Anda di halaman 1dari 46

SEKSUALITAS

Oleh : Arip Rahman, SST


LATAR BELAKANG

Sudah lama dianggap tabu utk dibicarakan di kalangan dewasa

Tingkat pengetahuan yg kurang dan adanya rasa enggan utk


mengajukan pertanyaan seputar seksualitas (hub. Sex pasca
partus, kenormalan perkembangan)

Pemahaman mengenai seksualitas akan membantu perawat dalam


mengenali nilai & bias seksual serta memperluas pemahaman
tentang batas normal perilaku seksual shg mampu memberikan
perawatan secara lebih efektif.
PENGERTIAN
Menurut WHO (1975) Kesehatan seksualitas sebagai
pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual, dan
sosial dari kehidupan seksual dg cara yg positif ;
memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi
dan cinta
Zawid (1994) seksualitas dpt diekspresikan melalui interaksi
dan hubungan dg individu dari jenis kelamin yg
berbeda/sama dan mencakup pikiran, pengalaman,
pelajaran, ideal, nilai, fantasi dan emosi
Denney dan Quadagno (1992) seksualitas berhub dg bgm
seseorg merasa ttg diri mereka dan bgm mereka
mengkomunkasikn perasaan tsb pd org lain melalui
tindakan yg dilakukannya, spt ; sentuhan, ciuman, pelukan,
dan senggama. dan melalui perilaku yg lebih halus spt ;
isyarat gerak tubuh, etiket, berpakaian dan perbendaharaan
kata
DIMENSI SEKSUALITAS

PSIKOLOGIS

Perkembangan seksual seseorang dipengaruhi oleh ortu


Komunkasi baik verbal dan non verbal antara ortu dan anak ttg
seksualitas
Ortu membedakan dlm memperlakukan anak-anaknya sesuai dg
jenis kelamin (dekorasi kmr tidur, tingkat respon)
Anak laki-laki diberi dorongan dan penghargaan utk mandiri
Perempuan didorong menjadi penolong dan meminta bantuan
Gender Identity (Identitas jenis kelamin) - perasaan internal
seseorang tentang laki-laki atau perempuan : kesadaran apakah
saya seorang laki-laki atau perempuan
SOSIOKULTURAL
Dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural
Sirkumsisi mrp tradisi seksual kultural
Masyarakat berpengaruh dlm pembentukan nilai dan sikap seksual dan juga dpt menghambat perkembangan dan ekspresi seksual
Gender Role (peran jenis Kelamin)
Bagaimana seseorang berperan sesuai gendernyanilai-nilai yang di anut individu dan lingkungannya
Orientasi seksual (identitas seksual) adalah bagaimana seseorang mempunyai kesukaan berhubungan intim dengan orang lain,
dengan lawan jenis atau sejenis
AGAMA DAN ETIK

Michael (1994) membagi 3 katagori individu ttg sikap dan


keyakinan seksualitas dihubungkan dg agama
Tradisional : perilaku sek didasari oleh agama

Relasional : seks bagian dari hub saling mencintai tanpa

hrs menikah
Rekreasional : kebutuhan seks tdk ada kaitan dg cinta
FAKTOR YG MEMPENGARUHI SEKSUALITAS

FAKTOR FISIK

Penyakit dan keletihan


Pengobatan
Citra tubuh yg kurang baik (bentuk tubuh)

FAKTOR HUBUNGAN

Hub yg kurang harmonis


Tergantung bagaimana pasangan tsb
negosiasi/kompromi
Ansietas atau kecemasan
FAKTOR GAYA HIDUP

alkohol
Sibuk
Penentuan waktu yg tepat dlm melakukan hub

FAKTOR HARGA DIRI

Merasa tdk terampil dlm hub


Dpt muncul akibat; perkosaan, penganiayaan fisik
Kurang adekuat pendidikan seks
PERKEMBANGAN SEKSUAL
MASA BAYI
Fisik dan Biologis sudah berkembang (ereksi, lubrikasi)

Menurut sigmund freud, tahap perkembangan psikoseksual pada masa ini


adalah :
Tahap oral (0-1 tahun)
Kepuasan, kesenangan, atau kenikmatan dapat dicapai dengan menghisap,
mengigit, mengunyah, atau bersuara. Anak memiliki ketergantungan sangat tinggi
dan selalu minta dilindungi untuk mendapatkan rasa aman.

