Anda di halaman 1dari 28

hello!

OBAT ANESTESI
INHALASI
Aviriga Septa
161-0221-071
Co-Assistant Anestesi & Reanimasi
RSPAD Gatot Soebroto
Definisi

Obat anestesia inhalasi a/ obat anestesia yg berupa gas /


cairan mudah menguap, yg diberikan melalui pernafasan
pasien.

Campuran gas / uap obat anestesia dan oksigen masuk


mengikuti udara inspirasi mengisi seluruh rongga paru
mengalami difusi dari alveoli ke kapiler sesuai dengan
sifat fisik masing-masing gas
Anes Inhalasi a/ obat yg paling sering digunakan pd Anes
UMUM

Penambahan sekurang-kurangnya 1% anestetik pd oksigen


inspirasi keadaan tidak sadar dan amnesia

Bila ditambahkan obat IV seperti opioid atau


benzodiazepin, serta menggunakan teknik yang baik (+)
sedasi/hipnosis dan analgesi yang lebih dalam

Hal yang harus sangat diperhatikan dari anestesi inhalasi


a/ sempitnya batas dosis terapi dan dosis yang mematikan.

Mudah diatasi dgn memantau konsentrasi jaringan dan


dgn mentitrasi tanda-tanda klinis dari pasien

u/ pemeliharaan pd Anes UMUM


u/ induksi pd pasien anak
Yg sering dipake Isoflurance, sevoflurance dan desflurance

Anak Halothane & sevoflurance

(+) Efek sama penurunan tekanan darah tergantung


dosis

Tp setiap gas punya efek yg unik jd pertimbangan para


klinisi u/ memilih obat

Pertimbangan disesuaikan dgn kes. Pasien & efek yg


Jenis Anestesi Inhalasi

ETER
HALOTHANE
ENFLURANCE
DESFLURANCE
ISOFLURANCE
SEVOFLURANCE
METOKSIFLURANCE
NITROUS OKSIDA
XENON
ETER

Obat Anes Orisinil, pembuat Valerius Cardus 1540

Sifat : tdk berwarna, mudah menguap, berbau khas,


mudah terbakar & meledak, (+) terurai cahaya, panas /
udara

Sifat (2) : N, rangsang simpatis, depresi vagal, sekresi


sal nafas, TIK, RR kemudian melambat, relaksasi otot
baik pd eter
Rangsangan sentral simpatis katekolamin plasma
HR, prod. glikogen, gula darah

Keuntungan : harga murah & mudah didapat, tdk perlu


digabung dgn o.Anes lain, batas keamanan dosis cukup
lebar

Kekurangan : mudah terbakar & meledak, bau yg tdk enak


& iritatif, hipersekresi kel. Ludah, hiperglikemia, mual &
muntah
HALOTHANE

agen anes yg terdaftar dlm formularium WHO 2004 u/ anes


induksi dan pemeliharaan, selain eter

Agen anestetik ter fluorinasi (2-bromo-2-kloro-1,1,1-


trifluoroetan)

Sifat : bersih, tdk berwarna, tdk mudah terbakar, tdk iritatif


I : 2-4% v/v (dewasa)
I : 1-1.5% v/v (anak), campur O2-nitrous
Induksi dimulai 0.5% dinaikkan bertahap
Dosis Pemeliharaan 0,5-2

Pertimbangkan : faal hepar (memicu hepatitis fulminan)


Depresi miokardial bradikardia & hipotensi
sens. Thdp katekolamin aritmia jantung
PONVS (Post perative Nausea, Vomitting, Shivering)
ISOFLURANCE

Isofluran merupakan isomer dari enfluran dengan efek-efek


samping yang minimal.

Isofluran memiliki nama kimia 2-kloro-2-(difluorometoksi)-1,1,1-


trifluoro-etan, merupakan eter berhalogenasi yang digunakan
untuk anestesi inhalasi.

Karakteristik fisik isofluran antara lain titik didih 48,5 OC, nilai
MAC 1,15 vol %.

