Anda di halaman 1dari 29

Prinsip Dasar Penanganan

Kegawatdaruratan

YOHANA ELVIANI JEMUMU


112016369
Bantuan Hidup Dasar
Prinsip Dasar Penanganan Kegawatdaruratan

Menghormati
pasien

Dukungan
Kelembutan
Keluarga

Hak pasien Komunikatif


Penilaian Awal

Inspeksi
KU, pernapasan, perdarahan

Palpasi
kulit(dingin,demam), nadi, tungakai
bawah (bengkak)
TTV
Penilaian Klinik Lengkap
pemeriksaan
anamneis PF
obstetri
KU ttv Pemeriksaan
RPS Pem. Kepala, vulva dan
RPD leher perineum
Riw. Dada Pemeriksaan
Kehamilan, Perut (leopold) serviks, rahim,
persalinan tungkai
Pemeriksaan
Penilaian lab
panggul

Penilaian PAP Periksa darah

Pintu tengah panggul Periksa air kemih

Pintu bawah panggul


Prinsip Umum Penanganan Kasus Gawatdarurat

Pastikan jalan napas bebas

Pemberian oksigen

Pemberian cairan intravena

Pemberian transfusi darah

Pasang kateter kandung kemih

Pemberian antibiotik

Obat pengurang rasa nyeri


Syok Dalam Kebidanan
Jenis dan Etiologi Syok

Syok
kardiogeni Syok septik
k

Syok
Syok kardiogenik
neurogenik

Syok
anafilaktil
Syok Hemoragik
Kelas Jumlah Gejala Klinik
perdarahan
I 15% (ringan) Tekanan dara dan nadi
normal
Test tilt (+)
II 20-25% (sedang) Takikardi-takipnea
Tekana nadi < 30 mmHg
Pengisian darah kapiler
lambat
III 30-35 % (berat) Kulit dingin, berkerut, pucat
Tekanan darah sangat
rendah
Gelisah
Oliguria (< 30 ml/jam)
Asidosis metabolik ( Ph <7)

IV 40-45 % (sangat Hipotensi berat


berat) Hanya nadi karotis yang
teraba
Syok Hemoragik

Fase syok
> 500-1000ml perdarahan

Fase kompensasi
Vasokontriksi pembuluh darah perifer untuk pertahankan pasokan
darah ke organ vital
(pucat, takikardia, takipnea)
Syok Hemoragik

Penanganan Komplikasi

Cari dan hentikan segera


penyebab perdarahan Gagal ginjal akut
Bersihkan saluran napas

(oksigen atau ETT) Koagulasi


Naikka kaki ke atas untuk intravaskular
meningkatkan sirkulasi sentral
Pasang 2 set infus atau lebih diseminata
Kembalikan vol. darah ( transfusi Nekrosis hipofise
darah, kristaloid, koloid)
Th. Obat (analgesik, kortiko,
vasopresor)
Monitoring
Syok septik

Patogenesis Gejela Klinis

Fase panas
Hipotensi, takikardi,
menggigil. Kulit kelihatan
merah dan panas. Pasien
sadar, leukositosis.
Fase dingin
Kulit dingin, keriput,
sianosis, purpura,
penurunan kesadaran,
koma
Penanganan Syok Septik

Sirkulasi dan oksigen Eradikasi infeksi

Penggantian kehilangan Pem. Kultur dan


darah (darah segara,
kristaloid, koloid, sensitifikasi
pengukuran CVP) Ampisilin atau
Kortikosteroid sefalosporin
(hidrokortison dan
deksametason)
-adenergik stimulan
Oksigen
aminofilin
Syok Kardiogenik

Kardiomiopati Penyakit Arteri Koroner

Kelainan idiopatik yang Pada pascapersalinan


terjadi pada akhir karena diseksi yang
kehamilan dan 6 bulan disebabkan oleh
pascapersalinan degenerasi klagen dan
Fak risk: usia tua, stres dari persalinan
multiparitas, kehamilan
kembar, preeklamsi,
Th/ diuretik, vasodilator,
digoksin, observasi
Emboli Air Ketuban

Masukknya cairan amnion ke


dalam sirkulasi ibu dan Pengobatan
menyebabkan kolaps

Oksigen
Aminofilin( bronkospasmus)
Isoprenalin(tingakatkan
aliran darah )
Digoksin (jika, CVP ,
Hidrokortison
Larutan bikarbonat
Kolaps, Dekstran
sianosis, sesak Heparin
napas.
Persalinan pervaginam
Henti Jantung

Airway
Breathing
C : 60X per menit,
pernapasan buatan 15x
atau 4:1
Drip and Drug : sodium
bikarbonat, adrenalin,
atropin, dopamin,
kalsium kloride
Pencegahan Infeksi Maternal
dan Neonatal
Infeksi Maternal

Endometritis pasca
persalinan (sc)
Sayatan bedah, infeksi
luka
Infeksi Janin dan Neonatus

