnya kualitas kerja

Jumlah angkatan kerja yang


tidak sebanding dengan
jumlah pekerjaan

Persebaran tenaga kerja


yang tidak merata
Upaya pemecahan dan solusi
ketenagakerjaan

Pengendalian jumlah Meningkatkan


dan pertumbuhan fleksibilitas tenaga kerja
penduduk

Peningkatan kualitas
Pemerataan persebaran SDM
penduduk
Komposisi umur penduduk Indonesia
1988
Perkiraan struktur penduduk Indonesia
Perkiraan pertumbuhan angkatan
kerja dan kesempatan kerja
Perkiraan jumlah penduduk

Anda mungkin juga menyukai