Tahap anal (1-3)


Kepuasan : pengeluaran feses. Anak mulai menunjukan keakuannya, sikapnya
sangat narsitik (cinta terhadap diri sendiri), dan egois. Anak juga mulai
mempelajari struktur tubuhnya. Pada tahap ini anak sudah dapat dilatih dalam hal
kebersihan.
MASA USIA BERMAIN DAN PRASEKOLAH

Masa penguatan identitas jender


Ortu sangat berpengaruh dlm masa ini dimana perilku yg didpt oleh anak akan mengikuti
ortu (perempuan main boneka, laki layangan), pakaian
Eksplorasi tubuh berlanjut : mengelus diri, memeluk boneka
Pertanyaan yg muncul dari anak hrs dijawab dengan terbuka, jujur dan sederhana (asal bayi)

- Tahap oedipal/phalik (3-5 tahun)


Kepuasaan : rangsangan otoerotis, yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa
daerah erogennya. Anak juga mulai menyukai lain jenis. Anak laki cenderung suka pada
ibunya daripada ayahnya, sebaliknya anak perempuan lebih suka pada ayahnya, anak mulai
dapat mengidentifikasi jenis kelamin dirinya, apakah laki-laki atau perempuan, belajar melalui
interaksi dengan figur orang tua, serta mulai mengembangkan peran sesuai dengan jenis
kelaminnya.
MASA USIA SEKOLAH
Perkembangan seksual dimulai secara biologis
Sex education berasal dari ortu, guru dan teman sebaya
Adanya peningkatan dlm stimulasi diri (masturbasi)
Usia 10 th perempuan byk masuk masa pubertas dibanding laki
ditandai dg adanya perubahan tubuh.

Tahap laten (5-12 Tahun)


Kepuasaan : anak mulai terintegrasi, mereka mulai memasuki masa
pubertas dan berhadapan langsung pada tuntutan sosial, seperti
suka hubungan dengan kelompoknya atau teman sebaya, dorongan
libido mulai mereda. Pada masa sekolah ini, anak sudah banyak
bertanya tentang hal seksual melalui interaksi dengan orang
dewasa, membaca, atau berfantasi.
PUBERTAS DAN MASA REMAJA
Terjadi Kematangan fisik aspek seksual
Akan terjadi kematangan secara psikososial
Perubahan psikologis-body image-perhatian cukup besar pada
perubahan fungsi tubuh, Pembelajaran tentang perilaku

Tahap Genital (13 17 Tahun )


Kepuasan : Perasaan cinta yang matang terhadap lawan
jenis
MASA DEWASA

Pertumbuhan fisik cukup, Seks sekunder mencapai puncaknya


Masa pencapaian maturasi dg terus mengeksplorasi utk menemukan
maturasi emosional dlm hubungan
Aktif mempelajari teknik stimulus yg memuaskan selain standar
Komunikasi semakin terbuka utk mendaptkn stimulasi yg diharapkn
Muncul permasalahan; dimana tubuh mulai berubah (tua)
Variasi hub sex ditingkatkan utk menghindari rasa bosan (posisi, teknik
dan penggunaan fantasi)
Dampak negatif; cari daun muda utk memenuhi kebutuhan
MASA DEWASA TUA (LANSIA)
Seksualitas beralih dari penekanan pd prokreasi menjadi
penekanan pd pertemanan, komunikasi intim dan
hubungan fisik mencari kesenangan (Ebersole dan Hess,
1994)
Hub sex tetap berlanjut scr taratur sesuai keinginan dan
kondisi (penyakit jantung)
Bagi wanita hub sex scr teratur dpt membantu
mempertahankn elastisitas vagina, mencegah atrofi dan
mempertahankan kemampuan utk lubrikasi
SIKLUS RESPON SEKSUAL

Masters dan Johnson (1966) mendefinisikan siklus respon seksual dg fase-fase :

Excitement : peningkatan bertahap dlm rangsangan seksual


Plateu : penguatan respon fase excitement
Orgasmus : penyaluran kumpulan darah dan tegangan pd otot
Resolusi : fisiologi dan psikologis kembali pd keadaan tdk
terangsang
PERBANDINGAN SIKLUS RESPON SEKSUAL PRIA DAN WANITA

