Kelenjar tiroid
Monitoring terapi
Supresi
replacement
Rekomendasi ATA ( American of
Thyroid Association)
Pemeriksaan status tiroid terutama ditujukan pada kelompok
Neonatus
Penderita scr klinis diduga ada kelainan status tiroid
Riw peny tiroid dalam keluarga
Penderita penyakit autoimun
Penderita usia lanjut
Interpretasi hasil laboratorium
TBG meningkat
Kehamilan, bayi baru lahir
Kontrasepsi oral
Hepatitis akut
TBG menurun
Terapi steroid anabolik
Penyakit hati lanjut
Penyakit ginjal (NS)
Hambatan oleh obat
Pemeriksaan Lab
Polipeptida: 84 aa, BM
Disekresi : chief cells kelj paratiroid
Molekul utuhmudah pecah: fragmen N-
terminal dan C-terminal
N-terminal: bentuk aktif, waktu paruh
cepat
C-terminal: bentuk tdk aktif, lebih stabil.
Sekresi PTH diatur oleh kadar calsium
bebas dalam darah
Sekresi dirangsang bila ion Ca plasma
rendah
Peran PTH
meningkatkan penyerapan Ca dan P dalam
usus
Merangsang pelepasan Ca dari tulang
Meningkatkan reabsorpsi Ca dalam ginjal-
ekskresi menurun
Meningkatkan ekskresi P dalam ginjal
Merangsang pembentukan vitamin 25 (OH)D3
dalam ginjalbentuk aktif 1,25 (OH)2D3
Peran 1,25 (OH)2D3 meningkatkan absorpsi calsium dan
phosphat di usus halus
Sekresi PTH dirangsang oleh kadar Ca++
darah yang rendah
99% total calcium dalam badan disimpan
dalam tulang, hanya sebagaian kecil yang
digunakan
Calsium dalam darah terdapat dalam bentuk:
Ion Ca
Ca terikat protein (albumin)
Senyawa Ca dengan sitrat, fosfat (mudah berdifusi)
Kelainan PTH
Hiperparatiroidisme
Primer
Sebab:
adenoma/hiperplasia/karsinoma/herediter.
Keadaan dimana PTH dibentuk secara
berlebihan.
PTH merangsang osteoclas dalam tulang
osteolisis dan dekalsifikasi tulang (sampai
fraktur patologis)
Ca++ dalam darah
Pemerikasaan Lab
Kadar Ca darah:meningkat
Kadar Ca urin:menurun
Kadar P darah:menurun
Kadar P urin:meningkat
PTH:meningkat
Sekunder
Paling sering pada: gagal ginjal kronik
Kadar Ca++ menurun- sekresi PTH
Hipoparatiroidisme
Sebab: kelainan kongenital, operasi tiroid (paratiroid terangkat)
Gejala: gejala neuromuskuler (tetani, spasme klonik dan tonik,
kejang), retardasi mental, malabsorpsi, gangguan sistem
kardiovaskuler
Pemeriksaan Lab
PTH plasma: rendah
Ca darah:rendah
P darah: tinggi
Adrenal gland
Syukrini BJ
Sumbu
hipothalamus-
hipofisis-adrenal
Cortex :
Zona glomerulosa : Aldosteron (mineralokortikoid)
Zona fasiculata : Kortisol (glukokortikoid)
Zona retikularis : androgen
Medulla: Neuro sympatic system : adrenal
Axis hypothalamus-pituitary-adrenal
hypothalamus
CRFACTHkortisol
CRF
Causes:
Bilateral adrenal hyperplasia due to:
ACTH increase e.c pituitary (70%)
ACTH increase e.c non adrenal tumor (15%)
Adenoma/cortex adrenal carcinoma (15%)
Excessive steroid treatment
Clinical features
Obesity
Moon face
Hypertension
Hirsutism
Amenore
Phsychological disturbances
Muscular weakness
Osteophorosis
Laboratory examination
Plasma/urin cortisol
GTT
Albumin & total protein : decrease due to
catabolism
Calcium decrease:
Albumin
Intestinal absorpsion
K, Cl, Na
K,Cl decrease: mineralocorticoid
Na : high normal/slightly increased
Dexamethason supression test after 2
mg ( overnight Dexa supp test)
After administration of dexamethason:
Normal ACTH cortisol
Cushings disease cortisol supression (-)
Dexamethason suppression test after 8
mg (high dose)
Cushings disease ACTH Cortisol
Ectopic ACTH Cortisol supp(-) cotisol
Adrenal tumor