In utero Infeksi intrapartum

virus (CMV, rubela, varisela, virus (hepatitis B dan C,


HIV, parovirus) HIV, virus herpes simpleks,
protozoa (toksoplasma human papilloma virus,
gondii)
parovirus)
bakteria (sifilis kongenital)
Beberapa organisme lain bakteria (E. Koli,
dapat menginfeksi bayi streptokokus B, jamur,
baru lahir selama bulan konjungtivitis karena
pertama kehidupan, yaitu klamidia, gonorea, listeria
virus (sitomegalovirus,
enterovirus, rinovirus), protozoa monositogenes, dan
(malaria) dan bakteria (TBC dan sejumlah basil anaerob
tetanus). gram negatif
Pencegaha penyakit dan Infeksi Janin Bayi Baru
Lahir

Imunisasi maternal (Tetanus, Rubella, Varisela,


Hepatitis B)
Pengobatan antenatal terhadap sifilis maternal, gonorea,
klamidia,
Penggunaan profilaksis obat tetes mata pasca lahir
untuk mencegah konjungtivitis karena klamidia, gonorea
dan jamur
Pengobatan profilaksis perempuan hamil yang berisiko
terhadap penyakit grup B streptokokus dan pengobatan
dengan obat anti retroviral (ARV) maternal (antenatal
dan intrapartum)
Bayi baru lahir (pascalahir) untuk mencegah HIV
Menurunkan Risiko Infeksi
Maternal dan Neonatal
Selama Persalinan dan Kelahiran Pervaginam

Menggunakan sepasang sarung tangan psteril


Hindari mendorong ujung jari pemeriksa pada
pembukaan serviks sampai persalinan aktif terjadi
atau sampai diputuskan untuk melakukan induksi
persalinan
Batasi pemeriksaan dalam
Persalinan dengan Seksio Sesarea
Operator dan asistennya harus Jika ketuban pecah lama atau
memakai pelindung muka (atau terdapat sindroma infeksi
masker dan goggles) dan apron intraamniotik:
plastik atau karet di atas baju Hindarkan masuknya cairan
operasinya, karena dapat terjadi amnion ke dalam rongga abdomen
terciprat darah atau cairan amnion Tempatkan handuk steril yang
yang berdarah. terlipat dan basah di setiap sisi
Dianjurkan memakai sarung uterus untuk menyerap sebanyak
tangan rangkap mungkin cairan amnion yang
Pemberian sefalosporin generasi terkontaminasi
pertama pada SC beresiko Kalau cairan amnion atau
Cuci tangan dan memakai sarung mekonium yang masuk ke rongga
tangan sebelum menangani bayi abdomen banyak, handuk
Bayi harus ditempatkan pada dikeluarkan dan rongga abdomen
handuk bersih atau steril dibersihkan dengan larutan garam
isotonik
Jangan melakukan eksplorasi
rongga peritoneum kecuali kalau
mutlak diperlukan
Jika serviks masih tertutup Untuk meminimalkan infeksi
dan ketuban belum pecah luka pasca bedah lakukan hal
sebelum SC : sbb :
Lebarkan serviks dari Jangan dicukur sebelum
vagina secukupnya untuk pembedahan
membiarkan keluarnya Buat sayatan dengan
darah dan lokia setelah skalpel, bukan
bayi dan plasenta lahir elektrokauterisasi
Masukkan jari yang Setelah fasia ditutup, guyur
bersarung tangan ke dalam luka dengan NaCl isotonik,
serviks hanya satu kali kemudian keringkan
untuk melebarkannya Tutup pinggiran kulit
dengan teknik subkutikular
Perawatan Ibu Pasca Persalinan

Gunakan sarung tangan pemeriksaan sewaktu membersihkan


perineum, menyentuh lokia atau episiotomi
Pada waktu pascapersalinan dini, yakinkan ibu dapat berkemih
tanpa kesukaran
Ajari ibu bagaimana membersihkan daerah perineum dengan air
matang sesudah mengganti korek atau buang air
Jika ibu menyusui, ajari ia merawat payudara dan puting susu
untuk mencegah mastitis
Jika SC, untuk mencegah masalah pernapasan dalam masa
pascapersalinan, hati-hati menggunakan obat, segera mobilisasi
dan tarik napas dalam sering-sering dalam 12 jam pertama ibu
boleh berjalan
Jika persalinan dengan SC dan memakai kateter tertutup menetap,
pastikan urin tetap mengalir dan cabut kateter pada 6-8 jam
Perawatan Pasca Lahir Bayi

Pakai sarung tangan dan apron plastik jika menangani bayi


Bersihkan darah dan cairan tubuh secara hati-hati dengan
menggunakan kapas yang dicelupkan dalam air hangat
Cuci tangan sebelum memegang atau merawat bayi
Tunda membersihkan bayi sampai suhu stabil dan paling penting
membersihkan area bokong dan perianal
Secara umum perawatan tali pusar :
Cuci tangan
Tali pusat harus bersih dan kering
Jangan tutupi tali pusat dengan gurita
Popok dilipat di bawah puntung tali pusat
Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan dengan air matang lalu
keringkan dengan kain bersih
Jika puntung tali pusat merah atau bernanah, bawa bayi ke klinik
secepatnya

Anda mungkin juga menyukai