WANITA PRIA
Excitement : Excitement :
Lubrikasi vaginal : dinding vagina Ereksi penis

berkeringat Penebalan dan elevasi skrotum


Ekspansi dua pertiga bag dlm lorong Pembesaran dan elevasi moderat pd
vagina testis
Peningkatan sensitivitas dan Ereksi putting
pembesaran klitoris, labia
Ereksi putting, pembesaran payudara
WANITA PRIA
Plateu : Plateu :
Retraksi klitoris Peningkatan ukuran glans (ujung penis)
Pembentukan platform orgasmus; Peningkatan intensitas warna glans
pembengkakan sepertiga bag luar vagina Elevasi 50% dari ukuran testis
dan labia minora Emisi mukoid kelenjar cowper
Elevasi serviks dan uterus Peningkatan dlm tegangan otot dan
Perubahan warna kulit yg tampak hidup pd nafas
labia minora Peningkatan frek. Jantung TD, nafas
Pembesaran areola dan payudara
Peningkatan dlm tegangan otot dan nafas
Peningkatan frek. Jantung TD, nafas
WANITA PRIA
Orgasme : Orgasme :
Kontraksi uterus, rektal, sfingter uretral Penutupan sfingter urinarius internal
Peningkatan frekuensi jantung Sensasi ejakulasi yg tdk tertahankan
Memuncaknya frekuensi jantung, TD dan Kontraksi duktus deferens vesikel
pernafasan seminalis prostat dan duktus
ejakulatori
Kontraksi otot uretra dan sfingter
rektal
Pemuncakan frekuensi jantung TD
dan nafas
Ejakulasi
WANITA PRIA
Resolusi : Resolusi :
Relaksasi bertahap dinding vaginal Kehilangan ereksi penis
Perubahan warna yg cepat pd labia Periode refraktori ; ketika dilanjut
minora stimulasi menjadi tdk nyaman
berkeringat berkeringat
Bertahap kembali nafas, jantung dan Penurunan testis
TD ; normal Bertahap kembali nafas, jantung dan
Sering, kemampuan utk kembali TD ; normal
mengalami orgasmus
Sexuall Transmitted Disease
Pedofilia
yaitu kepuasaan seksual dicapai dengan menggunakan objek anak-anak.
Penyimpangan ini di tandai dengan adanya fantasi berhubungan seksual dengan anak
di bawah usia pubertas. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kelainan mental, seperti
shizofrenia, sadisme organik, atau gangguan kepribadian organik.
Eksibisionisme
Kepuasaan seksual dicapai dengan cara mempertontonkan alat kelamin di depan
umum. Hal ini biasanya dilakukan secara mendadak di hadapan orang yang tidak
dikenal, namun tidak ada upaya untuk melakukan hubungan seksual.
Fetisisme
Kepuasan seksual dicapai dengan menggunakan benda seks sperti sepatu tinggi,
pakaian dalam, stocking, atau lainnya. Disfungsi ini dapat disebabkanantara lain
karena eksperimen seksual yang normal dan bedah pergatian kelamin.
Transvertisme
kepuasan seksual dicapai dengan memakai pakaian lawan jenis dan melakukan peran
seks yang berlawanan, misalnya pria yang senang menggunakan pakaian dalam
wanita.
Transeksualisme
Bentuk penyimpangan seksual ditandai dengan perasaan tidak senag terhadap alat
kelaminnya, adanya keinginan untuk berganti kelamin.
Voyerisme/skopofilia
Kepuasan seksual dicapai dengan melihat alat kelamin orang lain atau aktivitas
seksual yang dilakukan orang lain.
Masokisme
Kepuasan seksual dicapai melalui kekerasan atau disakiti terlebih dahulu secara fisik
atau psikologis.
Sadisme
Merupakan lawan dari masokisme. Kepuasan seksual dicapai dengan menyakiti
objeknya, baik secara fisik maupun psikologis (dengan menyiksa pasangan) hal
tersebut dapat disebakan antara lain karena perkosaan dan pendidikan yang salah
Homoseksual dan lesbian
Penyimpangan seksual yang di tandai dengan ketertarikan secara fisik maupun emosi
kepada sesama jenis. Kepuasan seksual dicapai melalui hubungan dengan orang
berjenis kelamin sama.
Zoofilia, Sodomi, Nekrofilia, Koprofilia, Urolagna, Kunilingius,Felaksio,
Froterisme, Frottage, Pornografi, (Maramis WF, 2004)
SEKSUALITAS DAN PROSES KEPERAWATAN

Perawat diharapkan mampu untuk :


