PAPARAN SITUASI

P2 ISPA KEPRI

1
 GRAFIK PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PER BULAN PROVINSI
KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013

300

278

250 246

200 205
198 199
188
170 174
164 166
150
141

100

76

50

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
 GRAFIK KELENGKAPAN LAPORAN PENEMUAN PNEUMONIA Bitmap

PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI S.D DESEMBER 2013

100.00%

90.00%

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
Batam (K) Bintan Karimun Lingga Natuna Tanjungpinang Anambas (K)
(K)
 KASUS ISPA BERDASARKAN
KLASIFIKASI UMUR 1-5 TAHUN
94.36%

100.00%

90.00%

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%
4.78%
20.00% 0.86%
10.00%

0.00%
Pneumonia Pneumonia Berat Batuk Bukan Pneumonia
 KASUS PNEUMONIA
BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
725, 25%

2,205, 75%

Pneumonia < 5th Pneumonia =/> 5th

 KASUS ISPA UMUR > 5 TAHUN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
25,937

30,000

25,000

20,000

15,000 12,201
7,782

7,446
10,000

3,458
3,286

2,874
5,000

283
225

206

10

0
1

0
0

Bukan Pneumonia Pneumonia

 CAPAIAN DAN TARGET PNEUMONIA 2011 S.D 2012
PROVINSI KEPRI
100.00

90.00
86
80.00 80
76
70.00 70
66
60.00 60
56
50.00
46
40.00

30.00

20.00
13.55
10.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Cakupan Target
 CAPAIAN DAN TARGET PNEUMONIA PROVINSI KEPRI
TAHUN 2013

90

80

70

60

50

40

30

20 20
18
15 15 14 15
12 12 13 13 13.55
10 10
6
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES PRO

Cakupan Target
PNEUMONIA BAYI, BALITA DAN UMUR LEBIH 5 TAHUN
PROVINSI KEPULAUAN TAHUN 2013

725, 25% 757, 26%

1,448, 49%

Bayi Balita =/> 5 Tahun

Sasaran: Balita

Target 2010 2014:

2010: 60%
2011: 70%
2012: 80%
2013: 90%
2014: 100%
UPAYA PENGENDALIAN PNEUMONIA BALITA
Penguatan SDM; TOT, Pelatihan, Pre-service
training, supervisi
Penyediaan pedoman, media KIE dan advokasi
Dukungan alat kesehatan (O2 concentrator, Sound
Timer, Pulse Oxymetri).
Pemberdayaan masyarakat
Kemitraan dan kerjasama lintas program/ sektor,
profesi, akademisi, badan internasional, donor,
LSM, dll
Kajian (tatalaksana, morbiditas dan mortalitas)
Monev
 Sebagian besar tenaga ISPA tidak terlatih.
Terbatasnya anggaran operasiona ISPA baik di
provinsi dan kabupaten.
Ketepatan dan kelengkapan laporan masih rendah
khususnya dr Kab/Kota Prov., yg berakibat ke
Pusat
Pengadaan alat kesehatan ISPA serta pedoman
masih tergantung ke Pusat
Sumber data ISPA sebagian besar dari Puskesmas,
blm mencakup RSUD, klinik, praktek, dan sarkes
lain
Penguatan kemitraan dan jejaring utk pengendalian
faktor risiko
Pemberdayaan masyarakat belum optimal