Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN PERSALINAN

KALA IV
KELOMPOK 2 :
Dessy wahyuni
Maya firdausi
Sy.nurul fitria
Khairunniksak
Eli yusra
Esa mutiara
Maullida
Serjani
nuzulul
Asuhan Persalinan Kala IV
Kala IV persalinan dimulai dengan kelahiran
plasenta dan berakhir dua jam kemudian.
Asuhan kebidanan kala IV, meliputi :
1. Evaluasi uterus
2. Inspeksi dan evaluasi serviks,vagina,dan
perineum
3. Inspeksi dan evaluasi plasenta, membran
dan korda umblikalis
4. Perbaikan episotomi
Fisiologi kala IV persalinan

Persalinan kala IV dimulai sejak plasenta lahir


sampai dengan 2 jam sesudahnya, adapun hal-
hal yang perlu diperhatikan adalah kontraksi
uterus sampai uterus kembali dalam bentuk
normal. Hal ini dapat dilakukan dengan
rangsangan taktil (masase) untuk merangsang
uterus berkontraksi baik dan kuat. Perlu juga
dipastikan bahwa plasenta telah lahir lengkap
dan tidak ada yang tersisa sedikitpun dalam
uterus serta benar-benar dijamin tidak terjadi
perdarahan lanjut
Evaluasi Uterus, Konsistensi, dan
Atonia
Uterus yang berkontraksi normal harus keras ketika
disentuh. Jika segmen atas uterus keras, tetapi
perdarahan uterus keras, tetapi perdarahan uterus
tetap, pengkajian segmen bawah perlu dilakukan.
Uterus yang lunak,hipotonik,longgar,tidak
berkontraksi dengan baik disebut sebagai atonia
uterus. Penyebab utama dari atonia uterus adalah
perdarahan pascapersalinan segera. Hemostatis uterus
yang utama dipengaruhi oleh kontraksi jaringan serat-
serat otot miometrium. Serat-serat ini bertindak
sebagai pengikat pembuluh darah terbuka pada sisi
plasenta.
Pemeriksaan serviks, vagina,dan
perineum
Berikutnya pertimbangan untuk melakukan pemeriksaan
forniksdan serviks vagina untuk mengetahui laserasi dan cedera. Pada
mayoritas persalinan pervaginam spontan normal, tidak akan ada
indikasi untuk pemeriksaan ini sehingga tidak perlu dilakukan. Indikasi
untuk dilakukan pemeriksaan tersebut adalah seperti mencakup pada
kondisi berikut ini.
1. Aliran menetap atau sedikit aliran pendarahan pervaginam brerwarna meraH
terang,dari bagian atas tiap laserasi yang diamati,setelah kontraksi uterus
dipastikan.

2. Persalinan cepat atau presipitatus

3. Manipulasi serviks selama persalinan, misalnya untuk mengurangi tepi anterior

4. Dorongan maternal ( meneran ) sebelum dilatasi serviks lengkap.

5. Kelahiran pervaginam operasi dengan forsep atau vakum.


Pemantauan Dan Evaluasi Lanjut

1. Tanda-tanda vital
2. Kontraksi uterus
3. Lochea
4. Kandung kemih
5. Perineum
6. Perkiraan darah yang hilang
Penjahitan Luka Episiotomi
Episiotomi
Episiotomi adalah torehan dari perineum untuk
memudahkan persalinan dan mencegah ruptur
perineum totalis.
Ada 4 macam episiotomi, yaitu sebagai berikut.
Episiotomi medialis yang di buat digaris tengah.
Episiotomi mediolateralis dari garis tengah kesamping
menjauhi anus
Episiotomi lateralis, 1-2 cm diatas komisura posterior
kesampin
Episiotomi Schuchardt, kalau kirta melihat ruptur
perineum atau episiotomi medialis
yang melebar sehingga mungkin terjadi ruptur
perineum totalis, maka kita gunting kesamping
Pemantauan Kala IV
Secara umum dapat disimpukan bahwa asuhan dan pemantauan pada
kala IV.
1. Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit
selama jam kedua.
2. Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih, dan perdarahan setiap 15
menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.
3. Anjurkan ibu untuk minum untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Tawarkan ibu untuk makan dan minum yang disukainya.
4. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian yang bersih dan kering.
5. Biarkan ibu beristirahat karena telah berkerja keras melahirkan
bayinya, bantu ibu pada posisi yang nyaman.
6. Biarkan bayi berada di dekat ibu untuk meningkatkan hubungan ibu
dan bayi. Menyusui juga dipakai sebagai permulaan dan
meningkatkan hubungan bayi dan bayi.
7. Bayi sangat bersiap segera setelah melahirkan. Hal
ini sangat tepat untuk memulai memberikan ASI.
Menyusui juga dapat membantu proses kontraksi
uterus.
8. Jika perlu kekamar mandi, saat ibu dapat bangun,
pastikn ibu dibantu karena masih dalam keadaan
lemah atau pusing setalah persalinan. Pastikan ibu
sudah buang air kecil tiga jam pascapersalinan.
9. Ajarkan ibu dan keluarga mengenai hal-hal
sebagai berikut.
Bagaimana memerikasa fundus dan menimbulkan
kontraksi.
Tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi
Kebutuhan pada Kala IV
1. Hidrasi dan nutrisi
2. Hygiene dan kenyamanan pasien
3. Bimbingan dan dukungan untuk BAK
4. Informasi dan bimbingan sejelas-jelasnya
mengenai apa yang terjadi pada
tubuhnya dan apa yang harus ia lakukan
berkaitan dengan kondisinya.
5. Kehadiran bidan sebagai pendamping
selama dua jam pasca persalinan serta
keluarga dan orang-orang terdekatnya
6. Dukungan untuk menjalin hubungan
awal dengan bayinya, pertama saat
pemberian ASI awal.
7. Posisi tubuh dan lingkungan yang
nyaman setelah saat-saat berat
menjalani persalinan
8. Pemberian analgesic (jika di perlukan)
9. Tempat dan alas tidur yang bersih
Sekian terima kasiih

Anda mungkin juga menyukai