Membangun dasar pengetahuan dan pemahaman yang wajar tentang
dimensi seksualitas sehat dan area umum dari perubahan dan disfungsi
seksual
Mengkaji tingkat kenyamanan dan keterbatasan mereka sendiri dalam
mendiskusikan seksualitas.
Perawat dapat belajar untuk mengenali masalah yang berada diluar
jangkauan mereka dan melakukan rujukan untuk klien guna mendapatkan
bantuan.
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
Perawat menghubungkan riwayat seksual dengan kategori berikut :
-Klien yang menerima pelayanan kesehatan untuk kehamilan,
infertilitas, kontrasepsi, dsb

-Klien yang sakit atau yang sedang mendapat terafi yang


kemungkinan dapat mempengaruhi fungsi seksualnya (misalnya
klien dengan penyakit jantung, DM,dll)

-Klien yang secara jelas mempunyai masalah seksual


Riwayat Kesehatan Seksual
- Apakah klien mempunyai masalah atau kehawatiran seksual
- Bagaimana pandangan klien terhadap kekuatiran seksual mereka
- Kapan mulai timbulnya kekuatiran tersebut dan bagaimana kekuatiran telah berubah
sepanjang waktu
- Apa yang klien anggap sebagai penyebab dari kehawatiran tersebut
- Tindakan yang klien cari untuk menghilangkan kehawatiran tersebut
- Bagaimana klien mengehendaki kekuatiran untuk diselesaikan dan tujuan mereka
terhadap pengobatan
- - Apakah klien memperhatikan adanya perubahan tentang diri klien sebagai pria, wanita,
suami atau isteri
- Bagaimana penyakit , medikasi atau pembedahan yang klien alami telah mempengaruhi
kehidupan seks klien

Beberapa pertanyaan yang mungkin ditujukan kepada orang tua anak mencakup sbb :
- Apakah orang tua memperhatikan anaknya mengeksplorasi tubuhnya, misalnya
menyentuh penis
- Apakah anaknya telah mulai mengajukan pertanyaan tentang dari mana bayi berasal
- Pernahkah orang tua membicarakan dengan anak tentang seks, kehamilan dan
kontrasepsi
Pengkajian fisik

inspeksi dan palpasi


beberapa riwayat kesehatan yang memerlukan pengkajian fisik
misalnya riwayat PMS, infertilitas, kehamilan, adanya sekret yang
tidak normal dari genital, perubahan warna pada genital, gangguan
fungsi urinaria, dll.
Identifikasi klien yang beresiko mengalami gangguan seksual misalnya :

Adanya gangguan struktur atau fungsi tubuh akibat trauma, kehamilan,


abnormalitas anatomi genital
Riwayat penganiayaan seksual
Kondisi yang tidak menyenangkan seperti luka bakar, tanda lahir, skar
(masektomi) dan adanya ostomi pada tubuh
Terafi medikasi sfesifik yang menyebabkan masalah seksual
Kurangnya pengetahuan/salah informasi tentang fungsi dan ekspresi
seksual
Gangguan aktifitas fisik
Kehilangan pasangan
Konflik nilai-nilai antara kepercayaan pribadi dengan aturan religi
DISFUNGSI SEKSUAL PD WANITA