Mekanisme terkait sifat anestetik masih belum sepenuhnya


dipahami, namun diduga terdapat interaksi isofluran dengan
Penghambatan glisin akan membantu menghambat fungsi
motorik.

Aktivasi kalsium ATPase akan meningkatkan permeabilitas


membran.

Seperti anestesi inhalasi yang lain, isofluran juga


mendepresi napas.

Volume tidal dan frekuensi napas dapat menurun


menimbulkan dilatasi bronkus, sehingga baik untuk kasus
Depresi terhadap jantung minimal dibandingkan enfluran
dan halotan. Pada beberapa kasus dapat menyebabkan
takikardi.

Isofluran memiliki efek relaksasi otot yang baik dan


berpotensiasi dengan obat relaksan otot, namun tidak
terlalu merelaksasi otot uterus pada kasus obstetri.

Berbeda dengan enfluran, obat ini tidak menimbulkan


perubahan gambaran epileptiform pada EEG, serta tidak
begitu mempengaruhi aliran darah otak. Metabolisme yang
minimal menyebabkan obat ini aman bagi fungsi hepar
SEVOFLURANCE

Sevofluran memiliki nama kimia fluorometil


heksafluoroisopropil eter, merupakan agen anestesi
inhalasi berbau manis, tidak mudah meledak, yang
merupakan hasil fluorinasi metil isopropil eter.

Sevofluran memiliki titik didih 58,6 oC dan nilai MAC 2 vol


%.

Penggunaan sevofluran dapat diberikan bersama oksigen


dan N2O.
Sevofluran dapat membentuk 2 senyawa hasil degradasi
selama anestesi dilakukan, yaitu senyawa A dan senyawa
B, yang pembentukannya akan meningkat terutama bila
suhu terlalu tinggi atau sodalime telah rusak.

Senyawa A dapat menyebabkan nekrosis renal pada tikus,


sedangkan pada manusia, derajat kerusakan jaringan
ginjal masih sedang dalam penelitian.

Dengan memperhatikan hal ini, sevofluran dianjurkan


diberikan dengan minimum aliran gas 2 liter/menit, karena
aliran yang rendah akan memicu peningkatan temperatur
ENFLURANCE

Enfluran merupakan eter terhalogenasi yang telah


digunakan sebagai anestesi inhalasi sejak dikembangkan
tahun 1963.

enfluran memiliki nama kimia 1-kloro-1,1,2,-


trifluoroetildifluorometil-eter. Memiliki titik didih pada
56,5oC.

Nilai MAC adalah 1,68. Induksi dengan enfluran terjadi


secara cepat dan lancar. Jarang terdapat mual dan muntah.
Pemulihan paska anestesi enfluran juga cepat.
Enfluran merupakan anestesi poten, mendepresi SSP dan
menimbulkan efek hipnotik. Pada konsentrasi inspirasi 3-
3,5% dapat timbul perubahan pada EEG, berupa
gelombang epileptiform.

Pada anestesi yang dalam dapat menimbulkan penurunan


tekanan darah disebabkan depresi pada miokard. Selain
itu, enfluran juga mendepresi napas dengan menurunkan
volume tidal.

Pada otot, terjadi efek relaksasi sedang dan efek ini


meningkatkan kinerja obat-obat relaksan otot.
Enfluran tidak memiliki efek hepatotoksik atau nefrotoksik.

Namun, beberapa literatur melaporkan adanya efek


nefrotoksik dan kegagalan ginjal akut akibat metabolit
yang dihasilkan oleh metabolisme enfluran
DESFLURANCE

Desfluran (2,2,2-trifluoro-1-fluoroetil-difluorometil eter)


merupakan etil metil eter berfluorinasi yang digunakan
sebagai agen pemelihara anestesi umum.

Bersama dengan sevofluran, penggunaannya mulai


menggantikan isofluran, meskipun harganya lebih mahal.

Desfluran memiliki onset kerja yang sangat singkat dan


kelarutan dalam darahnya sangat rendah.
Kelemahan desfluran adalah potensinya yang kurang kuat,
perih, dan harga yang mahal. Desfluran juga dapat
menyebabkan takikardi dan iritasi saluran napas bila
digunakan pada konsentrasi lebih dari 10%.