DESKRIPSI KEMUNGKINAN PENYEBAB INTERVENSI

Disfungsi Larangan Agama Beri info ttg larangan dan


orgasmik Lingk belajar terbatas batasan seksual
primer : Ajarkan ttg latihan fokus
Ketakutan kehilangan
kerusakan sensasi
kontrol
kemampuan
Komunikasi dg pasangan Sarankan permainan genital
utk
mengalami kurang baik Ajarkan latihan kegel
orgasme Stimulasi klitoral tdk Dorong hub sek yg tdk
adekuat menuntut
Penggunaan obat dan
alkohol berlebihan
Pengalaman seksual yg
negatif di masa lalu
DESKRIPSI KEMUNGKINAN INTERVENSI
PENYEBAB
Disfungsi Minat seksual rendah Diskusikan sikap thd
orgasmik Sikap yg ditujukan kpd pasangan
sekunder : pasangan Sama dengan primer
kerusakan Penyebab pd primer
kemampua
n orgasmus
saat tsb,
tapi punya
riw. Mampu
utk
orgasmus
DESKRIPSI KEMUNGKINAN INTERVENSI
PENYEBAB
Vaginismus Larangan agama Latihan kegel
; kontriksi Larangan seksual Dorong perbaikan
dari komunkasi
Pengalaman pelecehan
sepertiga seksual Ajarkan latihan kegel
bag. Luar
vagina
Hub senggama yg sngt
nyeri
Nyeri pelvik
Pengalaman dini yg
traumatik dg seks
Takut hamil, peny
kelamin
alkohol
DESKRIPSI KEMUNGKINAN INTERVENSI
PENYEBAB
Dispareunia Larangan agama Atasi masalah fisik
; hub Larangan seksual Berikan lubrikasi yg cukup
senggama Sikap negatif yg Diskusikan ttg sikap seksual
yg sngt ditujukan pd pasangan Diskusikan ttg posisi
nyeri
Sensitivitas genital Dorong hub sek yg tdk
Masalah fisik ( trauma, menuntut
infeksi, kurang
lubrikasi )
Kekasaran selama hub
Kurang rangsangan
DESKRIPSI KEMUNGKINAN INTERVENSI
PENYEBAB
Kurang Emosi negatif yg kuat Beri info ttg larangan dan
gairah ; Penyakit batasan seksual
kehilangan Ajarkan ttg latihan fokus
Keletihan
minat dlm sensasi
melakukan
Ada tekanan
Sarankan permainan genital
hub seks Marah atau takut
Ajarkan latihan kegel
Depresi
Berikan dorongan utk
Nyeri
penyelesaian konflik
Penggunaan obat dan
alkohol berlebihan
Pengalaman seksual
yg negatif di masa lalu
DISFUNGSI SEKSUAL PD PRIA

DESKRIPSI KEMUNGKINAN PENYEBAB INTERVENSI

Disfungsi Larangan agama Redakan tekanan


erektil Kegagalan awal yg Diskusikan ttg larangan
primer : traumatis Beri info yg akurat
ketidkmam Ansietas dan takut Ajarkan latihan fokus pd
puan
penetrasi sensasi
(tdk Batasi hub senggama
mampu Berikan dorongan pd
menahan wanita utk posisi di atas
ereksi) dan gunakan lubrikasi
Berikan dorongan utk
melakukan stimulasi awal
(pemanasan)
DESKRIPSI KEMUNGKINAN PENYEBAB INTERVENSI

Disfungsi Gangguan pd sistem Redakan tekanan


erektil saraf pusat (obat, Diskusikan ttg larangan
sekunder : alkohol, stres, keletihan, Beri info yg akurat
ketidkmam penyakit)
puan
Ajarkan latihan fokus pd
Komunikasi kurang baik sensasi
penetrasi Ansietas dan takut Rujukan ke ahli urologi
(tdk

mampu
Depresi Berikan dorongan utk
menahan melakukan stimulasi awal
ereksi) tapi (pemanasan)
ada riwayat
penetrasi
minimal 1
kali
DESKRIPSI KEMUNGKINAN PENYEBAB INTERVENSI

Ejakulasi Pola ejakulasi cepat pd Komunikasi yg baik


prematur masa remaja Diskusikan ttg larangan
Kegagalan utk tahu Beri info yg akurat
isyarat internal ketika Ajarkan latihan fokus pd
dekat ejakulasi sensasi
Kurang kesadaran diri Latihan kegel pd wanita
sensual
Jelaskan ttg teknik henti-
ansietas lanjut
Ubah tempo
Rujukan ke ahli terapi
seks
DESKRIPSI KEMUNGKINAN PENYEBAB INTERVENSI

Penundaan Batasan keagamaan Redakan tekanan


ejakulasi; Takut akan menghamili Diskusikan ttg larangan
ketdkmamp Kurangnya minat secara Beri info yg akurat
uan fisik Ajarkan latihan fokus pd
ejakulasi
saat
Ketidaksukaan aktif thd sensasi
penetrasi pasangan Rujukan ke ahli terapi
Riw traumatis seks masa seks
lalu
Ketidaksetiaan
Hukuman utk masturbasi
yg dilakukan saat masih
anak
Alkohol dan obat
Diagnosa Keperawatan Menurut Nanda Untuk Perubahan Seksual

Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan :


- Ketakutan tentang kehamilan
- Efek anti hipertensi
- Konflik atau stresor perkawinan
- Depresi terhadap kematian atau perpisahan dari pasangan
Disfungsi seksual yang berhubungan dengan :
- Cedera medula spinalis
- Penyakit kronis
- Nyeri
- Ansietas mengenai penempatan di rumah perawatan atau panti

Masalah seksual juga dapat menjadi etiologi diagnosa keperawatan lain


misalnya :
Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan :
- Aktivitas seksual pranikah
- Penggunaan kontrasepsi
Nyeri berhubungan dengan :
Tidak adekuatnya lubrikasi vagina atau efek pembedahan genital
Lanjutan....

Kecemasan berhubungan dengan :


hilangnya fungsi gairah seksual

Gangguan harga diri berhubungan dengan :


- Kerentanan yang dirasakan setelah mengalami serangan Infark Myokard
- Pola penganiayaan ketika masih kecil

Konflik pengambilan keputusan yang berhubungan dengan :


- Aktivitas seksual sebelum menikah
- Penggunaan kontrasepsi

Sindrom trauma-perkosaan yang berhubungan dengan :


- Ketidakmampuan untuk mendiskusikan pengalaman perkosaan masa lalu

Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan :


- Efek mastektomi atau kolostomi yang baru dilakukan
- Disfungsi seksual
- Perubahan pasca persalinan
Perencanaan
Tujuan untuk klien yang mengalami perubahan aktual atau potensial dalam fungsi
seksual adalah sbb :

Mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan dan fungsi seksual pria dan wanita
Mencapai atau mempertahankan secara biologis dan emosional praktik seksual yang sehat
Menetapkan atau mempertahankan kepuasan seksual bagi diri sendiri dan pasangan
Mencapai, mempertahankan, atau meningkatkan harga diri yang positif dengan
mengintegrasikan keyakinan kultural, keagamaan, dan etik, praktik seksual saat ini dan
masa lalu, dan realitas situasi
Mencapai kembali, mempertahankan, atau mendapatkan fungsi seksual yang mencukupi
untuk menghilangkan ansietas
Implementasi
Promosi Kesehatan

Perawatan Restoratif
- Ketika disfungsi seksual teridentifikasi dan menimbulkan masalah
gaya hidup dan kesehatan, perawat harus memberikan rujukan
yang sesuai seperti konseling atau evaluasi oleh ginekolog atau
urolog
Evaluasi
Individu mempunyai hak untuk memahami fungsi tubuh mereka dan untuk
memprediksi perubahan perkembangan
Klien harus memahami perkembangan tubuh, cara pria atau wanita merespons
seksual, dan perubahan yang normalnya terjadi bersama dengan proses penuaan
dan stres kehidupan
Pengungkapan klien atau pasangan menentukan tujuan yang telah dicapai
Kesejahteraan seksual bukan hal yang absolut. Seorang individu harus
mendefinisikan apa yang dapat diterima dan memuaskan
Sikap Perawat terhadap Seksualitas

- Perawat dapat menghadapi sikap personal dengan menerima keberadaan klien,


menggali sumber mereka, dan menemukan cara untuk bekerja dengan mereka
- Perilaku profesional tidak harus berkmpromi dengan etik seksual personal dari
perawat atau klien
- Perilaku profesional harus menjamin bahwa klien menerima perawatan
kesehatan terbaik yang paling mungkin tanpa menghilangkan nilai diri mereka
- Dengan berupaya untuk mengubah sikap dan perilaku seksual klien akan
mengabaikan perbedaan mendasar dalam sikap diantara manusia
- Promosi tentang edukasi seks dan pemeriksaan nilai dan keyakinan seksual
dengan jujur dapat membantu dalam mengurangi bias seksual
- Klien membutuhkan informasi yang akurat, jujur tentang efek penyakit pada
seksualitas dan cara yang dapat menunjang kesejahteraan
APA ANDA SIAP SEKARANG
UNTUK PRAKTEK ????
PRAKTEK :
Cari bahan sex education :

Macam Macam kontrasepsi


Pengaturan jenis kelamin dari segi teoritis
Bahaya sex bebas, efek yang ditimbulkannya
Fenomena Homosexual, efek yang ditimbulkan
Dll.
LATIHAN KEGEL

Posisi klien duduk di atas kursi/toilet


Renggangkan lutut sejauh mungkin
Kencangkan otot agar urine tdk keluar
Kontraksikan otot sampai hitungan ke tiga (ditahan)
Lemaskan sampai hitungan ketiga
Ulangi sampai 10 kali
Lakukan 5 kali sehari
Setelah I minggu dilakukan scr berturut-turut; kaji dg
cara memasukan 2 jari ke dlm vagina (apakah terjadi
pengencangan)
Atau dg cara oleh pasangan saat hub

Anda mungkin juga menyukai