Desfluran menunjukkan reaksi dengan CO2 pada sirkuit


anestesi.

Desfluran sangat stabil dan tahan terhadap degradasi soda


lime dan hepar. Eksresi dari florida organic dan inorganik
minimal. Konsentrasi rata-rata setelah pemberian 1.0 MAC
(minimum alveolar concentration)/jam desflurane adalah
METOKSIFLURANCE

Methoxyfluran merupakan obat anestesi yang pada tahun


1960 dan 1970an kontra indikasi terhadap pasien dengan
penyakit ginjal karena biotransformasinya menjadi
nephrotoksik, florida inorganik, dan asam oksalik.
Enfluran juga mengalami biotransformasi menjadi florida
inorganik tetapi kadar setelah 2-4 jam anastesi hanya 19
mM pada pasien dengan penyakit ginjal ringan sampai
dengan sedang, secara signifikan nilainya lebih rendah dari
ambang nephrotoksis yaitu 50 mM, sehingga dengan kadar
ini florida tidak menyebabkan gangguan ginjal lebih lanjut.
Kadar fluorida dari isofluran adalah 3-5 mM dan hanya 1
sampai 2 mM setelah halotan, sehingga obat-obat tersebut
NITROUS OKSIDA

Nitrous oksida merupakan gas inhalan yang digunakan


sebagai agen pemelihara anestesi umum. Penggunaan
nitrous oksida bersama dengan oksigen atau udara.

Efek anestesi nitrous oksida menurun bila digunakan


secara tunggal, sehingga perlu pula penambahan agen
anstetik lainnya dengan dosis rendah.

Nitrous oksida memiliki efek analgetik yang baik.


Penggunaan campuran nitrous oksida dengan oksigen
50:50 v/v disebut entonox, yang digunakan sebagai
analgesi daripada anestesi.
N2O diserap dengan cepat dalam tubuh, yaitu 1 liter/menit
dalam menit pertama. Terdapat 3 fase pengambilan N2O
berdasarkan saturasi arteri, yaitu pertama, dalam 5 menit
mencapai 50% saturasi; kedua, dalam 30-90 menit
mencapai 90% saturasi; dan dalam 5 jam mencapai
saturasi penuh.

Dalam 100 mL darah dapat terlarut 47mL N2O, dan hampir


seluruhnya dikeluarkan kembali melalui paru.

N2O nerupakan zat anestesi lemah, menimbulkan efek


analgesia dan hipnotik lemah.
Efek kardiovaskular minimal, sehingga perubahan pada
frekuensi jantung, irama dan curah jantung maupun EKG
juga minimal. Pernapasan tidak banyak dipengaruhi.
Depresi napas terjadi pada pemakaian N2O tanpa oksigen.
Sensitivitas laring dan trakea terhadap manipulasi
menurun.

Pada sistem lain, seperti gastrointestinal, sistem urologi,


dan reproduksi tidak banyak dipengaruhi. Tidak terjadi
relaksasi otot atau perubahan terhadap fungsi endokrin
dan metabolik
XENON

Meskipun jarang digunakan dan kurang popular, xenon


merupakan unsur gas mulia yang stabil dan dapat
digunakan sebagai agen anestesi umum.
Terdapat dua mekanisme yang diduga menyebabkan unsur
ini memiliki sifat anestesi.

Pertama, adanya penghambatan pompa kalsium ATP-ase,


yang menyebabkan hilangnya kalsium sel, termasuk
membran sel sinaptik.

Pendapat kedua mengatakan bahwa xenon memiliki


Xenon memiliki nilai MAC 71 vol%, menyebabkan unsur ini
lebih poten 50% dibanding N2O.

Penggunaan bersama oksigen akan meminimalisir risiko


hipoksia. Tidak seperti N2O, xenon tidak termasuk gas
rumah kaca, sehingga lebih aman untuk lingkungan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai